24 research outputs found
E-LEARNING SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAYA SAING LULUSAN PERGURUAN TINGGI
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses, hasil, dan outcome dalam pembelajaran antara lain dengan mengembangkan strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pengembangan strategi dan media pembelajaran dimaksudkan untuk menemukan metode yang tepat yang dapat diimplementasikan oleh pengajar dalam rangka upaya untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Modul Pembelajaran dan media pembelajaran elektronik yang berupa E-learning merupakan dua hal yang hendak direalisasikan dalam penelitian, hal ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan.
Metode yang digunakan dalam penelitian pada tahun pertama ini menggunakan metode riset dan pengembangan, dengan tahapan : (1) mengkaji kompetensi keahlian dalam kurikulum, merumuskan SAP/AP yang sesuai dengan tuntutan kompetensi, (2) merumuskan alokasi waktu pembelajaran pada masing-masing kompetensi, (3) merumuskan modul pembelajaran, (4) merencanakan media pembelajaran berbantuan E-learning, (5) penentuan perangkat lunak pembelajaran yang open source, (6) merealisasikan E-learning sebagai media pembelajaran, (7) menyusun pedoman pengelolaan E-learning , dan (8) validasi modul pembelajaran dan media pembelajaran. Tahap kedua atau tahun kedua merupakan tahap pelaksanaan kegiatan penelitian dengan menerapkan strategi pendekatan kooperatif tipe jigsaw dengan disertai perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan dari penelitian tahap pertama.
Hasil penelitian tahun pertama didapatkan perangkat pembelajaran yang berupa modul pembelajaran dan media pembelajaran dengan menggunakan E-learning. Perangkat lunak yang digunakan dalam merealisasikan E-learning menggunakan perangkat lunak moodle. Penggunaan perangkat pembelajaran diharapkan dapat menuntaskan penguasaan kompetensi sebagai hasil dari proses pembelajaran yang diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas dan daya saing lulusan dalam menghadapi persaingan dalam dunia kerja dan usaha mandiri
DISAIN DAN IMPLEMENTASI PROSESSOR SEL SYARAF TIRUAN BERBASIS FIELDS PROGRAMMABLE GATE ARRAYS (FPGA)
Sel syaraf tiruan merupakan suatu media untuk memproses suatu sistem informasi. Penelitian ini berusaha untuk merancang dan mengimplementasikan sel syaraf tiruan lapis tunggal dengan algoritma perceptron ke dalam keping FPGA. Perancangan sel syaraf tiruan lapis tunggal dengan algoritma perceptron kedalam keping FPGA dilakukan dengan tahapan : perancangan algoritma sel dalam jaringan, simulasi sel dalam jaringan, implementasi sel dalam jaringan dengan bantuan perangkat lunak perancangan ORCAD, serta download skematik kedalam keping FPGA melalui media penyimpan EPROM. Hasil penelitian diperoleh simulasi sel syaraf tiruan algoritma pembelajaran perceptron dengan kasus 1 neuron, 2 variabel masukan, dan 1 keluaran. Sedangkan pada tahap implementasi diperoleh untai perangkat keras jaringan syaraf tiruan algoritma perceptron yang telah didownload kedalam keping FPGA Xilinx XC 4013 PG223-5 dengan media penyimpan program EPROM 27C256R dari ATMEL. Sedangkan sub rancangan diperoleh berupa : penjumlah, pengurang, pengali, dekoder 7 segmen, comparator, magnitude comparator, fungsi aktivasi, selisih bobot dan bias, register, register geser, dan osilator 1Hz. FT, 2006 (PEND. TEK. ELEKTRONIKA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN BERANCANGAN CONTENT LANGUAGE INTEGRATED LEARNING DENGAN TEKNIK RESPONS PEMBACA BERBANTUAN LAMAN BAGI PEMELAJAR BIPA 7
Bahan ajar berbantuan laman menulis cerpen untuk pembelajaran BIPA masih terbatas. Berdasarkan wawancara pada pengajar dan pemelajar BIPA ditemukan fakta bahwa pemelajar mengalami kesulitan menulis narasi khususnya cerpen jika tanpa menggunakan media atau bahan ajar. Pembelajaran sastra perlu diajarkan pada BIPA lanjut sebagai upaya menguatkan pemahaman lintas budaya untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal, hal ini menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar menulis cerpen melalui Pembelajaran dengan teknik Respons Pembaca berbantuan laman bagi pemelajar BIPA 7. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Model penelitian ini dipilih karena menghasilkan produk akhir bahan ajar sehingga perlu langkah awal dalam analisis, rancangan hingga uji ahli. Tahapan dalam pengembangan ADDIE yakni Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation dirasa paling layak untuk penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan mulai dari penyebaran angket dan wawancara. Pada tahap pertama penelitian adalah penyebaran angket kepada pemelajar dan pengajar BIPA untuk mengetahui profil kebutuhan keterampilan menulis. Berdasarkan profil tersebut dilakukan rancangan model, desain awal produk, dan rancangan materi untuk pengembangan bahan ajar. Produk bahan ajar yang telah disusun kemudian divalidasi oleh expert judgement. Hasil validasi menunjukkan predikat “layak” dengan ketentuan diimplementasikan dengan revisi. Produk yang telah direvisi selanjutnya diujicobakan kepada pemelajar BIPA 7. Nilai rerata hasil tes menulis tahap pretest adalah 65 dan nilai rerata tahap posttest adalah 88,5. Bagian yang ditinjau dari keefektifan bahan ajar menghasilkan data yang normal dan homogen. Hasil uji t terhadap nilai keterampilan menulis cerpen BIPA terdapat perbedaan yang signifikan hasil kemampuan menulis pemelajar BIPA 7 pada tahap pretest dan posttest pada kelas uji coba. Kemudian pada respons produk pengguna yang meliputi pemelajar dan pengajar BIPA menunjukkan predikat “sangat layak” atau mendapat respons yang positif. Jadi produk yang dihasilkan berupa laman yang dapat diakses di mana saja dengan penggunaan internet dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran menulis narasi khususnya cerpen pada materi sastra bagi pemelajar BIPA 7.
Teaching materials assisted by short story writing pages for BIPA learning are still limited. Based on interviews with BIPA teachers and students, it was found that students had difficulty writing narratives, especially short stories, if they did not use media or teaching materials. Literature learning needs to be taught to advanced BIPA as an effort to strengthen cross-cultural understanding to achieve maximum learning goals, this is the background of this research. This study aims to produce teaching materials for writing short stories through learning with technique Reader Response page-assisted for BIPA students 7. This research method uses Research and Development (R&D) using the ADDIE development model. This research model was chosen because it produces the final product of teaching materials so it needs initial steps in analysis, design to expert testing. Stages in the development of ADDIE is Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation deemed most appropriate for this study. Data collection techniques were carried out starting from distributing questionnaires and interviews. The first stage of the research was distributing questionnaires to BIPA students and teachers to find out the profile of the need for writing skills. Based on these profiles, model design, initial product design, and material design are carried out for the development of teaching materials. Teaching material products that have been compiled are then validated by expert judgement. The results of the validation show the title of "proper" with the conditions implemented with revisions. The revised product was then tested on BIPA students 7. The average value of the stage writing test results pretest is 65 and the mean stage value posttest is 88.5. The part that is reviewed from the effectiveness of teaching materials produces normal and homogeneous data. The results of the t test on the value of BIPA short story writing skills show a significant difference in the results of BIPA 7 students' writing ability at stage pretest and posttest in the trial class. Then in the response of user products which include BIPA students and teachers show the title "very feasible" or get a positive response. So the resulting product in the form of a page that can be accessed anywhere with the use of the internet can be an alternative in learning to write narratives, especially short stories on literary material for BIPA 7 students
Tanggapan Pemelajar Asing Tingkat Mahir dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap Bahan Ajar Berbasis Web dengan Materi Cerita Pendek
The education, science, and technology continues to develop, no exception with BIPA learning. BIPA is foreign students in Indonesian language. This requires an innovation in learning short story texts for advanced BIPA students. This study describes the responses of advanced BIPA students to the use of web-based short story teaching materials that can be accessed through the page of bipaberkisah.com. This method used in this study is the Research and Development (R&D) method using the DDD-E (Decide, Design, Develop, Evaluate) model related to the evaluation or response stage from the user's point of view, namely advanced level BIPA students. The subjects of this research are BIPA students level proficient in one of the universities in Indonesia. Data collection is conducted from questionnaire with use scale Likert 1-5 and calculated by quantitative as well as explained more carry on use method descriptive. The results of the analysis show that the students' responses against theory web-based short stories are generally good. The results also indicate that the procurement of narrative text teaching materials, especially website-based short stories, can be an alternative innovative learning media that students can use.Dunia Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi terus mengalami perkembangan. Hal tersebut mengharuskan adanya inovasi pembelajaran teks cerita pendek untuk siswa BIPA tingkat mahir. Artikel ini menjelaskan terkait tanggapan siswa BIPA tingkat mahir terhadap penggunaan bahan ajar cerita pendek berbasis web yang dapat diakses melalui laman bipaberkisah.com. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) dengan menggunakan model DDD-E (Decide, Design, Develop, Evaluate). Studi ini membahas secara detail terkait tahap evaluasi atau respons dari sudut pandang pengguna yaitu siswa BIPA tingkat mahir. Subyek penelitian ini adalah siswa BIPA tingkat mahir di sebuah Universitas di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan menggunakan skala Likert 1-5 dan dihitung secara kuantitatif serta dijelaskan lebih lanjut menggunakan metode deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa tanggapan siswa terhadap materi cerita pendek berbasis web umumnya baik dan pengadaan bahan ajar teks narasi terkhusus cerita pendek berbasis website dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang inovatif yang dapat para siswa manfaatkan
Sistem Perbaikan Faktor Daya Secara Otomatis Dengan Pemantauan Energi Listrik Terintegrasi Dengan Smartphone
Penggunaan beban listrik bersifat induktif dapat meningkatkan daya reaktif pada system kelsitrikan sehingga nilai faktor daya menjadi semakin kecil. Menurut peraturan umum instalasi listrik nilai faktor daya yang baik sekitar 0,85-1. Oleh sebab itu diperlukan adanya penambahan kompensasi daya reaktif dari beban listrik bersifat induktif untuk menghindari kerugian-kerugian yang ditimbulkan. Selain itu pemantauan terhadap penggunaan energi listrik juga diperlukan. Kapasitor yang dipasang secara parallel dengan beban dapat mengkompensasi daya reaktif dan memperbesar nilai faktor daya menjadi lebih baik. Alat ini menggunakan mikrokontroller ESP32 sebagai kontrol dan sensor pzem 004T untuk pengukuran besaran listrik. Hasil pengukuran ditampilkan pada LCD dan smartphone android yang dikirimkan melalui internet. Modul relay digunakan sebagai switching pemilihan kapasitor secara otomatis untuk perbaikan faktor daya. Hasil pengujian pembacaan sensor didapatkan presentase ketepatan untuk nilai tegangan sebesar 99,7% nilai arus 89,5% dan factor daya 94,72%. Untuk hasil perbaikan faktor daya didapatkan hasil peningkatan tertinggi dari 0,53 menjadi 0,8
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM KENDALI APILL ADAPTIF
Perancangan perangkat lunak sistem kendali alat pemberi isyarat lalu lintas
(APILL)adaptif bertujuan untuk mengendalikan APILL dengan mempertimbangkan
panjang antrianpada masing-masing ruas jalan. Perangkat lunak sistem kedali
responsif dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Visual Basic. Metode
perancangan menggunakan pendekatan water fall. Hasil rancangan diperoleh: (a)
diagram alir perancangan perangkat lunak sistem kendali APILL adaptif, (b) kinerja
perangkat lunak sistem kendali APILL adaptif
Deteksi Visual Terhadap Pelanggaran Lalulintas pada Smart Traffic Control System Menggunakan Jaringan Terdistribusi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari solusi atas deteksi
pelanggaran lalulintas di jalan raya pada masing-masing node pada
persimpangan jalan secara visual dengan mengunakan jaringan
terdistribusi sebagai media untuk mengirimkan data pelanggaran ke
stasiun pemantau.
Penelitian dimulai dari mengindentifikasi Analisis kebutuhan,
desain sistem yang akan menghasilkan cetak biru penelitian, simulasi,
dan implementasi sistem sampai menghasilkan prototipe sistem, serta
uji mutu dari sistem yang dihasilkan melalui serangkaian pengujian
pada skala laboratorium. Integrasi dan sinkronisasi deteksi
pelanggaran lalulintas secara visual dilakukan dengan sistem pengatur
lampu lalulintas adaptif. Pendekatan penelitian menggunakan
Research and Development, dimana setiap tahapan sub sistem akan
diuji coba untuk evaluasi dan perbaikan sistem sampai didapatkan
sistem yang sesuai dengan cetak biru disain penelitian.
Hasil yang didapat dari penelitian ini (a) Implementasi sistem
pada skala nyata berdasarkan data yang diperoleh dari survey di
lapangan, (b) modul deteksi pelanggaran lampu lintas pada smart
traffic control system, (c) permohonan paten, dan (d) media
pembelajaran aplikasi sistem kendali dengan topik utama Deteksi
Visual Terhadap Pelanggaran Lalulintas pada Smart Traffic Control
System
Pengembangan Media Audio spectrum analyzer Untuk Pembelajaran Praktik Sistem Audio di Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menghasilkan media pembelajaran spectrum analyzer yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat digunakan dalam pembelajaran praktik sistem audio; (2) mengetahui tingkat kualitas media pembelajaran spectrum analyzer dilihat dari penilaian ahli materi dan ahli media sebagai Expert Judgment, serta penilaian mahasiswa sebagai pengguna.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan mengadopsi model pengembangan ADDIE menurut William W. Lee & Diana L. Owens. Langkah – langkah yang dilakukan antara lain: analisis, perancangan, pengembangan dan implementasi, serta evaluasi. Pada langkah pengembangan dan implementasi terdapat kegiatan berupa validasi ahli terhadap produk audio spectrum analyzer. Pada langkah evaluasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan pengguna. Selanjutnya media pembelajaran audio spectrum analyzer diuji cobakan pada pembelajaran yang dilakukan di program studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta. Pengambilan data menggunakan angket yang memiliki rentang nilai 1 s.d 4. Perolehan dari rentang nilai angket tersebut dikonversi untuk mengetahui kategori kelayakan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pada pembelajaran praktik sistem audio membutuhkan media belajar yang digunakan dalam pembelajaran praktik sistem audio berupa: media pembelajaran berupa perangkat lunak Audio spectrum analyzer, perangkat keras yang terdiri dari external soundcard, mikrofon Real Time Analyzer (RTA) dan loudspeaker, dan jobsheet serta buku panduan untuk digunakan dalam pembelajaran praktik sistem audio; (2) Hasil penelitian menunjukkan nilai kualitas media pembelajaran audio spectrum analyzer secara umum memperoleh 3,42 yang diinterpretasikan dalam kategori sangat baik. Karena media pembelajaran audio spectrum analyzer memperoleh nilai kelayakan sangat baik maka media ini dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas
PENGEMBANGAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU NASKAH DRAMA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 4 BERAU
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari KTSP dan berfungsi sebagai acuan utama dalam penyelenggaraan pembelajaran. Perbedaan yang mencolok terdapat pada standar kompetensi lulusan. Kriteria dalam standar kompetensi lulus mencakup sikap, pengetahuam, dan keterampilan. Pada pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran berbasis teks. Salah satu teks yang diajarkan jenjang SMA adalah teks drama. Teks drama merupakan satu-satunya teks sastra yang diajarkan di kelas XI. Pembelajaran menulis teks drama kurang mendapat perhatian oleh peserta didik karena kurangnya apresiasi pendidik terhadap kegiatan pembelajaran ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Berau, diperoleh bahwa minat peserta didik pada kegiatan menulis teks drama masih kurang. Hasil wawancara dengan peserta didik pun menunjukan bahwa sebenarnya peserta didik menginginkan suasana pembelajaran menulis teks drama yang menyenangkan. Peserta didik menginginkan tersedianya media yang menyenangkan yang dapat mengatasi kesulitan mereka dalam belajar sehingga mereka juga lebih bersemangat. Kesulitan menemukan tema, alur cerita, dan cara mengembangkan cerita merupakan salah satu kendala siswa dalam menulis drama. Tujuan penelitian dan pengembangan ini secara umum adalah menghasilkan teks drama yang sesuai materi dengan menggunakan media pembelajaran berdasarkan kartu naskah drama untuk siswa SMA. Produk media yang dihasilkan secara khusus dikembangkan dengan memperhatikan muatan materi isi, bahasa, dan tampilan. Media yang dihasilkan berupa kartu naskah drama untuk kegiatan menulis teks drama. Terdapat materi pemodelan teks drama dan petunjuk penggunaan media yang disusun pada buku petunjuk media kartu naskah drama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Rancangan penelitian diadaptasi dari prosedur penelitian pengembangan Plomp yang dimodifikasi menjadi empat yakni (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi /kontruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi. Uji kelayakan produk media ini melibatkan (1) ahli materi pembelajaran drama, (2) ahli media pembelajaran, (3) praktisi pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu pendidik bahasa Indonesia, dan (4) siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 4 Berau sebagai subjek uji lapangan. Wujud data dalam penelitian ini berupa data numerik dan verbal. Data numerik diperoleh melalui angket penilaian produk kepada ahli materi pembelajaran drama, ahli media, praktisi pembelajaran bahasa Indonesia, dan subjek uji lapangan. Data verbal berupa catatan komentar, kritik maupun saran yang dituliskan dalam angket penilaian. Data verbal selanjutnya dianalisis sebagai salah satu acuan revisi produk. Berdasarkan hasil uji diketahui hasil penelitian produk dari ahli materi sebesar 85,8% ahli media sebesar 82,5% praktisi pembelajaran bahasa Indonesia sebesar 86,8% dan uji lapangan sebesar 80,8%. Berdasarkan penilaian ahli materi, produk pembelajaran tergolong layak meskipun masih perlu direvisi. Berdasarkan uji ahli media, produk tergolong layak dan perlu direvisi. Berdasarkan uji praktisi pembelajaran bahasa Indonesia, produk tergolong layak. Hasil uji lapangan kepada siswa kelas XI Bahasa SMA digunakan peneliti untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media pembelajaran sebagai penunjang kegiatan pembelajaran menulis teks drama. Kesimpulan penelitian dan pengembangan ini adalah media pembelajaran menulis teks drama kelas XI Bahasa SMA dengan kartu naskah drama tergolong layak dan dapat diimplementasikan. Sebagai langkah pemanfaatan produk hasil pengembangan, pendidik disarankan untuk menggunakan media pembelajaran ini sebagai penunjang kegiatan menyusun teks drama. Penggunaan media ini mampu mengatasi problematika peserta didik dalam kegiatan penulisan teks drama. Penggunaan media ini diharapkan menjadi alat evaluasi bagi pendidik sehingga mengembangkan media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Prosedur penelitian pengembangan ini dapat menjadi pedoman bagi peneliti lain untuk mengembangkan media dengan topik yang berbeda. Pengembang lain disarankan untuk mengikuti langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini. Penyebarluasan media ini dapat dilakukan dengan dua cara (1) melalui MGMP Guru bahasa Indonesia, dan (2) melalui peserta didik yang telah menggunakan media. pan style='font-size:12.0pt; line-height:115%;font-family:"Times New Roman","serif"'>This research is meant to find out how great some factors i.e. Return on Asset (ROA) ,Current Ratio (CR), Free Cash Flow (FCF), and Debt to Equity Ratio (DER) have an influence to the Dividend Payout Ratio (DPR). The samples are 14 manufacturing companies which are listed at Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2007-2009 periods. The research sample has been selected by using purposive sampling technique, in which the selection of sample members has been done based on the certain criteria. The analysis instrument has been done by using multiple linear regressions. Based on the result of the research, it shows that the independent variables of profitability (ROA) and Debt to Equity Ratio (DER does not have any significant influence to the Dividend Payout Ratio (DPR), ) and whereas Current Ratio (CR) and Free Cash Flow (FCF) has significant influence to the Dividend Payout Ratio (DPR). The result of regression model feasibility test of ROA, CR, FCF, and DER variables have significant influence to the Dividend Payout Ratio (DPR) which can be proven by the value of sig-F is smaller than significance of 5% and the value of Adjusted R Square is 33.9%
KONTRIBUSI DIKLAT DAN PERAN LPTK DALAM SERTIFIKASI GURU KEJURUAN BERDASARKAN SPEKTRUM PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Diklat (Pendidikan dan Latihan or Training) is one important element of four other elements of profession development in port folio assessment of the teacher certification. The implementation is through a series of vocational skill workshop in order to prepare professional competence certification for vocational teachers.
With regard to certification of professional competence for teachers, LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan or Institute of Teacher Education and Educational Sciences) as the most responsible institution for the teacher qualification is necessary to assist the preparation of the certification through a variety of competence development activities. Those activities are vocational skills workshops, refreshments and development of education and teaching learning process, as well as other academic activities that support Diklat of teacher competence. It is based on the spectrum of vocational education and KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan or School Based Curriculum)
The significance of Diklat facilitated by LPTK and the government agencies is to improve the teacher competence. It is suited with laws no.14 year 2005 and the Minister’s Decree No. 18 and 40 year 2007 that are expected to improve the quality and the strategy of learning process.
Keywords: Training (Diklat), LPTK, Teacher Certificatio