496 research outputs found

    PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL TWO FEET EACH SQUARE TERHADAP PENINGKATANKECEPATAN GERAK

    Get PDF
    Kecepatan adalah waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan suatu kerja fisik tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah melakukan latihan ladder drill two feat each square terhadap peningkatan kecepatan gerak. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimendengan adanyapre-test dan post-test. Sampel penelitian sebanyak15. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata kecepatan gerak padapre-test sebesar 5,747 dan pada post-test sebesar 5,536. Uji normalitas data pre-test diperoleh x2tabel lebih besar dari x2hitung (5,991 > 3,455) dan post-test (5,991 > 2,291), sehingga kedua data tersebutberdistribusi normal. Hasil dari perhitungan uji perbedaan rata-rata kecepatan gerak sebelum dan sesudah diberi latihan menggunakan ladder drill two feet each square diperoleh thitung -2,478 dan nilai ttabel dengan taraf signifikansi 0,05 dengan df = 14 adalah 2,977. Karenathitung lebih kecil dari ttabel (-2,478 < 2,977), maka H1 diterima yang berarti ada perbedaan kecepatan gerak sebelum dan sesudah diberikan latihan ladder drill two feet each square

    Peningkatan Hasil Belajar Mempelajari Perubahan Keruangan Dan Interaksi Antarruang Negara-Negara Asia Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pembelajaran Improve Siswa Kelas IX B SMP Negeri 2 Kecamatan Ngrayun

    Get PDF
    Dari data yang diperoleh peneliti diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada kompetensi dasar Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia sangat rendah dengan nilai rerata yang dicapai 54,62. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan Model Pembelajaran IMPROVE yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitasnya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 3 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 3 x 40 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui metode Model Pembelajaran IMPROVE pada siswa Kelas IX B SMP Negeri 2 Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran IMPROVE dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kompetensi dasar Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 74,04; siklus II 78,85; dan siklus III 82,88. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 65,38%, siklus II meningkat menjadi 76,92%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 96,15%.

    Workload Analysis for Determining the Number of Employees at Banking Companies

    Full text link
    At recent times, some companies have made some improvements in workforce planning, including in banking company. This study is aimed to determine the workload at the banking companies in Special Region of Yogyakarta. The result of the workload calculation was used to determine the number of employee. The method used to determining the workload was based on the Standard Time calculation (ST) using a stopwatch. Such calculations were conducted in each element on the activities of a cash deposit, bank clearing, cash withdrawal and withdrawal with cheque. The result of standard time in each activity showed 8.48 minutes/activity for the cash deposit, 2.79 minutes/activity for the bank clearing, 8.65 minutes/activity for cash withdrawal, 8.16 minutes/activity for the withdrawal by cheque and 1.04 for workload calculation indicated the abnormality of the workload. By contrast, the result of workload calculation was at the tolerance without any need to hire employe

    Rheology of aging suspensions

    Get PDF
    Soft glassy materials are widely used in our daily life. Macroscopically, soft glassy materials behave like a solid but they have an amorphous structure just like a liquid. Due to their metastability and arrested structure, this class of materials often exhibits aging i.e. their mechanical properties evolve continuously with time. We study this glassy behavior using model systems which contain colloidal thermosensitive soft particles. The unique property of the model system is that we can control its volume fraction (¢) via the temperature (T ). We use rheology and particle tracking to study aging, the glass transition, relaxation processes, and dynamical heterogeneity of the model systems.Aging in soft glassy materials inherently affects their rheological prop- erties and also affects the displacements of probe particles embedded in the systems. We measure the elastic modulus Gt(w, t), the loss modulus Gtt(w, t), the creep compliance J(t tw, tw), and the mean squared displacement .6.r2(t tw, tw) of the glassy suspensions at different ages and found that they depend strongly on their age. We use the soft glassy rheology (SGR) model to quantitatively describe the rheological moduli.The glass transition is studied by measuring Gt(w, t), Gtt (w, t), and 2 (.6.r (t - tw, tw)) as function of temperature (T ) and mass concentration (c).We find that this soft colloidal system can be tuned reversibly between the glass at low temperatures and the liquid state at high temperatures. The volume fraction at which the glass transition occurs, ¢trans, approaches the one of hard sphere particles (¢trans = 0.58) as the particles get harder (i.e. more elastic). We also find an indication that aging stops after a certain time if we approach the hard sphere limit with our particle softness.From the evolution of the Gt(w, t), Gtt(w, t), and the .6.r2(t tw, tw) measured at different ages we find that the average relaxation time T increases linearly with the age. More over we observe that the dynamics of glassy systems at short times (t tw &lt; T ) are inhomogeneous as indi- cated by the mobile and immobile parts in the non Gaussian displacement distribution.<br/

    Memahami Ancaman Negara Non-Militer dan Strategi Menghadapinya Melalui Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran PPKn Di Sekolah

    Get PDF
    Bangsa / Negara adalah kesatuan dari manusia-manusia beserta karakternya. Kekuatan karakter sebuah bangsa sangat diperlukan ketika harus berhadapan dengan ancaman terhadap Negara tersebut. Dewasa ini muncul fenomena yang menunjukkan lunturnya karakter bangsa Indonesia sebagai akibat dari serangan – serangan non militer yang membahayakan kedaulatan, kepribadian, keutuhan dan keselamatan bangsa . Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sebuah Pendidikan, sebagai upaya yang sadar dan terencana dengan lebih menekankan pengembangan karakter luhur bangsa. Pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Di sekolah, mata pelajaran PPKn memiliki peran strategis karena materi yang diajarkan sangat berkaitan dengan norma atau nilai-nilai yang bisa ditanamkan, dikembangkan, dieksplisitkan dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Diperlukan strategi yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh Guru dalam memaksimalkan peran tersebu

    RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS, PENGHANCUR DAN PENGAYAK SABUT KELAPA

    Get PDF
    Penggunaan serat alam sebagai bahan baku industri mempunyai beberapa kelebihan yaitu mudah didapatkan dengan harga yang murah, mudah diproses, densitasnya rendah, ramah lingkungan, dan dapat diuraikan secara biologi. Salah satu serat alam yang banyak terdapat di Indonesia yaitu serat sabut kelapa. Potensi sabut kelapa sangat besar, akan tetapi belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif karena kurangnya teknologi alat yang dapat memisahkan komponen-komponen buah kelapa. Tujuan penelitian ini adalah membuat mesin pengolah sabut kelapa tiga tahap dengan fungsi pengupas, penghancur sabut dan pengayak serat dalam satu konstruksi mesin menggunakan pendekatan ergonomi partisipatori. Hasil penelitian desain pengolah sabut kelapa dirancang dengan menggunakan penggerak mesin diesel 8 HP sebagai pengganti motor listrik, ukuran panjang pengayak 2m, menggunakan reducer UCF 50 untuk mengurangi kecepatan putaran menjadi 50 rpm, jaring pengayak dengan ukuran 2 cm agar pengayakan serat pendek menjadi lebih cepat, panjang handle dengan ukuran 11 cm, diameter handle dengan ukuran 3,5 cm dan tinggi handle dengan ukuran 140 cm. Rancangan mesin yang dibuat mampu mengolah 30 butir kelapa dengan waktu 43 menit atau sekitar 42 butir kelapa per jam. Kata kunci: Sabut kelapa, mesin pengolah sabut kelapa, ergonomi partisipatori
    • …
    corecore