22 research outputs found
Desain Modul Pembelajaran Mandiri tentang Gerak Parabola pada Bidang Miring dengan Gesekan Udara
Abstrak. Pada mata kuliah mekanika khususnya materi gerak parabola, pembelajaran yang diberikan oleh pengajar cenderung hanya pada bidang datar dan tanpa gesekan udara karena keterbatasan perkuliahan tatap muka. Kenyataannya, gerak parabola dipengaruhi gesekan udara dan bisa terjadi pada bidang miring. Tujuan penelitian ini adalah membuat desain modul pembelajaran mandiri tentang gerak parabola pada bidang miring dengan gesekan udara yang dapat digunakan sebagai panduan tugas terstruktur perkuliahan mahasiswa serta menyelidiki efektivitas modul tersebut terhadap pemahaman mahasiswa. Pembuatan modul pembelajaran menggunakan metode ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). Teknik analisa data yang digunakan dalam menentukan efektivitas modul pembelajarannya adalah deskriptif kualitatif. Kriteria keefektifan adalah mendapatkan 70% respon positif pada lembar observasi dan kuesioner. Berdasarkan lembar observasi dan kuesioner, rata-rata persentase lembar observasi adalah 83% dan kuesioner adalah 76%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa modul ini efektif digunakan dengan revisi minor berupa perbaikan kalimat penggiring pada bagian kegiatan yang mendapatkan skor kurang dari 70%.Kata kunci: gerak parabola, bidang miring, gesekan udara, modul pembelajaranAbstract. On the mechanics course especially on projectile motion material, the learning given by the lecturer tends to be focused on the plane surface without considerating the air resistance because of the limited time of the meetings. In fact, the projectile motion is influenced by the air resistance and it can also occur on the inclined surface. The purpose of this study is to design an independent learning module of projectile motion on inclined surface with air resistance which can be used as the structured assignment for undergraduate students. It also aims to investigate the effectiveness of the module toward the students’ understanding. The process of making this learning module applies the ADDIE method (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). The analysis of the data used in determining the effectiveness of the module is qualitative descriptive. The effectiveness criteria are to gain minimum of 70% positive responses on the observation sheet and questionnaires. Based on the result of the observation sheet and questionnaires, the average percentage of the observation sheet is 83% and the average percentage of the questionnaires is 76%. Therefore, it can be concluded that this module is effective to be used with minor revision in guide sentences on the activity parts which gained score less than 70%.Keywords: projectile motion, inclined surface, air resistance, learning modul
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Media Physics Hearts Card pada Materi Momentum dan Impuls
Dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan metode ceramah di sekolah-sekolah saat ini masih mendominasi. Selain itu penerapan sistem rangking yang masih diterapkan disekolah memunculkan sikap individual dan kompetisi negatif diantara siswa tanpa adanya kerja sama. Mengingat pentingnya sikap kerja sama, menciptakan pembelajaran kreatif dan menyengankan maka dibutuhkan metode pembelajaran yang mencangkup hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menerapan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dengan media physics hearts card untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa dengan mengembangkan permainan physics hearts card pada bagian konsolidasi. Metode penelitian yang dipakai adalah PTK. Sampel yang digunakan siswa SMA kelas XI, dengan materi momentum dan impuls. Penelitian ini diawali dengan pembelajaran sesuai RPP kemudian pada tahap konsolidasi siswa melakukan tournament menggunakan permainan physics hearts card. Dalam permainan semua siswa berpasangan mengerjakan soal dengan berdiskusi antar pasangana dan berdiskusi dengan pasangan lain saat membacakan jawabannya dalam satu tim. Pada akhir pembelajaran guru memberika tes evaluasi kepada semua siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa dan kuisioner untuk mengetahui tanggapan siswa tentang metode pembelajaran yang diberikan. Hasil penelitian didapatkan 94 % siswa mendapat nilai 7 untuk post test. Selain itu pada aspek afektif kelas mencapai batas kriteria yang ditentukan yaitu 70% siswa melakukan kegiatan kerjasama dengan baik
Desain Pembelajaran Ipa Terpadu Dengan Topik Sistem Kapilaritas Membantu Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Ada banyak kendala yang dialami guru akibat diberlakukannya pembelajaran IPA Terpadu pada kurikulum 2013, diantaranya yaitu guru harus menguasai bidang lain yang selama ini tidak dipelajari, dan guru harus memadukan ketiga mata pelajaran menjadi satu topik yang terpadu. Penelitian bertujuan membuat contoh RPP IPA Terpadu “Sistem Kapilaritas Membantu Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan” dan mengetahui hasil pembelajaran IPA pada siswa jika disampaikan dengan pembelajaran IPA Terpadu. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas tipe guru sebagai peneliti, dengan sampel sebanyak 24 siswa kelas VII. Setelah instrumen yaitu RPP, soal evaluasi, lembar observasi, dan kuisioner dibuat, kemudian dijalankan dalam pembelajaran di kelas, dan dibantu oleh seorang observer untuk mengisi lembar observasi. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa diberi soal evaluasi dan kuisioner untuk diisi. Lembar observasi dan kuisioner dianalisa secara deskriptif kualitatif, sedangkan hasil tes evaluasi siswa dianalisa secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan data yang diperoleh, desain pembelajaran IPA Terpadu dengan topik Sistem Kapilaritas Membantu Proses Fotosintesis Tumbuhan yang dibuat dapat dijalankan dalam pembelajaran di kelas dan berhasil membantu siswa memahami materi pembelajaran cukup baik. Sebanyak 83% siswa mendapat nilai minimal 70 dan lebih dari 70% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu juga antara materi fisika, kimia dan biologinya benar-benar terpadu, sehingga pergantian antar mata pelajaran pun tidak membuat siswa kesulitan
Applying venn diagram to present bloom’s cognitive level of students of a physics learning about light refraction using developed independent lab work module and PhET simulation “bending light”
Evaluation shows the effectiveness of teaching and learning of a class. Mostly teachers provide evaluation in low cognitive level so students are able to achieve the minimum passing grade. Whereas a good evaluation should use Bloom’s Taxonomy as a basis for classifying student’s cognitive level. It leads teacher to provide a learning that facilitates student’s achievement of high cognitive level, including using independent lab work module. Teachers also typically provide a global report evaluation, i.e. providing the final score only, without presenting the distribution of students’ cognitive level. For this purpose, Venn Diagram is used to show the distribution of students’ cognitive level based on Bloom Taxonomy. This research aimed to present the distribution of students’ Bloom cognitive level using Venn Diagram and to investigate whether the development of independent lab work module about light refraction using PhET simulation “Bending Light“ can make students achieve the cognitive levels of knowing, understanding, applying, and analyzing. The obtained data was analyzed using qualitative descriptive method. The respondents were 17 freshmen of Physics Education and Physics Students of UKSW Batch 2016. The post-test showed that all students achieved higher cognitive levels. Thus, the developed independent lab work module was able to improve students’ cognitive level. Venn Diagram could also simplify the presentation of the distribution of students’ Bloom cognitive level for teachers
Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Teori Multiple Intelegence (MI) yang Dominan dalam Kelas Pada Materi Tekanan
Ketika mengajar seringkali para guru lupa memperhatikan delapan jenis kecerdasan yang disebut Multiple Intellegence (MI) siswa. Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalam kelas, merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan tersebut, dan bagaimana dampak penggunaan strategi pembelajaran tersebut terhadap pemahaman siswa pada materi tekanan dan sikap siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian nilai kognitif siswa, diperoleh prosentase sebesar 83%. Penelitian berhasil, karena prosentase untuk nilai kognitif mencapai standar keberhasilan yaitu 70% siswa memperoleh nilai ≥70. Namun perbedaan hasil nilai kognitif tidak antara siswa dengan kecenderungan kecerdasan intrapersonal dengan yang bukan intrapersonal tidak terlalu tampak. Jadi instrumen yang dibuat dalam penelitian ini lebih memperlihatkan aspek afektif siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil prosentase nilai afektif aktivitas mandiri (intrapersonal) yang lebih besar yaitu 78,15% dibandingkan dengan aktivitas berkelompok yang prosentasenya hanya 54,62%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, RPP yang dibuat berdasarkan teori Multiple Intellegence (MI) ini dapat diimplementasikan sebagai strategi pembelajaran untuk mengajar kelas yang kecenderungan kecerdasan siswanya adalah intrapersonal
Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor
Evaluasi digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah paham akan suatu materi ajar yang sudah diajarkan. Namun yang terjadi guru-guru seringkali mengevaluasi siswa setelah 1 bab sampai 2 bab selesai dahulu. Sehingga kesalahan siswa terlambat untuk diketahui (slow feedback). Untuk itu perlu digunakan metode umpan balik cepat (fast feedback) yaitu metode koreksi cepat yang dapat membantu guru untuk mengoreksi dan mengetahui hasilnya saat itu juga. Metode fast feedback dapat dilakukan guru sesering mungkin dan tidak menghabiskan banyak waktu sehingga dapat dilakukan berkali-kali dalam satu pertemuan.Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh umpan balik (feedback) secara cepat dan mengembangkan model baru dari metode fast feedback model rainbow card dalam pembelajaran fisika tentang suhu dan kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model guru sebagai peneliti. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa fisika berjumlah 32 mahasiswa. kartu tugas dikerjakan secara individu. Jika jumlah mahasiswa yang menjawab benar ≥70%, maka diberikan tugas baru. Jika jumlah mahasiswa yang menjawab benar <70% dilakukan pembelajaran. Demikian seterusnya sampai tugas selesai. Analisa dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan: diperlukan 1 siklus feedback pada setiap tahap pembelajaran. Waktu untuk melakukan 1 siklus feedback adalah <10menit. 80-100% mahasiswa aktif merespon tugas yang diberikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode fast feedback dengan model rainbow card efektif digunakan sebagai umpan balik cepat
Perbandingan Penggunaan Media OneNote dan Power Point dalam Pembelajaran Fisika yang Bersifat Matematis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan signifikan antara penggunaan onenote sebagai papan tulis dan power point terhadap pemahaman kognitif yang bersifat matematis pada materi fisika di masa pembelajaran daring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment untuk desain penelitian pretest-posttest control nonequivalen group design. Penelitian ini dilakukan terhadap peserta didik kelas X IPA pada salah satu SMA Negeri di Salatiga dengan kelas eksperimen 1 (onenote) dan kelas eksperimen 2 (power point). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai n-gain pada kelas eksperimen 1 (onenote) lebih besar dengan nilai 0,23 dan didapatkan bahwa nilai thit sebesar 2,122 ttab sebesar 2,048 (thit > ttab), H0 ditolak yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara onenote dan power point. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran onenote sebagai pengganti papan tulis lebih baik dalam menyampaikan materi fisika sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pemahaman kognitif yang bersifat matematis pada peserta didik
Desain Modul Pembelajaran Mandiri Tentang Gerak Parabola Pada Bidang Miring Tanpa Gesekan Udara
Generally, the learning about projectile motion on inclined surface neglecting air friction can not be delivered during the meeting hours because of the limited time. One way that can be done is by doing independent learning about projectile motion on inclined surface neglecting air friction which is assisted by an independent learning module. The purpose of this study is to design an independent learning module of projectile motion on inclined surface neglecting air friction and to investigate the effectiveness of the module toward undergraduate students’ understanding. Hopefully, this module can enrich the mechanic's modules for the undergraduate students and support them in learning about projectile motion on the inclined surface out of the meeting hours so that they can learn about the projectile motion comprehensively. The method of this study is the ADDIE model of development method consisting of Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation steps. This independent learning module is applied to three freshmen of the Physics and Physics Education Department. Based on the observation sheet, the undergraduate students were able to do 88% of the module correctly, they also give 90% positive response to the statements of the module, and gets an average evaluation score of 75. Therefore, this independent learning module about projectile motion on inclined surface neglecting air friction is effective in assisting undergraduate students to understand the projectile motion on inclined surface neglecting air friction material
The Elaboration of Understanding by Design in A Physics Learning about Capacitor Circuits
The connection among learning objectives, learning evaluation, and learning steps in a lesson plan is essential in an effective learning. A meaningful learning to students is a learning where learning objectives, evaluations, and steps are interrelated. A physics learning about capacitor circuits is an abstract learning that requires the proper learning method so that students can easily understand it. The purpose of this study is to make a lesson plan about capacitor circuits using UbD. Understanding by Design (UbD) is often referred to as "Backward Design" – an alternative lesson plan in a sequence namely learning objectives, learning evaluations, and learning steps. First of all, the lesson plan was made about capacitors using UbD Template. The lesson plan then was given to the three reviewers who are all physics teachers. Suggestions from reviewers will be reviewed and used as a reference in the improvement or revision of the lesson plan. Keywords: Understanding by Design, capacitor circuit, physics learnin
The Use of Understanding by Design in Designing the Physics Lesson Plan about Newton’s Second Law
Learning objectives, learning evaluation, and learning steps are the essential components in a lesson. They have to be interconnected to provide a qualified learning for students. Physics learning about Newton’s Second Law faced problems in connecting those learning components. This study aims to make an alternative design of physics lesson about Newton's Second Law using Understanding by Design (UbD). The lesson plan and the review sheet were submitted to three reviewers. All data collected from the review sheet were analyzed using a descriptive qualitative method as the basic to revise the initial design into a better final design. The design was revised based on the recommendations of the reviewers. UbD can be used as an alternative design of physics lesson about Newton's Second Law. Designing a lesson using UbD is helpful in connecting the objectives, steps, and learning evaluations so that the students can achieve the objectives of the lesson