1,493 research outputs found

    IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang implementasi gaya kepemimpinan situasional Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wamena Kabupaten Jayawijaya.Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma kualitatif deskriptif. Subjek penelitian akan ditentukan berdasarkan purposive sampling, informan dalam penelitian ini sebanyak 7 (tujuh) orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi (pengamatan), dokumentasi, wawancara mendalam (indept interview), Analisis data dilakukan dengan cara: reduksi data (data reduction); paparan data (data display); dan penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying).Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kepala sekolah telah mengimplementasikan gaya kepemimpinan situasional, dari indikator kepala sekolah berperan sebagai telling/memberitahukan telah dilaksanakan, selling/menjajakan, participating / mengikutsertakan delegating/mendelegasikan, 2) faktor pendukung implementasi gaya kepemimpinan situasional adalah kepala sekolah selalu berusaha untuk merangkul semua pihak dalam menjalankan tugasnya, bersikap adil, memberikan motivasi, adanya SDM yang sesuai dengan standar kompetensi, tersesdianya sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat diantaranya adalah ada beberapa guru yang sulit dalam berkomunikasi dengan pimpinan, 3) Dampak implementasi gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam meningkatkan mutu SMP Negeri 1 Wamena Kabupaten Jayawijaya, dimana selama ini sekolah mendapat nilai akreditasi A, dan lulusan pada saat ujian nasional siswa 100% lulus.Kata Kunci: Kepala Sekolah, Gaya Kepemimpinan Situasional

    Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Pendidikan Menengah

    Get PDF
    Artikel ilmiah ini ditulis dengan tujuan menganalisis dan mempelajari mengenai kepemimpinan situasional dalam pengembangan sumber daya manusia pada pendidikan menengah. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ilmiah ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kajian pustaka atau kajian literatur. Kajian pustaka dilakukan dengan cara menelaah beberapa artikel nasional dan internasional sehingga memperoleh data yang kemudian dilakukan analisis menggunakan teknik analisis isi. Hasil dari artikel ini adalah bahwa sumber daya manusia di sekolah mampu berhasil guna serta berdaya guna apabila telah dikelola dengan baik oleh kepala sekolah. Terdapat 4 (empat) gaya dasar yang terkait dengan teori kepemimpinan situasional yakni telling, selling, participating, dan delegating. Dari gaya dasar tersebut dapat digunakan sebagai upaya dalam pengembangan sumber daya manusia antara lain melalui pembinaan kinerja, pembinaan karir, dan pembinaan kesejahteraan. Terdapat beberapa faktor keberhasilan dan faktor penghambat yang dialami kepala sekolah dalam pengembangan sumber daya manusia pada pendidikan menengah. Kata Kunci: Kepemimpinan Situasional, Pengembangan Sumber Daya Manusi

    Implementasi gaya kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis menuju sekolah berprestasi

    Get PDF
    Madrasah Aliyah Negeri 2 Samarinda is a public school that characterized typical Islamic. Efforts to realize that school achievement in the implementation overlooks the socialization of school, making a situation analysis of school and outside school, situasional formulate goals to be achieved, identify functions that need to be involved to achieve the goals set situasional, make SWOT analysis (Strength, Weaknes , Opportunity, and Threat), select the steps splitting problem, plan a short-term, medium and long term, implement programs to realize the short-term plan, monitoring and evaluation process on an ongoing basis. Operasionalnya techniques to achieve a superior school, achievement and self-starting is the effectiveness of the learning process, school leadership is strong, the management staff's effective; school has a culture of quality, "teamwork" a compact, intelligent, and dynamic; Schools have autonomy, participation of schools and communities; School have transparency, the school has a willingness to change (psychological and physical), and evaluating school improvement in a sustainable, schools responsive to the needs and antisipatif; School has accountability, and sustansbilitas. Output, is the achievement of schools, the emphasis digit drop out, and staff satisfaction. Constraints in the implementation of the power source is low, less socialization, the ability of human resources is low, less monitoring, the level of economic development and education is low, the implementation of the civil laws that are not consistent, the passive attitude of teachers, the level of public education about the low and the implementation of school autonomy is not in accordance with the concept of school-based management. Is a factor supporting a conducive environment, transparent management, the direct form of contract performance, the performance of a conducive relationship, socio-economic condition of a stable society, government support, the ease of madrasah formed a team and communication with otherparties involved in efforts to improve the quality of madrasah . Alternative development, madrasah make regular pattern of the class, class and superior class boarding school. Innovation is doing interview

    Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Pembelajaran Guru di Era Revolusi Industri

    Get PDF
    Artikel penelitian ini disusun dengan tujuan mengetahui serta mempelajari kepemimpinan situasional kepala sekolah sebagai upaya mendorong peningkatan kompetensi pembelajaran pada tenaga pengajar di era revolusi industry 4.0. Artikel ini menggunakan metode studi literatur atau studi kepustakaan yang mana sumber data diperoleh berbagai sumber artikel dan buku-buku literatur yang relevan dengan topik pembahasan artikel. Adapun hasil dari penulisan artikel guru diharapkan untuk memiliki kemampuan atau kompetensi pembelajaran yang efektif di era Revolusi Indusrti 4.0. kepala sekolah dapat melakukan bebrapa strategi dalam meningkatkan kompetensi pembelajaran guru diantaranya adalah dengan melakukan program pembinaan guru melalui pendidikan dan pelatihan, penguatan kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajara berbasis virtual reality melalui kegiatan focus group discussion (FDG), pengembangan modul pembelajaran berbasis  elektronik (E-Modul), pengembangan kompetensi pembelajaran dengan mengasah kemampuan literasi digital para guru Kata kunci : kepala sekolah, kepemimpinan situasional, kompetensi pembelajaran &nbsp

    Kepemimpinan Efektif Dalam Manajemen Berbasis Sekolah

    Get PDF
    Kepemimpinan mempengaruhi perilaku orang lain kearah tujuan tertentu sebagai indikator keberhasilan seesorang pemimpin. Penerapan kepemimpinan sangat ditentukan oleh situasi kerja atau keadaan anggota/bawahan dn sumber daya pendukung organisasi. Kepemimpinan dalam bidang pendidikan lebih mengarah kepada pemberdayaan seluruh potensi organisasi dan menempatkan bawahan sebagai penentu keberhasilan pencapaian organisasi, maka sentuhan terhadap faktor-faktor yang dapat menimbulkan moral kerja dan semangat untuk berprestasi menjadi perhatian utama. Perasaan dihargai, dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang tugasnya dan perhatian pimpinan terhadap keluhan, kebutuhan, saran dan pendapat bawahan merupakan pra syarat bagi terciptanya iklim kerja yang kondusif. Melaksanakan program-program untuk merealisasikan rencana jangka pendek manajemen berbasis sekolah. Dalam pelaksanaan, semua input yang diperlukan untuk berlangsungnya proses (pelaksanaan) manajemen berbasis sekolah harus siap. Jika input tidak siap/tidak memadai, maka tujuan situasional tidak akan tercapai. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan adalah pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, dan pengelolaan proses belajar mengajar. Tujuan utama manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah meningkatkan efisiensi mutu dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi dicapai melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah, peningakatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang dapat menumbuh kembangkan suasana yang kondusif. Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan manajemen berbasis sekolah (MBS). Pertama, mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam aspek manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan mutu sekolah. Kedua, 133 mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan setempat. Ketiga, mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif dalam masalah umum persekolahan dari sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah. Kementerian Pendidikan Nasional mendeskripsikan bahwa tujuan pelaksanaan MBS adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam peyelenggaran pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya, serta meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tetang mutu pendidikan yang akan dicapai

    Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Manajemen Sekolah

    Get PDF
    Leadership is: "the process of directing and influencing activities related to the work of group members". The leadership approach is divided according to Rivai into 3 approach models, namely the first approach to character, the second approach to behavior, and the third approach to the situation. the goal. The principal has a strategic position in efforts to empower school management. With this strategic position, every principal as an educational leader in schools must have good skills

    Implikasi kepemimpinan situasional kepala sekolah pada efektifitas kinerja Tata Usaha (TU) di SMP Negeri 23 Kota Semarang

    Get PDF
    Kepemimpinan merupakan cara atau keterampilan yang digunakan untuk memimpin suatu kelompok. Pemimpin adalah orang-orang yang diberi kewenangan atau kehendak untuk memimpin aktifitas dalam suatu kelompok. Dalam ranah dunia pendidikan pemimpin merujuk kepada seorang kepala sekolah, yang mana seorang kepala sekolah merupakan penggerak roda pendidikan di dalam sebuah lembaga pendidikan, peran kepemimpinan kepala sekolah sangat berarti bagi sekolahan tersebut, maju dan mundurnya kualitas sekolahan sangat erat kaitannya dengan cara, gaya, dan pendekatan kepemimpinan kepala sekolah, bagaimana kepala sekolah mengelola, memanaje bawahannya agar menghasilkan tatanan sesuai apa yang diaharapkan. Problematika dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan kepemimpinan situasional kepala sekolah pada efektifitas kinerja staf TU di SMP Negeri 23 Kota Semarang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan Staf TU. Data diperoleh dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat implikasi kepemimpinan situasional kepala sekolah pada efektifitas kinerja TU dilihat dari tipe kepemimpinan situasional yaitu pertama proses instruksi terjadi setiap harinya, dimana kepala sekolah memberikan briefing pagi yang dihadiri koordinator admin (kormin) TU. Kedua proses konsultasi antara TU dengan kepala sekolah juga terjadi, dimana staf TU telah mendapatkan hubungan yang selaras dan juga terjalin komunikasi dua arah. Ketiga proses partisipasi Partisipasi kepala sekolah pada efektifitas kinerja TU bisa dilihat ketika kepala sekolah terlibat dalam pekerjaan yang bersamaan dengan staf TU dan keempat proses delegasi kepala sekolah pada kinerja TU tidak memberikan pelatihan secara langsung untuk menunjang kinerja TU

    IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI 2 TANAH MERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah yaitu 1) gaya telling 2) gaya selling 3) gaya participating 4) gaya delegating di SMP Negeri 2 Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptip kualitatif. Subyek penelitian adalah kepala sekolah. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara mendalam dengan informan, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan tehnik deskriptif kualitatif dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, paparan data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menggambarkan bahwa 1) kepala sekolah jarang menggunakan gaya telling dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah memberikan petunjuk jika diperlukan, 2) kepala sekolah sering menggunakan gaya selling membimbing guru dalam menyusun perangkat pembelajaran dan penilaian 3) kepala sekolah selalu menggunakan gaya participating dalam mengambil keputusan bersama 4) kepala sekolah selalu menggunakan gaya delegating pada saat melakukan dinas diluar daerah, dengan diterapkannya empat gaya kepemimpinan situasional tersebut makatercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan 1) diharapkan setiap kepala sekolah dalam menjalankan tugas didasari dengan gaya kepemimpinan situasional 2) peran kepala sekolah perlu dioptimalkan serta tegas dalam memberikan sanksi 3) seluruh guru diharapkan dapat mengembangkan dirinya menjadi guru yang professional 4) Dinas Pendidikan Kabupaten lebih pro aktif 5) komite diharapkan berperan lebih aktif membantu kepala sekolah demi pengembangan dan kemajuan sekolah.Kata kunci : Implementasi, gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan situasional

    Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah Ken Blanchard-Paul Hersey

    Get PDF
    Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan gaya kepemimpinan situasional yang dipopulerkan oleh Ken Blanchard dan Paul Hersey dalam pelaksanaan tugas dan fungsi seorang kepala sekolah. Penulisan artikel ini menggunakan metode studi literatur. Data dan informasi diperoleh dengan mengkaji jurnal penelitian nasional, jurnal penelitian internasional serta buku dan sumber lain yang relevan dengan gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah. Kajian literatur dilakukan melalui tahapan: 1) Mencari sumber literatur yang relevan dengan topik artikel; 2) Menganalisis data dan informasi yang didapat; 3) Mengembangkan dan menyimpulkan hasil analisis literatur. Hasil analisa dari kajian literatur menunjukan bahwa kepemimpinan situasional kepala sekolah berdasarkan pendekatan teori kepemimpinan situasional Ken Blanchard dan Paul Hersey dijalankan kepala sekolah dengan membangun kesiapan guru dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam proses pembelajaran di sekolah, dengan melalui empat gaya kepemimpinan situasional yang ada, yaitu gaya telling, selling, participating dan delegating. Penggunaan empat gaya kepemimpinan situasional yang sesuai dengan tingkat kesiapan atau kematangan guru dan tenaga kependidikan akan menjadikan kepemimpinan kepala sekolah lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan. Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan Situasional, Kepala Sekolah, Ken Blanchard-Paul Hersey &nbsp

    Identifikasi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

    Get PDF
    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala MTs Al-Ikhwan Labungka. Manfaat penelitian ini ada dua yaitu; manfaat teoritis; memberikan informasi baru dalam pendidikan khususnya pengelolaan manajemen oleh para kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan yang tercermindalam kualitas sekolah. dan manfaat praktis; membantu kepala sekolah mengungkapkan taraf  posisi keberhasilan Mts Al-Ikhwan Labungka. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun yag diwawancara dalam penelitian ini adalah  4 orang guru, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Teknik analisis data dilakukan melalui empat tahapan yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Keabsahan data. Hasil penelitian diperoleh bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah di MTs Al-Ikhwan diimplementasikan sesuai  kriteria pemimpin yang demokratis yaitu melibatkan bawahannya dalam musyawarah untuk peningkatan mutu pendidikan dan menjalin komunikasi yang lebih baik bagi hubungan formal dan informal. Kepala sekolah juga selalu memperlakukan dan memuaskan kebutuhan bawahannya dengan adil. Dengan gaya kepemimpinan seperti ini maka sekolah  tersebut dapat memiliki  keampuan yang memadai
    corecore