15 research outputs found

    PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata) TERHADAP KERUSAKAN EPIDIDIMIS MENCIT JANTAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap kerusakan tubulus seminiferus mencit jantan. Pembuatan ekstrak dan suspensi herba Sambiloto (Andrographis paniculata) di Laboratorium Fitokimia dan Biofarmaseutika Farmasi UNHAS dan  pemeriksaan kerusakan tubulus seminiferus mencit jantan dilakukan di Laboratorium Analisis Histologi dan Patologi di Balai Departemen Pertanian Veteriner Kabupaten Maros.  Analisis data yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian Kerang Darah Anadara granosa L. digunakan uji t. konsentrasi, motilitas dan viabilitas Hasil penelitian menunjukkan plasebo dosis 1 X 1 tidak memberikan perbaikan signifikan positif terhadap konsentrasi, motilitas, dan viabilitas, spermatozoa manusia (p > 0,05), sedangkan pemberian gizi Kerang Darah Anadara granosa L. 1 X 1 dan      2 X 1 mampu memberikan perbaikan yang signifikan positif terhadap konsentrasi, motilitas, dan viabilitas spermatozoa manusia masing-masing p < 0,05 dan p < 0,05. Pemberian gizi Kerang Darah Anadara granosa L. dosis 2 x 1 Iebih efektif dari pada dosis 1 x 1 ditunjukkan dengan selisih rerata kualitas spermatozoa manusia.   Kata kunci: respon mikroskopik, spermatozoa,  Anadara granosa L

    Jenis-jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Tradisional Di Masyarakat Desa Yanim Dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura

    Full text link
    Penelitian jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional di masyarakat Desa Yanim dan Braso, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017, yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura. Identifikasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratorium Botani, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Jenis penelitian ini adalah eksploratif yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan metode jelajah Cruised method, sedangkan informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan obat dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal yang berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa desa setempat adalah 57 jenis tumbuhan dari 35 Familia dan 2 Classis yaitu Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Jumlah jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan di Desa Yanim yaitu 30 jenis dan di Desa Braso 55 jenis. Organ tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun (66,7%) dan yang paling sedikit adalah biji (1,78%). Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak dilakukan dengan cara direbus (71,4%) dan paling sedikit dengan cara dikunyah (3,57%) dan diremas-remas (3,57%)

    Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Kepulauan Waisai Kabupaten Raja Ampat Papua Barat

    Full text link
    The research about Community structure of seagrass was conducted in the waters of Waisai, South Waigeo District, Raja Ampat, West Papua. The aim of this study was to determine the community structure of seagrass beds found in the waters of the Waisai archipelago, Raja Ampat, West Papua using quadrant transect method. Data of community structure were obtained at 3 stations that were station I in the countryside of Waisai (Post AL), station II in the Resort Waiwo (Waiwo Dive Center) and Station III in Saporkren village near residential areas. The results of this study discovered seven species of seagrass; Enhalus acoroides, Halophila decipiens, H. ovalis, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, Syringodium isoetifolium in all stations. Cymodocea rotundata had the highest importance value index (IV) which amounted to 79.22%, 161.15% and 134.68% in each station, respectively. While Syringodium isoetifolium had the lowest importance value index, respectively 00,00%, 6.91% and 7.80% in each station. Seagrass of Waisai waters had clumped distribution patterns. The seagrass Cymodocea rotundata is the most dominant seagrass species and influential in the community and the results of environmental parameters, pH, temperature, salinity, substrate, measured in research location are still feasible and great for the growth of seagrass

    JENIS-JENIS TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT TRADISIONAL DI MASYARAKAT DESA YANIM DAN BRASO DISTRIK KEMTUK GRESI KABUPATEN JAYAPURA

    Get PDF
    Penelitian jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional di masyarakat Desa Yanim dan Braso, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017, yang bertujuan untuk mengetahui  jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura. Identifikasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratorium Botani, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Jenis penelitian ini adalah eksploratif yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan metode jelajah Cruised method, sedangkan informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan obat dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal yang berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa desa setempat adalah  57 jenis tumbuhan dari 35 Familia dan 2 Classis yaitu Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Jumlah jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan di Desa Yanim yaitu 30 jenis dan di Desa Braso 55 jenis. Organ tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun (66,7%) dan yang paling sedikit adalah biji (1,78%). Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak dilakukan dengan cara direbus (71,4%) dan paling sedikit dengan cara dikunyah (3,57%) dan diremas-remas (3,57%)

    STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE ASOSIASI DI SEKITAR AREA TAMBAK DESA BALANDATU KEPULAUAN TANAKEKE KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Penelitian tentang struktur komunitas mangrove asosiasi di sekitar area tambak telah dilakukan pada bulan Mei-Desember 2016 di Desa Balandatu Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kerapatan, frekuensi, penutupan, INP, SDR (Standard Dominance Rasio), dan penyebaran mangrove asosiasi di daerah tersebut, serta membandingkan struktur komunitas mangrove asosiasi di daerah tambak dan non tambak. Pengambilan dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan transek sabuk di daerah tambak dan transek kuadrat di daerah non tambak. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif untuk mendapatkan nilai SDR (Standard Dominance Rasio). Data penyebaran spesies dihitung berdasarkan Indeks Morisita. Dari hasil pengambilan data diperoleh 36 spesies mangrove asosiasi dari 22 familia, terdiri dari 11 spesies (7 familia) di daerah tambak dan 26 spesies (19 familia) di daerah non tambak. Nilai SDR tertinggi dari 5 stasiun di daerah tambak terdapat di stasiun 1 ditemukan pada rumput Fimbristylis cymosa dengan nilai 100%, sedangkan di daerah non tambak nilai SDR tertinggi ditemukan di stasiun 3 pada semak Kirinyu Eupatorium odoratum dengan nilai 75,48 %.  Mangrove asosiasi umumnya memiliki pola penyebaran mengelompok. Dapat disimpulkan bahwa mangrove assosiasi di daerah non tambak dan tambak memiliki struktur komunitas berbeda dengan penyebaran mengelompok. Kata kunci: Struktur komunitas, mangrove asosiasi, Desa Balandatu, Tanakeke, Sulawesi Selata

    Keanekaragaman Morfologi Daun Pohon Penghijauan di Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar

    Get PDF
    PenelitianmengenaiKeanekaragamanMorfologiDaunPohonPenghijauan di JalanPerintisKemerdekaan Kota Makassar telahdilaksanakanpadabulanPebruari 2012 - Juni 2012.LokasipengambilansampeldisepanjangJalanPerintisKemerdekaan Kota Makassar.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuijenisdankarakteristikmorfologidaundaripohonpenghijauan di JalanPerintisKemerdekaan Kota Makassar.MetodepenelitiandigunakanmetodejelajahCruise Methodpada 3 (tiga) Stasiun diJalanPerintisKemerdekaan, analisis data yang diperolehsecaradeskriptif.Hasilpenelitianinimenunjukkanpohon yang tumbuh di JalanPerintisKemerdekaan Kota Makassar terdiridari 18 familiadan 32 species, jumlahkeseluruhan 1.628pohon. Jenispohon yang dominanditanamyaitu: Samaneasaman(Jacq.) Merr.,Swieteniamacrophylla, Polyalthialongifoliavar.pendula, Pterocarpusindicus, danRoystonearegia(H.B.K) O.F.Cook.Keanekaragamanmorfologidaunberbeda-beda, permukaandaunlicin, mengkilap, kasap, berbulu.Tepidaun rata, bergerigidanbergelombang.Ketebalandaunberbedaada yang tipis dantebal.Stasiunpenelitian yang paling banyak di tumbuhipohonyaitustasiun I di JalanProtokol Makassar Town Squaresampai Nusa Tamalanrea Indahsebanyak 694 pohon, sedangkanstasiunpenelitian yang paling sedikit di tumbuhipohonyaitustasiunIII di JalanProtokolMarkasBesarPolisi Daerah (POLDA) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sampaiGerbang Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 424 pohon

    STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE ASOSIASI DI SEKITAR AREA TAMBAK DESA BALANDATU KEPULAUAN TANAKEKE KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Penelitian tentang struktur komunitas mangrove asosiasi di sekitar area tambak telah dilakukan pada bulan Mei-Desember 2016 di Desa Balandatu Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kerapatan, frekuensi, penutupan, INP, SDR (Standard Dominance Rasio), dan penyebaran mangrove asosiasi di daerah tersebut, serta membandingkan struktur komunitas mangrove asosiasi di daerah tambak dan non tambak. Pengambilan dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan transek sabuk di daerah tambak dan transek kuadrat di daerah non tambak. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif untuk mendapatkan nilai SDR (Standard Dominance Rasio). Data penyebaran spesies dihitung berdasarkan Indeks Morisita. Dari hasil pengambilan data diperoleh 36 spesies mangrove asosiasi dari 22 familia, terdiri dari 11 spesies (7 familia) di daerah tambak dan 26 spesies (19 familia) di daerah non tambak. Nilai SDR tertinggi dari 5 stasiun di daerah tambak terdapat di stasiun 1 ditemukan pada rumput Fimbristylis cymosa dengan nilai 100%, sedangkan di daerah non tambak nilai SDR tertinggi ditemukan di stasiun 3 pada semak Kirinyu Eupatorium odoratum dengan nilai 75,48 %.  Mangrove asosiasi umumnya memiliki pola penyebaran mengelompok. Dapat disimpulkan bahwa mangrove assosiasi di daerah non tambak dan tambak memiliki struktur komunitas berbeda dengan penyebaran mengelompok. Kata kunci: Struktur komunitas, mangrove asosiasi, Desa Balandatu, Tanakeke, Sulawesi Selata

    Potential Types of Herbal Plants in Bambapuang, District of Enrekang, South Sulawesi

    Get PDF
    Research on Plant Types of Potential Drugs in the village Bambapuang Enrekang was conducted in April-June 2017. This study aims to determine the types of plants that have the potential drug in the village Bambapuang Enrekang. The method used is the method of cruising cruise method. Results of research conducted at the Village Community Bambapuang shows that there are 53 species of plants used as medicine, consisting of two (2) Classis is Dicotyledoneae as much as 27 familia and Monocotyledoneae four (4) familia. Species most widely used of Classis Dicotyledoneae that soursop (40%), cat whiskers (36%) and guava (32%). Species involved are the least used of Classis Monocotyledoneae such as corn, ginger, bananas and dayak onions with a percentage of 4%. Organ of the plant most widely used as medicine are the leaves (75,47%) and the least was a stylus (1,88%), tubers (1,88%), bark (1,88%), and the sap (1,88%). Processing plants as the drug most widely used is by boiling (52,84%) and the least used by way of squeezed (0,81%)

    PENENTUAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA DI DAERAH BATU BESAUNG KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Get PDF
    Studi mengenai lingkungan pengendapan batubara ini digunakan sebagai dasar penentuanawal kualitas dari batubara berdasarkan bagaimana cara pengendapannya dan litologipenyusun fasies yang berkembang pada daerah penelitian. Studi ini menjadi penting karenadaerah batu besaung masuk ke dalam formasi Balikpapan mempunyai prospek kualitas yangbaik. Ciri utama litologi ini adalah: terdiri dari batubara dengan roof dan floor nyabatulempung dan serpih serta batupasir halus-sedang berwarna coklat muda berselingandengan batulempung di beberapa tempat. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitianini adalah pengamatan lapangan pada daerah penyebaran singkapan batubara menurut petageologi yang dikeluarkan oleh Pusat Survey Geologi, Bandung (PSG). Pengamatan lapanganmeliputi pengamatan: ciri-ciri litologi, struktur sedimen, pengukuran penampang stratigrafiterukur. Berdasarkan kenampakan megaskopis batubara di lapangan diketahui memiliki warnahitam, pecahan concoidal, gores hitam dan terdapat sedikit cleat, dapat disimpulkan bahwasingkapan batubara pada daerah penelitian memiliki kualitas yang baik dan berdasarkan daritiap litologi, singkapan ini diendapkan pada zona swamp.Kata kunci: Batu besaung, kualitas batubara, lingkungan pengendapan, swamp

    Utilization of milkfish bone flour (chanos Chanos forskal) as complementary health Foods

    Get PDF
    Background: Milkfish (Chanos chanos, Forskal) is one of the strategic commodities to fulfill protein needs that are relatively inexpensive and favored by consumers in Indonesia. The use of milkfish bones (solid waste) is a natural source of Ca for food and supplements. This research is a strategy to maximize the utilization of milkfish resources while effectively reducing waste from the fishing industry. Objectives to find out the content of milkfish bone extract as a complementary health foods. Methods: Experimental laboratory design with a post test only with control group design, this research was conducted at the Biopharmaca Laboratory of the Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University. Sampling was done using convenience sampling method. The location of sampling and research in the milkfish aquaculture Barru Regency South Celebes, Pharmacy Laboratory of Alauddin State Islamic University of Makassar and Makassar Health Laboratory Center. Determination of the mineral and vitamin contents of milkfish uses three stages of analysis namely mineral analysis and vitamin analysis. Result: The results of the analysis of milkfish bone extract it was found that the milkfish bone extract the highest content in calcium with a content as many as 4820,06 µg/g and the highest content in milkfish bone flour were found in calcium with a content as many as 76752,55 µg/g. Conclusion: Milkfish bone extract and milkfish bone flour positively contain minerals and vitamins that can be used as complementary health foods
    corecore