13 research outputs found

    Identifikasi Ektoparasit pada Ikan Mas Koi (Cyprinus Carpio Koi) di Kolam Budidaya Kampung Hiung, Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe

    Get PDF
    Parasit yang menginfeksi ikan budidaya dapat mengakibatkan menurunnya produksi bahkan kematian masal. Dalam jumlah sedikit, parasit yang menginfeksi masih dapat ditolerir oleh inang, tetapi dapat menyebabkan gangguan metabolisme bahkan kerusakan organ jika terjadi dalam intensitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ektoparasit pada ikan Mas Koi (Cyprinus carpio koi) di Kolam Budidaya Kampung Hiung, Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Perikanan dan Kebaharian Politeknik Negeri Nusa Utara. Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan didapatkan parasit, Dactylogyrus sp dan Lerneae sp, sedangkan nilai prevalensi tertinggi parasit yang menyerang ikan mas koi adalah Dactylogyrus sp yaitu sebesar 100% dan Lerneae sp 10%

    Budidaya Ikan Kolam Terpal di Kampung Kendahe II, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe

    Get PDF
    Mitra sasaran Program Iptek bagi Masyarakat (IbM) berlokasi di Kampung Kendahe II. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi masalah musim paceklik cuaca buruk di laut sehingga nelayan tidak bisa mencari ikan dan masalah kondisi tanah yang berpasir dan tidak dapat menahan air sehingga sulit membudidaya ikan, sehingga dilakukan pengabdian pada masyarakat budidaya kolam terpal sebagai alternatif yang baik di Kampung Kendahe II, Kecamatan Kendahe. Budidaya pada kolam terpal merupakan alternatif mata pencaharian dan pilihan yang tepat pada kondisi tanah yang berpasir karena pada tanah berpasir air akan terus berkurang karena langsung meresap ke tanah. Kondisi daerah pesisir pantai dan ketersediaan air tawar yang kurang memungkinkan usaha budidaya kolam terpal selanjutnya memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi perekonomian masyarakat di daerah ini. Tujuan IbM: 1) memberi bantuan kolam terpal bagi kelompok pembudidaya ikan. 2) memberi bantuan benih ikan nila bagi kelompok pembudidaya sebagai bibit budidaya alternatif ketika menghadapi paceklik di laut. Luaran program IbM yang telah dicapai: 1) kelompok pembudidaya telah membuat kolam terpal yang diberi oleh Tim IbM sebagi alternatif mata pencaharian. 2) Ikan nila yang diberikan olah Tim telah dibudidayakan pada kolam terpal

    PKM KELOMPOK BUDIDAYA IKAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT IKAN DI KAMPUNG NAHEPESE KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

    Get PDF
    Kegiatan penerapan Program Kemitraan Pada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk membantu petani ikan di Kampung Nahepese Kecamatan Manganitu dalam menanggulangi masalah penyakit ikan yang disebabkan oleh berbagai jenis patogen. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi penjelasan pengertian penyakit, faktor-faktor penyebab, cara-cara pencegahan dan pengobatan serta penerapan cara-cara mengobati melalui pakan imunostimulan yang terbuat dari ragi roti dan kunyit. Dengan adanya kegiatan ini, petani-petani ikan di kampung Nahepese dapat memahami penyakit ikan termasuk faktor-faktor penyebab, jenis-jenis penyakit,cara-cara pencegahan dan pengobatan penyakit ikan menggunakan bahan imunostimulan yang murah seperti ragi roti dan kunyit, selain untuk meningkatkan sistem imun ikan, ragi roti dan kunyit juga dapat meningkatkan nafsu makan ikan sehingga pertumbuhan ikan meningkat. Dengan pemahaman yang benar dan kemampuan untuk melakukan tindakan apabila timbul masalahpenyakit di lokasi budidaya, petaniā€“petani ikan di daerah ini akan mampu menekan kerugian akibat penyakit dan dengan demikian penghasilan para petani dapat ditingkatkan. Selanjutnya hal ini akan berdampak pada peningkatan usaha-usaha budidaya ikan air tawar. Dengan demikian para petani akan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan pendapatan daerah

    Penyebaran Penyakit Parasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kabupaten Kepulauan Sangihe

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penyebaran penyakit ikan, dan mengetahui jenis parasit yang menyerang ikan nila (Oreochromis niloticus) di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi pengambilan sampel di 8 (delapan) lokasi budidaya ikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu di Tabukan Utara Desa Beha, Tola, Kecamatan Tamako Desa Ulung Peliang, Kecamatan Manganitu Desa Hiung, Kecamatan Tahuna Timur Kelurahan Dumuhung, Kecamatan Kendahe Kelurahan Tariang lama, Kecamatan Tabukan Tengah Desa Kuma, Kecamatan Tahuna Kelurahan Mahena. Sampel ikan diperiksa di Laboratorium Perikanan dan Kebaharian Politeknik NegeriNusa Utara. Parasit yang ditemukan diidentifikasi dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan jenis parasit yang ditemukan yaitu Parasit Dactilogirus sp, Trichodina sp, Oodinium sp. Parasit ditemukan di delapan lokasi budidaya ikan, dimana setiap lokasi jumlah ikan yang diperiksa yaitu 10 ekor semuanya menunjukan hasil terinfeksi parasit. Parasit yang ditemukan terdapat pada organ insang, lendir dan sisik.Parasit Dactilogirus sp dan Trichodina sp ditemukan hampir pada semua ikan, sedangkan Oodinium sp ditemukan pada beberapa sampel ikan dari 3 lokasi budidaya Kuma, Manganitu dan Mahena

    TINGKAH LAKU IKAN CUPANG (Betta splendes) TERHADAP PAKAN YANG BERBEDA

    Get PDF
    Ikan cupang (Betta splendes) adalah salah satu ikan hias air tawar di daerah tropis (Linke, 1994). Salah satu keistimewaan ikan cupang adalah daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan warnanya (Susanto, 1992). Fungsi utama pakan adalah untuk kelangsunan hidup dan pertumbuhan (Mujiman, 1992). Tingkah laku ikan terhadap pakan secara umum mempunyai dua pola yaitu aktif mencari pakan pada siang hari (diurnal) dan malam hari (nokturnal). Untuk ikan cupang termasuk tipe diurnal (Mudjiman, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku atau respon ikan cupang (Betta splendes) terhadap pakan yang berbeda dan untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan hidup ikan cupang (Betta splendes). Wadah yang digunakan dalam penelitian adalah toples kaca sebanyak 9 buah. Ikana cupang yang menjadi obyek penelitian sebanyak 9 ekor. Pakan yang diberikan adalah pakan cacing sutra (Tubifex sp), cacing darah, dan pelet ā€œTakariā€ sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari secara ā€œed libitumā€. Respon makan ikan cupang berbeda-beda, dimana pemberian cacing sutra adalah kurangaktif, pakan cacing darah adalah sangat aktif dan pakan Takari adalah aktif. Pertumbuhan panjang rata-rata ikan cupang yang tertinggi pada wadah B (cacing darah) yaitu 3,3 cm dan diikuti wadah C (pakan Takari) yaitu 3,0 cm dan wadah A (cacing sutra) yaitu 2,9 cm. Pertambahan berat rata-rata yang tertinggi pada wadah B (cacing darah) yaitu 1,50gr, sedangkan wadah C (pakan Takari) yaitu 1,20 gr dan wadah A (cacing sutra) yaitu 1,07gr. Tingkat keberhasilan hidup ikan cupang (B.splendes) untuk semua wadah pemeliharaan adalah 100%

    Peningkatan Pertumbuhan dan Sintasan Hidup Ikan Bawal (Colossoma macropumum) dengan Penambahan Ragi Roti dalam Pakan

    Get PDF
    The conducted of this study was to investigate the effect of yeast on growth and survival rate of freshwater pomfret fish. This research used complete randomized design with five treatments, each with 3 replications. The treatments was given by treament A (0 gr yeast/ kg feed), B ( 5 gr yeast/ kg feed), C (10 gr yeast/kg feed), D (15 gr yeast/ kg feed), E (20 gr yeast/ kg feed). Frequency of feeding was 2 times a day 5%bb. This research showed that the addition of yeast significally influenced growth and survival rate of pomfret fish. The higest yeast dossage in feed causing highest growth of pomfret fish.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ragi roti terhadap pertumbuhan ikan bawal (Colossoma macropomum). Ikan bawal yang digunakan berukuran 5-8 cm dengan berat awal 11,35 gr. Rancangan penelitian berupa rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan yaitu, A (0 gr ragi roti/ kg pakan), perlakuan B (5 gr ragi roti/kg pakan), perlakuan C (10 gr ragi roti/kg pakan), perlakuan D (15 gr ragi roti/kg pakan). Perlakuan E (20 gr ragi roti/kg pakan). Frekuensi pemberian pakan dua kali sehari dengan jumlah pakan berdasarkan 5%bb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ragi roti berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan sintasan hidup ikan bawal. Semakin tinggi dosis ragi roti dalam pakan, semakin tinggi pertumbuhan ikan bawal

    Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Pembibitan dan Penanaman Mangrove di Pantai Salurang, Kepulauan Sangihe

    Get PDF
    Mangrove memainkan peran sangat krusial bukan saja sebagai pelindung pesisir pantai tetapi juga sebagai tempat perkembangbiakan dan hunian beragam organisme dan sebagai sumber berbagai bahan bioaktif berpotensi medis. Kerusakan vegetasi mangrove di Kampung Salurang Kabupaten Sangihe yang merupakan daerah hilir akibat aktivitas tambang di daerah hulu menyebabkan penurunan drastis hasil tangkapan ikan di kampung Salurang dan musnahnya berbagai sumber bahan bioaktif potential. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memulihkan vegetasi mangrove yang telah rusak di kampung Salurang. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi (1) survei dan konsultasi dengan pemerintah kampung untuk menentukan lokasi penanaman dan tanggal pemberian materi penyuluhan, (2) pendampingan untuk pembibitan mangrove oleh tim kepada masyarakat, (3) pelaksanaan kegiatan mencakup pemberian materi kepada masyarakat termasuk pemuda dan siswa sekolah menengah pertama dan penanaman mangrove bersama masyarakat. Hingga saat ini, sekitar 76% dari 95% mangrove yang ditanam tumbuh dengan baik dan pertumbuhannya masih terus dipantau. Kegiatan ini memiliki implikasi penting bukan saja untuk lingkungan dan kehidupan masyarakat pesisir tetapi juga untuk melindungi organisme simbion mangrove maupun mangrove itu sendiri sebagai sumber berbagai bahan bioaktif potensial

    Budidaya Ikan Kolam Terpal di Kampung Kendahe II, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe

    Full text link
    Mitra sasaran Program Iptek bagi Masyarakat (IbM) berlokasi di Kampung Kendahe II. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi masalah musim paceklik cuaca buruk di laut sehingga nelayan tidak bisa mencari ikan dan masalah kondisi tanah yang berpasir dan tidak dapat menahan air sehingga sulit membudidaya ikan, sehingga dilakukan pengabdian pada masyarakat budidaya kolam terpal sebagai alternatif yang baik di Kampung Kendahe II, Kecamatan Kendahe. Budidaya pada kolam terpal merupakan alternatif mata pencaharian dan pilihan yang tepat pada kondisi tanah yang berpasir karena pada tanah berpasir air akan terus berkurang karena langsung meresap ke tanah. Kondisi daerah pesisir pantai dan ketersediaan air tawar yang kurang memungkinkan usaha budidaya kolam terpal selanjutnya memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi perekonomian masyarakat di daerah ini. Tujuan IbM: 1) memberi bantuan kolam terpal bagi kelompok pembudidaya ikan. 2) memberi bantuan benih ikan nila bagi kelompok pembudidaya sebagai bibit budidaya alternatif ketika menghadapi paceklik di laut. Luaran program IbM yang telah dicapai: 1) kelompok pembudidaya telah membuat kolam terpal yang diberi oleh Tim IbM sebagi alternatif mata pencaharian. 2) Ikan nila yang diberikan olah Tim telah dibudidayakan pada kolam terpal
    corecore