792 research outputs found
CONGWAYNDUT, PERTUNJUKAN WAYANG ALTERNATIF BAGI PENONTON MILENIAL
Merupakan karya tulis berupa resume, dengan judul CONGWAYNDUT, PERTUNJUKAN WAYANG ALTERNATIF BAGI PENONTON MILENIAL karya dari Suwarn
Penanaman Nilai Religius Dalam Membentuk Karakter Siswa
The internalization of character values in the learning process in schools is still a problem, because it is seen as not being able to form religious characters. The number of problems such as students involved in brawls, criminal acts, disturbing friends, lack of concern for the environment, and lack of courtesy to teachers. So it is necessary to internalize religious values, one of which is related to the formation of religious attitudes. Students have a strong caring spirit and can carry out what religion has ordered. This study aims to analyze the strategy of internalizing religious values at MTs Munawaroh. There are two things that are the focus of the research, namely (1) religious values developed in PAI learning, (2) strategies for internalizing religious values in PAI learning. This research uses a qualitative approach with descriptive qualitative research. Data collection techniques by observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques with data reduction, display them to draw conclusions. As for checking the validity of the data using data triangulation which includes triangulation of data sources and triangulation of methods. The results of this study are (1) the religious values developed at MTs Munawaroh, namely faith, taqwa, sincerity and patience. (2) The strategy for internalizing religious values by MTs Munawaroh is introduction, appreciation, deepening, habituation and experienc
Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Membentuk Karakter Siswa
The internalization of character values in the learning process in schools is still a problem, because it is seen as not being able to form religious characters. The number of problems such as students involved in brawls, criminal acts, disturbing friends, lack of concern for the environment, and lack of courtesy to teachers. So it is necessary to internalize religious values, one of which is related to the formation of religious attitudes. Students have a strong caring spirit and can carry out what religion has ordered. This study aims to analyze the strategy of internalizing religious values at MTs Munawaroh. There are two things that are the focus of the research, namely (1) religious values developed in PAI learning, (2) strategies for internalizing religious values in PAI learning. This research uses a qualitative approach with descriptive qualitative research. Data collection techniques by observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques with data reduction, display them to draw conclusions. As for checking the validity of the data using data triangulation which includes triangulation of data sources and triangulation of methods. The results of this study are (1) the religious values developed at MTs Munawaroh, namely faith, taqwa, sincerity and patience. (2) The strategy for internalizing religious values by MTs Munawaroh is introduction, appreciation, deepening, habituation and experience
Penanaman Nilai Religius Dalam Membentuk Karakter Siswa
The internalization of character values in the learning process in schools is still a problem, because it is seen as not being able to form religious characters. The number of problems such as students involved in brawls, criminal acts, disturbing friends, lack of concern for the environment, and lack of courtesy to teachers. So it is necessary to internalize religious values, one of which is related to the formation of religious attitudes. Students have a strong caring spirit and can carry out what religion has ordered. This study aims to analyze the strategy of internalizing religious values at MTs Munawaroh. There are two things that are the focus of the research, namely (1) religious values developed in PAI learning, (2) strategies for internalizing religious values in PAI learning. This research uses a qualitative approach with descriptive qualitative research. Data collection techniques by observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques with data reduction, display them to draw conclusions. As for checking the validity of the data using data triangulation which includes triangulation of data sources and triangulation of methods. The results of this study are (1) the religious values developed at MTs Munawaroh, namely faith, taqwa, sincerity and patience. (2) The strategy for internalizing religious values by MTs Munawaroh is introduction, appreciation, deepening, habituation and experienc
Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus di SMA N 1 Prembun dan SMA N 1 Pejagoan Kabupaten Kebumen)
Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas. Studi kasus di SMA Negeri 1Prembun dan SMA Negeri 1 Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk memotret dan mendiskripsikan tentang (1) kompetensi guru sejarah, (2) pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Prembun dan SMA Negeri Pejagoan Kabupaten Kebumen, (3) kendala dan upaya yang dihadapi oleh guru sejarah dalam pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan pada tahun pelajaran 2011/2012 di SMA Negeri 1 Prembun dan SMA Negeri 1 Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif bentuk studi kasus terpancang tunggal. Adapun informan dari penelitian ini adalah guru sejarah dan siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Guna menjamin kemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dilakukan validitas data,dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik trianggulasi metode (wawancara, observasi, kuisioner, dan mencatat dokumen). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, teknik kuisisoner, dan mencatat dokumen. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) kompetensi guru sejarah yang ada di SMA Negeri 1 Prembun dan SMA Negeri 1 Pejagoan, kabupaten Kebumenmempunyai kompetensi sedang. (2) pelaksanaan pembelajaran sejarah menyangkut (a) sarana dan prasarana sejarah sangatlah minim (laboratorium belum ada), (b) Media pembelajaran sejarah seperti gambar dan foto hanya terbatas pada buku pelajaran saja. Untuk media elektronik seperti LCD frekuensi penggunaan belum banyak dilakukan. (c) dalam pelaksanaan pembelajaran guru kurang menvariasikan metode belajar jadi terlihat monoton, (d) evaluasi sebagai tahap akhir pembelajaran, guru tidak selalu melaksanakannya. (3) kendala dan upaya dalam pembelajaran sejarah seperti kurangnya penyediaan buku yang memadai, sehingga penggunaannya dengan cara klasikal. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi semua pihak yang terkait dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembelajaran sejarah
PENINGKATAN PROSES BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
Peserta didik masih terbiasa melakukan kebiasaan belajar yang kurang baik seperti belajar hanya saat akan ada ulangan atau ujian. Sehingga prestasi belajar yang diraih belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan penerapan prinsip belajar yang bisa merubah kebiasaan belajar siswa agar meraih prestasi yang membanggakan. Penggunaan model layanan penguasaan konten telah berhasil dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam meningkatkan prinsip dan kebiasaan belajar pada peserta didik kelas IX-D SMP Negeri 7 Probolinggo. Tujuan umum penelitian ini dapat meningkatkan proses belajar prinsip dan kebiasaan belajar melalui layanan penguasaan konten. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus II, hasil Angket I berkaitan dengan prinsip dan kebiasaan di sekolah dapat diketahui bahwa skor rerata yang dicapai adalah 91,84 atau lebih dari 75. Berarti peserta didik yang melaksanakan proses belajar di sekolah telah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Pada siklus II, hasil Angket II berkaitan dengan prinsip dan kebiasaan di rumah dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik yang mencapai kategori baik dan sangat baik sebesar 100% atau lebih dari 75%. Skor rerata yang dicapai adalah 93,75 atau lebih dari 75. Berarti peserta didik yang melaksanakan proses belajar di sekolah telah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian.Maka proses belajar pada siklus II menyatakan telah tercapainya tujuan dan indikator keberhasilan penelitian dari penelitian tindakan kelas ini.
UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA MELALUI TINDAKAN PREVENTIF, REPRESIF DAN KURATIF
Kenakalan remaja merupakan perilaku yang menyimpang dari norma yang di lakukan oleh pada remaja yang pada akhirnya bisa merugikan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Tindak kenakalan remaja itu banyak menimbulkan kerugian materiil dan kesengsaraan batin baik pada subyek pelaku sendiri maupun pada para korbannya, maka masyarakat dan pemerintah melakukan tindakan. Penanggulangan preventif, represif, dan kuratif. Keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang remaja. Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah. Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
- …