22 research outputs found

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Produktivitas Kolam Budidaya Ikan di Kawasan Minapolitan Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten (Kasus di Desa Nganjat dan Desa Janti)

    Full text link
    Penetapan suatu wilayah sebagai kawasan minapolitan adalah bentuk penataan ruang untuk memudahkan kegiatan perikanan dari hulu ke hilir. Produksi dan produktivitas kolam merupakan hasil yang didapat dari kegiatan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola persebaran unit kolam budidaya dan tata ruang kawasan minapolitan di lokasi penelitian, mengidentifikasi karakteristik pembudidaya ikan di lokasi penelitian, dan menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi dan produktivitas kolam budidaya di lokasi penelitian. Pola persebaran kolam pembudidayaan di kedua desa adalah mengelompok sehingga timbul pemusatan ruang kegiatan budidaya yang kemudian diupayakan oleh pemerintah untuk ditata melalui tata ruang kawasan minapolitan. Rencana dalam tata ruang tersebut belum semua dijalankan terlihat dari keadaan eksisting di lapangan. Karakteristik pembudidaya ikan bervariasi dengan dominan pembudidaya usia 25-64 tahun, telah menempuh minimal pendidikan formal dasar, lama budidaya lebih dari 7 tahun. Faktor produksi yang digunakan dalam penelitian ini yang paling mempengaruhi baik variabel produksi maupun produktivitas adalah habis pakan dan luas lahan kolam budiday

    Pengaruh Industri Gula Aren terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pemilik Industri di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak

    Full text link
    Kabupaten Lebak merupakan salah satu penghasil gula aren terbesar di Indonesia. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi kesejahteraan para pemilik industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik industri gula aren, menjelaskan pengaruh industri terhadap kesejahteraan rumah tangga pemilik industri, dan menganalisis prospek pengembangan industri gula aren Kecamatan Sobang.Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, analisis crosstab, dan analisis SWOT kuantitatif.Hasil penelitian menunjukan industri gula aren Desa Hariang merupakan industri rumah tangga yang masih tradisional. Mayoritas pemilik industri berada pada tingkat kesejahteraan rendah. Hal ini disebabkan karena faktor usia, keterbatasan teknologi, dan keterbatasan pendidikan. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan pemilik industri adalah pendapatan, jumlah bahan baku, jumlah produksi, dan jumlah pohon yang disadap. Analisis SWOT menunjukan industri gula aren Desa Hariang berada pada kuadran II. Strategi pengembangan yang disarankan adalah diversifikasi strategi

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Produktivitas Kolam Budidaya Ikan di Kawasan Minapolitan Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten (Kasus di Desa Nganjat dan Desa Janti)

    Get PDF
    Penetapan suatu wilayah sebagai kawasan minapolitan adalah bentuk penataan ruang untuk memudahkan kegiatan perikanan dari hulu ke hilir. Produksi dan produktivitas kolam merupakan hasil yang didapat dari kegiatan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola persebaran unit kolam budidaya dan tata ruang kawasan minapolitan di lokasi penelitian, mengidentifikasi karakteristik pembudidaya ikan di lokasi penelitian, dan menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi dan produktivitas kolam budidaya di lokasi penelitian. Pola persebaran kolam pembudidayaan di kedua desa adalah mengelompok sehingga timbul pemusatan ruang kegiatan budidaya yang kemudian diupayakan oleh pemerintah untuk ditata melalui tata ruang kawasan minapolitan. Rencana dalam tata ruang tersebut belum semua dijalankan terlihat dari keadaan eksisting di lapangan. Karakteristik pembudidaya ikan bervariasi dengan dominan pembudidaya usia 25-64 tahun, telah menempuh minimal pendidikan formal dasar, lama budidaya lebih dari 7 tahun. Faktor produksi yang digunakan dalam penelitian ini yang paling mempengaruhi baik variabel produksi maupun produktivitas adalah habis pakan dan luas lahan kolam budiday

    Persepsi Stakeholder terhadap Pengembangan Situs Purbakala Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus

    Full text link
    Situs Purbakala Patiayam merupakan salah satu Cagar Budaya di Kabupaten Kudus. Situs ini memiliki beberapa potensi yang besar untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejarah, lokasi, dan karakteristik Situs Purbakala Patiayam dan menganalisis persepsi stakeholder terhadap pengembangan Situs Purbakala Patiayam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap stakeholder terkait. Sedangkan untuk metode kuantitatif dengan alat bantu kuesioner. Selain wawancara secara mendalam, data juga diperoleh dari data manuskript sesuai dengan tujuan penelitian.Situs Purbakala Patiayam memiliki sejarah yang panjang mulai dari sejarah terbentuknya obyek, penetapan sebagai cagar budaya, lokasi obyek, dan penelitian yang pernah dilakukan. Situs Purbakala Patiayam juga memiliki karakteristik fisik dan budaya yang khas. Masing-masing stakeholder terkait mempunyai persepsi bahwa Situs Purbakala Patiayam sudah sangat layak untuk dikembangkan

    PENGARUH INDUSTRI GULA AREN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PEMILIK INDUSTRI DI KECAMATAN SOBANG, KABUPATEN LEBAK

    Get PDF
    Kabupaten Lebak merupakan salah satu penghasil gula aren terbesar di Indonesia. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi kesejahteraan para pemilik industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik industri gula aren, menjelaskan pengaruh industri terhadap kesejahteraan rumah tangga pemilik industri, dan menganalisis prospek pengembangan industri gula aren Kecamatan Sobang.Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, analisis crosstab, dan analisis SWOT kuantitatif.Hasil penelitian menunjukan industri gula aren Desa Hariang merupakan industri rumah tangga yang masih tradisional. Mayoritas pemilik industri berada pada tingkat kesejahteraan rendah. Hal ini disebabkan karena faktor usia, keterbatasan teknologi, dan keterbatasan pendidikan. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan pemilik industri adalah pendapatan, jumlah bahan baku, jumlah produksi, dan jumlah pohon yang disadap. Analisis SWOT menunjukan industri gula aren Desa Hariang berada pada kuadran II. Strategi pengembangan yang disarankan adalah diversifikasi strategi

    PERSEPSI STAKEHOLDER TERHADAP PENGEMBANGAN SITUS PURBAKALA PATIAYAM DI DESA TERBAN, KECAMATAN JEKULO, KABUPATEN KUDUS

    Get PDF
    Situs Purbakala Patiayam merupakan salah satu Cagar Budaya di Kabupaten Kudus. Situs ini memiliki beberapa potensi yang besar untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejarah, lokasi, dan karakteristik Situs Purbakala Patiayam dan menganalisis persepsi stakeholder terhadap pengembangan Situs Purbakala Patiayam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap stakeholder terkait. Sedangkan untuk metode kuantitatif dengan alat bantu kuesioner. Selain wawancara secara mendalam, data juga diperoleh dari data manuskript sesuai dengan tujuan penelitian.Situs Purbakala Patiayam memiliki sejarah yang panjang mulai dari sejarah terbentuknya obyek, penetapan sebagai cagar budaya, lokasi obyek, dan penelitian yang pernah dilakukan. Situs Purbakala Patiayam juga memiliki karakteristik fisik dan budaya yang khas. Masing-masing stakeholder terkait mempunyai persepsi bahwa Situs Purbakala Patiayam sudah sangat layak untuk dikembangkan

    Potensi timbulan sampah plastik di Kota Yogyakarta tahun 2035

    Get PDF
    Plastic waste is the center of attention in urban areas in Indonesia, one of them is Yogyakarta. Yogyakarta is the largest wastes supplier in Piyungan’s Integrated Waste Management Site. Piyungan decreases every year. Therefore, Yogyakarta Government must take appropriate steps to obtain waste generation in the future. This research aims to make a projection of plastic waste generation in Yogyakarta in 2035. The result of this research reveal the generation of plastic waste in Yogyakarta in 2035 based on the standard capacity of each region and pattern of the distribution of plastic waste in each block of the desired area.Sampah plastik merupakan permasalahan yang menjadi pusat perhatian di perkotaan di Indonesia, salah satunya adalah Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta merupakan pemasok sampah terbesar di TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) Piyungan. Padahal kemampuan daya tampung TPST Piyungan semakin berkurang setiap tahunnya. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta harus mengambil langkah yang tepat untuk mengantisipasi tingginya timbulan sampah di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan timbulan sampah plastik di Kota Yogyakarta pada tahun 2035. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan data berupa populasi 45 blok kawasan perencanaan Kota Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perkiraan timbulan sampah plastik di Kota Yogyakarta tahun 2035 berdasarkan standar daya tampung orang setiap kawasan serta pola sebaran timbulan sampah plastik pada masing-masing blok kawasan yang bersangkuta

    Identifikasi Kualitas Fisik Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Publik (Kasus : Bagian Wilayah Kota I, II, III Kota Semarang)

    Full text link
    Taman kota merupakan ruang terbuka hijau publik yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan kota karena mempunyai fungsi utama sebagai ekologi, estetika, sosial budaya dan ekonomi. Namun menurut Sasongko (2002), Kota Semarang mengalami Perubahan fungsi taman kota dimana dapat mempengaruhi kualitas fisiknya. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengukur kualitas fisik taman kota BWK I, II, III Kota Semarang, dan 2) menganalisis keterkaitan kualitas fisik taman kota dengan pemanfaatan taman kota oleh pengguna. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara semi terstruktur. Teknik pengambilan sampel secara accidental dan analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas fisik taman kota BWK I, II, III Kota Semarang tergolong belum maksimal. Terdapat enam taman kota dari delapan taman kota menunjukan kualias fisik tergolong rendah. Kualitas fisik tersebut disebabkan karena taman kota di BWK I, II, III Kota Semarang masih membutuhkan perbaikan/renovasi dan peningkatan perawatan taman kota. Sementara itu, kualitas fisik taman kota juga dapat berpengaruh terhadap pemanfaatannya oleh pengguna. Namun pengaruh yang ditunjukan di tiap taman kota berbeda-beda karena terkait dengan kondisi eksisting dan perawatan di tiap taman kota

    APLIKASI ANALISIS SWOT KUANTITATIF UNTUK FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PERDESAAN DI KAWASAN LERENG MERAPI, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Kawasan lereng Merapi bagian selatan merupakan salah satu kawasan strategis di DIY. Kawasan ini memiliki potensi yang cukup beragam, salah satunya adalah desa-desa wisata yang tersebar di kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengembangan desa-desa wisata dengan menggunakan metode SWOT kuantitatif. Terdapat 12 (dua belas) desawisata yang berada pada kuadran I, 1 (satu) desa wisata pada kuadran II, 2 (dua) desa wisata dikuadran IV dan tidak ada yang berada di kuadran III. Strategi penguatan potensi internal (daya tarik, aksesibilitas, infrastruktur, pengelolaan) dan peningkatan kapasitas eksternal (pemasaran, jejaring investasi dan pengurangan resiko bencana) merupakan strategi pokok untuk mendorong peningkatan perkembangan desa-desa wisata tersebut. Untuk desa wisata pada kuadran II dan IV (Pancoh, Dukuh, Garongan), aspek internal dan eksternal perlu semakin intensif untuk diperkuat. Diperlukan upaya yang serius dan berkelanjutan untuk pengembangan ketiga desa wisata tersebut
    corecore