12 research outputs found
Peran Perempuan Single Parent Dalam Mengasuh Anak Di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap (Suatu Kajian Antropologi Gender)
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui perubahan peran perempuan
single parent (2) Untuk mengetahui alokasi waktu perempuan single parent pada
ranah domestik dan ranah publik (3) Untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan
oleh perempuan single parent.
Jenis penelitian ini adalah kualitif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan melibatkan 7 orang
informan. Dalam penelitian ini pemilihan informan menggunakan purposive
sampling sedangkan teknik pengabsahan data yang digunakan adalah triangulasi
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perubahan yang terjadi pada
perempuan single parent adalah mereka lebih bertanggung jawab terhadap anak-anak
mereka, mereka merasa lebih disiplin serta tidak hanya terjadi perubahan peran tetapi
juga perubahan pola pikir khususnya dalam mengambil suatu keputusan. (2) Cara
alokasi waktu yang dilakukan oleh para perempuan single parent adalah mereka
berusaha untuk mengerjakan pekerjaan domestik terlebih dahulu sebelum
mengerjakan pekerjaan publiknya , begitu juga setelah mereka melakukan pekerjaan
publik mereka akan kembali mengerjakan pekerjaan domestik. (3) Dalam mengasuh
anak para perempuan single parent ini menggunakan pola asuh demokratis dan
menanamkan nilai budaya Bugis yaitu berupa siri’ serta mempertahankan lima hal
lainnya yaitu assitinajang (kepatutan), sipakatau (saling menghargai), getteng (tegas
dan konsisten), dan lempu (kejujuran) dalam kehidupan sehari-harinya.
Kata Kunci: Single Parent, Alokasi Waktu, Pola Asu
IDEATIONAL MEANING ON ANGELINA JOLIE AND WILLIAM HAGUE SPEECHES (Systemic Functional Linguistics Approach)
This research investigated two speeches of Angelina Jolie and William Hague concerning the sexual violence in the warzone. It aimed to discover the comparison of the applied ideational meaning between the two speeches, the belief of the speakers represented in the speeches, and its relation to gender theories through the analysis of transitivity, lexis, complex clause, and nominal group. The descriptive qualitative study, total sampling technique and content analysis were applied to examine the speeches which are in form of transcripts. This research identified some general results. From the analysis of the used lexicogrammar, it was revealed that Angelina Jolie and William Hague explored similar way in delivering the speeches. They chose to deliver the speeches in easy way while using mental deed to convince the audiences. The dissimilarities laid on the details elaborated by the speakers, Angelina Jolie chose to use simple way while William Hague used more complex way by giving some details in his speech. Moreover, by relating the lexicogrammar analysis to the gender theories, it was discovered that man and woman could have similar way in persuading the audiences to do real actions in preventing sexual violence in the warzone by showing their emotional feelings. Keywords: SFL, ideational meaning, gender, speech
Double Burden pada Perempuan Pekerja di Matahari Departement Store Mall Tanjung Bunga (GTC) Makassar
ABSTRAK
DYAN PARAMITHA. 2016. Double Burden pada Perempuan Pekerja di Matahari Departement Store Mall Tanjung Bunga (GTC) Makassar. Skripsi.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh St. Junaeda
dan Andi Octamaya Tenri Awaru).
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perilaku dan nilai-nilai
yang berubah pada perempuan beban tunggal tunggal (bekerja di ranah publik)
dan kemudian menjadi perempuan beban ganda (bekerja di ranah publik dan ranah
domestik) dan untuk mengetahui alokasi waktu perempuan pekerja pada ranah
publik dan domestik di Matahari Departement Store Mall Tanjung Bunga (GTC)
Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitif deskriptif dan menggunakan
pendekatan fungsional struktural. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan melibatkan 8
orang informan, adapun syarat pemilihan informan yaitu perempuan bekerja di
Matahari Departement Store Mall Tanjung Bunga (GTC) Makassar minimal 2
tahun belum menikah kemudian menikah dan masih bekerja di Matahari
Departement Store Mall Tanjung Bunga (GTC) Makassar. Dalam penelitian ini
pemilihan informan menggunakan purposive samplingsedangkan teknik
pengabsahan data yang digunakan adalah member check.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Perempuan yang pada awalnya
hanya memiliki beban tunggal sebagai perempuan pekerja kemudian berubah
menjadi perempuan beban ganda akan mengalami perubahan seperti pola pikir
yang lebih dewasa dan realistis, perilaku yang lebih disiplin dan bertanggung
jawab serta waktu berinteraksi dengan teman kerja yang sedikit berkurang. Dalam
perubahannya para informan sangat dipengaruhi oleh nilai perempuan dalam
budaya Bugis Makassar yaitu sebagai Indo Ana, perempuan sebagai Pattaro
Pappole, perempuan sebagai Repo’ Riatutui Siri’na. Ketiga nilai tersebut dapat
disimpulkan bahwa perempuan dengan segala unsur yang dimilikinya di masa lalu
hanya mempunyai kewajiban memelihara anak, menyelanggarakan urusan rumah
tangga dan memeilihara harkat dan martabat keluarga (2) Cara alokasi waktu yang
dilakukan oleh informan adalah pada saat ia mendapatkan shift pagi ia melakukan
pekerjaan rumah tangga yang tidak memerlukan waktu terlalu banyak seperti
membuat sarapan, menyapu, menyiapkan keperluan anak serta suaminya sehingga
ia juga mampu melakukan pekerjaannya di ranah publik secara tepat waktu dan
pada shift siang perempuan yang memiliki beban ganda akan memiliki lebih
banyak waktu untuk melakukan pekerjaan domestiknya daripada saat mereka
mendapatkan shift pagi, pekerjaan yang mereka lakukan sepertimenyiapkan
sarapan, mengurus perlengkapan anak-anak serta keperluan suaminya, mengantar
ke sekolah, mencuci baju, menjemur, memasak untuk makan siang, dan juga
mencuci piring.
Kata Kunci : Perempuan Pekerja, Perubahan, Alokasi Wakt
The Importance of Parental Involvement in the Education Process: An Analysis of Its Role and Impact
Penelitian ini berfokus pada pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi dampak signifikan keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan; delapan informan terdiri dari empat siswa SMA, dua orang tua siswa, dan dua guru. Informan mewakili berbagai tahap kehidupan, berkisar antara 18 dan 55 tahun. Melalui wawancara yang menyeluruh, penelitian ini mengungkapkan bahwa keterlibatan orang tua memiliki dampak yang signifikan terhadap keinginan siswa untuk belajar, memperkuat hubungan siswa-guru, dan membuat lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memainkan peran penting dalam mendorong kesuksesan akademik dan perkembangan sosial di sekolah menengah atas. Penemuan ini memberikan dasar untuk membuat kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih baik serta menekankan pentingnya keterlibatan orang tua sebagai elemen kunci dalam memahami dan meningkatkan sistem pendidikan
Strengthening National Identity Through Sheikh Yusuf's Historical Traces
This study aims to build national identity through the historical traces of Sheikh Yusuf as one of the important figures in the spread of Islam in Indonesia. This can be an effective mean to foster a sense of love for the country and nationalism of the younger generation in building the nation’s identity. This study used a literature study including books or journals about Sheikh Yusuf. The results show that the life of Sheikh Yusuf can be an effective means to foster a sense of patriotism and nationalism in the younger generation in building the identity of the Indonesian nation, which can be seen from loyalty to religious values and the motherland, the spirit of struggle in life, interfaith tolerance, and cross-cultural brotherhood, the importance of education and learning, cultural diplomacy and international relations, to respect for cultural and historical heritage. Through the narratives and values contained in Sheikh Yusuf’s life trajectory, the younger generation can gain a deeper insight into the strengths and potential of the Indonesian nation. Thus, they can be inspired to actively contribute in building a strong and competitive national identity.
Keywords: Sheikh Yusuf, national identity, histor
Sexting: Sexual Harassment on Instagram During Covid-19 Pandemic
The Covid-19 pandemic has brought changes to various aspects of human life. To prevent and stem the spread of the Coronavirus, the government took a series of measures aimed at limiting people’s mobility and interaction. One of them is the workfrom- home policy which eventually caused many activities to shift from face-to-face to online, including everything to be done remotely. With the increased use of social media, online violence, including sexting, also increased dramatically. While some existing publications discuss sexting between couples, this article focuses on sexting between people who are not dating, either do not know each other or only know each other but do not communicate intensely often. The research was conducted using a qualitative approach on the social network Instagram. As a combined data collection method, in-depth interviews and online observations were conducted. The study involved 10 women who experienced sexual harassment through messaging or in this study referred to as sexting. They differed in age and profession. This research shows that sexting can affect both men and women, however, the most likely victims are women. Forms of sexting are the perpetrator showing his genitals, inviting for intercourse by sending messages via Instagram, inviting to watch the perpetrator masturbate, and inviting the victim to exchange photos via messages on Instagram or via videocall. The more the victim ignores the person during sexting, the more the perpetrator feels challenged. Victims of harassment in the case of sexting on Instagram often experience mixed feelings of fear, shame, confusion, and shock. As a result, they are afraid to open social media, feel inferior, and even traumatized when meeting new people on Instagram.
Keywords: sexual harassment, sexting, covid-19 pandemic, Instagra
Application of Child Protection Law in the Context of Formal Education: A Social Anthropology Review
Dalam penelitian ini, antropologi sosial digunakan untuk menyelidiki bagaimana undang-undang perlindungan anak diterapkan dalam institusi pendidikan formal. Pendidikan formal dan perlindungan anak adalah dua komponen penting dalam perkembangan anak-anak. Meskipun telah ada usaha untuk melindungi anak-anak di pendidikan formal, pemahaman kita tentang bagaimana hukum perlindungan anak diterapkan dan bagaimana perubahan budaya dan sosial memengaruhi proses ini masih terbatas.
Studi ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana hukum perlindungan anak diterapkan di beberapa lembaga pendidikan formal. Proses pengumpulan data terdiri dari observasi partisipatif, wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan, dan analisis dokumen tingkat lembaga terkait kebijakan dan praktik.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kesulitan penerapan hukum perlindungan anak dalam pendidikan formal. Analisis
antropologi sosial akan digunakan untuk memahami bagaimana nilai-nilai budaya, norma, dan struktur sosial mempengaruhi penerapan hukum tersebut. Studi ini juga akan mempelajari bagaimana penerapan hukum perlindungan anak berdampak pada pengalaman pendidikan anak-anak, baik dari segi psikologis maupun sosial.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kesulitan dan peluang dalam menciptakan lingkungan pendidikan formal yang aman, inklusif, dan mendukung untuk perkembangan optimal anak-anak. Dengan menggabungkan elemen hukum, pendidikan, dan antropologi sosial, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perbaikan kebijakan, praktik pendidikan, dan perlindungan hak anak di lingkungan pendidikan formal
Tantangan dan Peluang dalam Digitalisasi Badan Usaha Milik Desa
The current era of digitalization has had a major impact on various sectors. One of them is the Village Owned Business Entity (BUM Desa). The demand for development in the management of BUM Desa includes improving product quality and marketing methods. This training aims to provide participants with an understanding of the challenges and opportunities in digitizing BUM Desa. This training was attended by Bum Desa members who have formed and managed BUM Desa. After attending the BUM Desa challenges and opportunities training, participants are expected to be able to know about how to manage and develop quality BUM Desa products and how to market BUM Desa products and technology-based business management, such as inventory management systems, financial management systems, and sales and marketing management systems, technology-based marketing and promotion. After the training was carried out, the participants already knew about digitization, challenges and opportunities in digitizing BUM Desa
Teachers Perception of the Use of Social Media in the Learning Process
Teachers perspectives on incorporating media into the learning process were explored in a study conducted in two schools in Makassar. The study involved 10 participants consisting of subject teachers, principals, technology officers, educators with expertise in social media, and those with knowledge in this area. Data was collected through interviews and group discussions. It was then analysed using the thematic analysis method. The research findings show that social media has the potential to increase student engagement and motivation by enabling interaction and wider access to learning materials. However, there are challenges such as varying levels of technology adoption, concerns over data privacy and student disruption that need to be addressed. To overcome these barriers, the study suggests training for educators to improve their confidence and skills, implementation of privacy protocols to protect student information, creation of relevant and engaging educational content, and establishment of effective monitoring mechanisms to ensure appropriate use of social media in educational settings. By addressing these issues head-on, the benefits of using media in education can be fully utilised