146 research outputs found

    PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA BALANCED-DELAY FILTERBANK PADA PENGKODEAN AUDIO 22 KANAL

    Get PDF
    MPEG surround merupakan salah satu standar pengkodean audio multikanal yang populer digunakan saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi audiovisual, upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja codec MPEG surround terus dilakukan. Pada bahasan beberapa tulisan sebelumya, MPEG surround diusulkan dengan konfigurasi close loop spatial audio coding. Konfigurasi ini diusulkan karena mampu meminimalkan distorsi dan menekan error quantisasi pada proses downmix sehingga dapat menghasilkan sinyal rekonstruksi audio multikanal yang lebih baik. Namun, penerapan konfigurasi loop tertutup ini secara langsung ke codec MPEG surround masih menemui kendala disisi filterbank nya, yang mana penggunaan filterbank standar MPEG surround menyebabkan terjadinya fractional delay ketika proses sinkronisasi antara sinyal audio asli dengan sinyal audio target. Solusi dalam mengatasi fractional delay adalah dengan menerapkan rancangan balanced-delay filterbank pada konfigurasi loop tertutup ini. Di percobaan kali ini penerapan rancangan balanced-delay filterbank akan dikodekan menggunakan pengkodean audio 22 kanal. Penggunaan pengkodean audio 22 kanal ini, memungkinkan terjadinya proses reproduksi sinyal audio yang berkualitas tinggi sehingga bunyi suara yang lebih realistis dapat dihasilkan. Hasil dari percobaan ini menunjukan terjadinya peningkatan SNR hingga 8 d

    PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA OTF MODULE UNTUK SPATIAL AUDIO CODING

    Get PDF
    MPEG Surround merupakan salah satu spatial audio coding yang telah distandarisasi secara internasional. Dua jenis modul pada MPEG Surround standar di antaranya adalah modul One-to-Two (OTT) dan modul Two-to-Three (TTT). Kelemahan menggunakan modul tersebut ialah sinyal mengalami distorsi beberapa kali karena blok modul yang tersusun bertingkat. Pada penelitian ini dilakukan perancangan modul One-to-Five (OTF) untuk mentransmisikan sinyal audio multikanal dengan menggunakan satu kanal. Berdasarkan nilai ODG, kualitas audio secara perceptual yang dihasilkan modul OTF memiliki perbedaan yang tidak signifikan senilai -0,14. Penggunaan modul OTF untuk spatial audio coding meningkatkan Signal to Noise Ratio (SNR) senilai 0,01 dB jika dibandingkan dengan MPEG Surround yang menggunakan modul OTT. Berdasarkan kenaikan SNR ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul OTF dapat menjadi alternatif pengkodean audio multikanal untuk spatial audio coding

    Reviews on Technology and Standard of Spatial Audio Coding

    Get PDF
    Market  demands  on a more impressive entertainment media have motivated for delivery of three dimensional  (3D) audio content to  home consumers  through Ultra  High  Definition  TV  (UHDTV), the next generation of TV broadcasting, where spatial  audio  coding plays  fundamental role. This paper reviews fundamental concept on spatial audio coding which includes technology, standard, and application. Basic principle of object-based audio reproduction system  will also be elaborated, compared  to  the  traditional channel-based system, to provide good understanding on this popular interactive audio reproduction system which gives end users flexibility to render  their  own preferred  audio composition.Keywords : spatial audio, audio coding, multi-channel audio signals, MPEG standard, object-based audi

    Perancangan dan analisis kinerja Steganografi pada MPEG SURROUND menggunakan metode Least Significant Bit ( LSB)

    Get PDF
    Teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin mempermudah proses pengolahan data, penyimpanan dan pendistribusian informasi, tapi akibatnya dapat memudahkan pihak yang tidak berwenang untuk mengakses data dan informasi. Steganografi merupakan teknik menyembunyikan data rahasia di dalam media digital sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui oleh pihak lain. Least Significant Bit ( LSB) merupakan salah satu metode dari steganografi dengan cara mengganti bit rendah dengan bit pesan rahasia yang akan disisipkan kedalamnya. MPEG Surround merupakan salah satu Spatial Audio Coding yang sudah diakui oleh International Organization for Standardization (ISO). Cara kerja MPEG Surround adalah men-downmix sinyal audio multichannel sehingga menghasilkan sinyal stereo atau mono, sekaligus juga mengekstrak spatial parameternya, diantaranya adalah CLD dan ICC. Pada penelitian ini pesan rahasi disisipkan pada CLD dan ICC berupa teks. Berdasarkan nilai SNR dan ODG, kualitas audio stego 2 dan audio aslinya relatif sama, jika dibandingkan dengan audio stego1. Hal ini karena audio stego 2 menggunakan lompatan posisi pesan dan sandi, pada stego 1 pesan rahasia disisipkan pada semua CLD dan ICC. Sehingga dapat di simpulkan penggunaan lompatan pesan dan sandi dapat menjaga kualitas audio dan meningkatkan keamanan steganografi Kata Kunci : Steganografi, Least Significant Bit (LSB), MPEG Surround, Spatial Paramete

    3D Room Visualization on Android Based Mobile Device (with Philips™\u27 Surround Sound Music Player)

    Full text link
    This project\u27s specifically purposed as a demo application, so anyone can get the experience of a surround audio room without having to physically involved to it, with a main idea of generating a 3D surround sound room scenery coupled with surround sound in a handier package, namely, a “Virtual Listen Room”. Virtual Listen Room set a foundation of an innovative visualization that later will be developed and released as one of way of portable advertisement. This application was built inside of Android environment. Android device had been chosen as the implementation target, since it leaves massive development spaces and mostly contains essential components needed on this project, including graphic processor unit (GPU). Graphic manipulation can be done using an embedded programming interface called OpenGL ES, which is planted in all Android devices generally. Further, Android has a Accelerometer Sensor that is needed to be coupled with scene to produce a dynamic movement of the camera. Surround sound effect can be reached with a decoder from Phillips called MPEG Surround Sound Decoder. To sum the whole project, we got an application with sensor-dynamic 3D room visualization coupled with Philips\u27 Surround Sound Music Player. We can manipulate several room\u27s properties; Subwoofer location, Room light, and how many speakers inside it, the application itself works well despite facing several performance problems before, later to be solved.

    STUDI DAN ANALISIS KINERJA CLOSED-LOOP SPATIAL AUDIO CODING SECARA OBJEKTIF

    Get PDF
    ABSTRAK Spatial Audio Coding yang pertama kali diimplementasikan adalah MPEG Surround. MPEG Surround mampu menghasilkan kualitas audio yang baik dengan kapasitas data yang lebih kecil dengan kemampuan downmix-nya. Namun dengan sistem yang digunakan masih bersifat open-loop, MPEG Surround diyakini dapat disempurnakan lagi dengan menggunakan sistem loop tertutup, dikarenakan sistem Closed-loop akan meningkatkan kinerja suatu sistem. Pengujian audio coder secara objektif merupakan pengujian audio yang dilakukan dengan mencari nilai pasti (objektif) untuk mempermudah user memilih codec yang berkualitas dan kompatibel dalam berbagai bidang. Pada penelitian ini, pengujian yang dilakukan menggunakan Signal to Noise Ratio (SNR) sebagai nilai objektif penentuan kualitas audio coder. 5 sampel audio diuji kualitasnya dengan menggunakan 4 codec yang berbeda dan 12 variasi bitrate.Codec yang diuji terdiri dari 4 codec dengan 2 sistem yang berbeda dan menggunakan 2 frekuensi mapping yang juga berbeda , yaitu sistem Closed-loop MDCT, closed-loop Filterbank , open-loop Filterbank dan open-loop MDCT. Berdasarkan nilai SNR yang dihasilkan menggunakan program yang telah didapatkan sebelumnya, diperoleh data kualitas audio coder dengan sistem closed-loop lebih baik dibandingkan dengan audio coder menggunakan sistem open-loop yaitu sebesar 9,2 dB pada bitrate terbesar dalam rata-rata pengujian. Kata kunci : multichannel audio coding, audio coder, Signal to Noise Ratio, Closed-loop, Open-loop, Filterbank, MDC

    Analysis by synthesis spatial audio coding

    Get PDF
    This study presents a novel spatial audio coding (SAC) technique, called analysis by synthesis SAC (AbS-SAC), with a capability of minimising signal distortion introduced during the encoding processes. The reverse one-to-two (R-OTT), a module applied in the MPEG Surround to down-mix two channels as a single channel, is first configured as a closed-loop system. This closed-loop module offers a capability to reduce the quantisation errors of the spatial parameters, leading to an improved quality of the synthesised audio signals. Moreover, a sub-optimal AbS optimisation, based on the closed-loop R-OTT module, is proposed. This algorithm addresses a problem of practicality in implementing an optimal AbS optimisation while it is still capable of improving further the quality of the reconstructed audio signals. In terms of algorithm complexity, the proposed sub-optimal algorithm provides scalability. The results of objective and subjective tests are presented. It is shown that significant improvement of the objective performance, when compared to the conventional open-loop approach, is achieved. On the other hand, subjective test show that the proposed technique achieves higher subjective difference grade scores than the tested advanced audio coding multichannel

    PROC-IEF-04

    Get PDF

    PROC-IEF-05

    Get PDF

    TRN-IKHW-13

    Get PDF
    corecore