11 research outputs found

    Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Hb-A1c pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II

    Get PDF
    Backgrounds :Excess weight is a situation that is almost close to obesity, where a person can be declared overweight if the person has a BMI ≥ 23. Excessive fat deposits in the body of patients with excess weight or obesity can lead to insulin resistance which affects the patient's blood sugar and have a risk of1,71 times developing levels diabetes melitus. Without weight loss and lifestyle modification, people with metabolic syndrome have a significant risk of becoming type 2 diabetes melitus. Purpose:To find out the relationship between body mass index with Hb-A1c in patients FKTP diabetes melitus type 2 in independent practice doctor K. Hakikiyah Central Lampung. Methods:This study is an analytical  study and used Cross Sectional Approach, the population in this study is the patients FKTP diabetes melitus type 2 in independent practice doctor K. Hakikiyah Central Lampung. Sampling methods used the total sampling with a total of 56 people. Data analysis was done by univariate and bivariate analysis with spearman test.   Results:Result showed that the most BMI Body Mass Index was in overweight category with total of 30 people (53,6%). The highest frequency distribution of Hb-A1c levels is the highest category of 40 people (71,4%). It was found that there was a relations between Body Mass Index (BMI) with Hb-A1c in patients FKTP diabetes mellitus type 2 in independent practice doctor K. Hakikiyah Central Lampung, with p-value = 0.000, r = 0,600. Conclusion:It is known that there is a relationship between Body Mass Index (BMI) with Hb-A1c in patients FKTP diabetes melitus type 2 in independent practice doctor K. Hakikiyah Central Lampung August 2019. Keyword : body mass index (BMI), Hb-A1c, diabetes melitus tipe 2.Latar Belakang :Berat badan berlebih adalah keadaan yang hampir mendekati obesitas, di mana seseorang dapat dinyatakan berat badan berlebih apabila orang tersebut memiliki IMT ≥ 23. Timbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh penderita berat badan berlebih atau obesitas dapat mengakibatkan resistensi insulin yang berpengaruh terhadap kadar gula darah dan mempunyai risiko 1,71 kali terkena diabetes melitus. Tanpa adanya penurunan berat badan dan modifikasi gaya hidup, orang dengan sindrom metabolik memiliki resiko bermakna untuk menjadi diabetes melitus tipe 2.Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar Hb-A1c pada pasien FKTP diabetes melitus tipe 2 di praktik mandiri dokter K. Hakikiyah Lampung Tengah. Metode penelitian :Penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan Desain penelitian Cross Sectional, populasi adalah seluruh pasien FKTP diabetes melitus tipe 2 di praktik mandiri dokter K. Hakikiyah Lampung Tengah. Penarikan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 56 orang. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji spearman. Hasil :Distribusi frekuensi Indeks Massa Tubuh IMT terbanyak yaitu kategori berlebih sebanyak 30 orang (53,6 %). Distribusi frekuensi kadar Hb-A1c terbanyak yaitu kategori berlebih  sebanyak 43 orang (76,8 %). Di ketahui ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar Hb-A1c pada pasien FKTP diabetes melitus tipe 2 di praktik mandiri dokter K. Hakikiyah Lampung Tengah dengan nilai p-value = 0,000, r = 0,600. Kesimpulan:Ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar Hb-A1c pada pasien FKTP diabetes melitus tipe 2 di praktik mandiri dokter K. Hakikiyah Lampung Tengah.  Kata Kunci : Indeks Masa Tubuh, Kadar Hb-A1c, DMT2

    HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN EFIKASI DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

    Get PDF
    Mahasiswa kedokteran hidup dalam lingkungan yang kompetitif dan mengharuskan mahasiswa untuk menguasai banyak materi dalam waktu singkat, hal tersebut terkadang mengakibatkan tekanan dan beban bagi mahasiswa, sehingga dibutukan kemampuan afektif salah satunya adalah efikasi diri. Efikasi diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, salah satunya dipengaruhi oleh motivasi belajar. Mengetahui hubungan motivasi belajar dengan tingkat efikasi diri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Tahap Sarjana Universitas Malahayati angkatan 2019-2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan survey analitik, menggunakan metode cross sectional, alat ukur kuesioner MLSQ dan GSES, serta pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling. Didapatkan hasil penelitian dari responden sebanyak 228 mahasiswa dengan tingkat efikasi diri terbanyak dalam kategori tinggi berjumlah 197 mahasiswa (86,4%) dan tingkat efikasi diri terbanyak pada kategori tinggi berjumlah 128 mahasiswa (56,1%). Analisis statistik menggunakan uji spearman menunjukan p=value sebesar 0,000 (p < 0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,506. Terdapat hubungan bermakna antara motivasi belajar dengan tingkat efikasi diri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Tahap Sarjana Universitas Malahayati angkatan 2019-2022

    Hubungan Nilai Hematokrit Dan Nilai Trombosit Pada Pasien Demam Berdarah Dengue Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

    No full text
    ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease transmitted through mosquito bites of the genus Aedes, especially Aedes aegypti.  This disease is caused by the dengue virus which belongs to the Arthropod-Borne Virus, the genus Flavivirus, and the family Flaviviridae.  One of the laboratory parameters for diagnosing DHF is an increase in hematocrit and thrombocytopenia.  So that blood tests are very useful in the patient's condition and in determining the prognosis. To determine the relationship between hematocrit and platelet values in patients with dengue hemorrhagic fever at Dr. H. Abdul Moeloek Hospital, Lampung Province in 2020. This type of research is an analytic observational method (retrospective). This research was conducted at the Medical Records section of the Abdul Moeloek Hospital in Bandar Lampung from March 2021 to completion.  The number of samples was 67 people using the main Whitney statistical test. In this study, there were as many as 67 research samples who were studied, stating that most of the DHF patients had thrombocytopenia, there were 64 respondents (95.5%) and those who had normal platelets were 3 respondents (4.5%). And of the 67 studies, it was stated that most DHF patients had normal hematocrit values, there were 47 respondents (77.6%), 13 respondents (19.4%) had high hematocrit values and 7 respondents had low hematocrit (10.4). %). The results of the Mann Whitney test showed that the value of p = 0.000 because the value of p = 0.000 <0.05 so that it can be stated that Ha is accepted and Ho is declared rejected or there is a significant relationship between the hematocrit and platelet values in dengue hemorrhagic fever patients. This study concludes there is a significant relationship between the hematocrit and platelet values in dengue hemorrhagic fever patients with a p-value = 0.000. Keywords: Chronic renal failure, Creatinine, Hemoglobin ABSTRAK  Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes Aegypti. Penyakit ini  disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. Salah satu parameter laboratorium untuk menegakan diagnosis DBD adalah peningkatan hematokrit dan trombositopenia. Sehingga pemeriksaan darah sangat bermanfaat dalam pemantauan kondisi penderita dan penentuan prognosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan nilai hematokrit dan nilai trombosit pada penderita Demam Berdarah Dengue di RSUD Dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020. Jenis penelitian ini dengan metode observasional analitik. Penelitian ini dilakukan di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada bulan Maret 2021 hingga selesai. Jumlah sampel sebanyak 67 orang menggunakan uji statistic mann whitney. Didapatkan sampel penelitian sebanyak 67 yang diteliti, menyatakan bahwa sebagian besar pasien DBD mengalami trombositopenia terdapat 64 responden (95.5%) dan yang memiliki trombosit normal terdapat 3 responden (4.5%). Dan dari 67 yang diteliti, menyatakan bahwa sebagian besar pasien DBD memiliki nilai hematokrit normal terdapat 47 responden (77,6%), yang memiliki nilai hematokrit tinggi 13 responden (19,4%) dan yang memiliki hematokrit rendah terdapat 7 responden (10.4%). Hasil Uji Mann Whitney  didapatkan nilai p=0.000, karena nilai p=0.000 <0.05 sehingga dapat dinyatakan Ha diterima dan Ho dinyatakan ditolak atau terdapat hubungan yang bermakna, antara nilai hematokrit dan nilai trombosit pada pasien demam berdarah dengue. Terdapat hubungan yang bermakna, antara nilai hematokrit dan nilai trombosit pada pasien demam berdarah dengue dengan p-value = 0.000 Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Nilai Hematokrit, Nilai Trombosi

    SURVIVAL LIFE PENDERITA KANKER PAYUDARA PADA WANITA BERDASARKAN GRADING & KEMOTERAPI DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

    No full text
    Di Indonesia kanker payudara merupakan penyakit dengan persentase kasus baru yang paling tinggi dengan persentase 16.7 % dan kasus kematian dengan persentase 11.0 %  menempati posisi pertama pada kasus kematian akibat kanker pada wanita Grading dan kemoterapi merupakan faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup pada penderita kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kelangsungan hidup (survival life) wanita penderita kanker payudara pada wanita berdasarkan grading dan kemoterapi di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015-2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan retrospektif. Jumlah populasi 72 dan sampel 48. Data dianalisis menggunakan analisis survival metode Kaplan Meier. Grading pada penderita kanker payudara di RSUD Dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung terbanyak pada grade 3 (54.2%) dan terendah pada grade 1 (8.3%).  Penderita kanker yang menjalani kemoterapi (72.9%) dan yang tidak menjalani kemoterapi (27.1). Survival life selama 5 tahun penderita grade 1 adalah 100%, grade 2 adalah 89%, dan grade 3 adalah 20%. Survival life selama 5 tahun kelompok melakukan kemoterapi kelangsungan hidupnya adalah 65%. Berdasarkan grading, survival life selama 5 tahun lebih tinggi pada grade 1 Berdasarkan kemoterapi Survival life selama 5 tahun lebih tinggi pada kelompok yang menjalankan kemoterapi

    SURVIVAL LIFE PENDERITA KANKER PAYUDARA WANITA BERDASARKAN PROFIL IMUNOHISTOKIMIA DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

    No full text
    Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Tahun 2018, diperkirakan 627.000 wanita meninggal karena kanker payudara (15% dari semua kematian akibat kanker di kalangan wanita). Prevalensi penyakit ini, di Indonesia tahun 2018 sebanyak 137.514 kasus dengan jumlah kematian 18.279 kasus tiap tahunnya. Parameter dalam menentukan prognosis kanker payudara dapat diketahui melalui survival life kanker payudara yang merupakan perkiraan persentase pasien yang akan bertahan hidup dari kanker mereka untuk jangka waktu tertentu setelah didiagnosis. Untuk menganalisis survival life penderita kanker payudara ditentukan dari profil imunohistokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase survival life penderita kanker payudara wanita berdasarkan profil imunohistokimia di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian retrospektif. Populasi adalah seluruh penderita kanker payudara yang terdiagnosa tahun 2015. Setelah diikuti selama lima tahun (2019), didapat 35 sampel yang memenuhi kriteria. Analisis data menggunakan analisis survival metode Kaplan-Meier. Survival life 5 tahun dengan profil imunohistokimia luminal A: 80%; luminal B: 50%. Survival life 4 tahun HER2-enriched: 37,5%. Untuk triple negative/basal like, survival life 3 tahun sebesar 44%. Survival life tertinggi adalah penderita dengan luminal A, diikuti penderita dengan luminal B, HER2-enriched, triple negative/basal like

    Tingkat Pengetahuan Penulisan Resep Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Tahap Sarjana Program Studi Kedokteran Universitas Malahayati

    No full text
    ABSTRACT: KNOWLEDGE LEVEL OF RECEPTION WRITING AT END LEVEL BACHELOR STAGE BACHELOR OF MEDICAL STUDY PROGRAM, MALAHAYATI UNIVERSITY, 2020 Background: Prescription is the most important therapeutic transaction between doctor and patient in which a written order is attached about the drug to be used for the prevention of complications and the treatment of patient diagnosis directed by the doctor. Prescription writing is one of the materials studied by medical students, especially final year students because they have passed almost all clinical blocks. Objective: Determine the level of knowledge of prescription writing in the final year undergraduate students of the Malahayati University medical study program.Methodology: The type of research used in this research is descriptive quantitative. With a measuring instrument using a prescription writing questionnaire that has been tested for validity and reliability to the respondent. Result: Of the 190 respondents consisting of 63 men and 127 women who filled out the questionnaire, the knowledge level of prescription writing was obtained 96 respondents (50.5%) sufficient knowledge, 92 respondents (48.4%) good knowledge, and 2 respondents (1.1%) lack of knowledge. Conclusion: The majority of prescription writing knowledge of final year students of the Malahayati University medical study program has sufficient knowledge. With the topic of discussion, the majority of which were controlled by the respondents was the authority to write prescriptions and the less mastered was the abbreviation of prescription. Keywords: Knowledge Level, Prescription Writing  INTISARI: TINGKAT PENGETAHUAN PENULISAN RESEP PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR TAHAP SARJANA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2020 Latar Belakang: Resep merupakan sebuah transaksi teurapeutik terpenting antara dokter dengan pasien yang didalam nya terlampir perintah tertulis tentang obat yang akan digunakan untuk pencegahan komplikasi dan pengobatan diagnosis pasien yang diarahkan oleh dokter. Penulisan resep merupakan salah satu materi yang di pelajari mahasiswa kedokteran, terutama mahasiswa tingkat akhir karena telah melewati hampir seluruh blok klinis.Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan penulisan resep pada mahasiswa tingkat akhir tahap sarjana program studi kedokteran Universitas Malahayati.Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dengan alat ukur menggunakan kuesioner penulisan resep yang telah diuji validitas dan realibilitasnya kepada responden.Hasil: Dari 190 responden yang terdiri dari 63 laki-laki dan 127 perempuan yang mengisi kuesioner tingkat pengetahuan penulisan resep didapatkan 96 responden (50,5%) pengetahuan cukup, 92 responden (48.4%) pengetahuan baik dan 2 responden (1,1%) pengetahuan kurang.Kesimpulan: Mayoritas pengetahuan penulisan resep mahasiswa tingkat akhir program studi kedokteran Universitas Malahayati memiliki pengetahuan cukup. Dengan topik bahasan yang mayoritas sangat dikuasai responden adalah wewenang menulis resep dan yang kurang dikuasai adalah singkatan peresepan. Kata Kunci      : Tingkat Pengetahuan, Penulisan Rese

    Survival Life Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Stadium Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi

    No full text
    ABSTRACT In the United States, 40,920 women died in 2018 from breast cancer. In Indonesia In 2010 more than 80% were found to be at an advanced stage. At the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province, as one of the types A class referral hospitals in 2018, there were 204 breast cancer sufferers. This study aims to analyze the life of breast cancer sufferers in 2015-2020 based on the stage at the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province. Population and research sample of breast cancer patients diagnosed and recorded in the medical records of the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province who met the inclusion and exclusion criteria and selected by purposive sampling a number of 48 events, with an analytic observational design and the type of survival analysis. Most of the sufferers who suffered at the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province have a stage 1 of 20%, followed by patients with stage 2 by 20% and patients with stage 3 by 30%, and patients with stage 4 by 30%. In breast cancer patients who have stage 4, no one survived until year 5. In the second year, 100% died (survived only until year 2). The results of survival studies in patients with stage 4 breast cancer survived only until the second year. (fifth years survival 0%). Therefore, providing education about breast self-examination in order to prevent the potential for cancer and provide support to sufferers and their families so that they can continue to undergo routine treatment. Keywords: Breast cancer, Stage, Fifth years survival life. ABSTRAK Amerika Serikat mencatat ada 40.920 wanita meninggal pada 2018 akibat kanker payudara. Di Indonesia Tahun 2010 lebih dari 80% ditemukan berada pada stadium lanjut. Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, sebagai salah satu rumah sakit rujukan berkelas tipe A pada tahun 2018 didapat 204 penderita kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis survival life penderita kanker payudara tahun 2015-2020 berdasarkan Stadium di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Populasi dan sampel penelitian merupakan penderita kanker payudara yang terdiagnosa dan terdaftar pada rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta dipilih secara purposive sampling sejumlah 48 penderita kejadian, dengan desain observasional analitik serta jenis analisis survival. Sebagian besar penderita yang ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung memiliki stadium 1 sebesar 20%, diikuti pada penderita dengan stadium 2 sebesar 20% dan penderita dengan stadium 3 sebesar 30%, serta penderita dengan stadium 4 sebesar 30%. Pada penderita kanker payudara yang memiliki stadium 4, tidak ada yang bertahan hidup sampai tahun ke 5. Pada tahun kedua 100% meninggal (bertahan hidup hanya sampai tahun ke 2). Hasil penelitian ketahanan hidup pada penderita kanker payudara stadium 4 bertahan hidup hanya sampai tahun kedua. (survival life tahun kelima 0%). Oleh karena itu, pemberian edukasi mengenai pemerikasaan payudara sendiri (sadari) agar dapat tercegahnya potensi kanker dan memberikan dukungan terhadap penderita serta keluarganya sehingga dapat terus menjalani pengobatan rutin. Kata kunci: Kanker payudara, Stadium, Ketahanan hidup 5 tahun (survival life)

    HUBUNGAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2020

    No full text
    Abstrak : Hubungan Manajemen Waktu dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2020. Mahasiswa kedokteran mengalami stres akademik lebih berat dibandingkan mahasiswa jurusan lain dikarenakan banyaknya kegiatan di program studi yang terdiri atas kuliah pengantar, kuliah penunjang, praktikum, skills lab, tutorial, ujian blok, Objective Structured Clinical Examination (OSCE), dan ujian akhir. Mahasiswa kedokteran juga cendrung memiliki beban tugas yang lebih banyak dibandingkan program studi lain. Selain itu transisi metode pembelajaran dari online ke offline cendrung menciptakan tekanan (stressor) yang signifikan pada mahasiswa. Stres akademik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, salah satunya dipengaruhi oleh manajemen waktu. Mengetahui hubungan manajemen waktu dengan tingkat stres akademik pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional, alat ukur kuesioner Medical Student Stressor Questionnaire (MMSQ) dan Skala manajemen waktu, serta pengambilan sampel dengan teknik probability sampling. Didapatkan hasil penelitian dari responden sebanyak 89 mahasiswa dengan tingkat stres akademik terbanyak dalam kategori sedang yang berjumlah 46 mahasiswa (51,7%) dan tingkat manajemen waktu terbanyak pada kategori cukup dan buruk yang masing-masing memiliki jumlah yang sama yaitu berjumlah 35 mahasiswa (39,3%). Analisis statistik menggunakan uji pearson menunjukan p=value sebesar 0,612 (p > 0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,55. Tidak terdapat hubungan signifikan antara manajemen waktu dengan stress akademik pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2020

    HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2020

    No full text
    Abstrak : Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2020. Stres akademik dapat dialami oleh pelajar dari tingkat manapun, terutama pada mahasiswa. Dimana dalam dunia pendidikan tentu terdapat beberapa hal yang dapat memicu terjadinya stres akademik. Mahasiswa kedokteran biasanya mengalami tingkatan stres yang lebih berat dari mahasiswa jurusan lain, dikarenakan padatnya kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa kedokteran. Contohnya seperti sistem pembelajaran yang padat, tugas yang banyak, praktikum, tutorial, dan skill lab. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan lingkungan belajar dengan stres akademik pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan belajar dengan tingkat stres mahasiswa kedokteran. Didapatkan responden penelitian berjumlah 89 mahasiswa dengan tingkat lingkungan belajar terbanyak pada kategori baik sebanyak 78 orang (87,6%) dan tingkat stres akademik terbanyak kategori sedang berjumlah 46 orang  (51,7%). Hasil penelitian statistik menunjukkan p-value sebesar 0,113 (p > 0.05) dengan uji korelasi sebesar 0.169. Tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dengan stres akademik pada mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2020

    Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Lanjutan pada Anak Usia 18-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2022

    No full text
    Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib dan Campak Rubella diberikan untuk mencegah suatu penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, meningitis dan penyakit campak (morbilli/measles). Cakupan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib atau disebut juga imunisasi lanjutan pentavalen dan Campak Rubela di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah diperoleh angka 79,8%. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode ovbservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Didapatkan distribusi pengetahuan dan sikap ibu dari 45 responden diperoleh paling banyak pengetahuan baik 38 (85,0%), sikap baik 40 (88,9%), dan distribusi kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan tidak lengkap 31 (68,9%). Hasil uji statistik dengan Chi-Square diperoleh p value= 0,010 (p&lt;0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan. Hasil uji statistik dengan Chi-Square diperoleh p value= 0,001 (p&lt;0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2022
    corecore