53,930 research outputs found

    Mekanisme Beberapa Mesin Pengering Pertanian

    Get PDF
    abstrakMesin pengering dapat mempermudah hasil pertanian atau pengeringan makanan. Jenis mesin pengering sudah banyak saat ini dengan berkembangnya industri pertanian. Beberapa diantaranya mesin pengering biji kakao, pengering gabah,Ā  pengering hybrid tipe konveyor otomatis, pengering model sistem solar chimney , Pengering Gabah Sistem Rotary Dryer Dengan Bahan Padi Sekam, pengering tenaga surya aktif berbentuk jajar genjang tipeĀ  kabinet, Alat Pengering Produk Pertanian Tipe Tray Berputar, Pengering Putar Plat Tipis SH626. Tulisan ini bertujuan untuk mereview penelitian tentang cara kerja mesin pengering pertanian. Metode yang digunakan dari beberapa penelitian. Pengeringan tersebut bertujuan untuk menghambat mikroba dan serangan hama pada makanan atau hasil pertanian.Ā Kata Kunci : Mekanisme, Mesin Pengerin

    The Dilemma of Agricultural Mechanization and the Marginalization of Women Farmworkers in Rural Areas

    Get PDF
    Agricultural mechanization is one of the efforts to accelerate agricultural development through technological changes in agriculture. However, mechanization replaced human labor. The development of agricultural equipment and machinery technology (= Alsintan), which produces agricultural processing machines, has created a new role that replaces agricultural laborers' position. Women farmworkers are the most disadvantaged by mechanization. This study used a qualitative research method with a case study in Gadingsari Village, Bantul. This study shows that agricultural mechanization in Gadingsari Village has shifted the working mechanism of agriculture, to cultivate rice fields from human power to Alsintan, such as tractors, grinding machines, and threshing machines. Apart from leaving the traditional agricultural processing system, this change directly affects female agricultural laborers' employment opportunities because machinery has replaced the job and because men operate the majority of Alsintan. Hence, the dilemma: Changes in agricultural technology accelerate agricultural development, but at the same time increasingly marginalize female agricultural laborers. In the concept of a risk society, gender-biased technology places women at risk of modernity. Consequently, reflection on these risks is needed to find ways to accelerate inclusive agricultural development and promote gender equalityMekanisasi pertanian pada dasarnya merupakan usaha percepatan pembangunan pertanian melalui perubahan teknologi di sektor pertanian. Namun mekanisasi justru menggusur tenaga kerja manusia. Perkembangan teknologi alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang menciptakan mesin-mesin pengolah pertanian menjadikan peran baru yang menggantikan posisi buruh tani. Buruh tani perempuan merupakan pihak yang paling dirugikan dengan adanya mekanisasi pertanian ini. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Desa Gadingsari Bantul. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisasi pertanian di Desa Gadingsari telah menggeser mekanisme kerja pertanian dari tenaga manusia untuk mengolah sawah menjadi Alsintan, seperti traktor, mesin penggiling, dan mesin perontok. Selain meninggalkan sistem pengolahan pertanian tradisional, perubahan ini secara langsung berdampak pada peluang kerja buruh tani perempuan karena mesin telah menggantikan pekerjaan dan mayoritas Alsintan dioperasikan oleh laki-laki. Perubahan teknologi pertanian menjadikan posisi buruh tani perempuan semakin termarginalkan. Usaha mekanisasi pertanian menjadi dilematis karena perubahan teknologi di pertanian dipahami menjadi sebuah keniscayaan yang dapat meningkatkan percepatan pembangunan pertanian, tetapi pada saat yang sama semakin meminggirkan perempuan buruh tani. Dalam konsep masyarakat risiko, teknologi bias gender menempatkan perempuan pada risiko modernitas. Konsekuensinya, refleksi atas risiko-risiko ini diperlukan untuk menemukan cara mempercepat pembangunan pertanian yang inklusif dan mengedepankan kesetaraan gender

    Penerapan Teknologi Pertanian melalui Penggunaan Alsintan pada Lahan Sawah Kepada Masyarakat Tani di Nagari Minangkabau Kec. Sungayang Kab.Tanah Datar

    Full text link
    Tujuan dan target khusus yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM : 1) Menggunakan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kontur tanah dan kemampuan petani didalam kegiatan budidaya tanaman padi sawah, 2) Meningkatkan kapasitas kerja, dan 3) Meningkatkan hasil dan mutu pertanian. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dilakukan melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kelompok tani. Kegiatan yang akan dilakukan :1) Pengenalan alat dan mesin pertanian khususnya untuk budidaya padi sawah, 2) Pelatihan dan demonstrasi penggunaan alat dan mesin pertanian padi sawah. Dalam kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian ini didahului dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016. Penyuluhan diberikan oleh narasumber tentang alat pengolahan tanah (handtraktor), penyiang, penyemprot dan perontok. Kapasitas kerja handraktor di dapatkan sekitar 0,056 Ha/jam, sedangkan pengolahan tanah dengan cara manual menggunakan cangkul adalah 0,0017 Ha/jam. Ini berarti pekerjaan pengolahan tanah lebih efektif dengan handtraktor daripada dengan cara manual yaitu 33 kali lipat dari kerja handtraktor. Penyiangan dengan menggunakan tangan untuk padi sawah didapatkan kapasitasnya 0,0277 Ha/jam. Sedangkan dengan menggunakan alat semi mekanis osrok/landak, cara ini terbilang efektif dari cara manual diatas selain lebih cepat, ramah lingkungan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiangi gulma lebih cepat berkisar 28-30 jam/Ha. Sehingga di dapatkan kapasitas dengan alat mekanis ini adalah sebesar 0.8033 Ha/jam. Kapasitas perontokan yang dilakukan dengan cara banting atau memukul batang padi pada papan atau susunan bambu adalah Ā±50 kg/jam. kapasitas mesin perontok gabah citra dragon yang digunakan dilahan sawah yaitu 750 kg/jam. Dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Sawah Kapuak, seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan mesin pertanian

    Peran ā€œSintalitasā€ dalam Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Pertanian Padi pada Kelompok Tani Sedyo Luhur di Boyolali

    Get PDF
    Latar belakang penelitian adalah terdapat pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) oleh pemerintah, tetapi pemanfaatannya tidak efektif. Pemerintah juga menggelar sosialisasi UPJA, tetapi belum tumbuh di setiap kelompok tani (poktan). Masalah penelitian adalah tentang sintalitas Poktan Sedyo Luhur dalam optimalisasi pemanfaatan mesin tanam bibit padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sintalitas Poktan Sedyo Luhur dalam optimalisasi pemanfaatan mesin tanam bibit padi. Metode yang digunakan adalah deskriptif secara kualitatif. Lokasi penelitian di Poktan Sedyo Luhur yang berlokasi di Desa Dibal Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Poktan Sedyo Luhur memiliki sintalitas dalam optimalisasi pemanfaatan mesin tanam bibit padi yang ditunjukkan melalui sifat sintalitas, sifat struktur, dan sifat populasinya. Sifat sintalitas ditunjukkan oleh Poktan Sedyo Luhur yang memiliki pengaruh baik bagi individu anggota maupun anggota bagian dari poktan dan poktan menjalin kerja sama dengan berbagai mitra dalam pengoptimalan pemanfaatan mesin tanam bibit padinya, tetapi jalinannya kurang baik dengan dinas pertanian. Sifat struktur poktan ditunjukkan oleh keberadaan seksi alsintan yang mengelola alsintan bertaraf UPJA dengan 75 persen anggota berperan dalam memanfaatkan alsintan tersebut. Poktan Sedyo Luhur juga mengelola mesin tanam bibit padinya yang disertai dengan batasan norma-norma. Sifat populasi poktan ditunjukkan oleh mayoritas anggota memiliki umur di atas 40 tahun dengan pekerjaan lain di luar pertanian. Poktan Sedyo Luhur harus meningkatkan hubungannya dengan dinas pertanian dan juga meregenerasi anggotanya

    STUDI PENGARUH PEMAKAIAN MESIN PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN WARGA DESA JAYANEGARA KECAMATAN TEMPURAN

    Get PDF
    Desa Jayanegara adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawangdengan sebagian besar mata pencaharian penduduknya mengandalkan dari sektor pertanian terutamapadi sawah, Dalam pemanenannya petani padi menggunakan alat-alat pertanian yang bersifat mekanisatau menggunakan tenaga mesin menjadi suatu teknologi alternatif dalam meningkatkan effsiensi danefektifitas produksi hasil pertaniannya. Penelitian ini bertujuan untuk mecari permasalahan dan solusiterkait dengan dampak penggunaan alat pertanian modern terhadap kesejahteraan warga desa di desajayanegara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor-faktor yang menyebabkan penurunan penghasilan dan jugakesejahteraan buruh tani di Desa Jayanegara.Kata Kunci : mesin pertanian, jayanegara, kesejahteraa

    Kebijakan Antisipatif Pengembangan Mekanisasi Pertanian

    Full text link
    Pertumbuhan dan perkembangan mekanisasi pertanian diulas secara komprehensif sebagai bahan untuk melakukan analisis kebijakan pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia. Isu utama yang dibahas adalah fenomena pertumbuhan, praktek bantuan alsintan, dan masukan bagi kebijakan antisipatif pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia. Pertumbuhan mekanisasi pertanian memiliki korelasi timbal Balik dan signifikan terhadap kemajuan intensifikasi USAhatani, atau perbaikan mutu intensifikasi. Selama kurun waktu lebih dari dua dasa warsa (1990-2010), banyak pembelajaran kualitatif perkembangan mekanisasi pertanian yang bermanfaat, yaitu: (a) kekayaan sumberdaya; (b) keragaman teknologi, (c) keberadaan kelembagaan; dan (d) pranata sosial budaya, yang keempatnya memperkaya proses pertumbuhan mekanisasi pertanian. Fakta kuantitatif yang juga penting adalah pemilahan wilayah pengembangan mekanisasi menjadi empat kuadran, yang masing-masing mencirikan kontribusi tenaga per satuan luas (hp/ha), produktivitas dan nilai IP pertanaman padi. Pembelajaran kualitatif dan pemilahan wilayah mekanisasi pertanian dapat dijadikan dasar bagi pengambil kebijakan untuk melakukan revitalisasi bantuan alat dan mesin pertanian serta memberikan pendampingan pasca bantuan, sehingga dapat mempercepat proses adopsi alat dan mesin pertanian

    Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Pakan Ternak Alternatif Menggunakan Mesin Pencacah Rumput Multifungsi dengan Proses Amoniase pada Kelompok Ternak Makmur Desa Kebondalem, Jombang

    Get PDF
    Kuantitas pakan ternak di Desa Kebondalem berupa rumput hijau saat musim hujan sangat melimpah, namun saat musim kemarau kuantitasnya sangat sedikit. Disisi lain, saat musim kemarau limbah pertanian seperti jerami padi, bonggol jagung dan pohon kedelai kuantitasnya sangat melimpah tetapi belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh kelompok ternak Makmur sebagai pakan ternak. Pemanfaatan limbah pertanian dapat ditingkatkan kembali dengan membuat pakan ternak alternatif dari limbah pertanian sebagai upaya pemenuhan kuantitas pakan ternak. Metode amoniase dipilih untuk pembuatan pakan ternak alternatif karena hemat biaya dan mudah dilakukan. Kebutuhan pakan ternak kelompok ternak Makmur mencapai 600 kg/hari sehingga dalam proses pencacahan limbah pertanian sebelum pembuatan amoniase dilakukan menggunakan mesin pencacah rumput multifungsi. Mesin yang digunakan mempunyai kapasitas 500 kg/jam. Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa untuk memenuhi pakan ternak selama musim kemarau (6 bulan) dibutuhkan pakan sebanyak 108.000 kg, dengan menggunakan mesin pencacah rumput multifungsi dibutuhkan waktu 27 hari untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak selama 6 bulan dengan estimasi penggunaan mesin yaitu 8 jam/hari. Kegiatan penyuluhan pengoperasian mesin dan pembuatan pakan ternak alternatif metode amoniase telah dilakukan. Dari perhitungan yang dilakukan dan kesiapan kelompok ternak dalam menerima materi penyuluhan yang diberikan, sangat besar kemungkinan masalah terkait kuantitas pakan ternak yang sedikit di musim kemarau sudah terselesaikan

    Buku teks bahan ajar siswa: Alat mesin pertanian (paket keahlian: agribisnis tanaman perkebunan)

    Get PDF
    Ruang Lingkup buku ini tentang materi DASAR-DASAR ALAT MESIN PERTANIAN yang meliputi: pengenalan alat mesin produksi pertanian, identifikasi bagian-bagian alat mesin produksi pertanian dan identifikasi prinsip dan prosedur kerja alat mesin produksi pertanian pada kurikulum 2013 yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan kompetensi bidang tanaman pangan dan hortikultura, sehingga siswa mampu melakukan kegiatan budidaya tanaman dengan bantuan mekanisasi pertanian sebagai alat bantu dalam proses budidaya tersebut

    Analisa Sistem Pemindai 3d Berbasis Kinect Technology pada Komponen Mesin Pertanian

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap sistem pemindai 3D untuk komponen mesin peralatan pertanian menggunakan teknologi kinect. Pemanfaat teknologi kinect ini diharapkan mampu memindai dan mengambil gambar komponen-komponen mesin pertanian secara 3D. Analisa yang digunakan adalah untuk mengetahui tingkat akurasi kinect dalam memindai komponen mesin pertanian. Pemindai 3D ini menggunakan teknologi kinect sebagai sesor utama. Kinect terdiri dari sensor infra red, sensor depth image coms dan sensor color image CMOS. Semua sensor kinect memindai obyek secara 3D dan kemudian diproses oleh processor kinect. Hasil proses tersebut dilanjutkan ke perangkat lunak pada pemroses data sehingga mengasilkan file hasil pemindaian dalam bentuk 3D. Hasil pengujian pada komponen dengan ukuran yang berbeda-beda menunjukan bahwa komponen dengan ukuran dibawah diameter 7,5 dan tinggi 10 cm tidak mampu dipindai. Komponen dengan ukuran diatas diameter 10 cm dan tinggi 15 cm dapat dipindai dengan akurasi yang cukup baik
    • ā€¦
    corecore