2 research outputs found

    Efek Imunostimulator Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus L Merr) Terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag

    Get PDF
    Phyllantus niruri (L) of Euphorbiaceae has stimulator effect. Katuk and meniran plants are the family of Euphorbiaceae so that it is possible to contain similiar coumpound. Katuk leaf contain flavonoid compound it is likely to have imunostimulator. The study was to determine if the ethanol extract of katuk leaf (Sauropus androgynus (L) Merr) has the imunostimulator towards macrophage activites. This is an experimental research used 2-3 month male mice of Swiss type with 20-30 g. They were diveded into six groups and given ethanol extract of katuk leaf with certain dosages 35 mg/kg BB, 70 mg/kg BB, 140 mg/kg BB, levamisol 2.5 mg/kg BB, stimuno 9.1 mg/kg BB and negative control of Na CMC 1% in seven days. On the 8th day, they were infected intraperitoneally by giving 105 Staphylococus aureus bacteria. From 100 cel macrophage cell which latex was phagocytosis on dosage 35 mg/kg BB (37.00), dosage 70 mg/kg BB (44.00), dosage 140 mg/kg BB (49.67), stimuno 9.1 mg/kg BB (57.67), levamisol 2.5 mg/kg BB ( 62.00). The result from 100 cell of latex which was phagocyt dosage 35 mg/kg BB (73.00), dosage 70 mg/kg BB (78.00), 140 mg/kg BB (84.33) levamisol 2.5 mg/kg BB (93.00), stimuno 9.1 mg/kg BB (91.67). The result showed that on dosage 140 mg/kg BB have imunostimulator effect. Key words: ethanolic extract of leaf (Sauropus androgynus (L) Merr), phagocytosis macrophage, imunostimulator cream

    Pengaruh Externalitas Pada Stuktur Biaya Produksi Biodiesel Mikroalga Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan biomassa mikroalga sebagai bahan baku biodieselalternatif yang ramah lingkungan. Perbandingan semua variabel biaya produksi antara mikroalgadan biodiesel kelapa sawit menggunakan proses produksi sistem analisis siklus analisis siklus hidupdiperpanjang (extended LCA) di evaluasi. Penggunaan sistem extended LCA dapat mencakupisemua variabel komoditas lingkungan sehingga potensi biomassa mikroalga sebagai materialyang terbarukan, rendah dalam penggunaan lahan dan berkelanjutan dapat dipromosikan. Nilai-nilai variabel komoditas lingkungan diperkirakan melalui pendekatan kesediaan membayar (WTP)menggunakan perangkat lunak yang di kembangkan oleh Strategi Prioritas Lingkungan (EPS).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan biaya produksi biodiesel dari mikroalga danminyak sawit setelah dimasukkannya biaya variabel eksternalitas nya. Biaya produksi biodieseltertinggi berasal dari tahap segar produksi biomassa tandan buah kelapa sawit (49%-64 %) daritotal biaya. Analisis extended LCA menyimpulkan bahwa kenaikan mikroalga dan biaya produksiminyak biodiesel sawit adalah sekitar 2,6 % dan 17,7%. Biomassa untuk produksi biodiesel darimikroalga relatif lebih ramah lingkungan dibandingkan dari kelapa sawit karena berbagai kendalapada penggunaan mikroalga dapat ditangani. Selain itu, mikroalga memiliki kontribusi yang signifikandalam gas rumah kaca (GRK) mitigasi dengan mengganti bahan bakar fosil di masa depan melaluiperannya sebagai biodiesel
    corecore