14 research outputs found

    Nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Al-Ishlah Lamongan dan Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik

    Get PDF
    Penelitian ini berawal dari fenomena-fenomena yang nampak menyangkut nilai-nilai pendidikan multikultural terdapat di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ishlah (selanjutnya disebut PPI) Lamongan dan Pondok Pesantren Qomaruddin (selanjutnya disebut PPQ) Gresik. Sebagaimana diketahui bahwa PPI telah berkomitmen dalam memegang nilai-nilai pesantren, dan dijadikan sebagai dasar pijakan perilaku pesantren. Nilai-nilai pesantren tersebut secara jelas tertulis dan dirumuskan dengan term nilai-nilai kejiwaan pondok pesantren. Sementara PPQ di dalam misinya terdapat nilai-nilai Islam ahl al-sunnah wa al-jamaah sebagai dasar memberikan keteladanan dalam kehidupan. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan menganalisis tentang nilai-nilai pendidikan multikultural yang ada di PPI dan PPQ dengan fokus kajiannya mancakup: (1) Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural; (2) Implementasi Pendidikan Multikultural; (3) Implikasi Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai key instrument, sedangkan untuk menentukan sumber data manusia menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara; (1) wawancara mendalam; (2) observasi berperanserta; dan (3) studi dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan teknik deskriptif yang penerapannya dilakukan dalam tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk mengetahui kredibilitas data, dilakukan dengan berbagai teknik, yaitu (1) triangulasi; (2) pengecekan sejawat; dan (3) pengecekan anggota (member check). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, nilai-nilai pesantren yang diterapkan PPI dan PPQ sarat akan nilai-nilai pendidikan multikultural, yaitu: nilai toleransi, nilai demokrasi, nilai kesetaraan, dan nilai keadilan. Kedua, Implementasi penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural di PPI dan PPQ terpolakan menjadi dua, yaitu multicultural knowing dan multicultural feeling diberikan melalui kegiatan-kegiatan keseharian, di antaranya: disiplin dalam salat berjamaah, disiplin masuk kelas, disiplin berpakaian, disiplin berbahasa, disiplin bermukim di asrama, disiplin belajar dan membaca, disiplin waktu dan disiplin berolahraga. Ketiga, Penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural di PPI dan PPQ memberikan dampak positif terhadap sikap santri. Keempat, pembentuk nilai-nilai dari PPI dan PPQ cenderung sama yakni bersumber dari nilai-nilai individu para pendiri pesantren. Kelima, kedua pesantren tersebut berhasil menjaga masing-masing karakter pesantren

    Nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Al-Ishlah Lamongan dan Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik

    Get PDF
    Penelitian ini berawal dari fenomena-fenomena yang nampak menyangkut nilai-nilai pendidikan multikultural terdapat di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ishlah (selanjutnya disebut PPI) Lamongan dan Pondok Pesantren Qomaruddin (selanjutnya disebut PPQ) Gresik. Sebagaimana diketahui bahwa PPI telah berkomitmen dalam memegang nilai-nilai pesantren, dan dijadikan sebagai dasar pijakan perilaku pesantren. Nilai-nilai pesantren tersebut secara jelas tertulis dan dirumuskan dengan term nilai-nilai kejiwaan pondok pesantren. Sementara PPQ di dalam misinya terdapat nilai-nilai Islam ahl al-sunnah wa al-jamaah sebagai dasar memberikan keteladanan dalam kehidupan. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan menganalisis tentang nilai-nilai pendidikan multikultural yang ada di PPI dan PPQ dengan fokus kajiannya mancakup: (1) Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural; (2) Implementasi Pendidikan Multikultural; (3) Implikasi Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai key instrument, sedangkan untuk menentukan sumber data manusia menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara; (1) wawancara mendalam; (2) observasi berperanserta; dan (3) studi dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan teknik deskriptif yang penerapannya dilakukan dalam tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk mengetahui kredibilitas data, dilakukan dengan berbagai teknik, yaitu (1) triangulasi; (2) pengecekan sejawat; dan (3) pengecekan anggota (member check). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, nilai-nilai pesantren yang diterapkan PPI dan PPQ sarat akan nilai-nilai pendidikan multikultural, yaitu: nilai toleransi, nilai demokrasi, nilai kesetaraan, dan nilai keadilan. Kedua, Implementasi penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural di PPI dan PPQ terpolakan menjadi dua, yaitu multicultural knowing dan multicultural feeling diberikan melalui kegiatan-kegiatan keseharian, di antaranya: disiplin dalam salat berjamaah, disiplin masuk kelas, disiplin berpakaian, disiplin berbahasa, disiplin bermukim di asrama, disiplin belajar dan membaca, disiplin waktu dan disiplin berolahraga. Ketiga, Penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural di PPI dan PPQ memberikan dampak positif terhadap sikap santri. Keempat, pembentuk nilai-nilai dari PPI dan PPQ cenderung sama yakni bersumber dari nilai-nilai individu para pendiri pesantren. Kelima, kedua pesantren tersebut berhasil menjaga masing-masing karakter pesantren

    TRANSFORMASI NILAI VIA SINETRON DAN PROBLEM URBANISASI KULTURAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEORI KAPITAL PIERRE BOURDIEU

    Get PDF
    This write try approach issue transformation of value that happen through impressions of sinetron with in order to teory of Bourdieu about capital, where he (capital) play role that very important in affect habit a society. The sinetron is complexion of impressions that the most many broadcast by televition in Indonestion. Through various sinetron, proces domination of discourse happen. Result from the proces is urbanization or cultural of society to a value and culture urban for example that appear in televition. The sinetron domination the all simbolic of capital that have power for compel viewers acknowledge presence hierarchy of structure between himself with the people that views in screen. Finally, in simple borrow term of Foucault “sinetron can be regarded a “rite truth” that engineered for produce habit of society to direction that desired capital of power

    RELEVANSI FALSAFAH ORANG TENGGER TENTANG KEBAHAGIAAN TERHADAP UPAYA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

    Get PDF
    Against the understanding that the deep-rooted moral wisdom in Tenggerese life can be an alternative way of view amid the cur- rent multidimensional crisis, it aims to construct the theoretical constructs of the concept of happiness in Tengger’s view and how relevant it is to the nation’s character education efforts. The the- oretical constructions are done by using Aristotelian ethical theory (eudaimonisme) as a way of looking at the ethical values in the life of the Tenggerese.This research is a literature study (library research). Aristotelian ethics is the formal object of research, while its material object is the Tenggerian view of the nature of happiness. The methods used are induction, interpretation, and comparison. The method is used to analyze the meaning of happiness in Tengger’s view which is then reviewed from the perspective of the ethics of Aristotle’s happiness.Happiness in the Tenggerian view implies a state of equilibrium in total religiosity, so happiness can be called the ultimate goal of all the realities of this nature. Aristotle sees happiness as a “fullness” whose value can not be restricted (without qualifica- tion). Achievement is done by realizing the full human potential (rationality) in full and accompanied by the virtues (areté). The concept of Tenggerese happiness has a structural similarity to the concept of happiness in Aristotelian ethics. The Tenggerese, like Aristotle, see that happiness is not an instrumental purpose, but the ultimate goal of all human action. The Tengger people see a “tri-singular” relation in life, in a social, natural and spiritual context. On the basis of this relationship pattern then the main life is to keep the harmony alive. This view of the principle of har- mony then produces ethical virtues that are consistent with the principle (respect, harmony and simplicity). These virtues are the source of all good in life and, in the context of character educa- tion of the nation, these virtues can be a foothold and-especially- an example of what and how the character of this nation is built

    Film Industry as Part of Global Creative Industry: Learning from Indonesia

    Get PDF
    This paper describes the post-reform Indonesian film industry as one of the creative industry sub-sector. The creative industry has contributed to developing a city and a country to increase the market and the global economy. Creative industries have great potential to boost the economy and the quality of life of the Indonesian people. The international film industry can obtain revenue up to $10,162,657,657 (approximately IDR 980 trillion), with ticket sales reaching 1,276,715,780 pieces and the number of moviegoers went more than a 700million people. Meanwhile, in Indonesia, according to research by Oxford Economics, considering the direct and indirect transactions caused, the total economic contribution of the film and television industry to GDP in 2010 reached USD 2.98billion or 0.43 percent of all national GDP. This study aims to analyze three sub-sectors of the film industry, namely production, distribution, and exhibition, as well as to describe how the conditions in the national film industry in the post-reform era since the film industry was lined up as one of the sub-sectors of the creative industry

    KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU: PERAN MEDIASI MOTIVASI KERJA

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan terhadap kinerja guru, dan peran motivasi guru sebagai mediator peran kepemimpinan terhadap kinerja guru. Populasi seluruh guru Sekolah Menengah Pertama Islam (SMP) Islam di Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 110, menggunakan teknik proporsional random sampling, sampel yang digunakan adalah 52 guru. Pengumpulan datanya menggunakan angket dengan skala likert 5 poin, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan Path Analysis. Pimpinan kepala sekolah telah menerapkan strategi yang jelas dan realistis, peduli kepada anggota, memiliki kemampuan untuk memotivasi, menjaga kekompakan tim, menghargai perbedaan dan kepercayaan anggota. Guru memiliki motivasi kerja yang baik yang tercermin dari pemenuhan kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Guru juga memiliki kinerja yang baik, terlihat dari terpenuhinya target kinerja, kualitas kerja, ketepatan waktu, dan kepatuhan terhadap prinsip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kuat kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan kinerja guru, maka kepemimpinan kepala sekolah juga mampu meningkatkan motivasi kerja guru, dan motivasi kerja akan berkontribusi terhadap kinerja guru. Keywords: leadership, work motivation, teacher performance Abstrak: Penelitian bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan di sekolah terhadap kinerja guru, dan peran motivasi guru sebagai mediasi peran kepemimpinan di sekolah terhadap kinerja guru. Populasi seluruh guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam di Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 110, menggunakan teknik proportional random sampling, diambil sampel sebanyak 52 guru. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner yang disusun dengan Skala Likert 5 point, sedangkan teknik analisis data menggunakan Path Analysis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah telah menerapkan strategi yang jelas dan realistis, peduli terhadap anggota, memiliki kemampuan untuk memotivasi, menjaga kekompakan tim, menghargai perbedaan dan keyakinan anggota. Guru yang diteliti memiliki motivasi kerja yang baik, dicerminkan terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Guru juga memiliki kinerja yang baik ditunjukkan dari terpenuhinya target kinerja, kualitas kerja, ketepatan waktu, dan taat asas. Temuan penelitian ini jug menunjukkan bahwa semakin kuat kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan kinerja guru, kepemimpinan kepala sekolah juga mampu meningkatkan motivasi kerja guru, dan motivasi kerja akan berkontribusi pada kinerja guru. Kata kunci : kepemimpinan kepala sekolah; motivasi kerja, kinerja gur

    PKM Utilization of Podcasts as Communication Media for Da'wah Broadcasting during the Covid Outbreak

    Get PDF
    The COVID-19 pandemic requires people to adapt to current conditions that prohibit activities involving large numbers of people or create a crowd of people. Society is faced with virtual conditions in every situation activity, especially in religious activities. The places of worship are commonly closed. Today the implementation of prayer in the congregation is used to avoid the spread of covid 19. This article aims to report the results of community service related to the use of podcasts as a medium of communication broadcasting da'wah in mosques. This service activity also provides convenience for mosque administrators in the East Probolinggo area to deliver propaganda. This service is expected to help mosque administrators understand and use podcasts to communicate religious activities. And able to use social media and communication media to deliver spiritual information and da'wah

    Characterizing Students Through Religious Culture at Madrasah Aliyah Negeri 3 Banyuwangi

    No full text
    This age is a time for parents to educate their children by instilling good character values in the home, community, and school environment because children are very influential regarding character with their peers. Therefore, characteristics are essential for students to have a good personality found in the future. So this study aims to shape the student's character through a religious culture. This study aims to describe the formation of honest, disciplined, and socially caring students' character at Madrasah Aliyah Negeri 3 Banyuwangi. This research uses qualitative research methods with the type of case study research using descriptive data analysis. The results in this study indicate that the formation of student character through religious culture, namely honesty, disciplined, and social has resulted in good changes under the goals of educators in Madrasah Aliyah Negeri 3 Banyuwangi

    OTOMATIS SPRAY DESINFEKTAN KANDANG AYAM DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO

    No full text
    Technology plays a very important role in human life. Many devices and applications are created to facilitate human work. In the world of chicken farming many problems are found both in terms of objects and their management. In chicken farms, problems often arise about the decline in the quality of livestock due to disease attacks. Diseases in chicken farms arise due to poor chicken coop conditions and lack of attention from the management. To maintain the condition of the chicken coop remains sterile from disease attacks, then spraying disinfectant chemicals. Disinfectant chemicals are classified as dangerous when exposed to the human body directly. Automatic chicken cage disinfectant spray with Android-based arduino UNO aims to simplify and provide a sense of security when spraying disinfectant for farmers. The process of spraying disinfectant can be done remotely using an Android smart phone application and Arduino Uno microcontroller hardware with Bluetooth communication. HC-05 bluetooth module as a communication medium between Android smart phone with arduino Uno, diarfaghma 12 vdc pump, 80 psi as spray disinfectant while disinfectant spray drive uses 5 vdc motor. Automatic chicken cage disinfectant spray can be done at a maximum distance of 10 meters
    corecore