Online Journal :: Agricultural State Polytechnic of Payakumbuh
Not a member yet
    249 research outputs found

    Model Konseptual Sistem Kemitraan Agribisnis Kelapa di Kabupaten Padang Pariaman

    No full text
    Pengembangan agroindustri kelapa terintegrasi yang selaras dengan kebijakan daerah berbasis sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi yang memadai akan terus dilakukan guna mewujudkan keberlanjutan rantai pasok agroindustri kelapa. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model konseptual sistem kemitraan petani kelapa dan agroindustri santan kelapa di Kabupaten Padang Pariaman. Tahapan penelitian ini terdiri dari wawancara ke petani kelapa dan pelaku agroindustri santan kelapa di Kabupaten Padang Pariaman dan pengisian kuesioner oleh pakar akademisi tentang keterkaitan antar elemen yang dibandingkan. Total responden yang diperlukan pada penelitian adalah 30 orang. Pengembangan sistem kemitraan menggunakan metode Interpretive Structural Modelling (ISM) untuk mendapatkan model struktur yang mengambarkan kompleksitas sistem kemitraan antara petani kelapa dan agroindustri santan kelapa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh strukturisasi sistem pengembangan kemitraan yang terdiri dari tumbuhnya kepercayaan dan kerjasama agroindustri dan petani kelapa, ketersediaan dana, terbatasnya fasilitas dan infrastruktur, pelaksanaan peraturan daerah terkait kemitraan belum optimal, konsistensi petani dalam menanam kelapa, penyiapan lahan dan bibit unggul kelapa, pelatihan teknologi budidaya, pola bercocok taman kelapa melalui Good Agriculture practise (GAP) dan kegiatan produksi santan kelapa melalui Good Manufacture Practise (GMP)

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Minat Petani Dalam Budidaya Kentang Varietas Cingkariang Di Kabupaten Agam

    No full text
    Rendahnya minat petani dalam budidaya kentang unggul lokal Varietas Cingkariang di Kabupaten Agam dikhawatirkan akan menyebabkan varietas unggul lokal tersebut langka atau hilang dari daerah asalnya, padahal kentang ini masih menjadi produk yang disukai oleh masyarakat sebagai bahan utama olahan makanan seperti kentang rendang, keripik dan pargedel. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor penyebab turunnya minat petani kentang di Kabupaten Agam untuk membudidayakan kentang Varietas Cingkariang. Penelitian dilakukan pada tiga Kecamatan sentra tanaman kentang Varietas Cingkariang di Kabupaten Agam yaitu Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Sungai Puar dan Kecamatan Ampek Koto. Metode pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi wawancara dan pengisian kuisioner, penentuan sampel dilakukan dengan metode snowball sampling kemudian data ditabulasikan dan dilanjuktan analisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitattif. Berdasarkan hasil analisis penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan turunnya minat petani untuk melakukan budidaya kentang Varietas Cingkariang adalah karena rendahnya produksi tanaman dibandingkan dengan tanaman kentang varietas lain, ketersediaan saprodi yang sangat kurang terutama bibit tanaman kentang yang berkualitas dan, jumlah pedagang pengumpul yang terbatas sebagai penampung utama hasil tanaman kentang petani

    UJICOBA EFEKTIFITAS KOMPOSTER SEDERHANA BERBASIS MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) SEBAGAI SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH DAPUR SKALA RUMAH TANGGA

    No full text
    Sampah-sampah organik yang dihasilkan dalam skala rumah tangga biasanya hanya akan ditumpuk atau dikirimkan ke Pengolahan Sampah Akhir yang akan menjadi sumber bau dan polusi udara. Padahal sampah organik sisa dapur ini memiliki potensi yang baik jika diolah menjadi kompos. Komposisi sumber sampah di Indonesia adalah sampah organik merupakan komponen terbesar, mencapai diatas 70%, dimana sampah dapur atau sisa makanan mencapai 20-65% tergantung kelas ekonomi masyarakatnya. Maggot BSF memiliki potensi yang besar dalam mengolah berbagai macam jenis sampah, mulai dari sampah pasar hingga sampah rumah tangga dengan waktu yang relative singkat. Hasil dari pengolahan menggunakan larva lalat BSF menghasilkan kompos yang lebih baik daripada pupuk kandang maupun olahan sampah sisa tanaman. Penelitian ini bertujun untuk merancang komponen komposter sederhana yang beroperasi secara semi otomatis dalam mengolah sampah rumah tangga, dengan memanfaatkan maggot sebagai agen utamanya dan menguji efektifitas komposter sederhana, sehingga menjadi solusi bagi pengolahan sampah organik rumah tangga. Tahapan penelitian dimulai dari perakitan komposter, pengisian media sisa sampah organik rumah tangga, pengamatan aktifitas maggot, analisa kualitas kompos. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap komposter terlihat komponen berfungsi secara efektif dibuktikan dari jumlah pre pupa yang tertampung wadah migrasi yang disediakan. Berdasarkan hasil pengamatan kompos terlihat bahwa maggot sudah secara efektif mengolah sampah dapur, ditunjukkan dari warna sudah berubah menjadi hitam dan tidak berbau, namun masih terlihat basah. Berdasarkan hasil analisa kompos didapatkan kadar air 40,33%, pH 6,8, Nitrogen 0,61%, Karbon 27,05%, Phospor 0,16%, Kalium 0,8%, Kalsium, 1,51%, Besi 0,0038 %. Hasil analisa ini sebagian besar sudah sesuai dengan SNI kualitas kompos. Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa komposter sederhana sudah dapat bekerja dengan baik dalam mengolah sampah dapur dan menjaga siklus maggot Black Soldier Fly (BSF) dapat berjalan dengan baik

    Analisis Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sayuran Hidroponik di Kota Padang

    No full text
    Hidroponik merupakan sayuran yang mendukung pola hidup sehat masyarakat perkotaan. Supermarket modern menjual produk sayuran hidroponik dari berbagai produsen dengan harga yang bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian sayuran hidroponik di Kota Padang. Penelitian dilakukan bulan April-Mei 2023 di 4 supermarket di Kota Padang, kepada 100 konsumen. Variabel yang digunakan adalah  tahapan proses pengambilan keputusan yang dianalisis dengan statistik deskriptif dari tabulasi distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik konsumen adalah 37% berada pada rentang umur 20-30 tahun, 85% perempuan, berpendidikan dan berpenghasilan tinggi. Perilaku konsumen sayuran hidroponik, dalam pengambilan keputusan dimulai dari tahapan pengenalan kebutuhan, yang mementingkan pola makanan sehat. Tahapan kedua, pencairan informasi dilakukan secara aktif dengan mengunjungi supermarket modern yang ada di kota Padang, karena pentingnya kepedulian konsumen terhadap konsumsi sayuran hidroponik dan keyakinan keaslian produk hidroponik. Tahapan ketiga pada evaluasi alternatif  yaitu alasan tujuan pembelian  menunjang pola hidup  sehat masyarakat perkotaan, tahapan keempat keputusan pembelian sayuran hidroponik frekuensinya lebih dari 3 kali selama satu bulan, dan memilih supermarket modern karena nyaman untuk dikunjungi dan jam operasional supermarket lebih lama. Tahapan kelima perilaku pasca pembelian, konsumen sangat puas terhadap sayuran hidroponik yang ada di supermarket dan 82 persen akan melakukan pembelian secara rutin. Pola hidup sehat pada masyarakat perkotaan melalui konsumsi sayuran hidroponik, mendatangkan manfaat bisnis bagi produsen dan pemasok (supermarket)

    Analisis Faktor-Faktor Penyebab, Tahapan Dan Dinamika Konflik Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Talang Jerinjing Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu

    No full text
    Kabupaten Indragiri Hulu sebagai kabupaten penyumbang konflik perkebunan nomor tiga terbesar di Riau memiliki 7 kasus konflik perkebunan, termasuk konflik perkebunan untuk komoditi kelapa sawit. Salah satu konflik lahan yaitu konflik lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Talang Jerinjing, yang terjadi sejak lama antara masyarakat desa dengan pihak PT Alam Sari Lestari. Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui faktor-faktor penyebab konflik dan menganalisis pohon konflik perkebunan, (2) menganalisis tahapan dan dinamika konflik dari konflik lahan perkebunan kelapa sawit yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengujian validasi data dilakukan secara triangulasi. Empat faktor penyebab konflik perkebunan yaitu batas lahan ber HGU milik perusahaan yang tidak jelas, perlawanan pihak masyarakat dengan perusahaan, pertentangan masyarakat dengan perusahaan berlangsung lama dan penggunaan tindakan kekerasan oleh pihak yang terlibat. Hasil analisis pohon konflik yaitu empat faktor penyebab konflik (akar konflik), tumpang tindih kepemilikan tanah (masalah inti), tidak ada kejelasan status lahan milik masyarakat, masyarakat tidak bisa mengelola lahan yang sudah digarap dan perusahaan tidak bisa menggarap lahan milik mereka (daun konflik). Tahapan konflik yaitu prakonflik (masyarakat menggarap lahan terlantar berHGU milik PT Alam Sari Lestari), konfrontasi (masyarakat menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan konflik dan mempertahankan hak mereka), krisis (perusahaan melarang masyarakat melanjutkan kegiatan penggarapan melalui LSM Laskar Melayu Riau Bersatu Kabupaten Indragiri Hulu), dan pasca konflik (konflik belum menemukan penyelesaian). Dinamika konflik menunjukkan bahwa sikap yang diambil perusahaan dengan upaya mempertahankan lahan seluas kurang lebih 4.368,27 Ha ini memunculkan sikap tidak terima dan tidak adil yang dirasakan oleh masyarakat. Perilaku keseharian masih dalam kondisi seperti biasa, sedangkan kontradiksi menghasilkan situasi yang memanas, masyarakat tetap memperjuangkan lahan yang telah digarapnya karena perusahaan tidak ingin melepaskan lahan tersebut kepada masyarakat meskipun telah melewati proses upaya penyelesaian dengan instansi

    Analysis of Socialization Effectivity of Jamnapari Manure and Thickhead (Crassocephalum crepidioides) Leaf Utilization for Compost Production in Kalianyar Village, Bondowoso Regency

    No full text
    The optimization of Jamnapari manure in Kalianyar Village, Bondowoso Regency has not been considered to be optimal because of the lack of knowledge of farmers regarding its management. This becomes a problem itself as Jamnapari manure has a decent potential to be utilized as compost. Additionally, the thickhead plant is widely spread around Kalianyar Village, but it is also known as weeds by the villagers. The aim of this program is to analyze the effectiveness of the socialization of Jamnapari manure and thickhead utilization as the base materials of compost in Kalianyar Village, Ijen District, Bondowoso Regency. The respondents were chosen through a random sampling method and the t-test is used as the methodology in this research. After the results were proven to be significant, the measurement of socialization effectiveness (ES), which can be measured from the score pretest and post-test obtained by the farmers, was conducted with 11 respondents. Through used method, it was found that the obtained effectiveness value of 81.8% which gives evidence that this program was running very effectively due to the score increase on the post-test compared to the pretest’s score after the demonstration and socialization

    PENGGUNAAN KOMPOS KOMBINASI JERAMI PADI DAN PUPUK KANDANG AYAM UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

    No full text
    Bawang merah merupakan tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Produksi bawang merah di Kabupaten Lima Puluh Kota sudah optimal. Petani masih menggunakan pupuk kimia melebihi dosis yang dianjurkan selama penanaman untuk terus meningkatkan produksi bawang merah. Untuk mempertahankan produksi bawang merah yang baik dan meminimalisir dampak negatif penggunaan pupuk kimia dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik salah satunya adalah kompos dari jerami padi dan pupuk kandang ayam yang mengandung N, P, K yang cukup tinggi. Tujuan dilakukannya Proyek Usaha Mandiri (PUM) yaitu Mengoptimalkan produksi bawang merah dengan menggunakan teknologi kompos kombinasi jerami padi dan pupuk kandang ayam serta Mendapatkan keuntungan yang maksimal dari penjualan bawang merah. Kegiatan Proyek Usaha Mandiri dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2022. Kegiatan ini dilakukan di kebun percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat dengan luasan lahan 225 m². Parameter yang diamati yaitu aspek produksi, aspek finansial, dan aspek teknis. Pelaksanaan PUM dengan penggunaan kompos kombinasi jerami padi dan pupuk kandang ayam belum mampu mengoptimalkan produksi tanaman bawang merah. Analisis usaha tani untuk luas lahan 225 m² di dapatkan produksi 193 kg, dengan total penerimaan sebesar Rp 3.994.000, total biaya Rp 1.664.153, keuntungan Rp 2.230.890, profitabilitas 126,53%, dan RC ratio 2,26. Dilihat dari profitabilitas dan RC ratio maka PUM yang dilaksanakan memperoleh untung dan layak untuk diusahakan

    APLIKASI KOMPOS KOMBINASI KOTORAN KAMBING DENGAN KOTORAN AYAM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

    No full text
    Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Permasalahan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi jagung manis adalah rendahnya kesuburan fisik, biologi, dan kimia tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan fisik, biologi dan kimia tanah adalah dengan aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam. Kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam merupakan pupuk organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, karena dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dalam jumlah yang cukup. Kotoran ayam mengandung unsur hara N dan P lebih tinggi dibanding kotoran hewan lainnya, sedangkan kotoran kambing mengandung unsur hara K lebih tinggi dibanding kotoran hewan lainnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Budi daya jagung manis ini dilaksanakan pada Bulan Februari-Mei 2022 di lahan percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dosis kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam adalah 20 ton/ha. Pertumbuhan tanaman diamati dan data hasil pengamatan diuji secara statistik menggunakan uji t dengan taraf nyata 5% dan 1%. Aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanamana, panjang daun, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol berkelobot, dan bobot tongkol tanpa kelobot, serta berbeda nyata terhadap pertumbuhan lebar daun, akan tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun, jumlah tongkol/batang, jumlah baris/tongkol dan jumlah biji/baris.   Kata Kunci: jagung manis, kompos, kotoran kambing, kotoran aya

    Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Berdasarkan Kajian Karakteristik Petani Tahun 2022

    No full text
    Sektor pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia termasuk di Provinsi Jawa Timur sebagai Provinsi yang potensial di sektor pertanian. Akan tetapi, dalam dekade terakhir terjadi penurunan jumlah petani yang disebabkan adanya permasalahan regenerasi yaitu fenomena petani usia tua atau aging farmer. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan karakteristik petani tahun 2022 sehingga dapat dilihat gambaran umum dari kondisi petani di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan analisis K-Means Cluster berdasarkan sembilan variabel meliputi umur, pendidikan, pengalaman kerja, jam kerja, status berusaha, penggunaan teknologi, internet, penghasilan serta pembukuan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 5 kabupaten/kota tergolong kedalam cluster 1, terdapat 5 kabupaten/kota tergolong kedalam cluster 2, serta terdapat 28 kabupaten/kota pada cluster 3. Kabupaten/Kota yang tergolong kedalam cluster 3 mempunyai kondisi karakteristik petani cukup rentan atau kurang baik meliputi rata-rata penghasilan petani yang paling rendah, tingkat pendidikan petani berada pada jenjang SD, persentase petani yang menggunakan teknologi, internet dan melakukan pembukuan keuangan yang masih rendah serta pengalaman kerja yang paling lama. Ketiga cluster mempunyai kesamaan karakteristik yakni memiliki rata-rata usia petani dalam kategori tua atau aging farmer. Kondisi karakteristik petani pada Cluster 3 menjadi penyebab adanya keengganan masyarakat untuk melanjutkan bekerja di sektor pertanian, sehingga menimbulkan adanya penurunan jumlah petani dalam dekade terakhir khususnya yang terjadi di Provinsi Jawa Timur

    HUBUNGAN BEBERAPA KIMIA DAN FISIKA TANAH TERHADAP KESESUAIAN LAHAN DAN PRODUKSI JAGUNG

    No full text
    Dalam pengembangan suatu komoditas tanaman, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengetahui persyaratan tumbuh dari komoditas yang akan dikembangkan dan kemudian dilakukan identifikasi dan analisis wilayah mana yang berpotensi sebagai tempat tumbuh yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui hubungan pH, Total Dissolved Solid (TDS), dan fisika terhadap produksi jagung, (2) Mengetahui faktor dominan dari beberapa fisika dan kimia tanah yang mempengaruhi kesesuaian lahan untuk produksi jagung. Metode yang digunakan adalah analisis korelasi dan multiple regresi. Untuk pengambilan sampelnya menggunakan ring sampel tanah dengan volume cincin 100 cm3 yang diambil sebanyak 5 titik setiap lahannya. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang sifat kimia dan fisika tanah terhadap tingkat produktivitas tanaman jagung yaitunya pH tanah, Persentase kejenuhan relatif (%Qvr), TDS, Persentase kadar padatan volume (%Qp), dan Persentase kadar air volume (%QV). Dengan metode analisis korelasi dan multiple regresi juga dapat melihat hasil optimal yang bisa didapatkan sesuai dengan sifat fisika kimia yang terkandung

    107

    full texts

    249

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Online Journal :: Agricultural State Polytechnic of Payakumbuh is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇