1,187,378 research outputs found

    GANGGUAN KESEIMBANGAN SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN AIR KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L) PADA PEKERJA PENGECATAN YANG TERPAPAR TIMBAL (Pb) DI INDUSTRI KAROSERI SEMARANG

    Get PDF
    Proses pengecatan yang ada di industri karoseri Semarang menyebabkan pekerja terpapar timbal (Pb). Dampak dari paparan timbal (Pb) yang terus menerus salah satunya adalah rusaknya selubung myelin akson yang menyebabkan gangguan respon otot postural yang tidak dapat bekerja secara sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan gangguan keseimbangan sebelum dan setelah pemberian air kelapa hijau (Cocos nucifera L) pada pekerja pengecatan yang terpapar timbal (Pb) di industri karoseri Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain quasi experiment. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pekerja bagian pengecatan di industri karoseri Semarang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan alat bantu berupa kuisioner, pemeriksaan timbal (Pb) dalam darah menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometer), dan untuk gangguan keseimbangan tubuh diukur dengan menggunakan romberg test. Sebanyak 14 pekerja (43,8%) mengalami gangguan keseimbangan sebelum pemberian air kelapa hijau (Cocos nucifera L). Kemudian setelah pemberian air kelapa hijau (Cocos nucifera L) pekerja yang mengalami gangguan keseimbangan sebanyak 8 pekerja (25%). Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa ada beda antara sebelum dan setelah pemberian air kelapa hijau (Cocos nucifera L) dengan gangguan keseimbangan pada pekerja pengecatan di industri karoseri Semarang (p = 0,014). Kesimpulannya ada beda antara sebelum dan setelah pemberian air kelapa hijau (Cocos nucifera L) dengan gangguan keseimbangan tubuh. Kata Kunci: paparan Pb, gangguan keseimbangan tubuh, air kelapa hijau (Cocos nucifera L), pengecatan, karoser

    Bentuk Penyajian Gendang Beleq Guntur Tlu Desa Songak Kecamatan Sakra Lombok Timur NTB

    Get PDF
    This study aims to describe the form of serving Gendang Beleq Guntur Tlu Songak village, Sakra Lotim district, NTB. The approach used in this research is descriptive qualitative. The object in this study is Gendang Beleq Guntur Tluwhich includes the performance. The subjects in this study were supporters of Gendang Beleq Guntur Tlu itself. The study focused on the form of gendang beleq gutur tlu. Data collection by observation, interviews and documentation. Data is done bydata reduction, data presentation, conclusion. To check the validity of the data, the data validity technique is used by triangulation technique. From the results of the study, it has been found about: (1) The form of the presentation Gendang Beleq Guntur Tlu is a form of dance orchestra music using various traditional musical instruments and covers Gendang Beleq Guntur Tlu itself, performance, performance procedures, floor pattern, dance, place of show, cosmetology, fashion, and music; (2) musical instruments used by gendang beleq, petuk, cemprang / ceng-ceng, reong, gong, oncer

    PENGETAHUAN REMAJA KOMUNITAS HARDCORE TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SMP NEGERI 5 SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak     Perilaku hidup sehat harus ditanamkan sejak usia dini. Terutama untuk remaja yang bergabung dalam komunitas-komunitas sosial, karena dibutuhkan kesehatan yang cukup banyak untuk melakukan aktifitas kesehariannya. Selama ini pengetahuan remaja tentang kesehatan sudah tinggi tetapi praktiknya masih rendah. Penelitian ini secara empiris menjawab masalah pengetahuan remaja komunitas hardcore tentang perilaku hidup sehat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunanakan observasi partisipan dan menyebarkan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah statistik sederhana dengan tabel silang sederhana. Penelitian ini menggunakan teori dari Parson yang memandang masalah kesehatan dari sudut pandang kesinambungan sistem sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja komunitas hardcore sudah memahami perilaku hidup sehat sehingga tingkat kesehatan remaja komunitas hardcore mengalami peningkatan.  Kesehatan yang tinggi itu juga dipenggaruhi oleh adanya gaya hidup straight edge yang merupakan sebuah motivasi hidup komunitas hardcore untuk tidak merusak diri sendiri dengan mengkonsumsi zatatau obat-obatan berbahaya untuk diri sendiri. Gaya hidup straight edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene hardcore yang banyak dipengaruhi oleh punk yang sangat identik dengan kebiasaan mabuk dan kerusuhan. Sehingga hardcore mempunyai gaya hidup yang jauh berbeda dengan punk karena hardcore mulai menata gaya hidup bersih dan sehat. Kata kunci: perilaku hidup sehat(PHBS), remaja komunitas hardcore, tingkat kesehatan.   Abstract   Healthy behavior should be instilled at an early ege. More importantly needed by adolescents, especially teenagers who joined to socials community, because it takes quite a lot of health to perform daily activities. During this knowledge about adolescent health has been high but the practice is still low. This study empirically answer the problem of knowledge teen hardcore community about healthy behavior. This research uses descriptive quantitative method. Analysis of statistical data used is simple with simple cross label. This study uses the theory of paison who view health problems from the standpoint of sustainability of social systems. The results showed that teens hardcore community already understand healtly behavior so that the level of adolescent health hardcore community is increase. High healt was influenced by the presence of the straight edge lifestyle which is a hardcore community life motivation to not spoil urself by taking substances or things that  considered dangerous for yourself. Lifestyle straight edge trying to provide a new alternative hardcore scene is heavily influenced by punk that is synonymous with drunken habits and unrest. So hardcore has a much different lifestyle as hardcore punk began to groom a clean and healthy lifestyle.   Keywords:  healthy living (PHBS), teen hardcore, level of community healt

    Kreativitas Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Matematika Open-Ended Ditinjau dari Efikasi Diri

    Get PDF
    Kreativitas adalah salah satu kemampuan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21. Hal inilah yang menjadikan kreativitas menjadi syarat untuk tetap dilatih dan dibiasakan pada setiap individu. Kreativitas juga perlu ditekankan pada pembelajaran matematika. Alasan mengapa kreativitas perlu ditekankan adalah siswa dapat menemukan solusi-solusi asli saat memecahkan masalah. Selain itu matematika terlalu kompleks dan luas jika harus diajarkan dengan hafalan..Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membiasakan siswa dengan memberikan soal yang menuntut siswa untuk mengeluarkan seluruh ide kreatif yang dimiliki. Soal open-ended merupakan salah satu tipe soal yang dapat digunakan untuk mengetahui kreativitas siswa. Soal open-ended adalah pertanyaan yang memiliki beberapa cara untuk meyelesaikannya. Akan tetapi pertanyaan terbuka tidak menerima setiap jawaban yang diberikan oleh siswa. Pertanyaan terbuka menuntut siswa untuk mampu bepikir rasional tentang alasan-alasan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan. Di samping itu, kinerja seseorang dalam matematika juga dipengaruhi oleh efikasi diri. Efikasi diri adalah keyakinan seseorang tentang kemampuan diri yang mampu mempengaruhi seseorang dalam bertingkah laku dan upaya-upaya yang dilakukan ketika menghadapi suatu masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kreativitas siswa SMP dalam menyelesaikan soal matematika open-ended ditinjau dari efikasi diri. Penelitian ini dilaksanakan di SMPIT Al Uswah Surabaya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 63 siswa. Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti, angket efikasi diri, dan soal matematika open-ended . Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis hasil tes kreativitas siswa, pengelompokan data, dan perhitungan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kategori efikasi diri tinggi terdapat tujuh siswa dengan tingkat kreativitas sangat kreatif yang mampu memenuhi indikator kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Pada tingkat kreativitas kreatif, 7 siswa mampu menunjukkan indikator kefasihan dan kebaruan, sedangkan satu siswa mampu menunjukkan indikator kefasihan dan fleksibilitas. Pada tingkat kreativitas cukup kreatif tiga siswa mampu menunjukkan indikator kebaruan. Pada tingkat kreativitas kurang kreatif, tiga puluh satu menunjukkan indikator kefasihan. Pada tingkat kreativitas tidak kreatif, tujuh siswa tidak mampu menunjukkan indikator kreativitas. Sedangkan hasil penelitia pada kategori efikasi diri rendah terdapat satu siswa dengan tingkat kreativitas sangat kreatif yang mampu menunjukkan indikator kreativitas, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Pada tingkat kreativitas cukup kreatif, satu siswa mampu menunjukkan indikator kebaruan. Pada tingkat kreativitas kurang kreatif, dua siswa mampu menunjukkan indikator kefasihan. Pada tingkat kreativitas tidak kreatif, tiga siswa tidak mampu menunjukkan indikator kreativitas. Kata Kunci : Kreativitas, Open-ended , Efikasi Dir

    Título: Modo de explicar las armas de la familia de Aparici.

    Get PDF
    Incluye certificación de haber sido inscrita la hidalguía de la familia Ortizá en el libro de registro de la Real Justicia de la ciudad y reino de Valencia, con fecha de 24 de diciembre de 1768.Existe otro ms. que contiene completos los datos de los blasones nobiliarios (Mss/809-8) y otra copia ms. completa, del texto genealógico referente a la familia Aparici, que suplen en los dos casos los saltos habidos en esta. (Biblioteca Valenciana Mss/809-7)Ms. encuadernado en el vol. facticio Mss/809.Alcance y contenido: Ms. original incompleto, en vitela, ricamente iluminado, explicando cada uno de los símbolos de los escudos de armas de las familias Ortizá y Aparici.Fecha de 1769 tomada de h. 12rMs. incompleto: (h. 12v) sólo una línea de texto sin terminar y sin orla, saltos en el discurso (h. 8v-9r, 9v-10r, 11v-12r, 12v-13r), repeticiones de texto (9r, 10r) y por no cumplir la ley de Gregory, es decir, existen h. de carne encaradas con h. de piel (8v-9r, 9v-10r, 12v-13r)Iniciales capitales agrandadas en dos tamaños, orladas e iluminadas en oro y granate, con decoración floral y arquitectónica en el interiorTexto en tinta negra, con resto de pautado a lápiz y enmarcado con doble orla en color rojo, realizada con doble filetePreceden al texto dos escudos de armas, pintados a mano, sobre papel, uno de la familia Ortizá y el otro de la familia Aparici.Contiene: Explicación de las armas de la familia Ortizà ; Modo de explicar las armas de la familia de Aparici ; Relación genealógica (incompleta) ; Ejecutoria de hidalguía a favor de José Ortizà Aparici Alegre y Ferrandis, y de Jerónimo Ortiz

    PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

    Get PDF
    This study aimed to develop an environmental pollution module based on local wisdom of Gunungkidul to improve the critical thinking skills of SMP / MTs students. This research was an RND (Research and Development) research. The development of this module adapted the steps of RND research according to Sugiyono (2016) which this step is potentials and problems, data collection, product design, design validation, design revision, product testing, product revision, usage trials, mass production. This first year research only covered potential problems, data collection, product design, design validation, and design revision. This module was created by placing indicators of critical thinking skills on each subject. Critical thinking indicators included providing simple explanations, building basic skills, concluding, providing further explanation, and developing strategies and tactics. Critical thinking indicators made on each subject will be able to develop students' critical thinking skills. Students' critical thinking would also develop by placing Gunungkidul's local creativity products in each module subject. The module got a very decent validation value in terms of material, media, and language. Keywords: module, critical thinking, local wisdo

    Sibling Rivalry: Bagaimana Pola Asuh dan Kecerdasan Emosi Menjelaskan Fenomena Persaingan Antar Saudara?

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokrasi, pola asuh permisif, pola asuh otoriter, dan kecerdasan emosi terhadap sibling rivalry pada anak. Subjek penelitian ini adalah orangtua anak dengan kriteria mempunyai anak usia 7-8 tahun yang memiliki saudara kandung. Subjek penelitian sebanyak 116 orangtua. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain skala pola asuh demokrasi, pola asuh permisif, pola asuh otoriter, kecerdasan emosi, dan sibling rivalry. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, yang diolah dengan menggunakan SPSS for Windows 17.0.Hasil analisis menunjukkan: 1) Ada hubungan negatif antara pola asuh demokrasi dengan sibling rivalry, rxy= -0.196, p=0,017 (p< 0,05). 2) Ada hubungan positif antara pola asuh permisif dengan sibling rivalry, rxy= 0,240, p=0,005 (p< 0,05). 3) Ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi terhadap sibling rivalry rxy= -0,293, p=0,001 (p< 0,05). 4) Ada hubungan antara pola asuh dan kecerdasan emosi terhadap sibling rivalry, dengan nilai koefisien korelasi F=3,051, p= 0,02 (p< 0,05) yang berarti signifikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pola asuh demokrasi dan kecerdasan emosi, maka akan semakin rendah sibling rivalry pada anak

    Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Pedagogik Guru dan Sarana Prasarana terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri Magepanda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah motivasi belajar  berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas X1 di SMA Negeri Magepanda (2) mengetahui apakah Kompetensi Pedagogik Guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas X1 di SMA Negeri Magepanda; (2 mengetahui apakah Sarana Prasarana berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas X1 di SMA Negeri Magepanda; (3) mengetahui motivasi belajar, Kompetensi Guru dan Sarana Prasarana berpengaruh secara bersamaan dalam meningkatkan Prestasi belajar siswa kelas X1 di SMA Negeri Magepanda. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Negeri Magepanda berjumlah 55 siswa. Karena populasinya terbatas, maka penelitian ini dilakukan probability sampling. Data dikumpulkan melalui quisioner dan dianalisis menggunakan metode deskriptif dan statistik inferensial yaitu regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji F  dan Uji t. Hasil  analisis  deskriptif menunjukan bahwa variabel prestasi belajar, sarana prasarana, kompetensi pedagogik dikategorikan baik. Hasil statistik uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel motivasi belajar, kompetensi pedagogik dan sarana prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar. Hasil statistik uji F menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hasil analisis determinasi menujukan ketiga variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan terhadap variasi naik turunnya Prestasi Belajar SMA Negeri Magepanda sebesar 36.5%
    corecore