6 research outputs found

    The Effectiveness of Cakram Media on Increasing Marriage Age Maturity Knowledge in Young Women

    Get PDF
    Child marriage aged 7-15 years in Bengkulu province is 8.81%. The study aimed to determine the effectiveness of Cakram media on increasing knowledge of maturing marriage age. This research was quantitative, with a pre-experimental design with two pre-test and post-test groups. The study population was all Bengkulu City Senior High School students, with a sample of 60 people. The intervention was carried out three times for six weeks. Data were analysed using the Mann-Whitney test. The results showed a significant difference between Cakram media and PowerPoint media on increasing knowledge of maturing marriage age with p-value < 0.0001, α = 0.05 (p <α). It is concluded that the use of cakram media is effective in increasing student knowledge about marriage-age maturity.Pernikahan usia 7-15 tahun di provinsi Bengkulu sebanyak 8.81%. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas media cakram terhadap peningkatkan pengetahuan pendewasaan usia perkawinan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pre-experimental dengan dua grup pre tes dan post tes.  Populasi penelitian adalah seluruh siswa di SMA Kota Bengkulu, dengan sampel sebanyak 60 orang. Intervensi dilakukan sebanyak 3 kali selama 6 minggu. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan media cakram dan media power point terhadap peningkatan pengetahun pendewsaan usia perkawinan (p value < 0,0001, α = 0,05 (p < α). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media cakram efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang pendewasaan usia perkawina

    PENGARUH MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)

    Get PDF
      Latar Belakang: Di Indonesia pada tahun 2018, diketahui 1 dari 9 anak perempuan berusia 20-24 tahun menikah sebelum usia 18 tahun. Pemanfaatan smartphone yang terbilang mudah dibawa, mudah diakses dan terjangkau sebagai media dalam pembelajaran akan sangat memberikan dampak bagi remaja agar terhindar dari pernikahan dini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media video terhadap peningkatan pengetahuan pendewasaan usia perkawinan pada remaja putri di Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen with control group design. Hasil: Hasil penelitian didapat kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi nilai mean 4,63±1,15, setelah diberikan intervensi nilai mean meningkat menjadi 12,83±1,14, dan pada kelompok kontrol sebelum diberikan intervensi nilai mean 6,17±1,02, setelah diberikan intervensi nilai mean meningkat menjadi 11,10±1,34, Rerata skor pengetahuan sebelum diberikan intervensi adalah 4,63dan setelah diberikan intervensi terjadi peningkatan pengetahuan dengan rerata 1,14 beda mean 8,2 dan ada pengaruh media video terhadap pengetahuan tentang pendewasaan usia perkawinan pada remaja putri di Kota Bengkulu. Kesimpulan: Hasil penelitian ini media video dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi Untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga meningkatkan kesehatan reproduksinya

    PENGGUNAAN BIRTH BALL TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

    Get PDF
    Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dengan adanya kontraksi rahim pada ibu. Kejadian nyeri pada ibu bersalin, 15% mengalami nyeri ringan, 35% dengan nyeri sedang, 30% dengan nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri sangat hebat. Sebanyak 67% ibu merasa khawatir terhadap nyeri pada saat persalinan, oleh karena itu, perlu dipertimbangkan tentang bagaimana cara mengatasi nyeri tersebut. Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I sangat penting, karena sebagai titik penentu apakah ibu bersalin dapat menjalani persalinan dengan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan oleh nyeri yang sangat hebat. Nyeri pada persalinan dapat dikurangi dengan menggunakan metode farmakologi dan nonfarmakologi. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan menggunakan birth ball yaitu bola karet yang berisi udara yang digunakan untuk mengurangi kecemasan serta nyeri pada punggung pada saat hamil maupun bersalin. Desain penelitian  yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif dengan bentuk studi kasus. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan subyek penelitian memiliki skala nyeri 4-6 (nyeri sedang) dan setelah penggunaan birth ball sebanyak 2 periode dengan waktu 30 menit pada masing - masing periode terjadi penurunan skala nyeri menjadi 1-3 (nyeri ringan). Terjadi penurunan tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif setelah penggunaan birth ball

    Intervention of Kusuma Milk-Shake Drink on Cervical Dilatation and Duration of Labor: Experience from Bengkulu, Indonesia

    Get PDF
    Background: Labor processes require energy consumption regulated by a complex nervous system and hormonal response. Thus, the intensity of maternal nutritional intake since pregnancy should be highly considered for physiological delivery. Nutrients that are high in energy and provide fast-decomposing glucose intake should be chosen by the mothers. Kusuma is a kind of drink made from dates, milk, and honey. This study aimed to analyze the effect of Kusuma milk-shake drink implementations on cervical dilatation and duration of labor.Methods: An experimental study was conducted by post-test only with a controlled group design, including 34 mothers with term pregnancy, which was intervention groups and controls. A completely randomized design in two different places was conducted. Data were analyzed using Shapiro-wilk, independent sample T-test, and Mann-Whitney. Results: There was a significant effect of Kusuma milk-shake implementation on cervical dilatation (p=0.000). The dilatation process was found to be 5.5 times faster, and the duration of labor (p=0.000) was observed to be 9.7 hours faster than the control group.Conclusions: Implementation of the Kusuma milk-shake has a significant effect on the acceleration of cervical dilation and the duration of labor. This research is expected to improve the quality of midwifery services as an effort to realize the concept of a Continuum of Obstetric Care

    Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Kunjungan Nifas Di Puskesmas Sidomulyo

    No full text
    The main indicator is the maternal mortality rate that can be used to evaluate the effectiveness of a maternal health program (MMR). Husband's understanding and support affects postpartum visits.The purpose of this study was to investigate how maternal compliance with postpartum visits at the work area of Sidomulyo Health Center in Bengkulu City is related to knowledge and husband's support. The design of this study was analytical with a cross-sectional perspective. In 2021, Sidomulyo Health Center in Bengkulu City will receive 176 mothers with children over 42 days old. 62 mothers with children over 42 days old were selected for the sample. Purposive sampling was used as the sampling method. The chi-square statistical test was used in data analysis  with univariate and bivariate models.The majority of women have little knowledge (51.6%),good knowledge (48.4%), the majority do not receive help (54.8%), the majority receive support (45.2%), majority non-compliant (56.5%), and majority compliant (43.5%), according to research results using univariate analysis. According to the study's bivariate statistical results, acquaintances have a p-value of 0.023 ± 0.05 and spousal support has a p-value of 0.000 ± 0.05 for each variable. Wherever they are tasked with helping more mothers get postpartum visits, Puskesmas looks for suggestions  to further strengthen their role in promoting the benefits of postpartum visit

    Pentingnya Stimulasi Perkembangan Anak oleh Keluarga Balita Melalui Pendampingan Kader

    No full text
    Children under five years old is a member of the family that required special attention from their parents or people close to him and depend on their physically or emotion. The low ability of children is due to the lack of activities that can stimulate motor abilities children in Sukaraja Subdistrict, Seluma Regency, Bengkulu Province, including the stunting locus. The Purpose of this community services is empower cadres in improving skill of family toddlers do stimulation and children development in early detection. Methods: empowerment with cassistance cadres do detection children development. The number of cadres sarimulyo 15 cadres in the village, the number of under fives 140 and BP2 villages is 6 cadres of toddlers 123. Assistance is 3 times, pre-test pos-test and knowledge, cadres assessed children development in each village. Result: knowledge of the cadres in the village sarimulyo increase 61,6 village and BP2 increase 50%, while the result of children under five from the development by cadres BP2 village use KPSP had found 2,4% of the children, doubt children development 4,1%, and 9.3% of the children in accordance with their age. Sarimulyo village had found 3,5% of the children risk of deception, doubt children development 17,8% and development in accordance 78,5% their age. Conclusion: Improvements to the assistance early detection is of great benefit to the toddler to recognize children development. ABSTRAK Anak usia bawah lima tahun merupakan anggota keluarga yang memerlukan perhatian khusus dari orang tuanya atau orang yang dekat dengannya dan sangat tergantung baik secara fisik maupun emosi. Rendahnya kemampuan anak disebabkan kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik anak. Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu termasuk lokus stunting. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat memberdayakan kader dalam meningkatkan kempuan keluarga balita melakukan stimulasi dan deteksi dini perkembangan anak. Metode: pemberdayaan dengan pendampingan kader melakukan deteksi perkembangan balita. Jumlah kader di Desa Sarimulyo 15 kader, jumlah balita 140 dan di desa BP2 ada 6 kader dengan jumlah balita 123. Pendampingan dilakukan 3 kali, pre-tes dan pos-tes pengetahuan, kader melakukan penilaian perkembangan anak di desa masing-masing. Hasil kegiatan menunjukan pengetahuan kader tentang perkembangan di Desa Sarimulyo meningkat 61,6% dan Desa Bukit Peninjauan 2 meningkat 50%, sedangkan hasil dari penilaian perkembangan anak balita oleh kader di Desa BP2 menggunakan KPSP ditemukan anak mengalami penyimpangan 2,4% anak, perkembangan yang meragukan 4,1% anak dan 9.3% anak sesuai dengan usia. Desa Sarimulyo ditemukan 3,5% anak kemungkinan penyimpangan, 17,8% anak perkembangan meragukan dan 78,5% anak perkembangan sesuai umur. Kesimpulan: Pendampingan deteksi dini perkembangan terhadap kader sangat bermanfaat bagi keluarga balita guna mengenali perkembangan anak
    corecore