553 research outputs found

    Evaluasi Sistem Manajemen K3 Terhadap Metode Pemancangan Jack-in Pile

    Full text link
    Pekerjaan Pekerjaan pondasi menggunakan metode jack-in pile sering kali menjadi pilihan pada proyek-proyek konstruksi di Surabaya. Meskipun lebih praktis dibandingkan metode lain, metode ini tetap menggunakan banyak alat berat sehingga kontraktor perlu memperhatikan penerapan peraturan untuk keselamatan para pekerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem manajemen K3 yang telah diterapkan oleh Perusahaan-Perusahaan kontraktor pemancangan sudah sesuai dengan peraturan yang ada atau tidak, serta mengetahui faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. Dari hasil 2 metode penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil yang cukup berbeda. Hasil wawancara tidak sesuai dengan hasil observasi di lapangan. Persentase penerapan yang mencapai 87,5% pada saat wawancara ternyata berbeda jauh dengan Kenyataannya yang hanya mencapai persentase 53,85%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa belum semua sistem manajemen K3 yang direncanakan oleh Perusahaan-Perusahaan kontraktor pemancangan diaplikasikan dengan baik di lapangan. Perusahaan tidak pernah menyediakan rambu-rambu K3 yang menyebabkan kesadaran yang rendah dari para pekerjanya untuk mentaati peraturan-peraturan, sebagai contoh, pekerja yang menggunakan helm hanya 38%, operator yang menggunakan pelindung kepala hanya 25%, kebersihan dan ketertiban di proyek masih sangat buruk

    Pengaruh Campuran Semen Dalam Pembuatan Soil Cement Column Pada Tanah Margomulyo-surabaya

    Full text link
    Aplikasi dari soil cement column untuk memperbaiki daya dukung dari tanah lempung lunak Margomulyo diteliti dalam penelitian ini untuk menemukan kenaikan dari daya dukung tanah terhadap waktu dengan menggunakan kadar semen yang berbeda dalam sebuah model test. 12 kontainer berupa drum dengan diameter 46 cm dan tinggi 80 cm berisi tanah lunak Margomulyo digunakan dalam penelitian ini. Bubuk semen, cement slurry, dan subtitusi bubuk semen dengan flyash sebanyak 15 % dengan kadar yang berbeda digunakan dalam pembuatan soil cement column.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan bubuk semen dengan kadar 40.6 % menghasilkan kekuatan sebesar 8 kg/cm2 setelah 28 hari. Subtitusi bubuk semen dengan flyash juga menghasilkan kekuatan yang sama. Tetapi penggunaan cement slurry dengan kadar 33.4 % hanya menghasilkan kekuatan sebesar 3.88 kg/cm2

    Peningkatan Tekanan Air Pori Akibat Pemancangan Pondasi Tiang

    Full text link
    Aktivitas pemancangan akan meningkatkan tekanan air pori dalam tanah di area sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemancangan dengan menggunakan jack piling system terhadap peningkatan air pori di area sekelilingnya. Pengumpulan data peningkatan tekanan air pori dilakukan dengan metode standpipe dan piezometer. Lokasi penelitian meliputi jalan Siwalanketro (U.K. Petra), jalan Jemursari (Hotel Yello) di Surabaya,serta jalan Kalimantan (Hotel Amaris) di Madiun. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas pemancangan meningkatkan tekanan air pori dalam tanah di area sekitarnya. Peningkatan air pori pada proyek U.K. Petra mencapai 12 cm pada jarak 8 m untuk tiang tunggal. Pada proyek Hotel Yello, akumulasi peningkatan tekanan air pori mencapai 2,45 m pada 1-3 hari pemancangan tiang. Sedangkan pada proyek Hotel Amaris yang didominasi dengan lapisan tanah pasir, akumulasi peningkatan tekanan air pori pada 1 hari pemancangan tiang sekitar 1 m

    Pergerakan Tanah Lateral Akibat Proses Pemancangan Tiang

    Full text link
    Pemancangan pondasi tiang pada tanah mengakibatkan desakan butiran tanah kearah lateral serta menimbulkan kenaikan tekanan air pori tanah. Hal ini memberikan pengaruh hingga jarak tertentu dan berpotensi merusak bangunan di sekitar. Pada proyek X, lokasi pemancangan soldier pile berdekatan dengan pemukiman padat penduduk. Oleh karena itu, perlu diprediksi jarak yang aman dari pengaruh proses pemancangan.Penelitian ini dilakukan dengan prediksi teoritis besarnya pergerakan tanah kearah lateral akibat pemancangan di jarak tertentu dari titik tiang yang dipancang dengan formula tertentu. Hasil prediksi secara teori ini kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran pergerakan tanah kearah lateral yang dilakukan menggunakan instrumentasi berupa inclinometer. Hasil keduanya akan dibandingkan sebagai kesimpulan.Soldier pile pada proyek X menggunakan jenis tiang pancang beton open ended spun pile Ø800 mm yang ditekan masuk kedalam tanah sedalam 28 meter dengan hydraulic jack. Sebelum pemancangan, terlebih dahulu dilaksanakan preboring Ø500 mm dengan kedalaman 12 meter. Menurut teori ini disimpulkan bahwa radius pengaruh pemancangan adalah sama dengan kedalaman tiang. Pengaruh tapak alat hydraulic jack terekam di inclinometer pada jarak sepertiga kedalaman tiang. Hal ini menyebabkan kesulitan prediksi secara teoritis. Pengaruh ini akan dihilangkan agar dapat dibandingkan dengan hasil prediksi. Setelah koreksi, dijumpai hasil prediksi secara teori mendekati hasil inclinometer

    Pengaruh Penggunaan Fly Ash Pada Soil – Cement

    Full text link
    Soil cement telah umum digunakan untuk meningkatkan kondisi tanah liat lunak yang mempunyai daya dukung rendah dan penurunan yang besar. Penggunan semen dalam jumlah besar menyebabkan metode ini menjadi mahal. Pada penelitian ini, kadar semen dikurangi dengan penggunaan fly ash dengan kadar tertentu. 8 tangki dengan diameter 46 cm diisi dengan tanah liat lunak setinggi 75 cm, lalu soil cement column dibuat pada tanah liat lunak pada setiap tangki. Pencampuran soil cement dan variasi kadar fly ash menggunakan dua cara yaitu dengan bubuk semen + fly ash (BS) dan semen cair + fly ash (SC). Untuk kadar fly ash yang diteliti adalah 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat semen. Sampel dari tiap campuran soil cement dilakukan pengetesan UC test dan CBR test. Hasil UC test pada sampel 28 hari, untuk campuran BS dengan kadar 10%, 15%, 20%, dan 25% mencapai kekuatan sebesar 20.8, 14.3, 22.8, dan 17.3 (kg/cm2), sedangkan campuran SC mencapai kekuatan sebesar 15.9, 12.71, 10.83, dan 17.3 (kg/cm2). Selanjutnya nilai CBR dengan kadar fly ash 10%, 15%, 20%, dan 25% menghasilkan nilai sebesar 72.5%, 55.4%, 60.7%, dan 44.3% untuk BS, dan 52.3%, 53.9%, 60.7%, dan 42.7% untuk SC

    The environment effect on operation of in-vessel mirrors for plasma diagnostics in fusion devices

    Get PDF
    First mirrors will be the plasma facing components of optical diagnostic systems in ITER. Mirror surfaces will undergo modification caused by erosion and re-deposition processes [1,2]. As a consequence, the mirror performance may be changed and may deteriorate [3,4]. In the divertor region it may also be obscured by deposition [5-7]. The limited access to in-vessel components of ITER calls for testing the mirror materials in present day devices in order to gather information on the material damage and degradation of the mirror performance, i.e. reflectivity. A dedicated experimental programme, First Mirror Test (FMT), has been initiated at the JET tokamak within the framework Tritium Retention Studies (TRS).Comment: 12th International Congress on Plasma Physics, 25-29 October 2004, Nice (France).Submitted by B. Schunke on behalf of V. Voytseny
    corecore