12 research outputs found

    PEMANFAATAN EKSTRAK CARICA PAPAYA DALAM FORMULASI SAMPO DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK CLITORIA TERNATEA SEBAGAI FOAM BOOSTER

    Get PDF
    As Carica papaya have proteolytic enzymes (papain and kimopappin), as well as bioactive components such as alkaloids, saponins, tannins, and flavonoids that have an antifungal function by damaging the integrity of fungal cell walls and are toxic so that when the active compound is absorbed by pathogenic fungi it can cause damage to organelles. cells, inhibiting the work of enzymes, thereby inhibiting the growth of pathogenic fungi. Clitoria ternatea contains phenolic compounds that function as antioxidants that can be used to capture free radicals so that prevent and repair tissue damage. on hair. The purpose of this study was to determine the effect of papaya seed extract in inhibiting the growth of the fungus pityrosporum ovale and clitoria ternatea as foam formation in the manufacture of shampoo as a substitute for chemicals such as KOH. This research is experimental with the extraction method used is maceration. This research includes extract making, phytochemical screening test, antioxidant activity test, shampoo formulation, moisture content, foam height, density, viscosity, and irritation test based on shampoo quality standard SNI 06-2692-1992 as well as testing on the fungus pityrosporum ovale. In this study, a comparison of the concentration of the extract and the comparison of the stirring time was carried out with the aim of obtaining the best shampoo formula. The results of the analysis of the best shampoo formula are found in the comparison of the concentration of carica papaya 6%, 4% clitoria ternatea with a stirring time of 30 minutes, indicating that the anti-dandruff shampoo meets SNI quality standards

    PENYULUHAN PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK JELANTAH MENJADI SABUN DI ORGANISASI PKK KELURAHAN BUKIT BARU

    Get PDF
    Minyak goreng bekas atau minyak jelantah merupakan limbah yang berasal dari minyak nabati dan digunakan kembali untuk keperluan memasak. Masyarakat menggunakan minyak goreng bekas berulangkali karena harga minyak goreng yang terus meningkat. Padahal penggunaan minyak goreng secara berulang dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur minyak. Kerusakan minyak dapat dipercepat oleh adanya air, protein, karbohidrat dan bahan lain serta peningkatan suhu. Semakin lama penggunaan minyak untuk menggoreng semakin tinggi pula kandungan asam lemak bebas yang terbentuk sehingga mempengaruhi bahan pangan yang digoreng. Minyak goring bekas banyak mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik yang terbentuk selama proses penggorengan sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker. Selain berbahaya untuk kesehatan, minyak goreng bekas juga bisa menjadi limbah yang dapat merusak kelestarian lingkungan jika langsung dibuang tanpa adanya pengolahan. Sehingga perlu adanya alternatif pengolahan minyak goreng bekas menjadi barang yang bernilai ekonomis. Beberapa cara telah dilakukan seperti mengolah minyak goreng bekas menjadi bahan bakar alternatif seperti biodiesel atau mengolahnya menjadi bahan baku pembuatan sabun. Pada penyuluhan ini, minyak goreng bekas diolah menjadi sabun lunak melalui reaksi saponifikasi dimana hidrolisis asam lemak menjadi asam lemak dan glisero

    PELATIHAN PEMBIAKAN DAN PERBANYAKAN BIBIT NATA DE COCO PADA MASYARAKAT KELURAHAN GANDUS KECAMATAN GANDUS PALEMBANG

    Get PDF
    The aim of the community service is to provide training for starter breeding and making nata de coco. This activity is expected to provide motivation for entrepreneurship in the field of nata de coco for the Gandus community. The result of making nata de coco training, knowledge of participants including benefits and how to manufacture increased to 80-90%. Competence before practice was only around 20% and increased significantly after practice to 80%. The benefits of training and the suitability of the material provided and the video presented got a good response (85-90%). The residents' desire to retry nata de coco making and entrepreneurship was only around 60-75% of the total attendees. In the future, further training is needed such as Nata de coco production techniques, entrepreneurship training, and programmed and sustainable marketing and production management training

    PENGARUH JENIS PEMLASTIS TERHADAP SIFAT PERMEABILITAS FILM EDIBEL

    Get PDF
    Sifat permeabilitas merupakan karakteristik kemasan film edibel yang penting. Pemilihan jenis pemlastis (gliseorol, sorbitol dan polietilen glikol 400 (PEG 400) dapat mempengaruhi sifat permeabilitas film edibel. Karakteristik utama yang berpengaruh adalah kemampuan kemasan sebagai sekat terhadap uap air dan gas-gas dari atau ke lingkungan. Perpindahan uap air antara pangan dan lingkungan menyebabkan perubahan struktur pangan. Perpindahan gas seperti oksigen dan karbon dioksida yang mempengaruhi masa simpan pangan. Untuk meningkatkan sifat permeabilitas yang lebih baik diperlukan pemilihan pemlastis yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik film edibel dan jenis pemlastis terhadap pembuatan film edibel. Jenis pemlastis yang digunakan yaitu PoliEtilenGlikol 400 (PEG 400) dengan konsentrasi (1%, 2%, 3% v/v), Gliserol (10%, 15%, 20% v/v) dan Sorbitol (25%, 30%, 35% v/v). Jenis pemlastis sorbitol 25% memberikan hasil yang dapat meningkatkan karakteristik film edibel menjadi lebih baik dengan laju transmisi uap air 0.084 g mm/m2 24 jam kPa

    PENERAPAN IPTEKS PEMBUATAN MINYAK KELAPA MURNI SECARA FERMENTASI DI KELURAHAN 32 ILIR KECAMATAN ILIR BARAT II PALEMBANG

    Get PDF
    Jurusan Teknik Kimia melalui program pengabdian kepada masyarakat telah melaksanakan pelatihan pembuatan VCO dii kantor Kelurahan 32 ilir Kecamatan Ilir Barat II Palembang. Tujuan kegiatan untuk memotivasi masyarakat berwirausaha dalam bidang VCO. Teknologinya sederhana yaitu kepala santan dipisahkan dengan air, kemudian dicampur cairan bibit dengan rasio 3:1, dikocok dan difermentasi diam aerobik selama 8 jam pada suhu kamar. Setelah itu pisahkan tiga lapisan yang terbentuk yaitu bagian atas blondo,  di tengah minyak VCO kasar dan bagian bawah adalah cairan. Berdasarkan hasil penyuluhan, pengetahuan peserta terhadap VCO meningkat nyata dari 25-35% sebelum ceramah  menjadi 80-90% setelah ceramah.  Kompetensi praktek meningkat dari hanya 10-30% (sebelum praktek)  menjadi sekitar 80% setelah praktek. Respon peserta terhadap manfaat pelatihan mendapatkan nilai yang baik (80-90%). Tingkat optimisme untuk berwirausaha pembuatan VCO  hanya sekitar 60-75%, ini berarti masih perlu pelatihan lanjut teknik produksi VCO, pelatihan berwirausaha, dan pelatihan manajemen produksi serta pemasaran   yang terprogram dan berkelanjutan

    DESIGN PRINTING EQUIPMENT WASTE OF PLASTICS SCALE HOUSEHOLD WITH MOLDING INJECTION METHODE

    Get PDF
    Molding equipment waste plastic former household scale aims to determine the optimum temperature melting of the quality of products produced on the result of the plastic molding tool. Waste plastics molding tool is designed as a whole, using a stainless steel material for its design and material brass lever for parts heater. This methods tool works injection molding using a heater as a means of recycle plastic to produce versatile products. Parameters were tested in these experiments is that violence against melting temperature for the product of sample HDPE (High Density Polyethylene) and samples of products PP (Polypropylene). From the data obtained can be seen that the optimum temperature is good for sample HDPE (High Density Polyethylene) is 340°C, with the injection time of 3.9 minutes, while for sample PP (Polypropylene) is at a temperature of 290oC with injection time of 3.1 minutes. To test the hardness of products, product PP (Polypropylene) is better than the product samples HDPE (High Density Polyethylene)

    PEMBUATAN SABUN KERTAS ANTISEPTIK DARI EKSTRAK DAUN SIRIH SEBAGAI SARANA PENCEGAHAN COVID 19

    Get PDF
    Tangan merupakan sarana pemindah utama masuknya patogen ke dalam tubuh karena tangan merupakan anggota tubuh yang paling sering berkontak langsung dengan anggota tubuh lain dan benda-benda disekitar. Pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun merupakan langkah awal dalam pencegahan penularan COVID-19. Namun ditengah pandemi seperti ini akan sulit untuk menemukan ketersediaan sabun di semua tempat manual dan cenderung dapat menjadi sarana penularan COVID-19.  Oleh sebab itu pengabdian ini bertujuan mengajak masyarakat khususnya wali siswa TK Binawati menggunakan Paper soap (sabun kertas) berbahan baku alami karena dinilai mudah untuk dibawa kemana saja, dan muadah dalam penggunaannya, juga dapat menambah informasi baru dan keterampilan untuk para wali siswa dalam membuat sabun kertas. Respon umpan balik yang diberikan tim pelaksana pengabdian kepada peserta pengabdian menghasilkan respon positif terhadap kegiatan ini, yang awalnya belum mengetahui pembuatan dan penggunaan sabun kertas menjadi tahu akan hal tersebu

    Kajian Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) dan Cangkang Telur Dengan Penambahan Bioaktivator Mikro Organisme Lokal (MOL) Nasi Basi

    Get PDF
    Pupuk organik adalah pupuk yang berperan dalam meningkatkan aktivitas biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk pertumbuhantanaman. Kelebihan pupuk organik cair adalah mampu memberikan hara bagi tanaman tanpa merusak unsur hara di dalam tanah dan lebih mudah diserap oleh tanaman. Daun kersen dan cangkang telur merupakan bahan yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair karena mengandung berbagai jenis ion seperti ion nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K), Magnesium (Mg) dan kalsium (Ca). Pembuatan pupuk organik cair dilakukan menggunakan proses fermentasi dengan penambahan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) nasi basi, agar dapat memperoleh kualitas pupuk yang baik serta waktu fermentasi yang dinilai lebih cepat pada proses fermentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh volume bioaktivator MOL nasi basi (25, 50, dan 75 ml) dan lama fermentasi (7, 12, dan 18 hari) terhadap kualitas pupuk yang dihasilkan. Parameter yang diamati dalam pembuatan pupuk organik cair yaitu kandungan nitrogen (N), kandungan fosfor (P), kandungan kalium (K), pH dan organoleptik (warna dan aroma)

    Effect of Sugar, Ammonium Sulfate and Magnesium Sulfate as Supplementary Nutrients in Coconut Water Fermented by Acetobacter xylinum to Produce Biocellulose Membranes

    Get PDF
    Biocellulose can be made by fermentation of coconut water by Acetobacter xylinum. Microorganism. Several developed countries have been starting to research the use of biocellulose as a bio-cellulose that is easily broken down in the world of plastics or membranes, such as edible films and biocellulose membranes. In this study, the biocellulose produced from fermenting at room temperature for 15 days using nutrient-enriched coconut water was converted into cellulose membranes. The treatments in the fermentation process were variations of sugar (10%, 11%, 12%), variations in nitrogen sources using ammonium sulfate (0.3%, 0.4%, 0.5%) and variations in mineral sources using MgSO4 (0.10 %, 0.11%, 0.12%). The optimum results obtained in the experimental volume of 1 liter were in the condition of 12% sugar media, 0.5% ammonium sulfate and 0.12% MgSO4 where the biocellulose results had a thickness of 1.7 cm, 63.50% yield and 4.41 fiber content. %. Conversion of biocellulose into a biocellulose membrane through pressing and drying The test results of the biocellulose membrane had a rejection coefficient of 63.24% and a flux value of 15.28 lt.m-2 .hr-
    corecore