141 research outputs found

    Perilaku Konsumen dalam Pembelian Bakso di Purwokerto

    Full text link
    Research on Consumer Behavior in Purchasing Meatballs in Purwokerto , the issue is what factors are dominating the consumer decision in purchasing meatballs in Purwokerto , so the purpose of this study are 1) to determine what factors are dominating the consumer decision in purchasing meatballs in Purwokerto , 2 ) to describe the factors of consumer behavior in purchasing meatballs in Purwokerto The research method used is descriptive qualitative with survey method using a questionnaire. Respondents were selected purposively work in productive age. Accidental sample data obtained. Collected data is displayed in tables and each factor in variables assessed percentage. The result, obtained a description that purchase meatballs in Purwokerto dominated by women aged between 16 to 25 years, the Islamic religion to the level of high school education and unmarried status. Respondents were mostly from outside Purwokerto with a length of stay of more than 10 years, and started eating the meatballs aged less than 10 years. Respondents obtain information where to sell meatballs comes from a friend. Typically, consumers buy meatballs in a stall, with a clean environment and has parking facilities. Assessment of marketing strategy, has the impression of a special taste factor making it easier for friends to draw consumer information. Meatballs is a food and culinary interlude, with the highest value of the visit comes from the arrival of the consumer with the family every month about 1 to 2times. Keywords : Meatballs, Consumer Behaviour , Purchasing Decision

    PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BAKSO DI PURWOKERTO

    Get PDF
    Research on Consumer Behavior in Purchasing Meatballs in Purwokerto , the issue is what factors are dominating the consumer decision in purchasing meatballs in Purwokerto , so the purpose of this study are 1) to determine what factors are dominating the consumer decision in purchasing meatballs in Purwokerto , 2 ) to describe the factors of consumer behavior in purchasing meatballs in Purwokerto The research method used is descriptive qualitative with survey method using a questionnaire. Respondents were selected purposively work in productive age. Accidental sample data obtained. Collected data is displayed in tables and each factor in variables assessed percentage. The result, obtained a description that purchase meatballs in Purwokerto dominated by women aged between 16 to 25 years, the Islamic religion to the level of high school education and unmarried status. Respondents were mostly from outside Purwokerto with a length of stay of more than 10 years, and started eating the meatballs aged less than 10 years. Respondents obtain information where to sell meatballs comes from a friend. Typically, consumers buy meatballs in a stall, with a clean environment and has parking facilities. Assessment of marketing strategy, has the impression of a special taste factor making it easier for friends to draw consumer information. Meatballs is a food and culinary interlude, with the highest value of the visit comes from the arrival of the consumer with the family every month about 1 to 2times. Keywords : Meatballs, Consumer Behaviour , Purchasing Decision

    Pendampingan UMKM Dan Pedagang Kaki Lima (PKL) Terdampak Pandemi Covid-19 Di Area Kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto Dalam Menjalankan Contactless Business

    Get PDF
    Di Indonesia, sektor industri khususnya UMKM memegang peranan penting dalam mendukung perekonomian Negara, yaitu sekitar 90% tenaga kerja terserap pada sektor ini dan kontribusinya terhadap PDB sebesar 60%. Namun, adanya pandemi COVID-19 dan kebijakan social distacing telah menggangu sustainabilitas UMKM. Adanya social distancing membuat perilaku konsumen beralih pada belanja online sehingga produsen harus mampu memfasilitasi perubahan perilaku konsumen tersebut. Selain proses produksi yang terganggu, keterjangkauan pasar yang belum menyentuh sektor online juga menjadi kendala utama yang dihadapi oleh UMKM. Program pengabdian ini melakukan pendampingan kepada UMKM dan PKL yang berada di area kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk bersama menjalankan contactless business. Setelah mengikuti program pengabdian ini, UMKM dan PKL telah melakukan contactless businesss sehingga dapat menjaga keberlangsungan UMKM dan PKL demi kelancaran roda perekonomian dan kesejahteraan UMKM dan PKL yang berada di area kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Keywords: Usaha Mikro Kecil Menengah, Contactless Busines

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP CITRA TEMPAT DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi Kasus Warung Bakso Pekih Purwokerto)

    Get PDF
    Kualitas pelayanan adalah perbandingan antara pelayanan yang dirasakan pelanggan dengan kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya-upaya dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan serta ketepatan penyampainnya untuk mengimbangi harapan dari pelanggan. Tingkat kualitas pelayanan yang baik maka akan mendorong terciptanya kepuasan pelanggan atau konsumen, yang mana akan sangat membantu perkembangan kemajuan bisnis seseorang. Kualitas layanan yang baik juga akan berpengaruh terhadap citra. Warung bakso Pekih Purwokerto dalam perkembangannya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen dengan memperhatikan dimensi kualitas pelayanan itu sendiri yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empathy, dan bukti fisik, yang dapat menunjang tercapainya kepuasan konsumen yang dapat mewujudkan tercapaian citra yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen, pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap citra tempat, serta pengaruh kualitas pelayanan melalui kepuasan konsumen terhadap citra tempat (kepuasan konsumen sebagai variabel pemediasi). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner yang dibagikan peneliti kepada konsumen di Warung Bakso Pekih purwokerto. Data primer tersebut digunakan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap citra dengan kepuasan konsumen sebagai variabel pemediasi dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur yaitu suatu teknik analisis statistika yang dikembangkan dari analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis menggunakan path analysis, didapatkan kesimpulan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap citra tempat dan kepuasan konsumen memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap citra tempat (p<0,05)

    FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PSIKOLOGIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN SATE TEPI SAWAH (Jalan Petiken Driyorejo Gresik)

    Get PDF
    Faktor - faktor psikologis dipengaruhi oleh empat faktor yaitu : motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Perilaku konsumen merupakan proses yang terlibat ketikan individu atau kelompok memilih, membeli produk untuk kebutuhan konsumen. Sate Tepi Sawah merupakan rumah makan yang memiliki ciri khas produk makanan yang bermacam-macam dan pemandangan sawah.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor - faktor psikologis apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Rumah Makan Sate Tepi Sawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan informan 13 (tiga belas) orang, pemilik rumah makan, karyawan 2 (dua) orang, dan konsumen 10 (sepuluh) orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis menggunakan versi Miles dan Huberman. Teknik keabsahan data yang digunakan peneliti adalah teknik trianggulasi.Hasil yang diperoleh dari faktor-faktor psikologis yaitu: motivasi konsumen karena adanya rasa ketertarikan dan keingintahuan, persepsi konsumen dari pemilihan produk makanan dan perolehan informasi yang membuat konsumen ingin datang, proses belajar konsumen terhadap produk yang sedang dinikmati saat ini, dan konsumen dapat menilai rasa dari produk makanan yang dibeli, kepercayaan dan sikap mengatakan bahwa konsumen akan melakukan pembelian ulang dan merasa puas. Hasil dari perilaku konsumen dapat mengembangkan sate tepi sawah. Hasil keputusan pembelian karena mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi atas informasi yang didapat, konsumen memutuskan pembelian, perilaku sesudah pembelian. Kata Kunci : Faktor - Faktor Psikologis, Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian dan Rumah Makan Sate Tepi Sawa

    Model Struktur Pasar dan Pembentukan Harga Komoditas Daging Sapi di Kabupaten Banyumas

    Full text link
    This research is aimed to analyze market structure and price determination process of beef commodity marketed in Banyumas Regency thus it would be identified which sub producer becomes price driver. This study used primary data as main information collected from questionnaire and depth interview results of respondents—sub producers. By proportional random sampling technique, samples could be provided, viz. 10 cow breeders, 3 slaughterhouses, 5 wholesalers, and 10 small traders, and also 10 consumers. To analyze market structure it was used Herfindahl Index (HI) and Concentration Ratio (CR), and to analyze price formation it was used asymmetric price transmission (APT) measurement. The result shows that: (1) market structure of beef commodity is tight oligopoly; and (2) slaughterhouses and wholesalers become price drivers

    FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA, NUSA TENGGARA TIMUR

    Get PDF
    Tingkat konsumsi ikan per kapita Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan potensi ikan yang melimpah. Kondisi ini tidak terlepas dari perilaku dan preferensi konsumen dalam mengambil keputusan membeli ikan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi dan faktor-faktor penentu keputusan membeli ikan rumah tangga di Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dengan wawancara pada 45 responden rumah tangga. Faktor yang menjadi peubah penjelas terdiri atas umur, pendidikan,jumlah anggota keluarga, jenis ikan, harga, dan pengeluaran, sedangkan variabel tidak bebas adalah keputusan pembelian ikan. Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui uji chi square, korespondensi, dan analisis multivariat (regresi logistik). Hasil uji chi square dan korespondensi menunjukkan pola konsumsi ikan yang meningkat pada kelompok usia &gt; 25 tahun dan keluarga dengan jumlah anggota &gt; 5 orang. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian ikan adalah umur dan jumlah anggota keluarga. Rekomendasi kebijakan yang dirumuskan adalah: (1) kampanye gemar makan ikan masyarakat difokuskan pada keluarga dengan usia &lt; 25 tahun dan rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga &lt; 5 orang melalui pemberian pengetahuan dan informasi terkait gizi dan manfaat dari ikan; dan (2) menggiatkan program promosi variasi produk olahan melalui kegiatan lomba atau pameran produk-produk olahan ikan yang disukai berupa olahan ikan kaleng, ikan asin, dan ikan pindang; (3) melibatkan antropolog dan sosiolog dalam merumuskan program/kebijakan peningkatan konsumsi ikan untuk memahami adat dan budaya terkait preferensi masyarakat.Title: Determinants of Purchasing Decisions for Fish in Southwest Sumba Regency, Nusa Tenggara Timur ProvinceThe level of Indonesian fish consumption per capita is still relatively low compared to the abundant potential of fish. This condition is inseparable from consumers’ behavior and preferences in decision making of fish purchase. This study aimed to analyze consumption patterns and the determinants of fish purchase decisions in Southwest Sumba Regency. The study used primary data which were collected through interviewed questionnaires to 45 household respondents. The independent variables consist of age, education, number of family member, fish species, prices, and expenditure, while the dependent variable is purchasing decision of fish. Data were analyzed descriptively through chi square test, correspondence, and multivariate analysis (logistic regression). Results of the chi square test and correspondence showed that fish consumption patterns have increased in the age group &gt; 25 years and families with &gt; 5 members. The logistic regression results showed that the most dominant factors influencing fish purchasing decisions are age and number of family members.The recommended policy are: (1) eat fish campaign focusing on household with young age under 25 years old and household with a number of families under 5 people throughout knowledge and information on nutrition and benefits of fish; and (2) intensified promotion program of various fish processed products through competitions or exhibitions of favourite processed fish products like canned fish, salted fish and pindang; 3) involvement of anthropologists and sociologists in policy making on increased consumption of fish to understand custom and culture related to community preferences for fish consumption

    STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI WITOSARI 2 PURWOKERTO TIMUR

    Get PDF
    Bisnis kuliner atau Rumah Makan merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan karena makanan menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia. Suatu perusahaan mengharapkan agar hasil penjualan dapat meningkat. Usaha meningkatkan penjualan ini sangat penting sekali bagi perusahaan, Salah satunya dengan merancang strategi pemasaran. menurut Suryana dalam bukunnya, Strategi pemasaran adalah perpaduan dari kinerja wirausaha dengan hasil Pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan perusahaan untuk menjual produknya. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui bagaimana Strategi Pemasaran guna meningkatkan penjualan di RM Bakmi Witosari 2. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kualitatif dan metode analisis SWOT. Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Analisis SWOT Strategi Pemasaran RM Bakmi Witosari 2 untuk meningkatkan Penjualan yaitu Strategi SO, Melakukan inovasi Produk supaya variasi menu bertambah sehingga masyarakat yang gemar kuliner tertarik pada Produk yang disajikan RM Bakmi Witosari. Strategi ST, Mempertahankan kualitas produk agar dapat bersaing dengan produk lain meskipun harga yang ditawarkan Pesaing jauh lebih murah. Serta Meningkatkan kerjasama dengan toko-toko lain agar produk semakin dikenal luas oleh masyarakat. Strategi WO, Dengan kemudahan akses transportasi lebih memudahkan untuk RM Bakmi Witosari dalam memasarkan Produknya. Strategi WT, Dengan melihat maraknya promosi melalui go food, maka RM Bakmi Witosari perlu memperbarui Manajemen yang ada. Dan juga Aktif melakukan Pemasaran, mungkin perlu menambahkan strategi pemasaran yang baru agar konsumen tertarik pada RM Bakmi Witosari meskipun pesaing dengan usaha sejenis dimana-mana dan bahkan jauh lebih murah daripada RM Bakmi Witosari dengan cara memasang iklan di media social seperti whatsap, instagram, twitter atau dengan memberikan diskon misalnya, atau juga bisa vocer ataupun pemberian hadiah bagi pelanggan setia

    ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENENTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TENGKLENG DI SURAKARTA

    Get PDF
    Tengkleng merupakan salah satu makanan khas dari Solo yang banyak diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo. Selain cita rasa dari tengkleng, pemilik usaha warung makan tengkleng perlu memperhatikan faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Selain budaya yang mempengaruhi keputusan pembelian, faktor sosial dan pribadi juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor budaya, sosial, dan pribadi terhadap keputusan pembelian konsumen tengkleng di wilayah Kadipiro Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian adalah konsumen tengkleng, sampel sebanyak 100 responden dari konsumen 2 warung makan tengkleng di Kadipiro Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, data diperoleh menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial dan pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan faktor budaya berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen tengkleng di Kadipiro Surakarta
    • …
    corecore