76,618 research outputs found

    TATA RIAS KARAKTER TOKOH PANGERAN EUGENE FITZHERBERT DALAM CERITA RAPUNZEL PADA PERGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY

    Get PDF
    Pembuatan Proyek Akhir ini bertujuan untuk: 1) merancang tata rias wajah, penataan rambut, body painting/ face painting, dan kostum tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 2) menerapkan tata rias wajah, penataan rambut, body painting/ face painting dan kostum tokoh Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasi. 3) menampilkan tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pagelaran Fairy Tales of Fantasy. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu: 1) merancang dengan cara mengetahui alur cerita dongeng Rapunzel dan mengkaji teori untuk mempelajari karakter tokoh pangeran Eugene Fitzherbert, mencari sumber ide dan merancang tata rias wajah karakter, penataan rambut, body painting/ face painting dan kostum. 2) menerapkan dengan melakukan tes rias wajah, penataaan rambut, gladi kotor yang meliputi pengaplikasian tata rias wajah, penataan rambut, body painting/ face painting dan kostum dengan menampilkan tokoh diatas panggung serta penyesuaian tata cahaya dan musik. 3) menampilkan tokoh Eugene Fitzherbert pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy dengan menyusun kegiatan (latihan, gladi kotor, gladi bersih dan penyelenggaraan pergelaran). Hasil Proyek Akhir, yaitu: 1) terciptanya tata rias wajah karakter, penataan rambut, body painting/ face painting, dan kostum tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 2) terwujudnya tata rias wajah karakter, penataan rambut, body painting/ face painting, dan kostum tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 3) terselenggaranya pergelaran Fairy Tales of Fantasy di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2012, dengan menampilkan tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel

    \u3ci\u3e\u3cb\u3eElla Enchanted:\u3c/b\u3e\u3c/i\u3e Reclaiming Fairy Tales / Perpetuating Hollywood Standards

    Get PDF
    Feminists often denounce traditional fairy tales because they perpetuate the ideals of a patriarchal society by encouraging girls to behave like proper princesses and wait for charming princes to take charge and save the day. In response to these traditional fairy tales, many authors have tried to reclaim the realm of fairy tales for girls. These retellings feature active protagonists who are not scared of taking charge and do not need princes to save them. One example of this new fairy tale genre is the 1998 children\u27s novel Ella Enchanted by Gail Garson Levine, an untraditional feminist retelling of the story of Cinderella. This paper examines why, when it was adapted into a movie in 2004, this story is, shockingly, no longer an effective feminist text

    TATA RIAS FANTASI TOKOH ODETTE DALAM CERITA SWAN LAKE PADA PAGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY

    Get PDF
    Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk : 1) menghasilkan rancangan tata rias wajah fantasi, penataan rambut, kostum dan body painting pada tokoh Odette dalam cerita Swan Lake pada pagelaran Fairy Tales Of Fantasy 2) menerapkan tata rias fantasi, penataan rambut, kostum dan body painting pada tokoh Odette 3) menampilkan tokoh Odette dalam cerita Swan Lake pada pagelaran Fairy Tales of Fantasy Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yaitu: 1) merancang dengan cara mengetahui alur dongeng Swan Lake dan mengkaji teori, mempelajari karakter tokoh Swan Lake, mencari sumber ide dan merancang sajian gambar 2) menerapkan dengan cara melakukan tes make – up, tes penataan rambut, gladi kotor yang meliputi: fitting kostum, gerak dan musik agar tercipta kesatuan, gladi bersih yang meliputi: mengaplikasikan tata rias fantasi, penataan rambut, kostum, body painting dengan penerapan tokoh Odette di atas panggug serta penyesuaian tata cahaya dan musik 3) menampilkan tokoh Odette dalam pagelaran Fairy Tales of Fantasy, menyusun kegiatan (latihan gladi kotor dan gladi bersih) dan menyelenggarakan pagelaran Fairy Tales of Fantasy. Hasil proyek akhir berupa pagelaran Fairy Tales of Fantasy yang meliputi: 1) terciptanya rancangan tata rias fantasi, penataan rambut, penataan kostum, body painting pada tokoh Odette 2) terwujudnya tata rias fantasi dengan menggunakan eye shadow warna putih pada kelopak, biru tua pada sudut mata dan merah muda pada highlight serta menggunkan hiasan permata dan bulu angsa pada dahi, penataan rambut dengan menggunakan sanggul berbentuk angsa yang dipasang di atas kepala, penataan kostum yang menggunakan bulu angsa dan permata sebagai hiasan kostum dan bordir pada tepi rok, body painting diplikasikan sesuai dengan motif bordir pada tepi rok pada kostum tokoh Odette 3) terselenggaranya pagelaran Fairy Tales Of Fantasy pada tanggal 17 Maret 2012 bertempat di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pukul 14.00 WIB dengan menampilkan tokoh Odette dalam cerita Swan Lake pada pagelaran Fairy Tales Of Fantasy

    TATA RIAS FANTASI TOKOH GAGAK DALAM DONGENG SWAN LAKE PADA PERGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY

    Get PDF
    Tujuan Proyek Akhir, yaitu dapat : 1) menghasilkan rancangan tata rias fantasi, tata rambut, body painting dan kostum tokoh gagak dalam dongeng Swan Lake pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 2) menerapkan tata rias fantasi, tata rambut, body painting dan kostum tokoh gagak. 3) menampilkan tata rias, tata rambut, body painting dan kostum tokoh gagak dalam dongeng Swan Lake pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yaitu : 1) merancang dengan cara mengetahui alur dongeng Swan Lake dan mengkaji teori, mempelajari tokoh gagak, mencari sumber ide dan merancang sajian gambar. 2) menerapkan dengan cara tes rias dan tes penataan rambut, gladi kotor yang meliputi fitting kostum, penampilan panggung, dan musik agar tercipta kesatuan penampilan tokoh gagak di atas panggung serta penyesuaian tata cahaya. 3) menampilkan pada pergelaran dengan cara membentuk panitia, menentukan tempat dan waktu pergelaran, menentukan sanggar teater, menyusun anggaran, menyusun kegiatan (latihan, gladi kotor, gladi bersih dan menyelenggarakan pergelaran). Hasil Proyek Akhir, yaitu : 1) terciptanya tata rias fantasi, tata rambut, body painting dan kostum tokoh gagak dalam dongeng Swan Lake pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 2) terwujudnya rias wajah fantasi, tata rambut, body painting dan kostum tokoh gagak dalam dongeng Swan Lake pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 3) terselenggaranya pergelaran Tata Rias dan Kecantikan dengan tema Fairy Tales of Fantasy pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dengan menampilkan tokoh gagak dalam dongeng Swan Lake

    Lyro-epic literary fairy tales in uzbek children's literature

    Get PDF
    Uzbek children's literature appeared and developed in the early twentieth century.World children's literature, Uzbek classical literature, Uzbek folklore have played an important role inthe emergence of Uzbek children's literature, its types and genres. Genres such as folk tales, riddles,and goddesses have become part of children's literature. In particular, the fairy tale genre was stylizedand created new genres. While folk tales are epic, Uzbek children's literature has epic, dramatic, andlyrical-epic tales. Such works are a synthesis of two genres. For example, from the synthesis of thegenre of fairy tales and novels to the genre of fairy tales, from the genres of fairy tales and short storiesto the genres of fairy tales, fairy tales and drama

    Fairy Tales

    Get PDF
    https://digitalcommons.library.umaine.edu/mmb-vp/1418/thumbnail.jp

    Nostalgic to my Childhood, Symbolic to Your Culture: Discussing the Intercultural Adaptation of Culturally Bound Fairy Tales

    Get PDF
    This essay explores fairy tales as culturally bound stories that serve as the means of preserving and passing on cultural values and collective identity. Under the guise of cultural preservation and teaching, fairy tales communicate cultural values, therefore keeping cultures ideologically stagnant; however, when appropriated fairy tales, the fairy tales cannot be fully appreciated for their cultural and ideological value. By first establishing fairy tales as communication symbols that inform cultural tradition and ideology, fairy tales are discussed for their role in moral education for children and in shaping children’s perceptions of culture. German fairy tales from Johann Wolfgang von Goethe and the Brothers Grimm are examined for their association with the construction of German culture and the rise of German nationalism. Finally, fairy tales are discussed for their role in American culture, though as appropriated texts, are tokens of entertainment rather than culture

    COMPARATIVE ANALYSES OF UZBEK AND ENGLISH CUMULATIVE FAIRY TALES

    Get PDF
    It would not be an embellishment to say that folklore traditions connect people and nations through invisible lines. One can see the connectivity as the integrity of intimacy, solidarity and mutual understanding among nations of the world. Roaming the fairy tales orally among people entire the world as a form of that solidarity caused them to become an inseparable part of every nation’s folklore traditions. Therefore, studying fairy tales of nations from a theoretical, cultural and philosophical point of view, comparing and identifying the similar and differential lines can be the continuous work of mutual understanding between folks in the world. The author of this article dealing with the issue of cumulative tales intended:- To review the previous theoretical researches about the cumulative issue in the fairy tales; - To identify how the presented approaches of the scholars apply to the Uzbek and English cumulative tales; - To identify and compare the pure cumulative structure in the Uzbek and English fairy tales; It is important to mention that a larger part of researches about cumulative tales belongs to Russian scholars. Accounting lack of researches about Uzbek cumulative tales caused to make the work more perspective and relating it with English cumulative fairy tales can help to understand the issue deeply. Based on the approaches of Archer Taylor, Stith Thompson, V.Propp, I.Kruk, I.Amroyan, A.Kreatov, J.Eshonkulov, and Sh. Turdimov, we analyzed two nations’ cumulative fairy tales and tried to identify the fairy tales among Uzbek and English fairy tale fond which can present a pure cumulative structure. The English cumulative tales “Teeny Tiny”, “The Old Woman and Her Pig”, “Henny-Penny” “How Jack Seeks his Fortune” and the Uzbek cumulative tales “Susambil” “The Egg and The Kidney”,“The Three Goats” can present the reader a good perception about the accumulation in fairy tales. Studying Uzbek and English cumulative tales comparatively is significant for further researches of other nations’ cumulative tales.Keywords: fairy tale studies, cumulative fairy tales, cumulative issue, approaches, a pure cumulative structure, a decumulative technique, patterns, chain links, Uzbek and English cumulative fairy tales, comparative study

    RIAS KARAKTER TOKOH JAFAR DALAM DONGENG ALADIN PADA PERGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY

    Get PDF
    Tujuan proyek akhir yaitu : 1) mendapatkan disain tata rias karakter dan penataan rambut tokoh Jafar sesuai dengan kostum pada pergelaran Fairy Tales Of Fantasy, 2) merias wajah karakter, dan menata rambut tokoh Jafar yang sesuai dengan tema Fairy Tales Of Fantasy, 3) menampilkan tokoh Jafar dalam cerita Aladin pada pergelaran Fairy Tales Of Fantasy. Metode yang digunakan untuk mengembangkan tokoh Aladin yaitu: 1) mendesain dengan cara mengetahui alur cerita Fairy Tales Of Fantasy dan mengkaji cerita Aladin, mempelajari karakter tokoh, mencari sumber ide, merancang disain rias wajah, penataan rambut, kostum, dalam sajian gambar, 2) mengaplikasikan rias wajah karakter tokoh Jafar, kostum, dan menata rambut untuk tokoh Jafar dalam pergelaran Fairy Tales Of Fantasy, 3) menampilkan tokoh Jafar dalam pergelaran Fairy Tales Of Fantasy terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap persiapan dengan cara pembentukan kepanitiaan, menentukan tempat pergelaran, menerapkan rias wajah, penataan rambut, kostum dan tahap pelaksanaan pergelaran. Hasil proyek akhir yaitu: 1) tercipta tata rias wajah, penataan rambut ,asessories topi, dan kostum karakter tokoh Jafar, 2) terwujud tata rias wajah, penataan rambut, asessories topi dan kostum karakter Tokoh Jafar yang digunakan pada Pergelaran Fairy Tales Of Fantasy, 3) terselenggara Pergelaran Fairy Tales Of Fantasy dengan menampilkan tokoh Jafar dalam dongeng Aladin. Kata kunci: Rias Karakter, tokoh Jafar, Fairy Tales Of Fantasy
    • …
    corecore