3,127 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    Get PDF
    HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Sri Rahayu Yuni Astuti NIM 06104241032 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa tahun pertama jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tahun pertama angkatan 2011-2012 Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 139 mahasiswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan angket harga diri dan angket perilaku konsumtif. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas harga diri sebesar 0,924 dan koefisien reliabilitas perilaku konsumtif sebesar 0,940. Untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif digunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa tahun pertama jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Yogyakarta yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,279 dengan p=0,001. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diartikan semakin tinggi harga diri pada mahasiswa tahun pertama, maka semakin rendah perilaku konsumtifnya. Sebaliknya, semakin rendah harga diri pada mahasiswa tahun pertama, maka semakin tinggi perilaku konsumtifnya. Kata kunci: Harga diri, perilaku konsumti

    Studi Perbandingan Motif-motif Sosial Dominan Mahasiswa Program Studi Penjaskesrek, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, dan Pendidikan Biologi Fkip Universitas Haluoleo

    Full text link
    Keragaman yang cukup mencolok dalam sikap dan perilaku sehari-hari mahasiswa di beberapa program studi di FKIP Universitas Haluoleo menimbulkan pertanyaan tentang motif sosial di Balik perilaku kelompok-kelompok mahasiswa tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji profil motif-motif sosial dominan mahasiswa program studi Penjaskesrek, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, dan Pendidikan Biologi pada FKIP Universitas Haluoleo. Sampel penelitian adalah 181 mahasiswa dari ketiga program studi tersebut. Data motif sosial diperoleh melalui pengadministrasian inventori EPPS yang mengukur 15 motif sosial. Hasil penelitian menunjukkan adanya keberagaman dalam motif sosial dominan masing-masing kelompok mahasiswa. Motif sosial dominan mahasiswa Penjaskesrek adalah autonomy, heterosexuality, dan aggression; motif sosial dominan mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan adalah intraception, abasement, nurturance, dan endurance; sedang motif sosial dominan mahasiswa Pendidikan Biologi adalah endurance, abasement, nurturance, dan chang

    bungan Perfeksionisme dan Fear of Failure dengan Prokrastinasi dalam Menyelesaikan Tugas Akademik pada Mahasiswa Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Makassar

    Get PDF
    Penelitian ini adalah penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan Perfeksionisme dan Fear Of Failure dengan Prokrastinasi dalam Menyelesaikan Tugas Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perfeksionisme dan fear of failure, sedangkan variabel terikatnya adalah prokrastinasi akademik. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UNM angkatan 2018-2020. Sampel penelitian sebanyak 192 orang mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UNM angkatan 2018-2020. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang disebar melalui media sosial WhatsApp dalam bentuk link google form. Analisis data menggunakan analisis korelasi sederhana Spearman’ Rho dan analisis jalur (path analysis) hubungan perfeksionisme melalui fear of failure terhadap prokrastinasi akademik dengan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 22 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Gambaran perfeksionisme pada mahasiswa PPB yakni 51% pada tingkat sedang dan 49% pada tingkat tinggi, (2) Gambaran fear of failure pada mahasiswa PPB yakni 7,8% pada tingkat rendah, 76% pada tingkat sedang dan 16,1% pada tingkat tinggi, (3) Gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa PPB yakni 6,8% pada tingkat rendah, 62,5% pada tingkat sedang dan 30,7% pada tingkat tinggi, (4) Terdapat pengaruh signifikan dan hubungan negatif yang tidak signifikan antara perfeksionisme dan prokrastinasi akademik; (5) Terdapat pengaruh signifikan dan hubungan positif yang signifikan antara fear of failure dan prokrastinasi akademik; (6) Terdapat hubungan yang signifikan antara perfeksionisme melalui fear of failure terhadap prokrastinasi akademik. Kata Kunci: Prokrastinasi Akademik, Perfeksionisme, Fear of Failur

    LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENGEMBANGKAN KECENDERUNGAN PROAKTIF MAHASISWA : Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Semester VI Tahun Akademik 2018/2019

    Get PDF
    Penelitian dilatarbelakangi oleh pentingnya proaktif pada mahasiswa sebagai salah satu soft skill yang harus dimiliki mahasiswa untuk menunjang kesuksesan, mengekplorasi potensi, menciptakan tujuan yang lebih konstruktif dan sebagai nilai karakter yang dibutuhkan dalam dunia kerja untuk menghadapi tantangan. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kecenderungan proaktif, berdasarkan tempat tinggal di kost dan bersama keluarga (rumah), berdasarkan jenis kelamin, dan rumusan program bimbingan dan konseling pribadi. Desain penelitian adalah penelitian survei. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Semester VI Tahun Akademik 2018/2019 berjumlah 82 mahasiswa. Hasil penelitian proaktif mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan semester VI menunjukkan: 1) secara umum proaktif mahasiswa rata-rata berada pada kategori sedang; 2) proaktif mahasiswa laki-laki berada pada kategori sedang dan mahasiswa perempuan rata-rata berada pada kategori tinggi; 3) secara umum kecenderungan proaktif mahasiswa yang tinggal di kost dan tinggal bersama keluarga berada pada kategori sedang; 4) berdasarkan deskripsi kecenderungan proaktif mahasiswa menghasilkan rumusan layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecenderungan proaktif yang layak menurut pakar

    Studi Penelusuran Terhadap Alumni Jurusan Ppb Fip IKIP PGRI Semarang (Dalam Rangka Pengembangan Kurikulum)

    Full text link
    Studi penulusuran adalah suatu deskriptif yang dilakukan secara berkesinambungan terhadap lulusan perguruan tinggi, mengenai berbagai data yang menyangkut diri lulusan, seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), lama waktu studi, jenis pekerjaan, lama waktu mendapatkan pekerjaan dan gaji awal.?é?á Studi penulusuran digunakan?é?á sebagai sumber data yang berguna bagi pengembangan dan evaluasi kurikulum serta mengembangkan visi dan misi perguruan tinggi. Penelitian ini melibatkan 60 alumni kelas regular Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) FIP IKIP PGRI Semarang selama periode 2006 ?óÔé¼ÔÇ£ 2009, yang berdomisili di Jawa Tengah. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan multiple regression dan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara jenis pekerjaan, lama waktu mendapatkan pekerjaan dan gaji awal dengan Indeks Prestasi Kumulatif (r=0,492; p<0,01) dan terdapat korelasi antara jenis pekerjaan, lama waktu mendapatkan pekerjaan dan gaji awal dengan lama waktu studi (r=0.521; p<0.01). ?é?

    PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP HIDUP BERKELUARGA : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2014/2015

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapat gambaran sikap mahasiswa Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan terhadap hidup berkeluarga. Latar belakang penelitian ini adalah munculnya fenomena-fenomena dalam kehidupan berkeluarga di lingkungan masyarakat yang cenderung mengalami penurunan kualitas. Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan disusun berdasarkan pengembangan dan perumusan hasil kajian teori mengenai sikap terhadap hidup berkeluarga dan aspek mahasiswa yang telah memiliki sikap positif terhadap hidup berkeluarga. Analisis perhitungan data menggunakan statistika deskriptif untuk mendapatkan gambaran pencapaian sikap mahasiswa terhadap hidup berkeluarga. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sikap mahasiswa Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan berada pada kategori sedang. Artinya, sikap mahasiswa Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan cukup memiliki sikap yang positif terhadap hidup berkeluarga. Hal tersebut ditandai dengan; 1) cukup memiliki keinginan untuk mempelajari hal ihwal hidup berkeluarga, 2) cukup meyakini bahwa hidup berkeluarga merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Tuhan, cukup merasa nyaman dan menerima agama sebagai satu-satunya aturan yang digunakan dalam kehidupan berkeluarga, dan cukup meyakini kehidupan keluarga merupakan proses terpenuhinya aspek jasmani dan rohani (materi), 3) cukup meyakini dengan hidup berkeluarga akan memiliki pengaruh yang positif terhadap masyarakat, membangun negara yang kokoh, sejahtera, aman, tertib, maju dan bermoral, 4) cukup memiliki keyakinan untuk dapat memahami posisi sebagai suami atau istri dalam pembagian kewajiban dan hak masing-masing, serta cukup memiliki keyakinan yang baik untuk memosisikan diri sebagai orang tua yang akan memiliki keturunan. Temuan penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam pemberian layanan bimbingan sebelum pernikahan dalam upaya meningkatkan sikap terhadap hidup berkeluarga This research aims to get an overview of students of Educational Psychology and Guidance’s attitude towards family life. The background of this research is the emergence of phenomena in family life in communities that tend to decrease the quality. The approach in this research is a quantitative research with descriptive research method. Instrument that used arranged based on elaboration and formulation of the results of theoretical studies about attitude towards family life and aspect in students that already have positive attitude towards family life. Analysis of data using descriptive statistical calculations to get an overview of students attainment towards family life. The result of this research that students of Educational Psychology and Guidance attitude is in middle category. That is, the attitude of students of Educational Psychology and Guidance enough to have a positive attitude towards family life. It is characterized by; 1) enough to have the desire to learn the particulars of family life, 2) reasonably believed that family life is a form of worship to God, enough to feel comfortable and accept religion as the only rule that is used in family life, and quite believe family life is the fulfillment of the physical and spiritual aspects (material), 3) reasonably believes to family life will have a positive influence on the community, to build a strong country, prosperous, safe, orderly, advanced and immoral, 4) have enough confidence to be able to understand the position as husband or wife in the distribution of rights and obligations of each, as well as have confidence that good enough to position itself as a parent who will have offspring. The result of this research can be a reference in the provision of a guidance before marriage in order to increase attitude towards family life

    PROFIL KREATIVITAS PESERTA DIDIK DI BEBERAPA SMA NEGERI KOTA BANDUNG DAN KOTA CIMAHI SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Deskriptif terhadap Beberapa SMA Negeri di Kota Bandung dan Kota Cimahi)

    Get PDF
    Kreativitas adalah kemampuan dalam menciptakan ide, langkah atau produk yang baru, berbeda (beragam), dan memiliki nilai guna atau manfaat. Kreativitas membantu manusia untuk dapat menemukan berbagai alternatif solusi dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi, dan meningkatkan kualitas dan taraf hidup manusia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik adalah penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai kreativitas peserta didik di beberapa SMA Negeri Kota Bandung dan Kota Cimahi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi dokumenter terhadap data kreativitas yang tesedia di Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Jumlah sampel penelitian adalah 1588 peserta didik. Hasil penelitian menunjukan; 1) kreativitas peserta didik di beberapa SMA Negeri Kota Bandung dan Kota Cimahi memiliki dinamika psikolgis, bergerak dari sangat rendah ke tinggi. Hasil penelitian menunjukkan masih adanya peserta didik yang belum optimal dalam menghasilkan gagasan-gagasan yang baru, beragam, dan unik. Di samping itu, peserta didik juga belum optimal dalam mengungkapkan pemecahan masalah dan memerinci gagasannya; 2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kerativitas peserta didik laki-laki dan perempuan. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada guru bimbingan dan konseling dan peneliti selanjutnya. Bagi guru bimbingan dan konseling, dapat bekerjasama dengan orang tua peserta didik dan guru mata pelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, dapat membangun iklim budaya kreatif agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan serta memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kreativitas peserta didik antara lain jenis kelamin, status sosio ekonomi, urutan kelahiran, ukuran keluarga, intelegensi dan lingkungan. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengungkap tingkat kreativitas dilihat dari kepribadian peserta didik, status ekonomi, dan urutan lahir peserta didik, serta membuat intervensi layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kreativitas peserta didik. Kata kunci: Kreativitas, Layanan Bimbingan dan Konseling ABSTRACT Ujang Sukmana. (1407292). Creativity Profile of Students at Several Public High Schools in Bandung and Cimahi City and Its Implications for Guidance and Counseling Services (A Descriptive Study of Several Public High Schools in Bandung and Cimahi City). Creativity is the ability to create new, different (diverse) ideas, steps or products, and have value or benefits. Creativity helps people to find alternative solutions in solving a problem that is being faced, and improving the quality and standard of human life. One of the efforts that can be made to develop the creativity of students is the implementation of guidance and counseling services. This research aims to find out the picture of the creativity of students in several public high schools in Bandung and Cimahi City. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. This study uses secondary data obtained from documentary studies on creativity data available in the Psychology Laboratory of Education and Guidance. The sample number of this study was 1588 students. The results showed; 1) The creativity of students in several public high schools in Bandung and Cimahi city has psycholgis dynamics, moving from very low to high. This shows that students are still not optimal in producing new, diverse, and unique ideas. In addition, students are also not optimal in expressing problem solving and detailing their ideas; 2) there was no significant difference between the creativity of male and female students. The research recommendations are aimed at guidance and counseling teachers and subsequent researchers. For guidance and counseling teachers, can work with parents of students and teachers on subjects to create a comfortable learning atmosphere, can build a creative cultural climate so that learning becomes fun and not boring and pay attention to factors that influence the creativity of students such as gender, socioeconomic status, birth order, family size, intelligence and environment. For the next researcher, it can reveal the level of creativity seen from the personality of the learner, the economic status, and birth order of the learner, as well as create intervention guidance and counseling services to develop the creativity of the learners. Keywords: Creativity, Guidance and Counseling Service

    HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN MENIKAH (Studi Korelasi terhadap Mahasiswa S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2016 Tahun Ajaran 2019/2020)

    Get PDF
    Penelitian dilatarbelakangi dengan tingginya angka perceraian setiap tahunnya di Indonesia dikarenakan kurangnya persiapan sebelum pernikahan baik berupa pemahaman maupun keterampilan dalam menjalankan peran berumahtangga. Keterampilan yang perlu dimiliki individu sebelum menikah di antaranya keterampilan komunikasi, keterampilan mendidik anak, keterampilan mengurus keluarga, keterampilan menyelesaikan masalah dengan efektif. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2016 Tahun Ajaran 2019/2020 yang bertujuan untuk melihat hubungan antara kesiapan menikah dengan dukungan sosial orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional untuk melihat korelasi atau hubungan antara kedua variabel. Peneliti mengembangkan instrumen dukungan sosial orang tua dengan merujuk pada aspek yang yang diukur oleh Barerra (1983) dan kesiapan menikah yang dikembangkan berdasarkan penelitian Wiryasti (2004), kemudian dilakukan judgement oleh dosen ahli. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukuungan sosial orang tua dengan kesiapan menikah dengan koefisien korelasi sebesar 0,260 dengan nilai sig 0,000 di mana, apabila nilai sig <0,05 berarti terdapat korelasi antara dukungan sosial orang tua dengan kesiapan menikah The aim of this study was to identify high divorce rate in Indonesia every year caused by lack of marriage readiness which is understanding and skill in household role structure. This research was conducted on students of Educational Psychology and Guidance of the 2016 Indonesian Education University Academic Year 2019/2020 which aims to see the relationship between marriage readiness and parental social support. The research used quantitative research. The research method used correlational method to identify the relation between these 2 instrument variables. The reasearcher develops an instrument of parental docial support by referring to the aspects measured by Barerra (1983) and the readiness of marriage which was developed from the reaserch of Wiryasti (2004) and experts judgement. The result shows that there are correlation between parental social support and marriage readiness with correlation coefficient is 0,260 with sig value 0,000 which if sig value below <0,05 can be concluded as correlation between parental social support and marriage readiness is exist

    HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK SMP DI KOTA BANDUNG

    Get PDF
    ABSRACT Zenica Sonia Pratiwi. (2019). The Relation between Self-Efficacy and Learning Indpendence of Junior High Shool Students in Bandung (The Correlation Study of VII Grade Students at SMP Pasundan 6 Bandung in Academic Year 2018/2019). Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. This research was motivated by the phenomenon of education, by forming an independent students in learning, so the students are able to face the challenges that will arise in the future. The aim of the study was to obtain a general picture of self-efficacy, a general picture of learning independence, and the relation between sef-efficacy and learning independence. This study used a quantitative approach with a correlational method. The population and sample of this study were all students of VII grade students at SMP Pasundan 6 Bandung in Academic Year 2018/2019 with respondents totaling 149 students. The data collection was obtained directly through self-efficacy inventory and learning independence inventory. The results showed a general picture of self-efficacy in the fairly confident category, and the general picture of learning independence was in the fairly independent category and there was a very strong and significant relation between self-efficacy and learning independence of VII grade students at SMP Pasundan 6 Bandung. Keyword : Self-Efficacy, Learning Independence, Relation

    TEKNIK BIBLIOKONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

    Get PDF
    This research purpose to examined of Bibliocounseling technique to increase student confidence grade VIII SMP N 1 Majalaya. This research used quantitative approach. Research methode used quasi eksperimental methode with single subject research A-B design. Research subject is student not confidence in grade VIII SMPN 1 Majalaya (N = 4 Students). Self confidence in this context was measured by instrument based Lautser Self Confidence aspect included 1) have self efficacy, 2) optimist, 3) responsibility, 4) rasional and realistic, 5) tolerance. This study used descriptive statistical for analyed gain self confidence score and analyzed baseline A and B. Result showed that Bibliocounseling technique was effective for increase self confidence. This research advice for guidence and counseling teacher, department phsychology education and guidence, and next research
    • …
    corecore