1,112 research outputs found

    Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tes HIV

    Get PDF
    Penularan HIV dari ibu ke anak semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah perempuan terinfeksi HIV, baik tertular oleh pasangan maupun karena perilaku yang berisiko. Integrasi tes HIV ke dalam pemeriksaan rutin kehamilan/ antenatal terpadu merupakan salah satu upaya agar cakupan tes HIV pada ibu hamil meningkat selain dapat mengurangi stigma terhadap HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil yang meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan dengan perilaku tes HIV. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Gebugan Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Jumlah subjek penelitian yang digunakan sebanyak 34 subjek dengan teknik pengambilan total sampling, analisis data bivariat menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dan pendidikan dengan tes HIV dengan p value 0,15 dan 0,96, dan ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan perilaku tes HIV dengan p value 0,03. Disarankan agar dilakukan mobile VCT ke desa agar target tes HIV pada kunjungan ibu hamil pertama dapat tercapai

    Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tes HIV

    Get PDF
    Penularan HIV dari ibu ke anak semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah perempuan terinfeksi HIV, baik tertular oleh pasangan maupun karena perilaku yang berisiko. Integrasi tes HIV ke dalam pemeriksaan rutin kehamilan/ antenatal terpadu merupakan salah satu upaya agar cakupan tes HIV pada ibu hamil meningkat selain dapat mengurangi stigma terhadap HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil yang meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan dengan perilaku tes HIV. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Gebugan Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Jumlah subjek penelitian yang digunakan sebanyak 34 subjek dengan teknik pengambilan total sampling, analisis data bivariat menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dan pendidikan dengan tes HIV dengan p value 0,15 dan 0,96, dan ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan perilaku tes HIV dengan p value 0,03. Disarankan agar dilakukan mobile VCT ke desa agar target tes HIV pada kunjungan ibu hamil pertama dapat tercapai

    HUBUNGAN PREDISPOSING FACTOR, REINFORCING FACTOR DENGAN PENERIMAAN TES HIV IBU HAMIL DI PUSKESMAS DELI TUA

    Get PDF
    Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit infeksi penyebab kematian peringkat atas dengan angka kematian dan angka kejadian penyakit yang tinggi serta membutuhkan diagnosis serta terapi yang cukup lama . Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam kehidupan ibu dan selain itu juga dapat menularkan virus kepada bayinya. Virus HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada anaknya selama kehamilan saat persalinan dan menyusui. Infeksi HIV dari ibu ke anak dapat dicegah, melalui upaya pencegahan penularan dari ibu ke anak yang merujuk dari rekomendasi WHO, dimana pada dasarnya semua ibu hamil ditawarkan tes HIV. Penawaran tes HIV  pada  ibu  hamil  bisa  dilakukan  saat  ibu  datang  untuk kunjungan antenatal (ANC). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Hubungan persepsi manfaat tes HIV, Status perkawinan, jumlah kunjungan ANC, Pengetahuan dan dukungan suami dengan penerimaan tes HIV pada ibu hamil di Puskesmas Ddelitua. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan crossectional. Penelitian dilaksanakan Puskesmas Deli Tua. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas Delitua, sampel yang digunakan dengan sampel minimal sebanyak 96 orang. Analisis dapat dilakukan  secara univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan persepsi tes HIV, Status Perkawinan, Jumlah Kunjungan ANC, Pengetahuan, Dukungan Suami dengan penerimaan tes HIV. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan kunjungan kepada ibu hamil untuk pemeriksaan kesehatan dalam pencegahan HI

    DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP PERILAKU TES HIV PADA IBU HAMIL

    Get PDF
    Di Indonesia, hingga tahun 2017 tercatat 242.699 kasus HIV dan 87.453 kasus AIDS dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Jumlah AIDS tertinggi menurut pekerjaan adalah pada ibu rumah tangga (12.302). Di Provinsi NTB jumlah infeksi HIV sejak tahun 2012-2017 terdapat 849 kasus. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungan tenaga kesehatan terhadap perilaku tes HIV pada ibu hamil. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 90 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian perilaku tes HIV ibu hamil sebanyak 84,4% dan dukungan tenaga kesehatan mayoritas berada pada kategori dukung sebesar 98,9% serta ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan terhadap perilaku tes HIV pada ibu hamil dengan nilai p = 0,019. Hal ini dimungkinkan karena program tes HIV pada ibu hamil telah menjadi program wajib bagi setiap Puskesmas yang ada di Indonesia dan setiap ibu hamil yang datang melakukan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) akan ditawari oleh petugas medis untuk melakukan tes HIV selain tes Hepatitis, Hemoglobin dan Urin

    ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN TES HIV OLEH IBU HAMIL DI PUSKESMAS TOMUAN KOTA PEMATANGSIANTAR

    Get PDF
    Infeksi HIV merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan merupakan penyakit menular yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan anak. Data WHO melaporkan bahwa  cakupan ibu hamil yang sudah melakukan tes HIV mengalami peningkatan, kecuali Indonesia yang masih tetap paling rendah yaitu < 1%. Pematangsiantar merupakan salah satu kota di Propinsi Sumatera Utara merupakan penyumbang angka HIV/AIDS yaang cukup tinggi dalam peringkat ke 3 besar dari 34 kabupaten Kota di Propinsi Sumatera  Utara. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 8 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di 2 Puskesmas Kota Pematangsiantar, berbagai alasan dikemukaan oleh ibu  hamil untuk  menerima dan  menolak  tes HIV.  Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan  penerimaan tes HIV pada Ibu hamil di Puskesmas Tomuan Kota Pematangsiantar tahun 2019. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC trimester III di dua Puskesmas di Kota Pematangsiantar yaitu Puskesmas Tomuan dan Puskesmas Martoba dengan jumlah sampel 94 orang. Analisis bivariut menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapati factor yang berhubungan dengan penerimaan tes HIV pada ibu hamil adalah pengetahuan tentang HIV (p-value 0.001), pekerjaan (p-value 0.001), pendidikan (p-value 0.001), ANC (p-value 0.001)dan dukungan keluarga (p-value 0.000) serta dukungan suami (p-value 0.003). Berdasarkan nilai ratio prevalensi dapat dilihat variabel ukungan keluarga merupakan variabel yang paling dominan hubungannya dengan penerimaan tes HIV. Oleh sebab itu petugas kesehatan agar memberikan informasi yang selengkap lengkapnya tentang tes HIV selama kehamilan untuk meningkatkan dukungan yang diberikan pada ibu agar menerima tes HI

    ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN TES HIV OLEH IBU HAMIL DI PUSKESMAS TOMUAN KOTA PEMATANGSIANTAR

    Get PDF
    Infeksi HIV merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan merupakan penyakit menular yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan anak. Data WHO melaporkan bahwa  cakupan ibu hamil yang sudah melakukan tes HIV mengalami peningkatan, kecuali Indonesia yang masih tetap paling rendah yaitu < 1%. Pematangsiantar merupakan salah satu kota di Propinsi Sumatera Utara merupakan penyumbang angka HIV/AIDS yaang cukup tinggi dalam peringkat ke 3 besar dari 34 kabupaten Kota di Propinsi Sumatera  Utara. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 8 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di 2 Puskesmas Kota Pematangsiantar, berbagai alasan dikemukaan oleh ibu  hamil untuk  menerima dan  menolak  tes HIV.  Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan  penerimaan tes HIV pada Ibu hamil di Puskesmas Tomuan Kota Pematangsiantar tahun 2019. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC trimester III di dua Puskesmas di Kota Pematangsiantar yaitu Puskesmas Tomuan dan Puskesmas Martoba dengan jumlah sampel 94 orang. Analisis bivariut menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapati factor yang berhubungan dengan penerimaan tes HIV pada ibu hamil adalah pengetahuan tentang HIV (p-value 0.001), pekerjaan (p-value 0.001), pendidikan (p-value 0.001), ANC (p-value 0.001)dan dukungan keluarga (p-value 0.000) serta dukungan suami (p-value 0.003). Berdasarkan nilai ratio prevalensi dapat dilihat variabel ukungan keluarga merupakan variabel yang paling dominan hubungannya dengan penerimaan tes HIV. Oleh sebab itu petugas kesehatan agar memberikan informasi yang selengkap lengkapnya tentang tes HIV selama kehamilan untuk meningkatkan dukungan yang diberikan pada ibu agar menerima tes HI

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEIKUTSERTAAN TES HIV DI PUSKESMAS ANDALAS

    Get PDF
    Penyakit HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan dunia. Wanita merupakan kelompok berisiko tinggi tertular dan menularkan HIV kepada anak yang dikandungnya. Pencegahan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan dapat dilakukan dengan tes HIV dini dan pengobatan segera. Tercatat 1697 ibu hamil yang ditawarkan tes HIV pada 2016, namun hanya 397 yang akhirnya melakukan tes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan keikutsertaan tes HIV di Puskesmas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Andalas Kota Padang dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap 75 sampel. Data didapatkan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan kemudian dilakukan analisis statistik univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan ibu hamil dengan tingkat pegetahuan baik 84%, sikap baik 56%, dan mengikuti tes HIV 73,3%. Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan keikutsertaan dalam tes HIV (p=0,723), tidak terdapat hubungan bermakna antara sikap ibu hamil dengan keikutsertaan dalam tes HIV (p=0,371). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan keikutsertaan dalam tes HIV
    corecore