15 research outputs found
Parental Strategies in The Introduction of Sex Education in Early Childhood
Sexual violence that affects many early childhood in Indonesia makes us realize the importance of developing sex education materials, especially for early childhood. Knowledge about child sexual impressions among teachers and parents is still very limited. Taboos in discussing sexual issues are one of the inhibiting factors in providing early sex education for children. The development of information technology, understanding, and knowledge of sex education that is still lacking has an impact on increasing the risk of sexual abuse in children. Understanding sexuality, introducing organs to children and signs of violence in children as well as handling them is an early learning to prevent sexual violence
PENERAPAN PLAY THERAPY PADA ANAK YANG MENGALAMI TEMPER TANTRUM USIA 4-5 TAHUN
Masa anak-anak merupakan masa rasa ingin tahunya tinggi sehingga selalu mencari tahu hal-hal baru yang membuat anak-anak pensaran tanpa memikirkan konsekuensinya. Seringkali, jika kita berada di tempat umum akan menemukan peristiwa dimana anak akan menangis, berteriak, hingga menghentakkan dan menendang kakinya jika sesuatu hal tidak terwujud. Tantrum merupakan salah satu masalah yang terjadi pada spek perkembangan emosional anak, dimana anak tidak bisa mengontrol emosinya. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif deskriptif. Play Therapy merupakan salah satu proses terapi yang diberikan kepada klien dengan cara bermain sehingga klien atau anak akan lebih senang saat menjalankan terapi tersebut. Adapun tiga tahapan pelaksanaan play therapy yaitu (1) rancangan treatment; (2) pelaksanaan treatment; dan (3) evaluasi treatment. Dalam menunjang pelaksanaan play therapy terdapat beberapa metode yaitu: (1) Permainan boneka; (2) bercerita; (3) kotak pasir; dan (4) menggambar. Play therapy diharapkan menjadi penerapan yang tepat untuk mengatasi sikap tantru
URGENSI MEDIA BERBASIS DIGITAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pembelajaran berbasis media digital pada anak usia dini tentu akan melibatkan pendidik (Guru) dan orang tua dalam proses pelaksanaannya untuk membantu perkembangan anak usia dini.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara yang dilakukan pada beberapa guru PAUD yang berada dibeberapa kota di Sumatera Utara. Dari beberapa manfaat yang sudah dikemukakan di atas, maka secara tidak langsung Pendidik dituntut untuk meningkatkan dan memahami inovasi dan kreativitas dalam menciptakan proses pembelajaran berbasis teknologi yang dapat digunakan dalam pembuatan media pembelajaran. Selanjutnya berdasarkan hasil observasi dibeberapa satuan Pendidikan Anak Usia Dini, peneliti dapat menjabarkan urgensi dari penggunaan media pembelajaran berbasis digital pada proses pembelajaran anak usia dini yaitu sebagai berikut: (1) Menarik perhatian anak usia dini yang memiliki karakteristik unik dengan rasa ingin tahunya; (2) Membantu Guru untuk lebih praktis dalam pembuatan media pembelajaran (3) Dapat dikerjakan dimana saja; dan (4) pembelajaran yang dihasilkan akan lebih update sehingga anak akan terus mendapatkan informasi terbaru.
Pola Asuh Ayah dalam Pembentukan Perilaku Prososial Anak Usia Dini di Desa Tanjung Padang Lawas
Peran ayah dalam sebuah keluarga tidak hanya terbatas pada mencari nafkah, tetapi juga berperan secara aktif dalam pengasuhan anak dan mengawal perkembangan anak dari masa ke masa, yang meliputi kemampuan kognitif, perilaku dan hubungan sosial, serta kesehatan mental dan fisik anak. Kehadiran ayah sebagai kepala keluarga atau pemimpin membuat ayah sering kali dijadikan idola dan panutan bagi anak-anaknya. Perilaku prososial anak dipengaruhi oleh sosok idola anak yaitu seorang ayah. Tujuan penelitian ini untuk melihat pola pengasuhan yang dilakukan setiap ayah dalam membentuk perilaku prososial anak usia dini di Desa Tanjung Padang Lawas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik angket questionnaire dan observasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pola asuh ayah dalam perilaku prososisal anak yaitu rata-rata ayah selalu menerapkan pola autoritatif sebesar 36% dengan kategori kurang, intensitas kadang-kadang dari pola asuh permisif ebesar 58% dengan kategori cukup, intensitas kadang-kadang dari pola asuh otoriter sebesar 39% dengan kategori kutang, serta intensitas kadang-kadang perilaku prososial sebesar 35% dengan kategori kurang. Rendahnya hasil pola asuh ayah dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan serta keterlibatan intensitas komunikasi. Sedangkan rendahnya perilaku prososial karena dipengaruhi oleh modeling dari orang tua, komunikasi, dan kebiasaan
Penanaman Nilai Multikultural pada Anak di PAUD Az-Zahra Sihepeng Dua Mandailing Natal
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Penanaman Nilai Multikultural Pada Anak Di Paud Az-Zahra Sihepeng Dua Mandailing Natal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif yang mendeskripsikan data menggunakan rangkaian kalimat dan Metode yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara percakapan dua orang atau lebih mengenai suatu masalah tertentu dapat berupa tanya jawab untuk menghasilkan data yang diperlukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penanaman nilai Multikultural Pada Anak Di Paud Az-Zahra Sihepeng Dua Mandailing Natal yaitu dengan cara memberi memotivasi, menasehati, mendidik, membimbing, dan menjadi model teladan. Penanaman nilai kebhinekaan dengan cara memberi arahan bahwa meskipun kita berbeda budaya, suku, ras dan agama kita berstatus sama. Penanaman nilai toleransi dengan mengenalkan sifat-sifat baik kepada anak usia dini dengan cara pembiasaan, pemberian nasehat pada anak usia dini saat pelajaran dikelas. Penanaman nilai toleransi melalui metode bercerita, menunjukan bahwa budaya di Indonesa berbeda. Penanaman nilai kemanusian menggunakan media gambar karena gambar merupakan salah satu media rancangan yang sederhana, menarik minat anak. Penanaman nilai kearifan lokal seperti pembiasaan tadarus, berjanjen, ziarah kubur
Rancangan Play Therapy Untuk Anak Broken Home
Anak yang tumbuh dan kembang dengan latar belakang keluarga yang tidak harmonis atau broken home akan membuat kondisi psikologisnya terganggu atau tidak berkembang dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian research & development dengan sampel uji coba dilaksanakan pada anak usia dini yang hidup di lingkungan keluarga broken home. Dari hasil uji validitas yang dilakukan oleh dua validator mendapatkan persenatase 89% untuk uji validasi media dan 82% untuk uji validasi materi. Tahap selanjutnya dilakukan uji coba ke lapangan dengan hasil persentase 97% pada anak usia dini dan 30% pada orang tua. Berdasarkan hasil persentase di atas maka play therapy disenangi oleh anak usia dini untuk dilaksanakan dan sangat efektif untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi psikologis anak .
 
PENERAPAN EDUKASI SEKS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DALAM MEMINIMALISIR KASUS SEXUAL ABUSE
Kekerasan seksual pada anak usia dini semakin meningkat, hal ini sangat meresahkan orangtua untuk meninggalkan anak pada orang baru. Untuk itu orangtua perlu memahami peranan pendidikan seks diberikan sejak dini. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi berdasarkan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan kekerasan seksual dan pendidikan seks anak usia dini. Adapun hasil penelitiannya adalah terdapat enam materi yang dapat digunakan untuk memberikan pemahaman pendidikan seks pada anak usia dini yaitu (1) Aku dan Tubuhku; (2) Aku dan Pakaianku; (3) Aku, Keluarga, dan Orang disekitarku; (4) Auratku; (5) Identitas Gender; dan (6) Keterampilan melindungi diri dari kejahatan seksual. Pendidikan seks pada anak usia dini menggunakan Bahasa yang dapat dimengerti oleh anak usia 4-5 tahun sehingga dapat membantu dalam meminimalisir kasus sexual abuse pada anak
The Village Security Information System (Siskamling) to Support Digital Village Development
The process of disseminating information on environmental security or patrol schedules, information about events in the village community as well as information on important situations occurring in Klambir Lima Kebun village, the delivery process of which is carried out by attaching the patrol schedule to security posts or village offices, information dissemination is sometimes still word of mouth. word of mouth and the public often miss the latest environmental information. The conventional method would be better if it was proposed to design an information system that could be used as a place for information related to environmental safety that can be accessed anytime and anywhere by the community. The web-based environmental security information system (SISKAMLING) in its design uses UML (Unifield Modeling Language) which describes a responsive system that will greatly support the process of accessing information about environmental security in the village of Klambir Lima Kebun. The web is a means of sharing information digitally. The web is one of the media that really supports human life, especially in today's internet era
Penanganan Keterlambatan Berbicara Melalui Dongeng Fabel Menggunakan Media Boneka Jari
Masalah terlambat berbicaraipada anak prasekolah saat ini menjadi momok utama setiap orang tua. Setiap tahunnya, kasus keterlambatan bicara dipastikan mengalami peningkatan. Anakiyangimengalamii lambat bicara akan menghadapi beberapa hambatan pada iproses ibelajarnya pada sekolah, idiantaranya Ā kesulitan Ā belajar, membaca, imenulis, serta rangkaian problematika kecerdasan. Adapun upaya yang dilakukan buat mengatasi konflik tersebut melalui dongeng fabel memakai boneka jari. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses penggunaan dongeng fabel memakai boneka jari dalam menangani keterlambatan bicara di anak. iPenelitian inii memakai metode penelitian lapangan yangi sifatnya naratif kualitatif. Hasil penelitian mendeskripsikan upaya yang dimplementasikan pendidik mengatasi keterlambatan bicara anakiyaitu memakai metode fabel melalui boneka jari. Pemberian ransangan dengan ābermain peranā memakai boneka jari sebagai media yang menumbuhkan rasa percaya diri si anak, melahirkan interaksii secara ilangsung antara anak serta guru yang menganyam komunikasi serta stimulus pada anak. iPerlahan anak yang mengalami iketerlambatan bicara mulai membukai dirinya, mengucapkan kata-kata singkat meskipun ia masih terbata-bata
PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK
RINGKASAN - Dalam dunia pendidikan anak-anak akan diarahkan ke aspek perkembangan yang positif. Salah satu aspek yang berpengaruh dari anak-anak hingga dewasa yaitu aspek moral. Moral biasanya diajarkan sejak dini melalui kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua, ternasuk dalam menjaga tubuh mereka sehingga mereka tahu mana yang boleh dilihat dan disentuh sehingga tidak terjadi child abuse yang marak beredar sekarang ini. Pada sistem sekolah Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kasus kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak di bawah umur. Fenomena kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak di lingkungan mereka sendiri disebabkan oleh beberapa variabel, salah satunya adalah tidak adanya pendidikan seks bagi anak dan masyarakat. Mereka yang percaya bahwa pendidikan seks untuk anak-anak adalah tabu terbukti tidak benar. Bagaimana anak-anak dididik di rumah dan di sekolah secara langsung terkait dengan pendidikan seksual.Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pendidikan seks dengan perkembangan moral anak di Desa Lau Gumba (rxy = 0,567; p = 0,000 < 0,010). Artinya semakin tinggi pendidikan seks, maka semakin tinggi perkembangan moral anak Desa Lau Gumba. Sebaliknya, semakin rendah pendidikan seks, maka semakin rendah perkembangan moral anak Desa Lau Gumba. Dari hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima.Kata kunci: Pendidikan Seks, Anak Usia Dini, Perkembangan Mora