32 research outputs found

    Evaluasi Pelaksanaan dan Faktor-Faktor Penghambat dan Pendukung Teaching Factory di SMK Negeri 3 Surabaya

    Get PDF
    Abstrak Kebutuhan tenaga kerja dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan industri. Melalui Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang perlunya pelaksanaan revitalisasi SMK, untuk menjalankan Inpres tersebut dijalankan program teaching factory di SMK. Teaching factory adalah konsep pembelajaran dimana sekolah melaksanakan produksi atau layanan jasa yang merupakan bagian dari proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan mengetahui baik tidaknya pelaksanaan teaching factory ditinjau dari aspek proses pembelajaran & training serta aspek Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga untuk mengetahui faktor menghambat dan pendukung pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner dan wawancara. Kedua instrumen ini digunakan untuk saling melengkapi dan memperkuat data penelitian sehingga didapat data yang benar-benar valid. Data yang didapat, diolah dan dicari nilai rata-rata dari hasil kuesioner dan wawancara. Selanjutnya dari nilai rata-rata tersebut dapat diperoleh Nilai Pencapaian Keberhasilan (NPK) dari pelaksanaan teaching factory dari aspek pola pembelajaran & training serta aspek SDM. Hasil penelitian yang dilakukan di SMKN 3 Surabaya pada program keahlian Teknik permesinan. Dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner dengan responden sebanyak 12 guru maka diperoleh hasil bahwa pelaksanaan teaching factory dari aspek pola pembelajaran dan training dikategorikan sesuai dimana diperoleh Nilai Pencapaian Kualitas (NPK) sebesar 16,1 dengan persentase sebesar 74,54 %. Sedangkan dari aspek SDM dikategorikan sangat sesuai, dimana diperoleh hasil Nilai Pencapaian Kualitas (NPK) sebesar 14,4 dengan persentase 80%. Faktor penghambat dalam pelaksanaan teaching factory adalah: a). Pelaksanaan teaching factory belum menerapkan praktik pembelajaran kewirausahaan; b). Tidak didapatkannya kompetensi pengelasan yang didapatkan siswa dalam pembelajaran. Sedangkan faktor pendukungnya adalah: a). Kegiatan pengajar aktif dalam menjalankan program teaching factory; b). Guru memiliki kompetensi yang sejalan dengan pelaksanaan teaching factory; c). Memiliki team work yang baik dalam menjalankan teaching factory. Kata kunci: Evaluasi, Teaching Factory, Faktor Penghambat, Faktor Pendukung.AbstractThe needs of the labor required to produce a quality SMK graduates according to the needs of the industry. Through Presidential Instruction No. 9 of 2016 concerning the need for the implementation of vocational school revitalization, to carry out the Inpres, the factory teaching program was run in Vocational Schools. Teaching factory is the concept of learning in which schools carry out production or services that are part of the process of teaching and learning. The purpose of this study was to measure and determine whether or not the implementation of the teaching factory was reviewed in terms of aspects of the learning process and training as well as aspects of Human Resources (HR) and also to find out the inhibiting factors and supporting implementation. The methods used in this research is descriptive quantitative. The data obtained, processed and searched for the average value of the results of questionnaires and interviews. Both of these instruments are used to complement and strengthen the research data so that the data obtained are completely valid. The data obtained, processed and sought the average value of the results of questionnaires and interviews. Further from the average value can be obtained the value of achievement of success (NPK) from implementation of the teaching factory pattern of learning & training and HR aspects. The results of research conducted at SMKN 3 Surabaya at machining engineering program. By using the method of data collection in the form of a questionnaire with respondents as many as 12 teachers thus obtained the result that implementation of the teaching factory pattern of learning and training are categorized accordingly where the retrieved value to achieving quality (NPK) of 16.1 with the percentage of 74.54%. While the HR aspects of categorized very fit, where the value of achieving quality results obtained (NPK) by 14.4 percentage 80% with. The obstacle factor in the implementation of the teaching factory is: a). Implementation of teaching factory learning-practices apply yet entrepreneurship; b). There is no welding competence obtained by students in learning. While the supporting factors are: a). The teaching activities are active in running the program teaching factory; b). Teachers have a competency in line with the implementation of a teaching factory; c). Have a good team work in running teaching factory. Keywords: Evaluation, Teaching Factory, Factor Restricting, Factor Endowments

    IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS X TSM SMK PGRI 05 JEMBER

    Get PDF
    AbstrakPendidikan merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan sejumlah komponen yang bekerjasama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum 2013 menekankan penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran.Penilaian autentik merupakan bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada situasi sesungguhnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesiapan guru produktif bidang keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PGRI 05 Jember dalam implementasi penilaian autentik, menemukan ada atau tidak perbedaan antara masing-masing guru dalam implementasi penilaian autentik, mengetahui respons siswa terhadap implementasi penilaian autentik dan menemukan faktor kendala dalam implementasi penilaian autentik.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan populasi dan sampel adalah semua guru yang mengajar mata pelajaran produktif kelas X Teknik Sepeda Motor di SMK PGRI 05 Jember berjumlah 3 orang.Instrumen penelitian terdiri dari instrumen perencanaan, pelaksanaan, tindak lanjut, kesiapan kerja guru, dan respons siswa.Teknik pengambilan data menggunakan angket, dokumentasi, dan observasi. Data penelitian dianalisis dengan statistik deskriptif dengan pengujian mean dan pengujian hipotesis komparatif dengan t-test sample related.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat kesiapan guru produktif kelas X TSM SMK PGRI 05 Jember dalam mengimplementasikan penilaian autentik pada siklus 1 guru A baik dengan =2.84, guru B baik dengan mean =2.96, guru C Baik dengan mean =3.08; pada siklus 2 guru A baik dengan mean =2.64, guru B baik dengan mean =3.03, guru C Baik dengan mean =2.81. Tidak ada perbedaan signifikan antara guru A dan B dalam implementasi penilaian autentik dengan nilai tab= -1.015. Respons siswa terhadap implementasi penilaian autentik adalah guru A kategori baik, guru B baik, guru C cukup baik. Kendala yang dialami guru produktif kelas X paket keahlian Teknik Sepeda Motor dalam mengimplementasikan penilaian autentik antara lain: 1) Penyusunan tujuan pembelajaran kompetensi sikap dan keterampilan sesuai unsur ABCDs; 2) Penyampaikan langkah-langkah dan metode yang akan digunakan kepada siswa; 3) menyusun dan melaksanakan program pengayaan serta remedial bagi siswa 6) Konsistensi dalam penyusunan dan pelaksanaan penilaian keterampilan 7) Kelengkapan instrumen mulai dari afektif, kognitif dan psikomotor.. Kata Kunci: penilaian, autentik, kurikulum 2013, SMK, Teknik Sepeda Motor. AbstractEducation is an activity that involves a number of components that work together in a process to achieve educational goals. The 2013 curriculum emphasizes authentic assessment in learning activities. Authentic assessment is a form of assessment that requires learners to display attitudes, using the knowledge and skills acquired in the real situation. The purpose of this research is to know the level of productive teacher readiness on areas of expertise Motorcycles Engineering of SMK PGRI 05 Jember in the implementation of authentic assessment, to find whether or not the difference between each teacher in the implementation of authentic assessment, to know the students response to the implementation of authentic assessment and to find the constraint factor in the implementation of authenticassessment.The type of this research is quantitative descriptive research, with population and sample are all teachers who teach productive subjects on X Motorcycle engineeringclassin SMK PGRI 05 Jember amounted to 3 people. The research instrument consisted of planning instrument, implementation instrument, follow up instrument, readiness of teacher work instrument, and student response instrument. Techniques of data collection using questionnaire, documentation, and observation. Research data were analyzed by descriptive statistic with mean test and comparative hypothesis test with t-test sample related.The results of this study indicate that the level of readiness of productive teachers of class X TSM SMK PGRI 05 Jember in implementing authentic assessment in cycle 1 teacher A is good with mean =2.84, teacher B is good with mean =2.96, teacher C is good with mean = 3.08; in cycle 2 of teacher A is good with mean =2.64, teacher B is good with mean =3.03, teacher C Good with mean =2.81. There is no significant difference between teacher A and B on the implementation of authentic assessment with tab value = -1.015. Student response to the implementation of authentic assessment is the teacher A and B are on good category, teacher C is good enough. The Obstacles experienced by productive teachers of X motorcycles engineering class in implementing authentic assessment include: 1) Preparation of learning objectives attitudinal competencies and skills according to elements ABCDs; 2) Have not submitted the steps and methods to be used to the students; 3) Develop and implement enrichment and remedial program for students 6) Consistency in the preparation and implementation of skills assessment 7) Completeness of instruments ranging from affective, cognitive and psychomotor. Keywords: assessment,authentic, curriculum 2013, SMK, Motorcycle Engineerin

    PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN WIPER DAN WASHER PADA PRAKTIKUM KELISTRIKAN OTOMOTIF DI JURUSAN PTM-UNESA

    Get PDF
    Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru

    PENGEMBANGAN MODUL SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR MATA KULIAH PRAKTIKUM KELISTRIKAN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNESA

    Get PDF
    AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul praktikum sistem pengisian IC Regulator yangberguna untuk membantu pembelajaran pada mata kuliah Praktikum Kelistrikan Otomotif, danmemperoleh respon terhadap modul praktikum sistem pengisian IC Regulator yang diujikan terhadapmahasiswa D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Unesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitianpengembangan Dick dan Carey dengan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di JurusanTeknik Mesin Unesa. Objek penelitian berupa pengembangan modul praktikum sistem pengisian ICRegulator. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu pengembangan modul dan angket yangbertujuan untuk mengetahui kelayakan dan respon dari modul. Langkah-langkah proses pengembanganmodul praktikum sistem pengisian IC Regulator melalui beberapa tahapan yaitu (1) identifikasi masalah,(2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi, (5) uji coba, (6) revisi, (7) produk jadi dan dapatdigunakan untuk belajar mahasiswa D3 Teknik Mesin Unesa angkatan 2009. Berdasarkan hasilpenelitian, diperoleh hasil bahwa modul sistem pengisian IC Regulator yang dikembangkan layak untukdigunakan dalam mata kuliah Praktikum Kelistrikan Otomotif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasilvalidasi modul oleh dosen ahli isi sebesar 81,81 %, ahli desain sebesar 77,08 % dan ahli bahasa sebesar85,71 %, dengan persentase rata-rata sebesar 81,53% sehingga dikategorikan sangat layak. Modul sistempengisian IC Regulator yang dikembangkan juga mendapat respon yang baik oleh mahasiswa. Haltersebut ditunjukkan dengan prosentase penilaian keterbacaan modul sebesar 78,43 %. Sehinggaberdasarkan hasil validasi modul dan penilaian terhadap keterbacaan oleh mahasiswa modul sistempengisian IC Regulator dapat dikategorikan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar.Kata Kunci: modul sistem pengisian IC Regulator.AbstractThe purpose of this research is to produce practical module charging system IC Regulator to help studyon courses Teaching of Automotive Electrical, and to obtain a response to the practical module chargingsystem IC regulators are to be tested against the students of the D3 in Mechanical Engineering Faculty ofEngineering Unesa. This research use approach to research the development of Dick and Carey with adescriptive quantitative analysis. Research conducted in the Department of Mechanical EngineeringUnesa. The object of research is the development of practical module system of charging IC Regulator.The techniques used in the development of data collection modules and question form which aims toknow appropriateness and the response of the module. Measures the process of developing practicalmodule charging system IC Regulator through several stages: (1) identification of the problem, (2) datacollection, (3) design products, (4) validation, (5) testing, (6) revision, (7) the finished product and can beused to study mechanical engineering student D3 Unesa 2009. Based on research results, obtained theresults that the module charging system IC Regulators developed viable for use in Automotive Electricalcourses. This can be seen on the basis of the results of the validation of the module by expert lecturerscontents of 81,81%, 77,08% of design experts and linguists of 85,71%, with average percentage of81,53% so categorized is well worth. The practical module system charging IC Regulators developed alsogets a good response by the student. It is shown with a percentage assessment of the readability module of78,43%. So based on the results of the validation of the module and an assessment of the readability bythe student module charging system IC Regulator can be categorized is worthy to be used as learningmaterials.Keywords: module charging system IC Regulator

    EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI RASIO PANJANG LEADING EDGE TERHADAP KARAKTERISTIK AERODINAMIKA PADA MOBIL PICK UP

    Get PDF
    Kendaraan pick up memiliki jarak tempuh yang lebih jauh dan membawa beban yang lebih berat dari pada mobil kecil, sehingga penelitian tentang karakteristik aerodinamika pada kendaraan pick up sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan meningkatkan keamanan waktu berkendara. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model uji dengan variasi rasio panjang leading edge: standart 0,03(1/30), 0,067(1/15), dan 0,1(1/10) pada Reh = 3,09x104, 5,20x104, 7,15x104. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah distribusi tekanan (CP) pada upper dan lower surface, koefisien drag pressure (CDP), koefisien lift pressure (CLP), profil kecepatan dibelakang kendaraan (VP) dan titik separasi pada kendaraan pick up. Untuk variabel kontrol, model leading edge bodi kendaraan diletakkan 200 mm dari leading edge plat datar. Pengukuran VP dibelakang model uji kendaraan dilakukan pada rasio X/L 0,34; X/L 0,41; X/L 0,49; X/L 0,57 dari leading edge plat datar. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut: dengan menambah variasi rasio panjang leading edge dapat membuat peningkatan koefisien tekanan(CP) dengan perlahan dan mengurangi kenaikan CP yang tiba – tiba. Penurunan koefisien drag pressure (CDP) tertinggi terjadi pada variasi rasio panjang leading edge 0,1(1/10) dengan Reh = 3,09 x 104 yaitu 0,57 atau turun 20,53% dari model standart 0,03 (1/30) sehingga dapat dikatakan bahwa dengan melakukan variasi rasio panjang leading edge, dapat membuat efisiensi bahan bakar meningkat. Penurunan nilai CLP paling signifikan pada variasi rasio panjang leading edge 0,1 (1/10) pada Reh 7,15 x 104 yakni 0,28 atau turun sebanyak 41,09% dari model kendaraan standart 0,03 (1/30). Pada pengukuran velocity profile (VP) di belakang model uji didapatkan penurunan defisit momentum aliran pada semua variasi Reh dan rasio X/L. Pada semua variasi Reh titik separasi terjadi pada titik x/l=+0,438 pada model standart 0,03(1/30), x/l=+0,471 pada model dengan variasi rasio panjang leading edge 0,067(1/15), x/l=+0,505 pada model dengan variasi rasio panjang leading edge 0,1(1/10). Kata Kunci: Leading Edge, Karakteristik Aerodinamika, dan Kendaraan Pick Up

    ANALISIS TORSI PADA TRAINER SISTEM STARTER

    Get PDF
    Analisis sistem starter bertujuan untuk menganalisis kondisi motor starter pada saat diberikan beban bervariasi. Sistem kerja motor starter ini membutuhkan suatu rangkaian untuk menyalakan motor starter yang berfungsi untuk menggerakkan flywheel yang nantinya diberikan beban. Dari motor starter bisa didapat besarnya torsi mekanik. Untuk itu desain yang dibuat diberikan beban yang bervariasi dengan menguji dari beban terkecil, sedang hingga terbesar. Metode rekayasa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam upaya mendesain trainer analisis torsi pada sistem starter dimulai dari merencanakan, merancang dan membuat trainer tersebut, menguji coba trainer, menganalisis hasil dari uji coba trainer. Analisis torsi pada trainer sistem starter umumnya digunakan sebagai media pembelajaran dengan diberikan beban agar mengetahui torsi yang dihasilkan pada motor starter tersebut. Setelah membuat desain trainer analisis sistem starter ini, dilanjutkan dengan uji coba untuk mengetahui karakteristik motor starter. Hasil pengujian pada trainer motor starter saat tidak menggunakan beban dan menggunakan beban dari 0,5 kg, 1kg, 1,5 kg, 2kg torsi yang dihasilkan pada motor starter jika beban semakin berat maka torsi yang dihasilkan motor starter tersebut juga akan semakin besar

    PEMBUATAN MODUL SISTEM PENGAPIAN PADA KOMPETENSI KEJURUAN MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

    Get PDF
    ABSTRAKSalah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan menggunakan modul, karena modul dinilailebih mudah dipelajari oleh pebelajar secara mandiri dirumah dan pembelajaran dengan menggunakan modul berfokuskanpenguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari pebelajar dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya,sehingga hasil belajar diharapkan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupamodul memperbaiki sistem pengapian konvensional yang disertai CD Pembelajaran sebagai pendukung yang layak digunakandalam kegiatan belejar mengajar. Adapun masalah yang dihadapi adalah bagaimana pembuatan modul yang disertai CDpembelajaran pada kompetensi kejuruan memperbaiki sistem pengapian dan bagaimana penggunaan modul yang disertai CDpembelajaran yang di aplikasikan pada siswa kelas XI TKR 2 SMK Negeri Kasiman dan siswa kelas XI TKR 3 SMK Negeri 2Bojonegoro.Penelitian ini merupakan salah satu penelitian dalam rangka pembuatan perangkat modul yang disertai CDPembelajaran dengan judul memperbaiki sistem pengapian konvensional. Jenis penelitian ini mengadopsi model pengembanganpembelajaran 4-D (Four-D Model) yang dibuat oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel (1974)yang terdiri dari 4 tahap, yakni pendefinisian (define), desain (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate).Kelayakan modul ditentukan oleh hasil validasi bidang bahasa oleh satu dosen ahli dan dua guru ahli, validasi bidang desain olehsatu dosen ahli dan dua guru ahli, validasi bidang keteknikan oleh satu dosen ahli dan dua guru ahli dan validasi evaluasipenilaian soal oleh satu dosen ahli. Setelah modul divalidasi dan diperbaiki/direvisi dilakukan penilaian modul pada 10 siswakelas XII TKR SMK Negeri Kasiman untuk mengetahui respon positif siswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakanmodul.Hasil yang dicapai adalah telah terselesaikannya pembuatan sebuah modul memperbaiki sistem pengapian yang disertaiCD pembelajaran serta hasil validasi yang baik dan pengambilan data uji coba langsung pada 2 sekolah yang berbeda yangmendapatkan hasil yang baik maka perangkat modul sistem pengapian konvensional yang disertai dengan CD pembelajaranyang baik dan layak digunakan dalam kegiatan belajar siswa selanjutnya.Kata Kunci: Pembuatan modul, CD Pembelajaran, modul memperbaiki sistem pengapian konvensional, belajar, hasil belajar.ABSTRACTThe one of increasing learning quality is used module, because it (module) more easier to learn by learner withself access centre in home and learning with it (module) to be focused on mastery competence from material study bylearner be based on time surely with potential and condition until the result of study be increase. The purpose of thisresearch is to produce of learning instrument in the form of conventional ignition system module at following CD oflearning. Wich used on learning and teaching activities. There is a problem to be presence of how to make module afollowing CD of learning on vocational competence refer to repaired ignition system and how to used it (module) withCD of learning. Wich the implementation at Kasiman vocational high school (specially second grade/TKR 2) andBojonegoro vocational high school (specialy second grade/TKR3).This research is the one of frame work research to used the module instrument and CD of learningwith the title is“repairing conventional ignition system”. This type of research to module of adoption development learning 4-D (fourD model) by Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S, Semmel and Melvyn I. Semmel 1974 is consist of four slep that isdefine, design, develop and disseminate. The advisability module to be determines of result validity language divisionby professional lecture and two professional teacher. Validity of design area by one professional lecture and twoprofessional teacher. Validity of technique area by one. Professional lecture and two professional lecture and twoprofessional teacher. And validity of evaluation scoring question by one lecture professional. After the validationmodule and improvement/revition. To do that about scoring module on the student at kasiman vocational high schoolfor to know about the positive respon from student to learning activities used the module.The achived result is had been finished a module about repairing ignition system with following CD of learningis good. Validation result and to take experiment data directly at two school. Difference is to get good result. So themodule of conventional ignition system with following CD of learning is a good and prefer to used in the next learningactivities.Key word : Make a module, CD of learning, conventional ignition system module, study, result of study

    EVALUASI PEMBELAJARAN PROGRAM LINK AND MATCH DENGAN DUNIA USAHA/INDUSTRI PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

    Get PDF
    Pada era revolusi 4.0 pendidikan sangat berperan penting dalam mencapai tujuan pembangunan, maka perlu adanya peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia sesuai Inpres No. 9 Tahun 2016 terkait Revitalisasi SMK, salah satu programnya adalah program link and match dengan dunia usaha/industri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil pembelajaran link and match dengan meninjau seberapa ketercapaian siswa dalam aspek kognitif, psikomotorik dan afektif mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan dan mengetahui faktor penghambat dan pendukung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik kuesioner, wawancara, observasi dan tes. Hasil penelitian dari kesesuaian pelaksanaan pembelajaran program link and match dengan dunia usaha/industri meninjau seberapa ketercapaian siswa dalam aspek kognitif, psikomotorik dan afektif mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan memperoleh hasil dari ketuntasan klasikal aspek kognitif 81%, aspek psikomotorik 88% dan mean dari aspek afektif memperoleh 86%. Adapun faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran program link and match adalah faktor pendukungnya antara lain kesesuaian materi dan kurikulum, kesesuaian pelaksanaan kunjungan industri, kompetensi yang dimiliki guru, kesesuaian standarisasi kelas, kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan guru, penerapan pembelajaran, kompetensi pengetahuan peserta didik terkait dengan mesin dan kompetensi sikap peserta didik, faktor penghambatnya antara lain pengunaan media pembelajaran yang belum optimal, keterbatasan alat, bahan dan objek praktik, peserta didik belum memahami sepenuhnya terkait kompetensi pengetahuan dan ketrampilan, guru belum mengusai sepenuhnya terkait kompetensi pengetahuan dan keterampilan dan peserta didik belum sepenuhnya memahami materi praktikum tentang engine

    STUDI KARAKTERISTIK ALIRAN MELINTASI SUSUNAN EMPAT SILINDER SIRKULAR IN-LINE SQUARE DEKAT DINDING PADA LAPIS BATAS TURBULEN

    Get PDF
    Aliran yang melintasi suatu bluff body yang salah satunya adalah bentuk silinder sirkular banyak dijumpai dalam aplikasi engineering. Ketika melintasi susunan silinder aliran tersebut akan membentuk suatu pattern tertentu, dan hal ini akan berdampak terhadap karakteristik aerodinamik dari silinder dalam susunan tersebut. Penelitian ini akan meneliti fenomena aliran yang terjadi di sekeliling susunan 4 silinder sirkular yang membentuk konfigurasi in-line square dekat dinding datar pada lapis batas turbulen. Metode eksperimen diterapkan dengan menggunakan open circuit subsonic wind tunnel untuk memperoleh data kuantitatif tentang distribusi tekanan statik dari masing-masing kontur silinder dan dinding, maupun profil kecepatan di daerah wake silinder downstream. Selain itu data kualitatif seperti visualisasi pola aliran yang terjadi disekeliling susunan silinder diperoleh melalui metode simulasi menggunakan paket program CFD dengan pendekatan 2D dan 3D U-RANS dan model viscous k-ω SST. Kedua metode penelitian ini dilakukan pada rasio spasi L/D= 4,0 dan L/D= 2,7 dengan rasio gap G/D= 0,0÷0,5 interval 0,1 dan G/D= 1,0 pada Re= 5,3x104 berdasarkan diameter silinder. Berdasarkan penelitian terhadap susunan empat silinder sirkular in-line square dekat dinding diperoleh hasil: a) distribusi tekanan dari masing-masing kontur silinder dalam susunan dipengaruhi dengan adanya dinding, baik pada rasio L/D= 4,0 maupun L/D= 2,7; b) pengaruh dinding terhadap karakteristik aerodinamik dari silinder dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni sangat kuat pada rasio gap G/D= 0,0, kuat pada rasio 0,1 ≤ G/D ≤ 0,2, lemah pada rasio 0,3 ≤ G/D ≤ 0,5, dan tidak ada pengaruh pada rasio gap G/D= 1,0; dan c) terjadi perubahan pola aliran yang unik diantara susunan silinder ketika rasio spasi L/D= 4,0 diturunkan menjadi L/D= 2,7 pada semua variasi rasio G/D. ===================================================================================================== The flow crossed over a bluff body such as a circular cylinder could be found in engineering applications. It makes a specific flow patterns and affected to aerodynamic characteristic of those cylinders, when it passed through a cylinders arrangement. This research would investigated a flow phenomena around four circular cylinders in in-line square arrangement near a plane wall in turbulent boundary layer. An experiment method would be applied using an open circuit subsonic wind tunnel to collected a quantitative data such as: a static pressure distributions on the cylinders and the wall contours, and a velocity profiles near wake region on the cylinders downstream. While a qualitative data such as: a visualization of flow pattern around the cylinders arrangement would be get with a simulation model using a CFD package programme, with the 2D and 3D U-RANS approach with k- ω SST viscous model. Both of these methods would be applied on each L/D=4,0 and L/D=2.7 spacing ratio, and G/D=0,0÷0,5 interval 0,1 and G/D=1,0 gap spacing ratio at Re=5,3x104 based on a circular cylinder diameter. The results of this research showed that: a) the pressure distributions of each cylinders contour be affected with an excistence of wall on L/D=4,0 spacing ratio as well as L/D=2,7; b) the affected of the gap between a lower surface of cylinder and wall to an aerodynamic characteristics of the cylinders can be classified into three groups such as: a very strong influence at G/D=0,0 ratio, a strong influence at 0,1≤G/D≤0,2 ratios; a weak influence at 0,3≤G/D≤0,5 ratios, and not influence like an isolated cylinder at G/D≤1,0 ratios, c) it occured of an unique flow patterns when L/D=4,0 spacing ratio changed to the L/D=2.7 at all of the variation of the G/D ratios

    PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF UNESA

    Get PDF
    Ketersesuaian model pembelajaran dengan topik yang akan diajarkan sangatlah berpengaruh terhadaphasil belajar pebelajar. Model pembelajaran yang tidak sesuai akan mengakibatkan hasil belajar pebelajarkurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian iniditerapkan pada mata kuliah praktikum Kelistrikan Otomotif jurusan teknik mesin pada topik motorstarter menggunakan media Elektromagnetism Master. Obyek dari penelitian ini adalah mahasiswa S1Otomotif 2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yangterdiri dari beberapa siklus yang mengacu pada kriteria ketuntasan yang ditentukan. Setiap siklusmempunyai tahapan yaitu, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diperoleh daripenelitian ini dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan instrumen yangdigunakan dalam penelitian ini meliputi lembar pengamatan aktivitas, lembar pengelolaan kelas, lembartes hasil belajar, dan angket respon pada masing-masing model pembelajaran. Hasil penelitian ini adalahdengan diterapkannya gabungan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran langsung padatopik motor starter menggunakan elektromagnetism master di mata kuliah praktikum KelistrikanOtomotif, hasil belajar pada pada siklus I untuk ketuntasan belajar klasikal mencapai 56,66% danmeningkat pada siklus II menjadi 90% dikarenakan hasil pengelolaan pembelajaran dan aktivitasmahasiswa mengalami kenaikan. Pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh skor rata-ratadari 56,25 menjadi 60,50. Untuk pengelolaan pembelajaran langsung diperoleh skor rata-rata dari 42,00menjadi 46,50. Aktivitas pebelajar model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh skor rata-ratadari 86 menjadi 89,49. Untuk aktivitas model pembelajaran langsung diperoleh skor rata-rata dari 88,81menjadi 91,51. Dan untuk respon mahasiswa pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperolehskor rata-rata dari 70,53% menjadi 75,22%. Untuk respon mahasiswa pada model pembelajaran langsungdiperoleh skor rata-rata dalam ketertarikan pada materi pembelajaran dari 99,92% menjadi 99,93%.Ketertarikan pada mengikuti pembelajaran dari 99,98% menjadi 99,94% dan penjelasan dosen dari 99%menjadi 99,96%. Dalam pengelolaan pembelajaran, data aktivitas mahasiswa dan angket respon yangmengalami kenaikan dikarenakan sudah dilakukan refleksi pada siklus II dengan bai
    corecore