5 research outputs found
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN MASA KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG MEDIKAL BEDAH RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA SURABAYA
Latar belakang : Kinerja Perawat sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat
kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Hasil
observasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya perawat berkinerja cukup
sebanyak 60 (95,2%) perawat, namun hal ini bukan merupakan tujuan akhir
karena seharusnya kinerja yang baik dengan nilai > 4, untuk itu perlu kiranya
rumah sakit memfokuskan terhadap penilaian kinerja perawat. Penelitian ini
bertujuan mengetahui hubungan kepemimpinan dan masa kerja dengan kinerja
perawat di Ruang Medikal Bedah Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya
Metode : Jenis penelitian analitik korelasional tehnik crossectional. Populasi 63
perawat dengan sampel 54 perawat, tehnik simple random sampling. Independen
kepemimpinan dan masa kerja, dependent kinerja perawat. Instrumen
menggunakan kuesioner, uji statistik korelasi rank spearman
Hasil : Perawat hampir seluruhnya berkepemimpinan yang efektif sebanyak 48
(88,9%) perawat, perawat sebagian besar kinerja cukup yaitu sebanyak 40
perawat (74,1%) di Ruang Medikal Bedah Rumah Sakit Mitra Keluarga
Surabaya. Analisis Korelasi rank spearman = 0,039 dan 0,025 < α (0,05)
Kesimpulan : Ada hubungan Kepemimpinan dan Masa Kerja dengan Kinerja
Perawat di Ruang Medikal Bedah Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabay
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA Ny.”U” USIA 26 TAHUN G2P0A1 USIA KEHAMILAN 28 MINGGU DENGAN LETAK LINTANG DAN RIWAYAT ABORTUS IMMINENS DI RUMAH SAKIT PRATAMA KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Latar Belakang: Angka Kematian Ibu di Indonesia tahun 2015 sebesar 305 per
100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia kejadian abortus diperkirakan mencapai
4,2 juta adalah 10-15% dari 6 juta kehamilan setiap tahunnya atau 600-900 ribu
orang. Di Rumah Sakit Pratama pada tahun 2018 memiliki angka kejadian letak
lintang sebanyak 30 kasus.
Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan
pada ibu hamil dengan letak lintang dan riwayat abortus imminens dan
memberikan asuhan kebidanan di Rumah Sakit Pratama Yogyakarta dan
menentukan apakah ada kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan.
Metode: Laporan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, observasi langsung pada
pasien dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah Varney serta
catatan perkembangan menggunakan metode SOAP.
Hasil dan Pembahasan: Setelah dilakukan asuhan dengan menyeluruh serta
memberikan dukungan kepada ibu maka ibu sudah tidak mencemaskan
kehamilannya dan setelah melakukan cara posisi knee chest selama 5 minggu
didapatkan hasil perubahan letak janin yaitu dari letak melintang menjadi
presentasi kepala.
Kesimpulan: Peran petugas kesehatan dalam upaya mendukung kesehatan ibu
hamil letak lintang dengan cara dapat mengoptimalkan dalam melakukan asuhan
kebidanan komprehensif dengan manajemen Varney dan SOAP serta tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
Kata Kunci: Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Letak Lintang dan Riwayat
Abortus Imminens
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) perbedaan pengaruh media pembelajaran terhadap keterampilan menyimak cerita pendek pada siswa yang dibelajarkan dengan media audio visual dan media audio; 2) perbedaan pengaruh motivasi belajar terhadap keterampilan menyimak cerita pendek pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah; 3) interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan menyimak cerita pendek. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen semu desain faktorial 2x2. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa (1) H0A ditolak, FA > F0,05;1;30; (2) H0B ditolak, FB > F0,05;1;30; (3) H0AB ditolak, FAB > F0,05;1;30
Analisis Proses Berpikir Literasi Matematis Peserta Didik Ditinjau Dari Self-Renewal Capacity
Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan proses berpikir literasi matematis peserta didik ditinjau dari self-renewal capacity pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kualitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksplorasi. Teknik pengumpulan data berupa tes, dan wawancara. Peserta didik yang dijadikan subjek merupakan 3 orang peserta didik berdasarkan self renewal capacity kategori tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian ini merupakan peserta didik kelas IX A SMP Islam Ibnu Hanbal Kota Tasikmalaya Indonesia. Adapun Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Proses literasi matematis subjek kategori rendah dan sedang mencapai dua dari tiga proses; proses merumuskan dan menafsirkan. Pada proses menerapkan konsep, subjek dengan kategori rendah dan sedang tidak mampu menemukan solusi matematika dari soal yang disajikan. Adapun subjek dengan kategori tinggi mampu menyelesaikan semua soal dengan benar, sehingga subjek kategori tinggi mampu mencapai ketiga proses literasi matematis, yaitu proses merumuskan, proses menerapkan, dan proses menafsirkan
Analisis Proses Berpikir Literasi Matematis Peserta Didik Ditinjau Dari Self-Renewal Capacity
Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan proses berpikir literasi matematis peserta didik ditinjau dari self-renewal capacity pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kualitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksplorasi. Teknik pengumpulan data berupa tes, dan wawancara. Peserta didik yang dijadikan subjek merupakan 3 orang peserta didik berdasarkan self renewal capacity kategori tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian ini merupakan peserta didik kelas IX A SMP Islam Ibnu Hanbal Kota Tasikmalaya Indonesia. Adapun Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Proses literasi matematis subjek kategori rendah dan sedang mencapai dua dari tiga proses; proses merumuskan dan menafsirkan. Pada proses menerapkan konsep, subjek dengan kategori rendah dan sedang tidak mampu menemukan solusi matematika dari soal yang disajikan. Adapun subjek dengan kategori tinggi mampu menyelesaikan semua soal dengan benar, sehingga subjek kategori tinggi mampu mencapai ketiga proses literasi matematis, yaitu proses merumuskan, proses menerapkan, dan proses menafsirkan