9 research outputs found

    Kualitas Mikrobiologi Telur Ayam Berdasarkan Jumlah Total Mikroba dan Kolifrom di Pasar Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur: Microbiology Quality of Eggs Based on the Total Amount of Microb and Colifroms in Tamiang Layang Market, East Barito District

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui total jumlah mikroba dan Coliform pada telur ayam yang dijual di Pasar Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Total Sampel adalah 20 butir, dari seluruh pedagang telur ayam yang berjumlah 5 pedagang. Pengujian jumlah total mikrob (TPC) dan Coliform pada telur menggunakan metode SNI: 2897:2008 tentang Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susu serta Hasil Olahannya. Hasil penelitian menunjukkan TPC <1 X 10 2 sampai 9,1 x 10 5 CFU/gram dengan rata-rata 1,9 x 10 5 CFU/gram yang sudah melebihi ambang batas maksimum cemaran mikroba pada pangan. Sedangkan  Coliform masih <3,6 MPN/gra

    Non-Typhoid Salmonella Causes Food-borne Diseases: Its Prevention and Control

    Get PDF
    Non-typhoid Salmonella (NTS) is a pathogenic bacteria causing gastroenteritis in humans which is transmitted through animals and contaminated animal products with Salmonella typhimurium or Salmonella enteritidis. Many cases of NTS infection in humans have been reported in the world, however most people in Indonesian are generally more familiar with Salmonella typhoid, which is caused by Salmonella typhoid and Salmonella paratypoid. Gastroenteritis due to NTS infection seldom requires antimicrobial treatment. If there is no post-infectious complications such as septicemia, reactive arthritis or aortic aneurysm. Eggs, chicken meat, raw milk and other animal products contaminated with NTS are a source of transmission through food (food-borne pathogens). An estimated 1-3% of pets carry NTS without causing illness. Control of NTS infection is difficult because Salmonella is tolerant to environmental stresses, widely spread, resistant to several types of antibiotics and has the ability to adapt. The application of strict biosecurity on farms is conducted through surveillance and monitoring so that it can  prevent the contamination of livestock products and their derivatives, hence, it can prevent the transmission of NTS to humans. This paper provides information on NTS in animal and human prevention and control

    Dampak Trichinella sp. dalam Daging Babi Terhadap Kesehatan Masyarakat

    Get PDF
    Trichinellosis/Trichinosis is one of the most common zoonotic parasites in the world caused by infection with Trichinella nematodes. The infection occurs after the larvae have been eaten in the muscles of the infected animal. Due to its spread and spread, several outbreaks of trichinosis have occurred around the world, which has caused serious public health problems. The main risk factor for trichinosis is the consumption of raw or undercooked meat from pigs and hunted meat. In the first stage of infection, adults nematode in the intestine can cause transient gastroenteritis, but the most serious symptoms are associated with the larval formation and muscle migration. a study conducted in India to investigate at the clinical and biochemical profile of Trichinella infection stated that clinical symptoms first appeared at 2-3 weeks after consuming pork and the symptoms would gradually disappear at 4-5 weeks, but there were also some who experienced myalgia. Supervision and implementing proper biosecurity in livestock areas by monitoring and surveillance of the risk of Trichinella infection in pig products and their derivatives as well as preventing transmission to humans

    Kualitas Spermatozoa Post Thawing Dari Semen Beku Sapi Perah

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the effect of various thawing temperatures to the sperm quality of FH dairy cow frozen semen. The experimental design used was completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 5 replications . The thawing treatments were 30 seconds at 33 0C (P1), 35 0C (P2), 37 0C (P3), 39 0C (P4), 41 0C (P5) . Observed variables were sperm motility, viability and recovery rate . Data were analyzed using analysis of variance . The results showed that different thawing temperatures affect the motility , viability, recovery rate of frozen spermatozoa (P<0.05). Motility and recovery rate of P4 was higher (P< 0.05) than P2 , P1 and P5 , but did not differ (P>0.05) with P3 . Viability of P4 was higher (P>0.05) than P1 and P5 but did not differ (P>0.05) with P2 and P3. In conclusion , thawing at 39 0c and 37 0C for 30 seconds had best semen quality of FH frozen semen

    Keberadaan Salmonella SP. pada Daging Ayam Suwir Bubur Ayam yang Dijual di Lingkar Kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga Bogor

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keberadaan Salmonella sp. pada daging ayam suwir bubur ayam. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang bubur ayam yang berada (radius 100 meter) di lingkar kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan laboratorium. Sampel pada penelitian ini diambil dari 15 pedagang bubur ayam, setiap pedagang diambil sampel sebanyak 3 kali ulangan, total sampel adalah 45. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (fisher extact tes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan keberadaan Salmonella Enteritidis. dalam daging ayam suwir bubur ayam sebanyak 6.67% (3/45) dan terdapat hubungan antara asal daging ayam dan keberadaan Salmonella Enteritidis. (p value=0.022 dan CC=0.577). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daging ayam suwir bubur ayam tidak aman untuk dikonsumsi serta tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

    KEBERADAAN KOLIFORM PADA DAGING AYAM SUWIR BUBUR AYAM YANG DIJUAL DRAMAGA BOGOR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri koliform pada daging ayam suwir bubur ayam yang dijual Dramaga Bogor. Sampel daging ayam suwir bubur ayam yang digunakan berasal dari pedagang bubur ayam. Sejumlah 15 sampel daging ayam suwir bubur ayam di isolasi terhadap bakteri koliform. Metode yang digunakan adalah cara tuang (pour plate method). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cemaran koliform pada daging ayam suwir bubur ayam yang dijual di Dramaga Bogor adalah 4,25 x 105 ± 2,74 x 105. Cfu/g. Jumlah koliform pada daging ayam suwir bubur ayam melebihi SNI sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat

    Dampak infeksi Salmonella sp. dalam daging ayam dan produknya terhadap kesehatan masyarakat

    Get PDF
    Daging ayam dan produknya adalah makanan yang banyak disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan. Namun, bahan pangan ini bersifat mudah mengalami kerusakan apabila tidak mendapat perlakuan yang tepat. Salah satu cemaran dalam daging ayam dan produk olahannya adalah adanya kontaminasi bakteri patogen Salmonella sp. yang menyebabkan foodborne disease. Bakteri ini dilaporkan sudah resisten terhadap beberapa golongan antibiotika sehingga berpotensi berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui dampak infeksi Salmonella sp. dalam daging ayam dan produknya yang menyebabkan salmonellosis pada manusia. Artikel ini berdasarkan literatur review beberapa hasil penelitian dan laporan terkait keberadaan Salmonella sp. pada daging ayam dan produknya. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel pada sciencedirect.com, google scholar, Elsevier, Scopus adalah “Salmonella in chicken meat and product”. Artikel yang dikumpulkan terkait dengan Salmonella sp. pada daging ayam yang berjumlah 250 artikel. Selanjutnya dipilih berdasarkan habitat dan distribusi, cemaran pada daging ayam dan produknya, dampak, tindakan pencegahan dan pengendalian Salmonella sp. sehingga ditemukan 91 artikel yang relevan dengan tujuan penulisan artikel dari terbitan tahun 2002-2020. Insidensi salmonellosis pada manusia mencapai 93,8 juta kasus per tahun. Tingginya kasus tersebut disebabkan oleh rendahnya penerapan higiene sanitasi dan higiene personal dalam penanganan daging ayam dan produknya. Penanganan yang tepat terhadap produksi daging ayam dan produknya dapat mendukung penyediaan bahan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal serta layak dikonsumsi oleh masyarakat

    Cemaran Coliform dan Total Plate Count pada Daging Ayam Broiler: Studi Kasus di Pasar Tradisional Kabupaten Barito Timur

    No full text
    Cemaran mikroba merupakan hal yang tidak dikehendaki ada di dalam bahan pangan karena dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Coliform adalah mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas dari pangan, sedangkan total plate count (TPC) adalah untuk mengetahui total mikroba dalam pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran coliform dan TPC pada daging ayam yang dijual di pasar Tamiang Layang dan di pasar tradisional lain di Kabupaten Barito Timur. Pengambilan sampel dilakukan pada seluruh pedagang daging ayam di pasar. Sebanyak 13 sampel diambil di pasar Tamiang Layang dan 5 sampel di pasar lain, dengan total 18 sampel. Variabel yang diamati adalah cemaran coliform dan TPC pada daging ayam. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif terhadap cemaran coliform dan TPC. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa rataan cemaran pada daging ayam yang dijual di pasar Tamiang Layang adalah: coliform 2,8 Ă— 102 APM/g dan TPC 1,5 Ă— 106  CFU/g, sedangkan pasar lain di luar pasar Tamiang Layang adalah: coliform 2,8 Ă— 101 APM/g dan TPC 1,7 Ă— 106 CFU/g. Persentase cemaran coliform dan TPC lebih tinggi di pasar Tamiang Layang dibandingkan dengan di luar pasar Tamiang Layang
    corecore