170 research outputs found

    Perancangan Alat Uji Kemampukerasan Jominy Test Untuk Laboratorium Teknik Mesin Universitas Islam “45” Bekasi

    Full text link
    Kemampukerasan (Hardenability) adalah kemampuan suatu material untuk dapat di keraskan sampaikedalaman tertentu dengan cara perlakuan panas (Hardening) dengan properti mekanik, hingga terbentukmartensit pada proses pendinginan untuk mencapai kekerasan tertentu. Salah satu metode pengujianhardenability yaitu jominy test (uji jominy) (Van Vlack, 1991) Uji jominy merupakan sebuah metode untukmengetahui kemampuan pengerasan logam (baja). Caranya yaitu benda uji dipanaskan pada suhu yangditentukan, kemudian didinginkan dengan menyemprotkan air pada salah satu ujungnya (bagian bawah).Setelah pengujian dengan alat uji jominy, diukur kekerasannya dengan menggunakan alat uji kekerasan(Parker,1967).Mengingat penting proses hardenability dalam industri mesin dan logam, penulis bermaksudmengembangkan penelitian ini dengan rancang bangun untuk menghasikan mesin uji Jominy berdasarkanstandard ASTM A255. Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan terhadap perancangan kelayakan alatalat uji joiminy dengan sample matrial uji S45C, setelah di panaskan (Hardening) dengan suhu 8700C di tahanselama 30 menit kemudian dilakukan pengujian Quenching pada ujung specimen matrial S45C pada pengujianpertama,kedua,dan ketiga nilai kekerasan pada ujung matrial uji tersebut memiliki nilai kekerasan palingtinggi yaitu pada daerah terdekat dengan semburan air dari nozel. Dengan demikian perancangan alat ujikemampukerasan Jominy Test standar ASTM dengan metode A255 telah berhasil dan layak di gunakan

    ANALISIS DISTRIBUSI KEKERASAN LOGAM KUNINGAN DENGAN JOMINY TEST

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi kekerasan logam kuningan dengan metode jominy test. Material yang dijadikan sampel adalah kuningan dengan standar pengujian jominy dengan dimensi panjang 100mm dan diameter 25 mm. Pada pengujian ini metode jominy test adalah metode pendingin yang digunakan setelah melalui proses heat treatment dengan temperatur pemanasan 500℃, 600℃, dan 700℃ dengan holding time 30 menit dengan cara meyemprotkan air ke ujung sampel selama 10menit. Setelah proses pendinginan, sampel di ukur distribusi kekerasannya pada beberapa titik dengan alat uji kekerasan equotip. Nilai kekerasan tertinggi benda uji sebelum di lakukan perlakuan panas adalah 394 HL dan terendah adalah 392 HL. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, mendapatkan nilai distribusikekerasan yang berbeda pada material uji setelah dilakukan pemanasan. Pada spesimen yang dipanaskan dengan temperatur 500℃, nilai kekerasan pada jarak 1 cm dari ujung penyemprotan adalah 323 HL, jarak 3 cm adalah 360 HL, jarak 5 cm adalah 363 HL, jarak 7 cm adalah 362 HL, dan pada jarak 9 cm adalah 364HL. Sampel yang dipanaskan hingga 600℃, nilai distribusi kekerasannya berturut-turut pada ukuran yang sama adalah 311 HL, 355 HL, 356 HL, 355 HL, 355 HL. Dan sampel yang dipanaskan hingga 700℃ adalah 303 HL, 337 HL, 336 HL, 333 HL, 330 HL. Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkanbahwa semakin tinggi temperatur yang digunakan untuk memanaskan logam kuningan dalam uji jominy, maka tingkat kekerasan logam tersebut akan semakin menurun

    Pengaruh jarak nozzle penyemprot terhadap kemampukerasan baja komersil dengan metode jominy test

    Get PDF
    Steel is the material most widely used in the industry. To avoid wear and tear on steel, it is necessary to do heat treatment to improve the mechanical properties of the steel according to its application in the field. The increase in hardenability in metals can be determined by doing a hardenability test, namely the Jominy test method. The Jominy test is a method to determine the hardness value of metal using ASTM standards. This research was conducted with varying the distance of the nozzle of the sprayer to the lower end of the specimen, namely 10 mm, 12.5 mm, and 14 mm with a long spraying time of 15 minutes. The heat treatment process at temperature of 780oC and 90 minutes holding time. The averagehardness value of specimen number one (10 mm spraying distance) is 45.43 kgf, specimen number two (12.5 mm spraying distance) is 45.68 kgf, and specimen number three (14 mm spraying distance) is 44.31 kgf. The highest hardness value was specimen number two, there was an increase of 1.87 kgf (4.02%), according to ASTM standards where the spraying distance was 12.5 mm.Keywords: Steel, spraying distance, Jominy test

    EMS-45 Tool Steels Hardenability Experiment using Jominy ASTM A255 Test Method

    Get PDF
    Hardenability of steels is an important way to determine heat treatment and material properties that produce component products. Jominy test is one of the method to know hardenability of steels. The Jominy ASTM A255 in used as a method for carriying out and this reseach. Parameter such as austenite temperature, holding time, cooling rate and then the results is dedicated by the prediction result, with Non Linear Numerical Equation Method. Based on test, it’s known, increasing austenite temperature, longer holding time and high cooling rate, will increase hardenability of steels. The different between the results and the prediction result done by Sonh Yue-Peng[15], Matja equation[14] and Zehtab equation[10], about 5 % -10 %. The data obtained from this experiment can be used to determine the appropriated heat treatment in order to get the desired mechanical properties, as well as to avoid distortion

    PERANCANGAN ALAT UJI KEMAMPUKERASAN JOMINY TEST UNTUK LABORATORIUM TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI

    Get PDF
    Kemampukerasan (Hardenability) adalah kemampuan suatu material untuk dapat di keraskan sampaikedalaman tertentu dengan cara perlakuan panas (Hardening) dengan properti mekanik, hingga terbentukmartensit pada proses pendinginan untuk mencapai kekerasan tertentu. Salah satu metode pengujianhardenability yaitu jominy test (uji jominy) (Van Vlack, 1991) Uji jominy merupakan sebuah metode untukmengetahui kemampuan pengerasan logam (baja). Caranya yaitu benda uji dipanaskan pada suhu yangditentukan, kemudian didinginkan dengan menyemprotkan air pada salah satu ujungnya (bagian bawah).Setelah pengujian dengan alat uji jominy, diukur kekerasannya dengan menggunakan alat uji kekerasan(Parker,1967).Mengingat penting proses hardenability dalam industri mesin dan logam, penulis bermaksudmengembangkan penelitian ini dengan rancang bangun untuk menghasikan mesin uji Jominy berdasarkanstandard ASTM A255. Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan terhadap perancangan kelayakan alatalat uji joiminy dengan sample matrial uji S45C, setelah di panaskan (Hardening) dengan suhu 8700C di tahanselama 30 menit kemudian dilakukan pengujian Quenching pada ujung specimen matrial S45C pada pengujianpertama,kedua,dan ketiga nilai kekerasan pada ujung matrial uji tersebut memiliki nilai kekerasan palingtinggi yaitu pada daerah terdekat dengan semburan air dari nozel. Dengan demikian perancangan alat ujikemampukerasan Jominy Test standar ASTM dengan metode A255 telah berhasil dan layak di gunakan

    Pengaruh Temperatur pada Proses Perlakuan Panas Baja Tahan Karat Martensitik Aisi 431 terhadap Laju Korosi dan Struktur Mikro

    Full text link
    Suatu permukaan logam yang berinteraksi langsung dengan lingkungan korosif dengan adanya keadaan ketidakseragaman akan terjadi perbedaan potensial efektif lokal, sehubunan dengan itu makan akan terjadi korosi pada daerah yang lebih anodic daripada permukaan lain disebabkan oleh perlakuan yang dilakukan pada material tersebut, misalnya adalah proses heat treatment. Dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah baja tahan karat martensitic stainless steel AISI dengan kadar krom 17%, kadar karbon 0,20%, kadar nikel 1,6%. Pada penelitian kali ini akan dilakukan suatu penelitian terhadap pengaruh variasi temperatur pemanasan pada proses heat treatment terhadap laju korosi. Proses heat treatment disini adalah menggunakan temperatur pemanasan : 750ºC, 850ºC, 950ºC, ditahan 30 menit dan di quenching dengan media pendingin air. Dari proses heat treatment tersebut akan dilakukan pengujian kekerasan strukturmikro dan uji laju korosi, dimana metode yang digunakan adalah metode immerse (media korosif HCL). Dari hasil pengujian tersebut di atas didapatkan hasil sebagai berikut : baja tanpa laku panas mengalami laju korosi sebesar 51,8 mpy, untuk baja mengalami laku panas 750ºC dengan holding time 30 menit. Laju korosi specimen 1 adalah 50 mpy, specimen 2 adalah 30 mpy, specimen 3 adalah 76 mpy, specimen 4 adalah 68 mpy, specimen 5 adalah 67 mpy. Untuk laku panas 850ºC, laju korosi specimen 1 adalah 43 mpy, specimen 2 adalah 61 mpy, specimen 3 adalah 46 mpy, specimen 4 adalah 29 mpy, specimen 5 adalah 27 mpy. Untuk laku panas 950ºC, laju korosi specimen 1 adalah 82 mpy, specimen 2 adalah 84 mpy, specimen 3 adalah 78 mpy, specimen 4 adalah 75 mpy, specimen 5 adalah 77 mpy

    Hardenability of carburizing steels

    Get PDF
    Cover title.Prepared as part of an investigation conducted by the Engineering Experiment Station, University of Illinois at Urbana-Champaign

    Jominy Hardenability Tester with In-Situ Heating

    Get PDF
    This project centers on building a Jominy Hardenability tester with In-Situ heating for the manufacturing lab at the University of Akron. A new process and setup will be designed using engineering concepts in order to make the testing more efficient and safer for the teaching and testing of metal hardness. The current Jominy testing setup has efficiency issues within the transfer of specimen from induction heater to testing rig. Our design will simplify the design by creating a test rig that removes the traveling aspect of the specimen which will limit the amount of premature cooling done and will be much safer for whom ever undergoes the test. The possibility of dropping a red-hot specimen onto the ground endangering those around is too great to be overlooked. A new process and design must be done to improve the existing model

    Analisis Pengujian Kemampukerasan Baja Tahan Karat 420 Dengan Alat Jominy

    Get PDF
    Baja dapat dikeraskan denga perlakukan panas. Perilaku mampu keras perlu diketahui agar dalam melakukan disesuaikan dengan hasil mampu keras. Sifat mampu keras bahan dapat diketahui dengan cara uji jominy. Bahan penelitian adalah baja tahan karat dengan kandungan 74,3% Fe, 0,100% C, 13,7% Cr, 9,45% Mn, 0,0197% P, dan unsur lainnya. Bahan dibuat 3 spesimen sebagai pengulangan dan dipanasi 1000°C dengan waktu tahan 30 menit kemudian dimaksukan kedalam alat uji. Hasil uji kekerasan dari ujung sampai pangkal memperlihatkan harga kekerasan masih dibawah kekerasan tanpa perlakukan. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ini tidak mampu untuk dikeraskan
    corecore