14 research outputs found

    Inovasi Pengembangan Produk Ikan Asin Organik Dalam Rangka Pemberdayaan Istri Nelayan Desa Tambakrejo, Sendangbiru

    Full text link
    : The purpose of this program is to create economic independence and increased entrepreneurial orientation which increased revenues Tambakrejo village fisherman\u27s wife. High fish productivity in Tambakrejo village encourage community livelihood as fishermen. The problem faced is the result of the sea depending on the season. Some anticipate a fisherman\u27s wife with salty fish processing season when the fish are plentiful, given the salted fish can be kept in the long term (durable) and can be used to supplement the family income. But the quality of salted fish produced is still low due to the processing of salted fish are unhygienic and lack of good packaging technology. It has an impact on the selling price of the product becomes lower. Innovation is the introduction of devotion performed Salted Fish processing technology in Tambak Rejo. This program involves the fisherman\u27s wife as salted fish producers and KUD Mina Jaya as a marketing agent. The program is conducted using action research method (planning, action, observation and evaluation and reflection). At this stage of the action will be the introduction process of making natural formalin (a natural preservative), salted fish processing using semi modern methods, packaging to the marketing process. The results of the implementation of service programs is increasing the skill and understanding of the community (by 75.04%) in making salted fish as well as increased production and sales of salted fish with an average profit of 30% (Rp. 1.2195 million, - / month). Keywords: Salted Fish, fisherman\u27s wife, Tambakrejo Village, KUD Mina Jay

    Hidrolisis Lignoselulosa Hasil Pretreatment Pelepah Sawit (Elaeis guineensis Jacq) menggunakan H2SO4 pada Produksi Bioetanol

    Get PDF
    AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah  mengetahui pegaruh konsentrasi asam dan waktu hidrolisis terhadap kadar gula total serta kadar gula reduksi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancang Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor yaitu konsentrasi H2SO4 dan lama waktu hidrolisis. Faktor pertama terdiri dari tiga level yaitu 0,4M, 0,6M dan 0,8M, sedangkan faktor kedua terdiri dari tiga level yaitu 60 menit, 80 menit dan 100 menit dari rancangan tersebut diperoleh sembilan kombinasi. Pada setiap kombinasi dilakukan tiga ulangan (27 sampel). Selanjutnya, dilakukan uji kadar gula total menggunakan refraktometer dan kadar gula reduksi menggunakan Nelson Somogyi. Data kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dan uji DMRT 5%. Hasil pengamatan menunjukkan kandungan gula total tertinggi saat proses hidrolisis adalah perlakuan H2SO4 0,6M dengan waktu 100 menit yaitu 10,7%. Berdasarkan uji Anova dan DMRT5% bahwa kedua faktor perlakuan berpengaruh signifikan terhadap kadar gula dan berbeda nyata. Gula reduksi  yang dihasilkan pada proses hidrolisis sebesar 19,29%. Dari bahan tersebut didapatkan etanol hasil fermentasi sebesar 4%.Kata kunci: bioetanol, gula, hidrolisis, pelepah sawit AbstractThe purpose of this research was to determine the effect of acid concentrations and hydrolysis time. Randomized Completely Block Design were arranged in a factorial with two factors : H2SO4 concentrations were 0.4M, 0.6M, 0.8M and hydrolysis time were 60 minutes, 80 minutes, 100 minutes. Each combination repeated three times. Samples were tested of total sugar content using refractometer and were tested of reducing sugar using Nelson Somogyi. Data were analyzed used two-ways ANOVA and conducted further test using the DMRT 5%. The result showed that the highest total sugar content is 10.7% in the treatment of H2SO4 concentration  0.6M and hydrolysis time 100 minutes. Based on ANOVA and DMRT test, all factors had significantly effect of the percentage of sugar. Beside that, in this research also have reduction sugar about 19.29% from sugar content of result hydrolysis process. Pretreatment oil palm frond using H2SO4 was produced 4% etanol after fermentation.Keywords: bioetanol, hydrolysis, oil palm frond, suga

    Performance Analysis of Extraction Machine Using Ohmic Technology for Producing Anthocyanin

    Get PDF
    Extraction is one of the important processes for obtaining anthocyanins as natural dyes. The aim of this study is to investigate the performance of the extraction apparatus using ohmic technology to produce anthocyanins. This study used a series of ohmic heating consisting of tubular pipes with a diameter of 6 cm and a length of 5.5 cm with a volume capacity of 100 ml. This extraction machine was completed with two electrodes that each have a thickness of 10 mm. The performance of extraction machines using ohmic technology was analyzed by using various voltages of 20, 30, 40, 50, and 60 Volts/cm. The result showed that the voltage affected the electric current of the machine. The voltage of 60 Volts/cm was able to produce the largest average electric current of 5.28 A with the greatest electric current achievement of up to 6.21 A. The result showed that increasing the voltage during the extraction process reduced the time needed to reach the expected temperature. The fastest time was achieved in the voltage of 60 Volts/cm with an average time of 11.3 seconds. The increased voltage in the extraction treatment also affects the total anthocyanin produced. The highest total anthocyanin was obtained from a voltage gradient of 60 Volts/cm with a value of 288.014 mg/L and a yield of 14.4%

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN JARAK ELEKTRODA TERHADAP TEGANGAN LISTRIK PLANT MICROBIAL FUEL CELL TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA)

    Get PDF
    Plant Microbial Fuel Cell (PMFC) merupakan salah satu penghasil bioenergi berkelanjutan yang tidak mengganggu produksi pangan serta mereduksi energi input selama produksi energinya. Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai penghasil tegangan listrik dalam PMFC. Penelitian ini membahas tentang pengaruh variasi pemupukan dengan pupuk urea (1, 5, dan 10 g) dan jarak elektroda (4, 6, dan 8 cm) dalam sistem PMFC. Variabel yang diukur yaitu tegangan listrik maksimal yang dihasilkan tanaman padi, arus listrik maksimal dan daya listrik maksimal yang dihasilkan. Perekaman data keluaran tegangan listrik dilakukan pada semua sampel sistem PMFC selama 5 hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tegangan listrik maksimum diperoleh perlakuan pemberian pupuk urea 10 g dan jarak elektroda 6 cm dengan nilai tegangan listrik maksimal sebesar 196 mV, arus listrik maksimal 0.78 mA dan daya listrik maksimal sebesar 153.66 mW/cm

    Pengaruh Penambahan Natrium Metabisulfit dan Suhu Pemasakan dengan Menggunakan Teknologi Vakum terhadap Kualitas Gula Merah Tebu

    Get PDF
    Brown sugar as sucrose is derived from evaporated sugar cane molasses. Evaporation is the foodstuffs’ process which is commonly used during the manufacture of sugar cane. This process evaporates the sugar cane molasses to produce concentrate. This research was aimed to assess the influence of sodium metabisulphite against physical and chemical properties of sugar cane using vacuum evaporator. In other hand, this reserach examined the influence of temperature on vacuum evaporator for chemical and physical properties of sugar cane. Sugar cooking was done at -700 mmHg below atmospheric pressure, with variations in heating temperature of 60, 70 and 80 C, and with the addition of sodium metabisulphite 0.1; 0.3 and 0.5 g/l sugar cane molasses. The larger addition of sodium metabisulphite in the processing of sugar cane, the higher ash content generated while the green and blue colors of red sugar cane were getting smaller. The higher cooking temperature, the lower the moisture content, ash content, color intensity of red, green and blue of sugar cane. The higher the cooking temperature, the higher the degree of hardness or texture, color preference level, the taste and texture of sugar cane. Based on statistical analysis, cooking temperature affects the moisture content, ash, and the reduction sugar of cane brown sugar. While the addition of sodium metabisulfite gives effects on ash, reduction sugar and the total dissoluble solids of sugar cane. Based on the parameters of chemical properties, physical, organoleptic tests and SNI requirements of sugar cane, the addition of sodium metabisulphite variation of 0.3 g/l and a heating temperature of 80o C in processing sugar cane into brown sugar have shown the most excellent quality. The value of each parameter based on the best treatments as follows: chemical and physical parameters with 8.97 % of water content, 8.29% of reduction sugar, 0.96 % of ash content, 0.50% of total dissoluble solid, 15.68 kg/cm2 of hardness value, while for organoleptic parameters for color 5.50, flavor 5.04 and texture 5.36.ABSTRAKGula merah sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu yang diuapkan. Penguapan merupakan proses pengolahan bahan pangan yang umumnya digunakan pada pembuatan gula merah tebu, dimana proses ini menguapkan sebagian besar nira untuk menghasilkan produk yang kental (konsentrat). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan natrium metabisulfit terhadap sifat fisik dan kimia gula merah tebu yang dihasilkan dari penggunaan vacuum evaporator, dan mengkaji pengaruh suhu pemasakan pada vacuum evaporator terhadap sifat fisik dan kimia gula merah tebu. Pemasakan gula dilakukan pada tekanan -700 mmHg di bawah tekanan atmosfir, dengan variasi suhu pemasakan 60, 70 dan 80o C dan dengan penambahan natrium metabisulfit 0,1; 0,3 dan 0,5 g/l nira. Semakin besar penambahan natrium metabisulfit dalam pengolahan gula merah tebu, semakin tinggi kadar abu yang dihasilkan sedangkan intensitas warna hijau dan biru gula merah tebu semakin kecil. Semakin tinggi suhu pemasakan, semakin rendah kadar air, kadar abu, intensitas warna hijau dan biru gula merah tebu. Semakin tinggi suhu pemasakan, semakin tinggi tingkat kekerasan atau tekstur, tingkat kesukaan warna, rasa dan tekstur gula merah tebu. Berdasarkan analisis statistik, perlakuan suhu pemasakan berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu dan gula reduksi gula merah tebu. Sedangkan perlakuan penambahan natrium metabisulfit berpengaruh terhadap kadar abu, gula reduksi dan total padatan tak terlarut pada gula merah tebu. Berdasarkan parameter sifat kimia, fisik, uji organoleptik dan persyaratan SNI gula merah tebu, penambahan natrium metabisulfit 0,3 g/l dan suhu pemasakan 80o C dalam pengolahan nira tebu menjadi gula merah menunjukkan kualitas yang paling baik. Nilai masing-masing parameternya dari perlakuan terbaik sebagai berikut: parameter kimia dan fisik dengankadar air 8,97%, gula reduksi 7,96 %, kadar abu 2,65%, total padatan tak larut 0,60 %, nilai kekerasan 15,68 kg/cm2, parameter organoleptik denganwarna 5,50, rasa 5,04 dan tekstur 5,36

    Lumos (Lighting Automatic Potatos Seeding), Aplikasi Teknologi Pembenihan Kentang Berbasis Photopheriodic

    Full text link
    Sumberbrantas is an Agroindustrial village in Malang, East java, with the main commodities are potatoes. One of the farmer groups engaged in potatoes agricultural sector is Anjasmoro farmer groups III. This farmer groups special program is perform independently potato seeding in the greenhouse. But, this process is not optimal because of less lighting so the potatoes seed produced susceptible to disease and has a small size. Therefore, we innovate to apply LUMOS technology. LUMOS is an automatic lighting system based on photoperiodic. The purpose of this program is to determine a method of designing, manufacturing, Lumos application influences and effective way of socialization. Lumos has a size of 25m × 5m. there are 4 18 watt lights, there are control Box size 15cm × 21cm × 5cm, and can be used for 5 years. Making Lumos begins with assembly hardware, sensor calibration and software development. The results showed that potatoes produced has a diameter of 8.128 mm and a mass of 31.3 grams greater than before. This technology is able to produce potatoes seed up to 7,000 seeds/period and profit reached Rp 20,169,000.00 annually. It is expected that this technology into a technology demonstration for other potato farmers in Indonesia

    Response of Anaerobic Hybrid Reactor Under Transient Loading

    No full text
    Fluktuasi karakteristik pakan yang disebabkan oleh perubahan mendadak konsentrasi dan / atau laju aliran yang berpengaruh sering dipromosikan dalam banyak asal limbah. Dalam penelitian ini, respon reaktor hybrid anaerob (AHR) selama fluktuasi transien yang organik- (AHR-1), hidrolik-organik (AHR-2), dan beban hidrolik-(AHR-3), diselidiki. Setelah memulai dengan kinerja yang stabil, T HRE 5.5-L AHRS secara terpisah dikenakan setiap fluktuasi sementara. Kinerja digester, stabilitas dan respons mikroba secara teratur diselidiki. Ditemukan bahwa setelah 90 d dari start up, AHRS juga tampil yang menggambarkan kondisi stabil mereka. Untuk AHR-1, fluktuasi muatan organik, melalui peningkatan konsentrasi pakan antara 12.000-30.000 MGCOD / L pada HRT konstan 3,0 d telah diselidiki. Hasilnya jelas menunjukkan stabilitas dan ketahanan AHR-1 dengan tahan fluktuasi beban. Pada sigih organik transien dimuat (OTL) 6,0 kgcod / m 3 .d untuk waktu percobaan 8, 16, dan 24 jam, AHR-1 dilakukan secara positif untuk menerapkan transien organik. Sedikit peningkatan biogas dan produksi metana dan penurunan pengurangan COD ditemukan untuk 8,5-14,7 L / D, 5.7-10,5 L / D, dan 95,5-98,1% masing-masing. Stabilitas juga dipertahankan. Pada pH, alkalinitas (ALK), dan total asam volatile (TVA) sekitar 7,2, 2.365 mg / l, dan 1.055 mg / l, masing-masing. Ini menunjukkan bahwa transien kecil dan pendek beban organik tidak berdampak negatif pada AHR. Kontras, ketika beban yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama dari OTL5 (Olr dari 8.0 kgcod / m 3.d untuk 72 jam) dan OTL6 (Olr dari 10.0 kgcod / m 3.d selama 72 jam) diterapkan, efisiensi penghapusan COD yang dikurangi dengan tajam ditemukan, serta peningkatan konsentrasi efluen. Meskipun biogas yang diproduksi dipromosikan ketika meningkat OLR, tetapi biogas terdiri lebih rendah komposisi metana dengan mengurangi dari sekitar 71,2 menjadi sebagai 44,2%. AHR-1 menandatangani penghambatan kuat dengan setetes pH, komposisi metana dan akumulasi asam setelah diterapkan OTL6, efek ini segera dipromosikan. Selain itu, respons mikroba juga diselidiki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas non-metanogenik kemudian dipromosikan baik untuk biomassa ditangguhkan dan terlampir yaitu masing-masing dari 2,34 hingga 3,46 dan 2,38-3,15 gcod-ch 4 /gvs.d, masing-masing. Namun, aktivitas metanogenik dipengaruhi secara negatif untuk hampir 98% berkurang dalam kegiatan mereka, terutama untuk biomassa yang ditangguhkan. Untuk eksperimen kedua (beban hidrolik), AHR-2 kemudian mengalami beban transien hidrolik (HTL) dengan menjaga konsentrasi yang berpengaruh secara konstan pada 12.000 mg cod / l. Laju aliran pakan meningkat dari 1,83 hingga 2,75 L / D, yang mengakibatkan penurunan HRT dari 3,0 hingga 2,0 d dan meningkat dari OLR dari 4.0 hingga 6.0 KGCOD / M 3 .D. Fluktuasi yang lebih serius akhirnya dilakukan selama 72 jam dengan peningkatan laju aliran menjadi 5,5 L / D dan HRT 1,0 d. Untuk beban hidrolik kecil, variasi kecil efisiensi penghapusan ditemukan dan biogas yang diproduksi meningkat dari 5,7 hingga 12,9 l / d. Stimulasi ini mungkin karena peningkatan beban organik dan semakin tinggi pertumbuhan dan aktif kelompok mikroba yang terlibat. Namun, periode yang lebih panjang dan HRT yang lebih pendek dari 1,0 D, sedikit depresi stabilitas AHR yang digambarkan sebagai peningkatan konsentrasi limbah cod dan akumulasi asam diamati. Efisiensi penghilangan COD pada periode ini berkurang sekitar 4,5-7,8%. Sementara, produksi biogas meningkat tajam hingga 23,4 l / d. Parameter stabilitas termasuk pH, TVA dan ALK sedikit terpengaruh oleh fluktuasi waktu singkat (8H, 16 jam dan 24 jam) yang 7,0-7,3, 1.160 ± 195 mg sebagai CACO 3 / L dan 2525 ± 171 mg sebagai asetat / l. Namun pada fluktuasi yang lebih lama dari 72 jam, pH di zona kemasan turun hingga 6,5. Pada pengurangan selanjutnya dari HRT ke 1,0 D, pH di zona yang ditangguhkan menurun tajam menjadi 6,3 karena akumulasi TVA hingga 2,7 g / l (sebagai asam asetat). Namun, parameter ini masih dipertahankan pada tingkat stabil ke arah peningkatan laju aliran untuk efluen. Sampai hasilnya, ditemukan bahwa setelah mengalami fluktuasi beban hidrolik, pertunjukan mikroba AHR sedikit terpengaruh. Kegiatan metanogenik masih dipertahankan pada sekitar 0,11 dan 1,03 GCOD-CH 4 /GVSS.D untuk masing-masing ditangguhkan- dan terlampir-biomassa. Sementara, pertunjukan non-metanogenik sedikit meningkat dari 2,50 hingga 2,90 dan 2,42 hingga 2,81 GCOD-CH 4 /GVSS.D untuk ditangguhkan- dan lampirkan biomassa. Temuan ini mungkin karena fluktuasi beban adalah transien diterapkan dan dihasilkan sebagian dihambat bahkan pada HRT terendah. Penghambatan ini juga dipertahankan. Oleh karena itu, efek minimal disimpulkan ke organisme mikro yang merupakan bentuk-bentuk biofilm yang melindungi

    Application of packaging technology to improve the quality of strawberry milk in Tulungrejo Village, Batu.

    No full text
    This program targets unproductive Micro, Small and Medium-sized Enterprises (MSMEs) farmer groups in Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. The program deals with problems related to the cultivation of strawberries, the production of strawberry jelly drinks, and business permits. The activities during the community services were 1) the assistance for strawberry farmers to enhance the cultivation of strawberries; 2) the socialization activities related to product strengthening by packaging technology; and 3) the guidance on obtaining business permits. This community service implemented an integrated approach to enhance the creativity and knowledge of strawberry farmer groups to increase the economic value of processed strawberry products.  The community service activities provided strawberry plant seedlings for rejuvenation, enabling partners to independently manage and develop strawberry-picking tourism. During socialization activities, the farmer gains an understanding of the necessary business permits. Any spelling, grammar, and punctuation errors have been corrected. Furthermore, the socialization of packaging helped farmers to improve packaging to enhance product quality
    corecore