6,827 research outputs found

    PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KOMPETENSI GURU PENJASORKES

    Get PDF
    Abstract: Research on teacher non Penjasorkes on teacher competencePenjasorkes first middle school level as sub Jagoi Babang Bengkayang. Study is asurvey technique with questionnaires or questionnaire, which consists of four datacollection item that personal competence, pedagogic competence, professionalcompetence, and social competence and questionnaire used consists of 40questions. Based on the results of research known as much as 69.2% stated thatteachers' competence Penjasorkes medium category, 30.8% stated Penjasorkesteacher competence is very low, 0% said low Penjasorkes teacher competence andteacher competence 0% said Penjasorkes including high category. Then concludedmost of the non Penjasorkes teachers' perceptions of the competence of a teacherPenjasorkes Jagoi Babang districts included in the medium category (69.2%) ".Keywords: Perception, Competencies, Master Penjasorkes.Abstrak: Penelitian tentang guru non Penjasorkes terhadap kompetensi guruPenjasorkes tingkat sekolah menegah pertama se-kecamatan Jagoi BabangKabupaten Bengkayang. Penelitian yang digunakan adalah survei dengan teknikangket atau kuesioner, dimana pengambilan data terdiri dari empat item yaitukompetensi kepribadian, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, dankompetensi sosial dan angket yang digunakan terdiri dari 40 pertanyaan.Berdasakan hasil penelitian diketahui sebanyak 69,2% menyatakan kompetensiguru penjasorkes kategori sedang, 30,8% menyatakan kompetensi gurupenjasorkes rendah sekali, 0% menyatakan kompetensi guru penjasorkes rendahdan 0% menyatakan kompetensi guru penjasorkes termasuk kategori tinggi. Makadisimpulkan sebagian besar persepsi guru non Penjasorkes terhadap kompetensiguru Penjasorkes se-kecamatan Jagoi Babang termasuk dalam kategori sedang(69,2%).Kata kunci : Persepsi, Kompetensi, Guru Penjasorkes

    HUBUNGAN MOTIVASI MENGAJAR GURU DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA DI KABUPATEN MAROS

    Get PDF
    Abstrak: Masalah pokok penelitian ini adalah: (1) Apakah ada hubungan motivasi mengajar guru dengan hasii belajar penjasorkes siswa di Kabupaten Maros; (2) Bagairaakali gambaran motivasi mengajar guru penjasorkes di Kabupaten Maros; (3) Bagaimanakah gambaran hasil belajar penjasorkes siswa di Kabupaten Maros; . Tujuan penelitian yaitu: (1) Untuk mengetaliui apakah ada hubungan antara motivasi mengajar guru dengan hasil belajar penjasorkes siswa di Kabupaten Maros: (2) Untuk mengetaliui gambaran motivasi mengajar guru penjasorkes di Kabupaten Maros; (3) Untuk mengetaliui gambaran hasil belajar penjasorkes siswa di Kabupaten Maros. Populasi penelitian ini adalah semua guru penjasorkes dan siswa SMA di Kabupaten Maros. Pengambilan sainpel untuk siswa menggunakan teknik simple random sampling, yaitu mengambil sampel secara acak melalui teknik undian, yang berjumlah 30 siswa SMA di Kabupaten Maros dan semua guru penjasorkes.dijadikan sebagai sampel yaitu sampel total. Variabel penelitian ini motivasi mengajar guru dan hasil belajar penjasorkes siswa di Kabupaten Maros. Metode pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif pcrscntase dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi guru mengajar dengan hasil belajar penjasorkes di Kabupaten Maros , terbukti dengan nilai r hitung (ro) sebesar 0,598 (Pvaiuc< or 0,05); (2) Secara umum motivasi guru mengajar di Kabupaten Maros tergolong kategori sedang dengan nilai rata-rata 118.40, dengan persentase 30%; (3) Secara umum hasil belajar penjasorkes siswa di Kabupaten Maros tergolong kategori sedang dengan nilai rata-rata 78.26, dengan persentase 16,67%

    Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan Berbasis Prestasi Ekstrakurikuler Di SMK Negeri 1 Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik perencanaan pembelajaran Penjasorkes Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purworejo (2) Karakteristik Materi Pembelajaran Penjasorkes Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purworejo; (3) Karakteristik aktivitas (interaksi) belajar mengajar siswa dan guru dalam pembelajaran Penjasorkes Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purworejo; (4) Karakteristik media pembelajaran Penjasorkes berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purworejo; (5) karakteristik sistem evaluasi pembelajaran Penjasorkes Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain etnogarfi. Nara sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru penjasorkes dan siswa. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan proses pembelajaran meliputi prota, promes, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. (2) Sumber materi pembelajaran penjasorkes berdasar atas silabus penjasorkes secara umum, sebagai buku panduannya adalah buku paket dari pemerintah maupun penerbit Erlangga dan Yudistira. Materi dan jadwal ekstrakurikuler telah diprogram pada awal semester, ada yang bersifat mingguan, bulanan maupun kondisional sebagai tambahan menyesuaikan kebutuhan. (3) Guru melakukan persiapan RPP, tempat dan perlengkapan dalam pembelajaran teknik sepak bola; Guru penjasorkes dibantu pembimbing dari luar melatih dan mengawasi aktivitas siswa dalam ekstrakurikuler sepak bola; Siswa SMKN 1 berprestasi dalam olahraga sepak bola, futsal, bola voli ditingkat kabupaten, Siswa dalam pembelajaran penjasorkes, mampu memperoleh nilai di atas KKM 75. (4) Media pembelajaran penjasorkes di SMKN 1 Purworejo belum lengkap 100%, sehingga guru merasa kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes. Media pembelajaran yang belum tersedia seperti lapangan sepak bola dan kolam renang. (5) Evaluasi dilakukan di akhir semester, tengah semester dan setiap akhir pertemuan berupa catatan-catatan kecil aktivitas siswa. Bentuk evaluasi adalah tes praktek dan tertulis

    Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (Studi Etnografi di SMA Negeri 1 Kartasura Sukoharjo)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah; (1) bagaimanakah ciri-ciri pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan?; (2) bagaimanakah ciri-ciri pengorganisasian pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan?; (3) bagaimanakah ciri-ciri pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Desain penelitian ini adalah menggunakan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kartasura Sukoharjo. Subjek data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa di SMA Negeri 1 Kartasura, Sukoharjo. Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pada penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Proses analisis data penelitian kualitatif yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan, verifikasi. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) kegiatan merancang, membuat, kesepakatan dan memutuskan secara kolektif dalam MGMP; Ketua MGMP Penjasorkes adalah guru Penjasorkes; mengerjakan pembuatan matrikulasi materi penjasorkes selama satu tahun pelajaran; pembagian jadwal, dan tempat pelaksanaan pembelajaran penjasorkes, dan pembuatan silabus dan RPP; terdapat matrikulasi untuk menentukan proporsi priorita s olahraga; persiapkan guru dengan standar isi, standar kompetensi dan mempelajari silabus untuk penyesuaian kaldik; sumber untuk menyusun persiapan mata Mapel Penjasorkes. (2) penentuan kompetensi dalam silabus dikembangkan dari kemampuan yang dimiliki oleh guru-guru Penjasorkes sendiri; pada program tahunan, pengorganisasiannya dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam kurikulum di SMA; promes Penjasorkes di sini juga mengacu pada kurikulum; pengorganisasian rencana pembela jaran. (3) Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan, meliputi: guru yang memiliki tugas dan kewenangan pembelajaran yang sama ada 3 orang; seorang guru berhadapan dengan siswa sejumlah 100 orang; jam pelajaran Penjasorkes dilaksanakan secara inklusif dalam pembelajaran biasa; waktu pembelajaran 2 x 45 menit; pengelompokkan siswa dilakukan dengan pola satuan terpisah, yaitu berdasarkan kelas Pelajaran Penjasorkes dimulai pukul 07.00; siswa yang sakit dan tidak bisa mengikuti kegiatan olahraga, cukup dengan melapor ke guru Penjasorkes dan kemudian diperbolehkan tinggal di pinggir lapangan. (4) pengawasan pembelajaran melalui kunjungan kelas; Kepala SMA dalam salah satu kesempatan ambil bagian dalam kegiatan Penjasorkes; Pihak yang terlibat dalam pengawasan pembelajaran Penjasorkes adalah kepala sekolah, guru piket, juga Pengawas dari Dinas Pendidikan; teknik pengawasan pembelajaran Penjasorkes kepala sekolah didelegasikan kepada wakil kepala sekolah, humas, maupun guru piket; kepala sekolah membuat daftar hasil evaluasi berupa catatan-catatan tentang kegiatan belajar; teknik pengawasan oleh kepala sekolah bersifat individual

    Kinerja Guru Penjasorkes Berdasarkan Latar Belakang Kualifikasi Akademik pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kinerja guru Penjasorkes dengan perbedaan kualifikasi akademik pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk pendekatan korelasional. Sumber data diperoleh guru Penjasorkes di SD Negeri Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo tahun 2010. Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah kinerja guru Penjasorkes berdasar kualifikasi akademik yang meliputi: kualitas personal dan profesional, persiapan mengajar, perumusan tujuan pengajaran, penampilan guru dalam mengajar, penampilan siswa dalam belajar dan evaluasi. Teknik pengumpulan data dengan angket tertutup (quisioner). Teknik analisis data dengan teknik Chi Kuadrat pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh simpulan: ada hubungan yang signifikan antara kinerja guru Penjasorkes dengan perbedaan kualifikasi akademik pada SD Negeri di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo tahun 2010. Dari nilai Chi Kuadrat 6.091 dan tabel Chi 5% sebesar 5.591, dengan nilai korelasi 0.132. Kata Kunci : Kinerja Guru Penjasorkes, Kualifikasi Akademi

    Implementasi Sarana dan Prasarana Penjasorkes Terhadap 7 Komponen Dasar Penjasorkes

    Get PDF
    Abstract Implementation of national development in the field of education is an attempt to educate the nation in order to improve the quality of the Indonesian people and realize that advanced humans, fair and prosperous. To achieve national goals in education and the government's efforts to extend equal opportunity to obtain a high quality education for all Indonesian people towards the creation of high quality Indonesian man with a mean increase in the education budget. Implementation of physical education teaching and learning activities and sports ( Penjasorkes ) can not be separated from the availability of infrastructure in the school. In this study discusses the availability of facilities and infrastructure Penjasorkes and utilization of facilities and infrastructure by teacher educators who refers to the 7 basic components Penjasorkes. In the study done at a public school district Lumajang , found the following results : (1). SMA Negeri 1 Lumajang scored 180, (2) SMA Negeri 2 Lumajang got a score of 150, (3) SMA Negeri 3 Lumajang scored 190. From the results of the study can be taken average state facilities and infrastructures in Lumajang district is 173 in the category "B" (good). The state of infrastructure Penjasorkes for high schools in the District Lumajang is good (B) with a value of 173. It can be concluded that the real state of infrastructure in SMA Penjasorkes District of Lumajang has good se. But inversely proportional to the availability of good infrastructure, was a teacher teaching a class XI Penjasorkes can not maximize the available infrastructure such Keywords: Facilities and infrastructure, 7 Penjasorkes Basic Component, districts lumajang&nbsp
    corecore