22 research outputs found

    KORELASI ASUPAN VITAMIN B KOMPLEKS DENGAN GEJALA KLINIS PENDERITA SKIZOFRENIA DI RS ERNALDI BAHAR TAHUN 2018

    Get PDF
    Latar belakang. Penderita skizofrenia berisiko mengalami kematian dua kali lebih tinggi dibandingkan masyarakat pada umumnya. Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) merupakan salah satu instrumen untuk mengukur gejala pada pasien skizofrenia. Pasien jarang menunjukkan perbaikan gejala meski telah menjalani pengobatan. Dibutuhkan faktor lain seperti faktor gizi melalui asupan zat gizi yang dapat membantu memperbaiki gejala pada penderita skizofrenia. Salah satu asupan zat gizi yang berperan dalam kesehatan mental adalah vitamin B kompleks meliputi vitamin B6, B9, dan B12. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan vitamin B kompleks dengan gejala klinis pada penderita skizofrenia menggunakan skor PANSS di Rumah Sakit Ernaldi Bahar, Provinsi Sumatera Selatan. Metode. Penelitian kuantitatif observasional yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Ernaldi Bahar dengan sampel berjumlah 63 responden. Analisis data menggunakan korelasi Spearman. Hasil. Sebagian besar responden mengonsumsi vitamin B6 dan B9 ≥77 persen dari kebutuhan dan 49,2 persen responden mengonsumsi vitamin B12 <77 persen dari kebutuhan. Hasil penilaian skor total PANSS responden menunjukkan nilai rata-rata 71,35 dengan skor terendah adalah 42 dan tertinggi adalah 129. Penelitian ini menunjukkan bahwa skor PANSS secara signifikan (p<0,05) berkorelasi negatif dengan asupan vitamin B6 dan B9 dengan koefisien korelasi r= -0,421; r= -0,366. Kesimpulan. Gejala klinis pasien skizofrenia menunjukkan korelasi negatif dengan asupan vitamin B6 dan B9, namun tidak menunjukkan korelasi dengan asupan vitamin B12. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menilai pengaruh vitamin B kompleks terhadap gejala klinis pasien skizofrenia

    PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI MELALUI PERMAINAN VITAMIN CHALLENGING CARD (VCC) TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG VITAMIN PADA REMAJA

    Get PDF
    Latar Belakang. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa dan merupakan saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda pubertasnya yang ditandai dengan matangnya organ-organ fisik, mulai terlihat ciri-ciri seks sekunder, terjadinya peningkatan pada tinggi dan berat badan, dan perubahan komposisi tubuh. Pada saat remaja manusia juga sedang mengalami masa growth spurt. Remaja juga mengalami perubahan psikososial dan mengalami masa pubertas yang ditandai dengan matangnya organ-organ fisik, mulai terlihat ciri-ciri seks sekunder. Oleh karena itu, pada masa remaja diperlukan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang termasuk vitamin. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian edukasi melalui media permainan Vitamin Challenging Card (VCC) terhadap perubahan pengetahuan dan sikap tentang pentingnya vitamin (A, D, C, dan B12) pada remaja. Metode. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental menggunakan rancangan pretest-posttest control group design. Penelitian dilakukan di SMPN 2 Teluknaga Tangerang. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu 64 responden. Kelompok perlakuan diintervensi menggunakan media VCC dan kelompok kontrol diberi informasi melalui ceramah dengan media PowerPoint. Analisis data menggunakan dependent t-test dan independent t-test. Hasil. Nilai rata-rata pengetahuan pada kelompok perlakuan dengan intervensi menggunakan media permainan VCC pada saat pre-test dan post-test adalah 31,92 dan 61,21, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 32,26 dan 48,59. Kemudian nilai rata-rata sikap pada kelompok perlakuan pada saat pre-test dan post-test adalah 50,30 dan 74,54, sementara pada kelompok kontrol adalah 55,48 dan 65,58. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian edukasi menggunakan media permainan VCC terhadap peningkatan pengetahuan (p=0,001) dan sikap (p=0,036) tentang pentingnya vitamin (A, D, C, dan B12). Kesimpulan. Media permainan VCC dapat menjadi media alternatif dalam pemberian edukasi gizi pada remaja karena dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang pentingnya vitamin (A, D, C, dan B12)

    PERBEDAAN IMT, HEMOGLOBIN, ALBUMIN, UREUM DAN KREATININ PADA PASIEN HEMODIALISA DENGAN DAN TANPA DIABETES MELITUS DI RSIJ CEMPAKA PUTIH (DATA SEKUNDER)

    Get PDF
    Malnutrisi pada pasien hemodialisis menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Untuk itu perlu dilakukan penilaian status gizi secara rutin, penilaian status gizi yang dapat dilakukan pada pasien hemodialisis adalah dengan menggunakan antropometri yaitu perhitungan IMT, dan biokimia. Adanya penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, menjadi salah satu resiko terjadinya malnutrisi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis Perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT), Kadar Hemoglobin, Albumin, Ureum Dan Kreatinin Pada Pasien Hemodialisa Dengan Dan Tanpa Diabetes Melitus Di RSIJ Cempaka Putih (Data Sekunder). Desain penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dengan total sampel sebanyak 66 responden. Data IMT menggunakan BB kering dan TB pasien, serta kadar Hb, albumin, ureum, dan kreatinin yang diperoleh dari rekam medik responden. Analisa data bivariat menggunakan uji T-test Independen dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan antara IMT (pValue=0,0001), kadar hemoglobin (pValue=0,0001), albumin (pValue=0,0001), ureum (pValue=0,0001), dan kreatinin (pValue=0,0281) pada pasien hemodialisis dengan dan tanpa diabetes mellitus. Kesimpulannya, ada perbedaan antara IMT, kadar hemoglobin, albumin, ureum, dan kreatinin pada pasien hemodialisis dengan dan tanpa diabetes mellitus

    CERMIN EDUKASI MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP HIGIENE PERSONAL PENJAMAH MAKANAN

    Get PDF
    Background: Personal hygiene is the basic principle of foodservice. Poor personal hygiene practices can lead to increase risk of microbial contamination in food. The personal hygiene of Islamic boarding schools’ food handlers are still low related to lack of knowledge. It caused by various factors, such as knowledge, attitudes, education, length of work, and habits on processing foodObjective: To examine the effect of mirroring education on the personal hygiene’s knowledge and attitudes of Islamic boarding school food handlers’ in Jombang.Methods: A pre-experimental study with a pretest-posttest group design. Total sampling were 41 food handlers in Islamic boarding school in Jombang. Data were analyzed by Paired Sample T-test and Wilcoxon test.Results: The age distribution of the respondents were 2,4% as the oldest age (58 years old) and 7,3% as the youngest age (17 years old), 26 respondents (63,4%) had working period 4 years and 22 people (53,7%) with low education. Knowledge and attitude about personal hygiene before and after education were significantly different (p=0, 01), also There were differences in knowledge and attitude about personal hygiene before and one week after education (p=0,01).Conclusion: Mirroring education can improve personal hygiene’s knowledge and attitudes of food handlers

    The Effectiveness of NEM (Nutrizone Educational Media) Compared with Knowledge and Attitudes in Early Adults in The West Jakarta Region

    Get PDF
    AbstractMetabolic syndrome is a disease that often occurs in early adulthood. Maintaining a good lifestyle to prevent non-communicable diseases is very important to maintain a good quality of life. In early adulthood, most of them are still not exposed to information related to metabolic syndrome, so it is necessary to provide interventions associated with it. This study uses the Nutrizone gameboard intervention media. Good early adults’ knowledge and attitude about Metabolic Syndrome may lead to a good lifestyle that prevents them from suffering from NCDs.  An intervention media may improve their knowledge and attitude. The research design used was pre-experimental one with subjects of 40 early adults. They received one-time education using Nutrizone Media and showed Significance difference scores before and after intervention based on paired sample t-test and Wilcoxon test. Nutrizone board games can improve early adult knowledge and attitudes to be used as educational media. Keywords: Nutrizone, knowledge of metabolic syndrome, attitude toward metabolic syndrome AbstrakSindrom metabolik adalah suatu penyakit yang sering terjadi dikalangan dewasa awal. Menjaga gaya hidup yang baik untuk mencegah penyakit tidak menular terjadi sangatlah penting untuk menjaga kualitas hidup yang baik. Pada masa dewasa awal juga Sebagian besar masih kurang terpapar informasi terkait sindrom metabolik sehingga perlu diberikan intervensi terkait sindrom metabolik. Penelitian ini menggunakan media intervensi permainan papan (gameboard) nutrizone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nutrizone terhadap pengetahuan dan sikap dewasa awal terhadap sindrom metabolik. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Pre dan Post-test design dan jumlah responden sebanyak 40 orang dewasa awal. Responden mendapat edukasi menggunakan media nutrizone, berdasarkan uji Paired Sample T-test, dan Wilcoxon didapatkan hasil ada perbedaan pengetahuan serta sikap sindrom metabolik (p<0.05). Permainan papan nutrizone dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap dewasa awal sehingga dapat digunakan sebagai media edukasi. Kata kunci: Nutrizone, pengetahuan sindrom metabolik, sikap sindrom metaboli

    Formulasi Dodol Tinggi Energi Untuk Ibu Menyusui dari Puree Kacang Hijau (Vigna radiata l), Puree Kacang Kedelai (Glycine max), Dan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus).

    Get PDF
    Latar Belakang: Ketersediaan ASI yang lancar akan membantu kesuksesan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui selama 6 bulan. Kandungan ASI dapat dipengaruhi oleh asupan makanan dan status gizi. Asupan zat gizi makro makanan perlu ditingkatkan selama menyusui, selain itu harus didukung dengan mengkonsumsi bahan pangan yang dapat meningkatkan ASI karena selama menyusui ibu membutuhkan asupan energi yang lebih untuk pemulihan setelah persalinan dan proses metabolisme pembentukan ASI. Tujuan: Menganalisis perbedaan daya terima (warna, aroma, rasa, tekstur) dan analisis kandungan gizi dodol dengan penambahan puree kacang hijau, puree kacang kedelai, dan buah naga merah dari berbagai formula. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eskperimen dengan 4 formulasi yaitu F0, F1, F2, F3. Uji nilai gizi yang dilakukan yaitu kadar proksimat. Uji daya terima menggunakan Visual Analog Scale dengan 30 orang panelis konsumen. Uji statistik yang digunakan adalah One Way Anova (95% CI) dan Uji lanjut Duncan. Hasil: Hasil nilai gizi dan tingkat kesukaan panelis konsumen yang terpilih adalah formulasi (F3) dengan kadar lemak 6,56 g, kadar air 16,7 g kadar serat kasar 0,9 g, karbohidrat 71,5 g, protein 4,56 g, kadar abu 0,61 g, dan energi 363,3 g. Kesimpulan: Ada pengaruh penambahan puree kacang hijau, puree kacang kedelai, dan buah naga merah dengan daya terima terhadap parameter rasa, warna, aroma dan tekstur dan nilai gizi

    Asuhan Gizi Terhadap Asupan, Saturasi dan Kadar Glukosa Darah Pasien Corona Virus Disease (COVID 19) Komorbid Diabetes

    No full text
    Tujuan dilakukan penelitian ini adalah gambaran Asuhan Gizi Terhadap Asupan, Saturasi, dan Kadar Glukosa Darah Pasien Corona Virus Disease (COVID 19) Komorbid Diabetes Melitus. Metode penelitian ini, adalah deskriptif dengan design case study. Subyek dalam studi kasus ini adalah enam pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil pengamatan dari enam pasien diruangan ICU Covid Al-Falah setelah dilakukan asuhan gizi 5 pasien mengalami hiperglikemia dan glukosa darah tidak terkontrol. Sedangkan satu pasien gula darah terkontrol. Salah satu penyebab tidak terkontrolnya glukosa darah pada pasien Covid 19 adalah stress metabolik. Selain dari faktor stress penyebab kenaikan glukosa darah pada pasien Covid 19 adalah efek samping dari pemberian obat dexamethasone. Saturasi oksigen dari 6 pasien yang diamati stabil karena penambahan minyak jagung pada intervensi yang diberikan dan pengurangan porsi karbohidrat pada racikan makanan cair yang diberikan. Pasien COVID-19 merupakan salah satu jenis penyakit paru, maka karbohidrat harus dikurangi jumlahnya dan digantikan dengan peningkatan dari sumber lemak.  Hal ini disebabkan karbohidrat memiliki Respiratory Quotient (RQ) yang paling tinggi dibandingkan dengan protein dan lemak yang berakibat pada peningkatan retensi CO2 yang dihasilkan sehingga dapat menambah gejala sesak yang dialami oleh penderita COVID-19. Kesimpulan, Berdasarkan hasil pengamatan dari 6 pasien diruangan ICU Covid Al-Falah setelah dilakukan asuhan gizi 5 pasien mengalami hiperglikemia dan glukosa darah tidak terkontrol. Saturasi oksigen dari 6 pasien yang diamati stabil karena penambahan minyak jagung pada intervensi yang diberikan dan pengurangan porsi karbohidrat pada racikan makanan cair yang diberikan

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECUKUPAN LEMAK TIDAK JENUH TUNGGAL, MINERAL, DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSBINDU PTM PUSKESMAS TAJUR KOTA TANGERANG

    Get PDF
    Latar Belakang. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai penyakit yang saling berhubungan. Semakin bertambahnya umur maka fungsi fisiologis tubuh juga semakin berkurang dan terjadi perubahan-perubahan terutama pada perubahan fisiologis karena dengan semakin bertambahnya umur, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit. Hipertensi juga sering dikaitkan dengan status gizi karena seseorang yang memiliki berat badan lebih cenderung mengalami hipertensi daripada orang dengan berat badan normal. Salah satu gangguan kesehatan yang paling banyak dialami oleh lansia yaitu berkurangnya kekuatan jantung. Asupan makan sangat berperan penting dalam menunjang kesehatan dan kontrol tekanan darah. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecukupan lemak tidak jenuh tunggal, kalsium, magnesium, kalium, dan status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Posbindu PTM Puskesmas Tajur Kota Tangerang. Metode. Rancangan penelitian menggunakan desain cross-sectional. Rancangan dipilih secara proportional stratified random berjumlah 108 responden. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan lemak tidak jenuh tunggal (96,3%), kalsium (81,5%), dan kalium (54,6%) tergolong kurang (&lt;77% AKG) namun untuk tingkat kecukupan magnesium tergolong cukup (68,5%) dan sebagian besar responden dengan status gizi overweight (74%). Oleh karena itu, tidak terdapat hubungan antara tingkat kecukupan lemak tidak jenuh tunggal, kalsium, magnesium, kalium, dan status gizi dengan kejadian hipertensi (p&gt;0,05). Kesimpulan. Tidak ada hubungan antara kecukupan konsumsi lemak tidak jenuh tunggal, kalsium, magnesium, kalium, dan status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Posbindu PTM Puskesmas Tajur Kota Tangerang. Akan tetapi kemungkinan disebabkan faktor resiko lain yang berhubungan dengan hipertensi yang tidak dianalisa dalam penelitian ini. Selain itu, perlu diperhatikan asupan untuk menunjang kesehatan lansia

    Peningkatan Pengetahuan Ibu Terkait ASI Eksklusif Melalui Edukasi Menggunakan Media Visual di Puskesmas Pondok Jagung, Serpong Utara

    No full text
    ABSTRAK Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan bayi yang optimal. Pengetahuan umum dan produksi ASI yang sedikit mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu terkait ASI ekslusif dengan menggunakan media visual di Puskesmas Pondok Jagung. Metode yang digunakan adalah edukasi berupa penyuluhan dengan media berupa kalender dan poster yang berisi materi definisi ASI Eksklusif, menfaat menyusui bagi bayi dan ibu, jenis-jenis ASI, tips memperlancar ASI, gizi seimbang, makanan yang dihindari serta contoh-contoh bahan makanan untuk memperlancar ASI. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu terkait ASI eksklusif dengan rata-rata pengetahuan sebelum intervensi adalah 64,25 kemudian rata-rata skor pengetahuan setelah intervensi 92,75. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar Puskesmas atau Posyandu terus meningkatkan edukasi ASI eksklusif serta dapat menggunakan media kalender dan poster ASI eksklusif dalam melakukan edukasi terkait ASI eksklusif. Kata Kunci: Pengetahuan ASI Eksklusif, Pendidikan Kesehatan, Pengabdian Masyarakat  ABSTRACT Exclusive breastfeeding for six months is very important to support the optimal growth, development, and health of the baby. General knowledge and milk production have little effect on exclusive breastfeeding in infants. This activity aims to increase mothers' knowledge regarding exclusive breastfeeding by using visual media at the Pondok Jagung Health Center. The method used is education in the form of counseling with media in the form of calendars and posters containing material on the definition of exclusive breastfeeding, the benefits of breastfeeding for babies and mothers, types of exclusive breastfeeding, tips for facilitating exclusive breastfeeding, balanced nutrition, foods to avoid and examples of food ingredients to facilitate exclusive breastfeeding. The results of this community service show an increase in mothers' knowledge regarding exclusive breastfeeding with an average knowledge before the intervention was 64.25 then the average knowledge score after the intervention was 92.75. Based on these results, it is suggested that the Puskesmas or Posyandu continue to improve exclusive breastfeeding education and can use exclusive breastfeeding calendars and posters in conducting education related to exclusive breastfeeding. Keywords: Exclusive Breastfeeding Knowledge, Health Education, Community Servic
    corecore