61 research outputs found
Penatalaksanaan Malunion pada Fraktur Tulang Hyoid
Latar Belakang: Fraktur tulang hyoid sangat jarang terjadi dan biasanya dikaitkan dengan trauma lain seperti fraktur mandibular, vertebra cervical atau bersamaan dengan laserasi jaringan lunak. Hal ini merupakan akibat dari trauma langsung atau hiperekstensi leher. Malunion merupakan salah satu komplikasi dari fraktur tulang hyoid, yang terjadi saat proses penyembuhan tulang dengan deformitas dan gangguan fungsi. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan tomografi komputer dan laringoskopi. Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan jenis cedera, gejala, dan komplikasi potensial yang terkait. Laporan Kasus: Seorang laki-laki berusia 24 tahun dengan keluhan rasa mengganjal di tenggorok sejak 5 tahun yang lalu dan semakin memberat sejak 4 bulan terakhir. Pada pemeriksaan tomografi komputer regio colli, didapatkan kesan asimetris/ dislokasi tulang hyoid (sisi kiri) dengan gambaran garis/ fissure. Pada pasien dilakukan closing wedge osteotomy dan open reduction internal fixation (ORIF) tulang hyoid dengan miniplate dan screw. Kesimpulan: Pemilihan teknik closing wedge osteotomy dan ORIF menggunakan miniplate dan screw memberikan hasil yang memuaskan dalam penyembuhan dan fiksasi optimal pada penatalaksanaan malunion dari fraktur tulang hyoid
Foreign Body Bottom of Pen in Bronchus with and without Atelectasis
Introduction: Foreign body aspiration (FBA) is a common case in children. Delayed diagnosis more than 24 hours often increased the risk of complications and mortality. Atelectasis is one of the common complication of FBA. Rigid bronchoscopy under general anaesthesia is the choice of procedure for diagnosis and treatment. Case Report: It was reported two cases foreign body aspirationof a bottom of pen. First case was agirl, aged 6 year-old with foreign body a bottom of pen without lumen in bronchus with atelectasis and second case was a foreign body bottom of penwith lumen in bronchus in a boy, aged12 year-old without atelectasis but late diagnosis. Both cases have been successfully extracted using rigid bronchoscopy. Conclusion: Foreign body without lumen have more acute and severe complication rather than foreign body with lumen. The presence of a lumen within the foreign body allows good ventilation and shows less symptomps. Appropriate diagnosis and treatment will minimize the risk of complications
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM BINA CIPTA UJUNG BERUNG
Penelitian ini membahas tentang pemberdayaan perempuan melalui program Keaksraan Usaha Mandiri di PKBM Bina Cipta Ujungberung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data temuan yaitu 1) strategi pemberdayaan: 2) Tahapan Pemberdayaan: 3) hasil yang diperoleh. Landasan-landasan dalam penelitian ini adalah konsep pemberdayaan, dan konsep strategi, konsep pembelajaran orang dewasa. Informan penelitian ini adalah pengelola, tutor dan warga belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data didapat melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa 1) strategi pemberdayaan pada program Keaksaraan Usaha mandiri ini meliputi dua strategi yaitu strategi persuasif, digunakan dengan mengajak warga belajar untuk sukarela mengikuti program KUM ini, kedua, Strategi edukasi diterapkan untuk pengenalan, manfaat dan keuntungan dari program KUM ; 2) tahapan pemberdayaan dalam program KUM dibagi tiga yaitu, tahapan penyadaran yang didalamnya meliputi membantu warga belajar yang merasa kurang mampu diberikan pemahaman bahwa mereka mempunyai hak untuk menjadi berada dan mampu. Kedua yaitu tahapan pengkapasitasan, pengelola memberikan kiat kiat pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan warga belajar untuk menunjang keterampilannya sebagai wirausaha. untuk pelatihan yang diberikan pengelola antara lain pengemasan produk, pembuatan produk, dan pemasaran produk. Terakhir yaitu tahapan pendayaan pengelola memberikan daya, atau kekuatan. 3) hasil yang diperoleh bagi warga belajar dibagi menjadi tiga yaitu, dimulai dari segi kognitif yang didalamnya meliputi penguasaan materi yang mereka miliki dan mengaplikasikan hasil selama proses pembelajaran. Segi afektif dilihat dari kemampuan warga belajar untuk dapat menerima rangsangan, nilai dan mengatur usaha secara mandiri dan yang terakhir yaitu segi psikomotrik, dimana warga belajar diberikan kemampuan mengadaptasi hasil setelah proses pembelajaran selesai guna mempersiapkan mereka untuk berwirausaha secara mandiri.;---
This study discusses the empowerment of women through the Independent Business Literacy program at PKBM Bina Cipta Ujungberung. The purpose of this study is to describe the findings data, namely 1) empowerment strategies: 2) Stages of Empowerment: 3) results obtained. The foundations in this research are the concept of empowerment, and the concept of strategy, the concept of adult learning. The informants of this study were managers, tutors and study residents. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. Data obtained through observation, interviews, and documentation. This study found that 1) the empowerment strategy in the Independent Business Literacy program included two strategies, namely a persuasive strategy used to invite residents to study voluntarily to join the KUM program. And finally the education strategy is applied to recognize, benefit and benefit from the KUM program and do 5 stages of approach 2) The stages of empowerment in the KUM program are divided into three, namely stages of awareness in which there is feeling, knowing and remembering where the learners feel less able to be given that understanding they have the right to be or be able. Stages of management capacities provide tips on knowledge and skills needed by the learning community to support their skills as entrepreneurs. for training provided by managers include product packaging, product manufacturing, and product marketing. The last stage of managerial support provides power, strength and opportunity. Where they are aware of their role as housewives, so that the knowledge given in the empowerment process can benefit their life's role 3) the results obtained for the learning community are divided into 3 namely, starting with cognitive aspects which include mastery of the material they have and apply the results during the learning process. Affective aspects are seen from the ability of learning citizens who can receive stimuli provided and the activeness of learning citizens when the learning process takes place
DIAGNOSIS AND MANAGEMENT OF A FISH BONE FOREIGN BODY AT ESOPHAGEAL INTROITUS WITH AND WITHOUT RETROPHARYNGEAL ABSCESS
AbstrakBenda asing yang tertelan merupakan kegawatdaruratan di bidang telinga hidung tenggorok (THT). Tulang ikan merupakan salah satu benda asing di tenggorok yang banyak ditemukan. Abses retrofaring merupakan komplikasi yang sering terjadi akibat tersangkut benda asing ini. Foto polos leher posisi lateral perlu dilakukan untuk kecurigaan adanya lesi di daerah faring. Pasien dengan gejala menetap harus dievaluasi dengan endoskopi, walaupun pada pemeriksaan radiologi tidak tampak. Benda asing harus segera dikeluarkan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Abses retrofaring diterapi dengan medikamentosa dan drainase pus. Jika terdapat benda asing harus dikeluarkan. Dilaporkan dua kasus benda asing tulang ikan di introitus esofagus. Kasus pertama pada seorang pasien laki-laki umur 42 tahun tanpa abses retrofaring dan kasus kedua pada anak laki-laki berusia 8 tahun dengan abses retrofaring. Tulang ikan terlihat pada ronsen foto leher jaringan lunak posisi lateral. Pada kedua pasien dilakukan esofagoskopi untuk mengambil tulang ikannya dan pada pasien kedua dengan abses retrofaring, absesnya sudah pecah dan pus didrainase dikombinasikan dengan pemberian antibiotik intravena.AbstractForeign body ingestion is an emergency in otorhinolaryngology. One of the most common ingested foreign body is a fish bone. Retropharyngeal abscess is well-documented complication from foreign body ingestion. The soft tissue neck radiograph lateral position is the most significant radiologic examination performed in a patient with a suspected pharyngeal lesion. In patient with persistent symptoms should be evaluated with endoscopy, although radiological examination was negative. We have to extract foreign body immediately to prevent further complication. Retropharyngeal abscess should be treated with medical and drainage of pus. If there is a foreign body must be removed. Two cases of a fish bone foreign body at esophageal introitus was reported. First case in 42 year-old male without retropharyngeal abscess and second case in 8 year-old boy with retropharyngeal abscess. Fish bones were seen from lateral neck soft tissue x-ray. Esophagoscopy were performed to removed fish bones and in the second patient, the abscess had ruptured and the pus was drainage as the treatment combined with intravenous antibiotic
Nilai ASTO Pasien Tonsilitis Kronis Pre dan Pasca Tonsiloadenoidektomi Dengan Riwayat Endokarditis Infeksi
Tonsilitis merupakan salah satu manifestasi paling sering dari infeksi saluran nafas atas. Pada pasien dengan tonsilitis kronis terdapat kecenderungan peningkatan titer Anti Streptolisin O, sebuah antibodi terhadap antigen Streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri Streptokokus β Hemolitikus grup A. Bakteri yang juga diketahui menjadi agen penyebab pada penyakit jantung infeksi. Tujuan: Mengetahui dan menginterpretasikan nilai ASTO pasien tonsilitis pre dan paska tonsiloadenoidektomi dengan riwayat endokarditis infeksi Laporan Kasus: Seorang anak perempuan 15 tahun dilaporkan dengan tonsilitis kronis dan post infective endocarditis definite. Pada pasien dilakukan pengukuran titer ASTO sebelum dan sesudah tindakan tonsiloadenoidektomi. Setelah dilakukan tonsiloadenoidektomi didapatkan bahwa titer ASTO menjadi negatif. Kesimpulan: Tonsiloadenoidektomi pada pasien dengan tonsilitis kronis dapat menurunkan kadar ASTO dan reaktivasinya sehingga dapat menghindari resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan Streptokokus β Hemolitikus grup
Pendekatan Transoral Sialolitektomi pada Sialolitiasis
Pendahuluan: Sialolitiasis merupakan penyakit pada kelenjar liur yang ditandai dengan terbentuknya batu pada saluran atau kelenjar liur. Sering terjadi pada kelenjar. Mekanisme pembentukan batu masih belum diketahui dengan pasti. Gejala klinis yang paling sering dikeluhkan adalah bengkak dan nyeri saat dan setelah makan. Pemeriksaan penunjang yang dianggap sebagai baku standar untuk menegakkan diagnosis sialolitiasis adalah sialografi. Penatalaksanaan dari sialolitiasis bervariasi dan terus dikembangkan dari waktu ke waktu. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus sialolitiasis submandibula kiri pada seorang anak perempuan umur 14 tahun yang dilakukan sialolitektomi dengan pendekatan transoral. Kesimpulan: Pada kasus diatas dilakukan sialolitektomi dengan pendekatan transoral, dimana teknik ini dilakukan pada kasus sialolitiasis yang berukuran besar dengan angka keberhasilan yang cukup tinggi dan angka kekambuhan yang rendah
- …