39 research outputs found
ADEPT2 - Next Generation Process Management Technology
If current process management systems shall be applied to a broad spectrum of applications, they will have to be significantly improved with respect to their technological capabilities. In particular, in dynamic environments it must be possible to quickly implement and deploy new processes, to enable ad-hoc modifications of single process instances at runtime (e.g., to add, delete or shift process steps), and to support process schema evolution with instance migration, i.e., to propagate process schema changes to already running instances. These requirements must be met without affecting process consistency and by preserving the robustness of the process management system. In this paper we describe how these challenges have been addressed and solved in the ADEPT2 Process Management System. Our overall vision is to provide a next generation process management technology which can be used in a variety of application domains
BPM News - Folge 1
"Prozessorientierung" und damit in Zusammenhang stehende Schlagworte und Trends dominieren in diesem Umfeld schon seit einigen Jahren die Fachpresse. Man könnte daher vermuten, dass der Markt fĂŒr Softwarelösungen zur Realisierung prozessorientierter Informationssysteme regelrecht boomt. Dem ist aber (noch) nicht wirklich so. Ein Grund hierfĂŒr ist, dass die Realisierung prozessorientierter Informationssysteme zum einen ein Umdenken in den damit befassten Fachabteilungen erfordert, und dass zum andern die Erfassung und Modellierung der (GeschĂ€fts-) Prozesse einen erheblichen Zeitaufwand und hohe Kosten verursacht. Ein weiterer Grund ist, dass auf dem Markt eine Vielzahl verschiedener Produkte und Technologien miteinander konkurrieren, die auf sehr unterschiedliche Weise versuchen, prozessorientierte IT-Lösungen zu realisieren
ASPEK HUKUM PADA PERJANJIAN KREDIT DALAM PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DI BANK JABAR BANTEN SYARIAH KCP MAJALENGKA
SITI AMINAH. 14122220905. Aspek Hukum Pada Akad Pembiayaan Dalam
Pelaksanaan Prinsip Kehati-Hatian Di Bank Jabar Banten Syariah KCP
Majalengka. Skripsi 2017.
Pemberian fasilitas pembiayaan yang tertuang dalam akad pembiayaan
yang dilakukan antara pihak bank dengan debitur mengandung banyak resiko.
Resiko tersebut umumnya terjadi adalah kegagalan atau kemacetan dalam
pelunasan pembiayaan, resiko karena adanya kelemahan aspek yuridis yang
adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendukung. Dalam Pemberian pembiayaan pihak bank perlu melakukan penilaian
dengan menggunakan prinsip 5C yang berdasarkan asas kehati-hatian.
Pelaksanaan prinsip kehati-hatian merupakan hal penting guna mewujudkan
sistem perbankan yang sehat, kuat dan kokoh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prinsip
kehati-hatian di Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka dan bagaimana
aspek hukum akad pembiayaan dalam pandangan hukum nasional dan hukum
ekonomi Islam di bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan.
Sedangkan teknik analisis data menggunakan model proses interaktif, dimulai dari
melakukan pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis dan penelitian di Bank Jabar Banten Syariah
KCP Majalengka adalah pertama, Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka
menerapkan prinsip kehati-hatian dengan menerapkan prinsip 5C secara
keseluruhan (character, capacity, capital, collaterall dan condition) yang meliputi
aspek kewajiban penyusunan dan pelaksanaan perkreditan rakyat, batas
maksimum pemberian kredit, penilaian kualitas aktiva, system informasi debitur.
Kedua, aspek hukum akad pembiayaan dalam pandangan hukum nasional, pihak
Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka dalam prakteknya melakukan akad
pembiayaan yang dibuat dan disaksikan dihadapan notaris. Sedangkan aspek
hukum akad pembiayaan dalam pandangan hukum ekonomi Islam, bahwa akad
pembiayaan yang terjadi di pihak Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka
dilakukan sesuai dengan asas konsensualitas, dimana perjanjian terjadi kerena atas
dasar kesepakatan kedua belah pihak.
Kata Kunci : Akad Pembiayaan, Resiko, Prinsip Kehati-Hatian, Aspek Huku
ASPEK HUKUM PADA PERJANJIAN KREDIT DALAM PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DI BANK JABAR BANTEN SYARIAH KCP MAJALENGKA
SITI AMINAH. 14122220905. Aspek Hukum Pada Akad Pembiayaan Dalam
Pelaksanaan Prinsip Kehati-Hatian Di Bank Jabar Banten Syariah KCP
Majalengka. Skripsi 2017.
Pemberian fasilitas pembiayaan yang tertuang dalam akad pembiayaan
yang dilakukan antara pihak bank dengan debitur mengandung banyak resiko.
Resiko tersebut umumnya terjadi adalah kegagalan atau kemacetan dalam
pelunasan pembiayaan, resiko karena adanya kelemahan aspek yuridis yang
adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendukung. Dalam Pemberian pembiayaan pihak bank perlu melakukan penilaian
dengan menggunakan prinsip 5C yang berdasarkan asas kehati-hatian.
Pelaksanaan prinsip kehati-hatian merupakan hal penting guna mewujudkan
sistem perbankan yang sehat, kuat dan kokoh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prinsip
kehati-hatian di Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka dan bagaimana
aspek hukum akad pembiayaan dalam pandangan hukum nasional dan hukum
ekonomi Islam di bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan.
Sedangkan teknik analisis data menggunakan model proses interaktif, dimulai dari
melakukan pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis dan penelitian di Bank Jabar Banten Syariah
KCP Majalengka adalah pertama, Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka
menerapkan prinsip kehati-hatian dengan menerapkan prinsip 5C secara
keseluruhan (character, capacity, capital, collaterall dan condition) yang meliputi
aspek kewajiban penyusunan dan pelaksanaan perkreditan rakyat, batas
maksimum pemberian kredit, penilaian kualitas aktiva, system informasi debitur.
Kedua, aspek hukum akad pembiayaan dalam pandangan hukum nasional, pihak
Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka dalam prakteknya melakukan akad
pembiayaan yang dibuat dan disaksikan dihadapan notaris. Sedangkan aspek
hukum akad pembiayaan dalam pandangan hukum ekonomi Islam, bahwa akad
pembiayaan yang terjadi di pihak Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka
dilakukan sesuai dengan asas konsensualitas, dimana perjanjian terjadi kerena atas
dasar kesepakatan kedua belah pihak.
Kata Kunci : Akad Pembiayaan, Resiko, Prinsip Kehati-Hatian, Aspek Huku
Improving Exception Handling by Discovering Change Dependencies in Adaptive Process Management Systems
Process-aware information systems should enable the flexible
alignment of business processes to new requirements by supporting deviations from the predefined process model at runtime. To facilitate such dynamic process changes we have adopted techniques from casebased reasoning (CBR). In particular, our existing approach allows to capture the semantics of ad-hoc changes, to support their memorization,
and to enable their reuse in upcoming exceptional situations. To further improve change reuse this paper presents an approach for discovering dependencies between ad-hoc modifications from change history. Based on this information better user assistance can be provided when dynamic process changes have to be made
Towards Truly Flexible and Adaptive Process-Aware Information Systems
If current process management systems shall be applied to a broad spectrum of applications, they will have to be significantly improved with respect to their technological capabilities. Particularly, in dynamic environments it must be possible to quickly implement and deploy new processes, to enable ad-hoc modifications of running process instances on-the-fly (e.g., to dynamically add, delete or move process steps), and to support process schema evolution with instance migration (i.e., to propagate process schema changes to already running instances if desired). These requirements must be met without affecting process consistency and by preserving the robustness of the process management system. In this paper we describe how these challenges have been
addressed and solved in the ADEPT2 Process Management System. Our overall
vision is to provide a next generation process management technology which
can be used in a variety of application domains
CCBR-Driven Business Process Evolution
Process-aware information systems (PAIS) allow coordinating
the execution of business processes by providing the right tasks to the right people at the right time. In order to support a broad spectrum of business processes, PAIS must be flexible at run-time. Ad-hoc deviations from the predefined process schema as well as the quick adaptation of the process schema itself due to changes of the underlying business processes must be supported. This paper presents an integrated approach combining the concepts and methods provided by the process management systems ADEPT and CBRFlow. Integrating these two systems enables ad-hoc modifications of single process instances, the memorization of these modifications using conversational case-based reasoning, and their reuse in similar future situations. In addition, potential process type changes can be derived from cases when similar ad-hoc modifications at the process instance level occur frequently
Towards a framework for improving goal-oriented requirement models quality
Goal-orientation is a widespread and useful
approach to Requirements Engineering. However, quality assessment frameworks focused on goal-oriented processes are either limited or remain on the theoretical side. Requirements quality initiatives range
from simple metrics applicable to requirements documents, to general-purpose quality frameworks that include syntactic, semantic and pragmatic concerns. In some recent works, we have proposed a metrics
framework for goal-oriented models, but the approach did not cover the cycle of quality assessment. In this paper we present a semiotic-based quality assessment proposal built upon the i* framework and the SEQUAL
proposal. We propose a simplification of SEQUAL which can be applied to i* models by defining semantic, pragmatic and social metrics. As a result, we obtain suites of metrics that can be applied to i* goal-oriented requirements models. This theoretical work is put into practice by using iStarML, a XML representation of i* models, over which XQuery sentences compute the proposed metrics.Peer ReviewedPostprint (published version