174 research outputs found
Korelasi Antara Employees Involvement, Turnover Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas
Praktek yang berkembang menyatakan bahwa employee involvement memiliki efek positif terhadap kinerja organisasi. Perubahan pada kultur organisasi dapat menimbulkan dampak berkurangnya absen, turnover, pengambilan keputusan yang lebih baik dan sebagainya. Sehingga menarik untuk diteliti apakah ada korelasi antara aplikasi Perubahan organisasi yaitu employee involvement, turnover serta produktivitas Berdasarkan studi literatur didapatkan hubungan antara employee involvement dengan level turnover, serta hubungan turnover dengan produktivitas. Sehingga employee involvement dapat digunakan sebagai salah satu aspek menghitung produktivita
Highly Relevant Routing Recommendation Systems for Handling Few Data Using MDL Principle and Embedded Relevance Boosting Factors
A route recommendation system can provide better recommendation if it also
takes collected user reviews into account, e.g. places that generally get
positive reviews may be preferred. However, to classify sentiment, many
classification algorithms existing today suffer in handling small data items
such as short written reviews. In this paper we propose a model for a strongly
relevant route recommendation system that is based on an MDL-based (Minimum
Description Length) sentiment classification and show that such a system is
capable of handling small data items (short user reviews). Another highlight of
the model is the inclusion of a set of boosting factors in the relevance
calculation to improve the relevance in any recommendation system that
implements the model.Comment: ACM SIGIR 2018 Workshop on Learning from Limited or Noisy Data for
Information Retrieval (LND4IR'18), July 12, 2018, Ann Arbor, Michigan, USA, 8
pages, 9 figure
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Menentukan Jalur Terpendek Rumah Sakit Di Purbalingga Dengan Metode Algoritma Dijkstra
Application of Dijkstra's algorithm is an application made to determine the shortest path of hospital in Purbalingga where the starting point comes from a single point, namely the town square of Purbalingga. The system is made with Microsoft Visual Studio 2005 and Microsoft SQL Server 2005.There are two types of hospitals in Purbalingga, such us public hospital and maternal hospital. On the main page, user can specify the type of hospital first before determining the choice of destination hospital. After that, user can know the shortest way to go. There is also a digital map in order to facilitate user into the hospital and information obtained is more informative. On the admin page is used to add data path information, hospital data and map data. Besides, the data path and hospital data can be changed if an error occurs. To determine the shortest path from each hospital, administrator must enter data into the system calculated to form and then saved to the database, which will be used as a user's information can be obtained after choosing the destinationhospita
Sistem Deteksi Intrusi Dengan Snort
Jaringan komputer memberikan banyak kemudahan dalam pengaksesan informasi antar perangkat. Namun adanya jaringan juga berdampak pada kemungkinan terjadinya gangguan terhadap keamanan sistem . Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem deteksi intrusi dengan menggunakan Snort. Pengembangan Sistem melalui tahapan analisis kebutuhan, perancangan sistem, instalasi sistem, konfigurasi sistem, dan Pengujian sistem. Hasilnya sistem IDS snort sudah berjalan dan dapat mengenali paket data yang melintas dan menghasilkan alert sesuai dengan rule yang ada. Alert yang dihasilkan tersebut dapat ditampilkan dan dianalisis dalam tampilan web
Rancang Bangun Penyimpanan Pada Jaringan Menggunakan FreeNAS
Data merupakan sebuah aset yang sangat penting bagi Perusahaan, organisasi, maupun pengguna pribadi. Tanpa akses ke data, Perusahaan tidak dapat memberikan layanan dengan baik kepada pelanggannya. Bagi pengguna pribadi, terjadi masalah ketika mencari file, foto, atau dokumen pada sekian banyak perangkat komputer maupun perangkat mobile yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun penyimpanan pada jaringan (Network Attached Storage, NAS) menggunakan FreeNAS. Pengembangan Sistem melalui tahapan analisis kebutuhan, perancangan sistem, instalasi sistem, konfigurasi sistem, dan Pengujian sistem. Dengan FreeNAS dapat dibangun sebuah sistem layaknya server yang dimiliki oleh Perusahaan besar, namun penerapannya relatif sederhana serta rendah biaya sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk pemakaian pribadi atau bagi pelaku bisnis kecil dan menengah
Kebijakan Pelaksanaan Diversi sebagai Perlindungan Bagi Anak yang Berkonflik dengan Hukum pada Tingkat Penuntutan di Kejaksaan Negeri Kudus
Anak adalah bagian yang tak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan Negara perlu mendapatkan perlindungan. Perlindungan bagi anak yang berkonflik dengan hukum dalam suatu sistem peradilan pidaana anak dilakukan melalui proses diversi yang berorientasi pada keadilan restorative. Pelaksanaan diversi diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang wajib dilakukan pada setiap tingkatan mulai dari tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara anak di pengadilan negeri dengan ketentuan yang diatur dalam UU SPPA ini. Penelitian menganalisis kebijakan formulasi hukum pidana tentang diversi sebagai perlindungan bagi anak yang berkonflik dengan hukum dalam hukum positif Indonesia, bagaimana implementasi diversi sebagai suatu perlindungan bagi anak yang berkonflik dengan hukum pada tingkat penuntutan serta kendala-kendala apa yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan diversi di tingkat penuntutan dan upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode pendekatan penelitian yuridis empiris dan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebijakan formulasi hukum pidana tentang diversi sebagai perlindungan bagi anak yang berkonflik dengan hukum dalam hukum positif Indonesia yaitu dalam UU RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang berorientasi pada suatu keadilan restoratif telah sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam Konvensi Hak-Hak Anak dan dalam pelaksanaan upaya diversi khususnya pada tingkat penuntutan telah menuju ke arah yang lebih baik dengan keluarnya Peraturan Jaksa Agung Nomor : 006/PER-006/A/J.A/04/2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Pada Tingkat Penuntutan yang menjadi pedoman bagi jaksa dalam melakukan upaya diversi. Namun demikian dalam pelaksanaan upaya diversi tersebut yang masih terdapat kendala-kendala yang timbul baik yang sifatnya yuridis maupun teknis diantaranya kurangnya sosialisasi peraturan pemerintah mengenai pedoman pelaksanaan diversi yang baru dikeluarkan, kurangnya pemahanan para pihak mengenai pelaksanaan diversi serta kurangnya keahlian jaksa anak untuk memahami dan mengerti nilai-nilai dalam menerapkan konsep diversi yang berorientasi pada pendekatan restoratif justice sehingga untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan perhatian dari pemerintah untuk segera mengeluarkan peraturan pelaksana yang berkaitan dengan pelaksanaan diversi, serta adanya sosialisasi bagi para pihak mengenai diversi dan diperlukan adanya pendidikan dan pelatihan khusus tentang penanganan anak yang berkonflik dengan hukum bagi para jaksa anak pada khususnya
STUDY OF COMMUNITY PARTICIPATION IN DEVELOPMENT OF NGADAS TRADITIONAL TOURISM VILLAGE IN PONCOKUSUMO DISTRICT, MALANG REGENCY
The development of a tourism village, from the beginning of the planning to the evaluation process must involve the local community as a form of community empowerment as the goal of tourism development that listed in Indonesian Tourism Master Plan year of 2011- 2025. It was revealed that the community tourism objects of the Malang Regency had not played an active role in the development of local attractions. In Ngadas Village itself, the community already knew their identity as a tourism village. However, the involvement and participation of the community in the development process has not been optimal. The level of participation was measured using eight stages of Arnstein's participation, divided into four stages of participation; planning phase, implementation phase, phase of use and monitoring phase. The results indicate that the level of community participation in the traditional Ngadas tourism village is still the third of eight stages in Arnstein's participation. Characteristics of the third ladder, named informing are where the community is passively involved by only being informed about the activities and the plans to be carried out, which have been decided before. Opinions and ideas from the community are not being a consideration that can influence the decisions
- …