3 research outputs found

    PENGEMBANGAN WISATA EDUKATIF DI KAWASAN PANTAI BALEKAMBANG, KABUPATEN MALANG

    Get PDF
    Kabupaten Malang merupakan wilayah dengan potensi wisata alam yang sangat besar, tercatat terdapat 64 obyek wisata di kabupaten Malang, terbanyak ialah kawasan pantai dan pemandian. Menurut catatan dinas pariwisata, pengunjung wisatawan di Kabupaten malang, setiap tahun meningkat sekitar 26 %. Tujuan PKM ini ialah dilakukan untuk mengembangan wisata yang bisa memberi pengetahuan/edukasi kepada wisatawan. Metode dalam kegiatan ini ialah menggunakan pendekatan Participatory Rural Apprasial (PRA) yakni memacu keberdayaan masyarakat lokal dalam mengelola dan menggalang pengetahuan terkait budaya, lingkungan hidup, dan kebencaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah memberikan pilihan tujuan dan preferensi wisata bagi wisatawan. Selain Balekambang yang sudah terkenal sebagai pantai yang indah, sebelah timur Regent telah memberikan tambahan nilai edukasi

    Studi kapasitas masyarakat sebagai mekanisme bertahan menghadapi bencana banjir di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang

    Get PDF
    The aim of this study was to determine the capacity of communities as a mechanism to withstand floods Sitiarjo Village, District Sumbermanjing Wetan. This research is descriptive qualitative. The research phase was divided into three, i.e: (1) pre-field observation; (2) field observation; (3) data processing. The method used in data collection is FGD (Focused Group Disscusion) and in-depth interviews. The results of the study indicate that the community has a strong capacity in social, cultural, economic and government aspects in dealing with floods. In the socio-cultural aspect, the community develops a local early warning system through "titir" and a communication chain involving the community along the Panguluran watershed armed with traditional technology, as well as the mutual development of a public evacuation site in the form of multi-storey buildings, in addition to every family capable of building terraced houses . In addition, the community has the capacity to survive in saving economic assets by creating "plenggrongan" and planting calendar systems for crisis management. Diversification of plants such as planting bananas and sengon for daily use and annual savings when agricultural land was destroyed by flood.DOI: 10.17977/um022v4i22019p08

    PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KELAS XI IPS III MAN TULUNGAGUNG I

    No full text
    ABSTRAK   Su'ud, Mohamad Mambaus. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model GI (Group Investigation) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi Pokok Bahasan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Kelas XI IPS III MAN Tulungagung I. Skripsi, Jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd, (II) Drs. Sudarno Herlambang, M.Si.   Kata Kunci: pembelajaran kooperatif model GI, aktivitas, hasil belajar               Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Pada pendekatan pembelajaran kontekstual, siswa dituntut mampu menemukan sendiri fenomena yang terdapat di lingkungan mereka yang berkaitan dengan materi pembelajaran di kelas. Pengalaman siswa secara langsung dapat meningkatkan hasil belajar serta keberhasilan proses. Data hasil observasi awal menunjukkan; 1) pada aktivitas hanya terdapat 28,87% siswa mencapai taraf keberhasilan dan 2) pada hasil belajar hanya terdapat 33,33% siswa tuntas belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diterapkan pembelajaran yang mampu mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri di lapangan tentang materi yang telah didapat di kelas. Alternatif pembelajaran tersebut adalah penerapan pembelajaran kooperatif model GI (Group Investigation) yang bertujuan meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Tahapan pembelajaran model GI (Group Investigation) adalah tahap pengelompokkan dan pemilihan topik, tahap perencanaan, tahap investigasi, tahap pengorganisasian, serta tahap evaluasi.             Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model GI (Group Investigation) pada pokok bahasan "Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan". Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Teknik pengumpulan data aktivitas siswa menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, sedangkan hasil belajar dengan menggunakan tes pada akhir setiap siklus. Data tersebut dianalisis dengan perhitungan rata-rata dan persentase yang kemudian diartikan secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Tulungagung I, jalan Mastrip, Beji, Boyolangu, Tulungagung, dengan subjek siswa kelas XI IPS III yang berjumlah 42 siswa.             Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari sebelum tindakan ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II, di mana persentase keberhasilan aktivitas siswa pada saat sebelum tindakan adalah 28,37% meningkat pada siklus I mencapai 50,00%, dan mencapai 83,33% pada silklus II. Peningkatan persentase juga ditunjukkan pada ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, dimana persentase ketuntasan belajar sebelum tindakan adalah 33,33%, meningkat pada siklus I mencapai 59,52% dan 88,09% pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif model GI (Group Investigation) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa siswa kelas XI IPS III MAN Tulungagung I.             Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran di awal pelaksanaan pembelajaran GI (Group Investigation) perlu disampaikan oleh guru.Tetapi sebelum materi disampaikan, guru perlu melakukan tes awal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi, sehingga batas penyampaian guru dapat disesuaikan. Pembelajaran GI (Group Investigation) dapat diterapkan pada materi yang bersifat analitik yang lain, misalkan pada kompetensi dasar; "Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Bumi, Menganalisis Sebaran Hewan dan Tumbuhan, Mengidentifikasi Jenis-Jenis SDA dan Pemanfaatannya". Penyususnan lembar investigasi perlu dibuat secara sistematis dan lebih mudah dipahami siswa
    corecore