9 research outputs found

    IMPLEMENTASI PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    This research discusses the implementation of the independent curriculum process in the subject of Islamic Religious Education (PAI) at SMA Negeri 1 Depok Sleman. The independent curriculum is an educational initiative that emphasizes independence in learning. This research uses a qualitative descriptive method. The results showed that the implementation of an independent curriculum in PAI subjects at SMA Negeri 1 Depok Sleman had significant changes in the teaching approach and the previous learning process. the independent curriculum facilitates the simplification of material from the previous to be short and easier and adapted to the needs of students and everyday life. teachers play an important role in the teaching and learning process to develop an understanding of religious and moral values. In addition, it was found that the implementation of the independent curriculum in PAI subjects provides opportunities for students to go deeper in their understanding of Islam and develop a strong moral character. This research provides important insights into the implementation of the independent curriculum in PAI subjects at SMA Negeri 1 Depok Sleman and can be an evaluation to develop the implementation of the independent curriculum and on how the independent curriculum can be well implemented in Islamic religious education in other schools

    Character Education Values in the Great Grebeg Tradition of Demak City: Historical and Normative Perspective

    Get PDF
    Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai pendidikan karakter yang tertanam dalam tradisi Grebeg Besar di Kota Demak. Grebeg Besar merupakan suatu bentuk kesenian hasil akulturasi budaya Islam Jawa dengan budaya Arab, yang bertujuan untuk menghormati perjuangan para wali dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa khususnya di Demak Bintoro yang diprakarsai oleh Sunan Kalijaga. Sosialisasi global saat ini menyebabkan masyarakat memiliki sikap individual dan egois serta menghargai uang atau money centric. Pengaruh media massa yang menyebarkan konsumerisme, pewarisan nilai secara instan, dan internalisasi nilai-nilai global menyebabkan hilangnya nilai-nilai tradisional. Penelitian menggunakan pendekatan historis dan normatif yaitu berkaitan dengan objek penelitian. Metode historis digunakan untuk memahami Islam dari sudut pandang sosial-historis, sedangkan metode normatif digunakan untuk memahami Islam dari sudut pandang doktrinal-teologis. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Demak yang merupakan pusat tradisi Grebeg Besar. Data penelitian diperoleh dari pihak pengelola Masjid Agung Demak, pihak pengelola makam Sunan Kalijaga, dan masyarakat sekitar. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter yang tertanam dalam tradisi Grebeg Besar Kota Demak adalah kepemimpinan, gotong royong, estetika, dan religiusitas. Tradisi Grebeg Agung dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa sekolah dasar untuk memahami dan menerima nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi tersebut

    IMPLEMENTASI PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    This research discusses the implementation of the independent curriculum process in the subject of Islamic Religious Education (PAI) at SMA Negeri 1 Depok Sleman. The independent curriculum is an educational initiative that emphasizes independence in learning. This research uses a qualitative descriptive method. The results showed that the implementation of an independent curriculum in PAI subjects at SMA Negeri 1 Depok Sleman had significant changes in the teaching approach and the previous learning process. the independent curriculum facilitates the simplification of material from the previous to be short and easier and adapted to the needs of students and everyday life. teachers play an important role in the teaching and learning process to develop an understanding of religious and moral values. In addition, it was found that the implementation of the independent curriculum in PAI subjects provides opportunities for students to go deeper in their understanding of Islam and develop a strong moral character. This research provides important insights into the implementation of the independent curriculum in PAI subjects at SMA Negeri 1 Depok Sleman and can be an evaluation to develop the implementation of the independent curriculum and on how the independent curriculum can be well implemented in Islamic religious education in other schools

    The Principal’s Strategy in Instilling Religious Values in the Independent Curriculum at SMP Muhammadiyah 1 Depok

    Get PDF
    Tujuan penelitian dari penelitian ini, ialah hanyalah ingin mengetahui pada strategi kepala sekolah dalam menanamkan nilai keagamaan dalam kurikulum merdeka di SMP Muhammadiyah 1 Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sehingga dengan metode ini dapat menginterpretasikan objek penelitian sesuai dengan situasi yang terjadi di lapangan. Kemudian untuk pengumpulan data yang diperlukannya, maka penulis menggunakan dua metode. Pertama, penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Depok, serta guru-guru disana yang berperan sebagai narasumber. Penulis tetap mengadopsi pendekatan wawancara terbuka dalam proses ini. Metode kedua adalah pencatatan lapangan yang melibatkan data hasil wawancara dan observasi terhadap objek penelitian. Selanjutnya untuk analisis data yang digunakan oleh penulis, ialah menggunakan pendekatan yang berisfat mereduksi data atau menyederhanakan data untuk kemudian menguraikan informasi yang terkandung dalam data tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh kepala sekolah dalam menanamkan nilai keagamaan dalam kurikulum merdeka di SMP Muhammadiyah 1 Depok terdapat lima hal. Pertama Integrasi Nilai-Nilai agama dalam Materi Pelajaran. Kedua Pengembangan Mata Pelajaran Keagamaan. Ketiga pengembangan kegiatan ekstrakurikuler berbasis agama. Keempat kolaborasi dengan Komunitas Keagamaan. Kelima terakhir, ialah adanya pembinaan karakter melalui bimbingan dan konseling dan penanaman etika dan sikap positi

    The Role of Pai Teachers in Overcoming Bullying at SMK Muhammadiyah 1 Genteng Banyuwangi

    Get PDF
    This study aims to analyze the role of Islamic Religious Education Teachers (PAI) in overcoming bullying at SMK Muhammadiyah 1 Genteng Banyuwangi. Bullying is a problem that often occurs in the school environment and can have a negative impact on student development, both psychologically and socially. PAI teachers have an important role in instilling moral and religious values that can prevent and overcome acts of bullying. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data was collected through interviews, observations, and documentation with informants consisting of PAI teachers, students, and school staff. Data analysis was carried out using the interactive data analysis technique of the Miles and Huberman model, with the validity of the data tested through source triangulation. The results of the study show that  the bullying school case  at SMK Muhammadiyah 1 Genteng is caused by: students' ignorance of limitations or excessive joking, misunderstandings, shortcomings, lack of education about anti-bullying, negative use of social media, and lack of supervision carried out. In overcoming  bullying  incidents in the school environment, Islamic religious education teachers at SMK Muhammadiyah 1 Genteng provide guidance and direct students in the teachings of kindness. With various steps and strategies, including: understanding and identifying behavior first, providing activities to develop social skills, providing education about bullying and religious understanding, collaborating with parents and school staff, and enforcing discipline by providing punishment according to school polic

    Integration of Science and Religion

    Get PDF
    Sains dan agama adalah satu keilmuan yang saling berkaitan dan juga merupakan satu keilmuan yang utuh. Al-Qur’an dan hadis yang tidak ada keraguan di dalamnya tidak akan pernah lepas dari pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini, tidak lain hanyalah untuk mengetahui pada integrasi sains dan agama. Metode penelitian ini menggunakan library riset, yang data yang digunakan dalam penelitian ini terpaku pada kajian literarur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara sains dan agama. Sejatinya al-Qur’an sudah menjelaskan segala sesutau yang berhubungan dengan sains. Melaui jiwa dan perasaan, Islam akan menyeimbangkan akal, pikiran dan logika manusia berdasarkan sains. Banyak sekali ilmu sains yang berkaitan dengan agama Islam. Dalam al-Qur’an sudah banyak penjelasan-penjelasan tentang sains, mulai dari ilmu kesehatan, kedokteran sampai astronom

    Organisasi Kurikulum Pondok Pesantren Atsarus Salafiyah Sampang

    Get PDF
    Mayoritas pesantren dianggap jauh dari realitas sosial, karena seolah-olah terdapat kesenjangan antara dunia pesantren dan dunia modern. Berangkat dari kegelisahan tersebut, beberapa pesantren saat ini mulai mengambil langkah strategis seperti perumusan kurikulum yang “progresif”. Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan paling unik dibanding institusi yang lain yang otomatis perumusan kurikulumnya juga akan berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis organisasi dan desain kurikulum yang diterapkan di pesantren. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Sementara itu, analisis data menggunakan analisis deskriptif. Lokasi penelitian ini di Pondok Pesantren Atsarus Salafiyah Sampang. Temuan dari penelitian ini adalah Pondok Pesantren Atsarus Salafiyah Sampang memadukan antara organisasi kurikulum terpisah-pisah (Separated Subject Curriculum) dengan kurikulum terpadu (integrated curriculum). Sistem pembelajarannya menggunakan system tanpa kelas yang hanya membagi menjadi dua kelompok (marhalah). Metode pembelajaran yang diterapkan adalah tatap muka klasikal (sorogan dan bandongan) serta kooperatif learning. Sistem evaluasi yang diterapkan adalah tes lisan, hafalan, dan problem solvin

    Implementasi Pendidikan Aqidah Akhlak dalam Pembentukan Karakater Religius pada Siswa di SDIT Bengkulu Selatan

    No full text
    Aqidah Akhlak merupakan salah satu pokok bahasan yang sangat penting dalam pendidikan mata pelajaran karena berkaitan dengan pembentukan pribadi siswa. Sehingga dengan adanya pendidikan Aqidah Akhlak, ini dapat dapat membentuk pada karakter yang mulia, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pada keimanan serta pengabdian pada Allah SWT. Untuk mencapai pada tujuan tersebut, tentu dalam memberikan pengajaran terhadap peserta didiknya haruslah menggunakan metode pembelajaran yang dapat diterima oleh kalangan siswa-siswinya, dengan mengikuti pada adanya perkembangan terhadap peserta didiknya. Agar dapat diterimanya. Salah satu sekolahan yang berhasil dalam mengimplementasikan karakter religius terhadap siswa siswinya, ialah di SDIT Bengkulu Selatan. Bentuk nayata karakter kereligiusan yang dimiliki oleh siswa-siswa di SDIT Bengkulu Selatan meliputi pada Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun atau biasa disebut dengan 5S, mencium tangan para guru maupun orang tua ataupun orang yang lebih dewasa darinya, berdoa sebelum memulai pada mata pelajaran, sholat dhuha, sikap tolong-menolong antar sesama dalam masalah kebaikan. Tujuan dari pada penelitian ini, tidak lain bertujuan untuk mengetahui prihal bentuk-bentuk pada metode yang digunakan oleh guru Aqidah Akhlak dalam menerapkan karakter religius pada siswa-siswinya. Sedangkan metode penelitian ini yang digunakan oleh penulis, menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Dengan mengguenkan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, meliputi pada dua hal, yakni wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini, bahwa metode yang digunakan oleh guru-guru SDIT Bengkulu Selatan dalam membentuk pada karakter religius pada siswa-siswinya terdapat delapan hal. Meliputi pada diskusi, ceramah, memberikan contoh yang baik, pembiasaan, pemeberian hadiah dan hukuman, drama atau role playing, praktek secara langsung atau demonstrasi, tanya jawab

    Organisasi Kurikulum Pondok Pesantren Atsarus Salafiyah Sampang

    Get PDF
    Mayoritas pesantren dianggap jauh dari realitas sosial, karena seolah-olah terdapat kesenjangan antara dunia pesantren dan dunia modern. Berangkat dari kegelisahan tersebut, beberapa pesantren saat ini mulai mengambil langkah strategis seperti perumusan kurikulum yang “progresif”. Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan paling unik dibanding institusi yang lain yang otomatis perumusan kurikulumnya juga akan berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis organisasi dan desain kurikulum yang diterapkan di pesantren. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Sementara itu, analisis data menggunakan analisis deskriptif. Lokasi penelitian ini di Pondok Pesantren Atsarus Salafiyah Sampang. Temuan dari penelitian ini adalah Pondok Pesantren Atsarus Salafiyah Sampang memadukan antara organisasi kurikulum terpisah-pisah (Separated Subject Curriculum) dengan kurikulum terpadu (integrated curriculum). Sistem pembelajarannya menggunakan system tanpa kelas yang hanya membagi menjadi dua kelompok (marhalah). Metode pembelajaran yang diterapkan adalah tatap muka klasikal (sorogan dan bandongan) serta kooperatif learning. Sistem evaluasi yang diterapkan adalah tes lisan, hafalan, dan problem solving
    corecore