121 research outputs found

    Metode Guided Inquiry Efektif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pembelajaran matematika dengan metode guided inquiry pada pokok bahasan Peluang. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Martapura, dipilih dua kelas yang dipilih secara acak. Kelas pertama merupakan kelas eksperimen diberikan pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran guided inquiry, sedangkan kelas kedua merupakan kelas kontrol yang diberikan metode pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode guided inquiry efektif ditinjau dari aspek prestasi belajar dan motivasi belajar siswa, pembelajaran konvensional efektif ditinjau dari aspek prestasi belajar dan motivasi belajar siswa, dan pembelajaran matematika dengan metode guided inquiry lebih efektif daripada pembelajaran konvensional ditinjau dari aspek prestasi belajar dan motivasi belajar siswa

    Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SD Kota Banjarmasin

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD Kota Banjarmasin melalui penerapan tujuh komponen manajemen pada MBS. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sebanyak lima Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/pengajar di jenjang SD sederajat di Kota Banjarmasin yang terdiri dari SD negeri dan swasta diwawancarai mengenai implementasi MBS sesuai dengan kondisi dan situasi di sekolahnya masing-masing berdasarkan indikator MBS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada manajemen kurikulum dan pembelajaran, semua sekolah telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum. Kemudian, pada manajemen peserta didik, semua sekolah melaksanakan PPDB sesuai dengan ketentuan dan melakukan program pembinaan karakter disiplin, BK, kesehatan, dan keamanan. Selanjutnya, pada manajemen pendidik dan tendik, setiap sekolah memiliki ragam perencanaan, pengadaan, perekrutan, serta pembinaan pendidik dan tendik. Pada manajemen sarana dan prasarana, semua sekolah memiliki ragam perencanaan, pengadaan, pengawasan, pemeliharaan, inventarisasi, dan penataan sarana dan prasarana. Adapun untuk manajemen keuangan dan pembiayaaan, semua sekolah memperoleh dana BOS dari Pemerintah serta memiliki ragam perencanaan, penyusunan, implementasi, serta evaluasi RKAS. Untuk manajemen hubungan sekolah dan masyarakat, semua sekolah membina dan melibatkan masyarakat sekitar pada kegiatan sekolah tertentu. Terakhir, pada manajemen budaya dan lingkungan sekolah, semua sekolah memiliki visi dan misi yang jelas. Secara umum, komponen MBS terlaksana di kelima sekolah tersebut walaupun belum sepenuhnya sempurna

    Problem Based Learning : Solusi Pembelajaran Matematika yang Pasif

    Full text link
    Setiap pendidikan pasti melibatkan pemecahan masalah atau rencana untuk menyelesaikan masalah. Ketika seorang guru merumuskan masalah, memberikan fakta, dan prosedur penyelesaian masalah kepada siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan nalar dan penyelidikan, siswa mungkin mengingat materi tersebut tetapi tidak akan benar-benar mengerti. Oleh karena itulah, Problem Based Learning (PBL) menyediakan struktur untuk membantu siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi tidak pasif. Tulisan ini merupakan kajian pustaka dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 3 Banjarmasin tahun 2016 yaitu tentang keefektifan model pembelajaran PBL dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kepercayan diri siswa

    Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal dan Kepercayaan Diri Siswa melalui Efektivitas Model Pembelajaran Pbl

    Full text link
    Penelitian ini berjudul “Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal dan Kepercayaan Diri Siswa melalui Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)”. Kecerdasan interpersonal termasuk dalam jenis kecerdasan majemuk. Tidak semua siswa yang memiliki kecerdasan ini. Oleh karena itu, seorang guru perlu untuk memahami dan mengembangkan potensi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal ini. Kecerdasan interpersonal juga berhubungan erat dengan emosi seseorang sehingga kecerdasan ini berhubungan erat dengan kepercayaan diri siswa. Penelitian dilakukan pada siswa dari dua kelas yang memiliki kemampuan setara dengan model pembelajaran yang berbeda. Kelas pertama merupakan kelas eksperimen diberikan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran problem based learning (PBL), sedangkan kelas kedua merupakan kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran konvensional. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa dan kepercayaan diri siswa. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ditinjau dari kecerdasan interpersonal dan kepercayaan diri siswa

    MENGELOLA KECEMASAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

    Get PDF
    Kecemasan merupakan salah satu faktor emosional siswa. Kecemasan adalah salah satu alasan mengapa hubungan interpersonal yang tepat sangat penting dalam memahami matematika. Hal ini dikarenakan bahwa kecemasan itu sendiri dapat meningkat, bersifat subjektif, dan menyulitkan pemahaman. Siswa yang lebih cemas akan berusaha semakin keras, tapi pemahaman mereka akan semakin memburuk, sehingga semakin membuatnya cemas. Oleh karena itu siswa belajar secara parsial. Hal ini akan membentuk pengalaman interpersonal siswa. Siswa yang merasa kurang cemas dalam pembelajaran matematika dikarenakan siswa tersebut mengetahui bahwa ia mampu mengatasi masalah dalam belajar matematika, maka ia akan dapat menggunakan kecemasaannya dalam menyelesaikan masalah tersebut. Kecemasan dapat menjadi stimulus yang berguna. Adaptasi terhadap kecemasan adalah bagian dari cara mengatasi kecemasan dalam pemecahan masalah. Pada makalah ini akan diuraikan beberapa hal yang mungkin dapat mengelola kecemasan dalam pembelajaran matematika. Kata kunci: kecemasan, pembelajaran matematik

    Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Menggunakan Kartu Bilangandi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ketapang

    Full text link
    Increasing or developing students learning activity in mathematic's learning by number's card in class IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ketapang. Method used in this research is descriptive method. Form of research is suitable with this research namely classroom action research (CAR). Character of this research is collaborative. Result of this research shows there is students developing activity in mathematic's learning process namely: Physic activity syclus 1 is 66,6%, syclus 2 is 79,55%. Mental activity syclus 1 is 51,8%, syclus 2 is 74%. Emotional activity syclus 1 is 37%, syclus 2 is 62,9%. This case means learning by card's number media in mathematic's learning process give big influence to students learning activity class IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ketapang

    Problem based learning

    Get PDF
    Setiap pendidikan pasti melibatkan pemecahan masalah atau rencana untuk menyelesaikan masalah. Ketika seorang guru merumuskan masalah, memberikan fakta, dan prosedur penyelesaian masalah kepada siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan nalar dan penyelidikan, siswa mungkin mengingat materi tersebut tetapi tidak akan benar-benar mengerti. Oleh karena itulah, Problem Based Learning (PBL) menyediakan struktur untuk membantu siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi tidak pasif. Tulisan ini merupakan kajian pustaka dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 3 Banjarmasin tahun 2016 yaitu tentang keefektifan model pembelajaran PBL dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kepercayan diri siswa

    Mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kepercayaan diri siswa melalui efektivitas model pembelajaran PBL

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal dan Kepercayaan Diri Siswa melalui Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)”. Kecerdasan interpersonal termasuk dalam jenis kecerdasan majemuk. Tidak semua siswa yang memiliki kecerdasan ini. Oleh karena itu, seorang guru perlu untuk memahami dan mengembangkan potensi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal ini. Kecerdasan interpersonal juga berhubungan erat dengan emosi seseorang sehingga kecerdasan ini berhubungan erat dengan kepercayaan diri siswa. Penelitian dilakukan pada siswa dari dua kelas yang memiliki kemampuan setara dengan model pembelajaran yang berbeda. Kelas pertama merupakan kelas eksperimen diberikan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran problem based learning (PBL), sedangkan kelas kedua merupakan kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran konvensional. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa dan kepercayaan diri siswa. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ditinjau dari kecerdasan interpersonal dan kepercayaan diri siswa

    The Implementation of School-Based Management in Supporting Standard of School Infrastructure and Facilities in Islamic Private School

    Get PDF
    This study aim to describe the efforts made in meeting the standards of facilities and infrastructure in implementing school-based management in an Islamic school in East Kalimantan. The research also describes community empowerment in the school environment and describes the supporting and inhibiting factors in implementing school-based management in meeting the standards of facilities and infrastructure. The place that the writer used as the research object was at one of the Islamic schools located in Samarinda, East Kalimantan. The time that the author uses to conduct research is from September 2022 to October 2022. In this look at the writer makes use of a descriptive qualitative approach, that is, a examine aimed at describing and studying phenomena, events, social sports, attitudes, ideals, perceptions, humans's mind in my opinion or in agencies. More than one descriptions are used to locate ideas and reasons that cause conclusions. Implementation of School-Based Management in Compliance with Infrastructure Standards in schools has been well managed and in accordance with the basic needs of schools regarding compliance with infrastructure standards

    Demyelinating disease masquerading as a surgical problem: a case series

    Get PDF
    <p>Abstract</p> <p>Introduction</p> <p>We report three cases of demyelinating disease with tumor-like presentation. This information is particularly important to both neurosurgeons and neurologists who should be aware that inflammatory demyelinating diseases can present as a mass lesion, which is indistinguishable from a tumor, both clinically and radiologically, especially when there is no evidence of temporal dissemination of this disease.</p> <p>Case presentation</p> <p>The first patient was a 42-year-old Malay woman who developed subacute onset of progressive quadriparesis with urinary incontinence. Magnetic resonance imaging of her spine showed an intramedullary lesion at the C5-C7 level. She was operated on and biopsy was suggestive of a demyelinating disease. Retrospective history discovered two episodes of acute onset of neurological deficits with partial recovery and magnetic resonance imaging of her brain revealed demyelinating plaques in the centrum semiovale.</p> <p>The second patient was a 16-year-old Malay boy who presented with symptoms of raised intracranial pressure. A computed tomography brain scan revealed obstructive hydrocephalus with a lesion adjacent to the fourth ventricle. An external ventricular drainage was inserted. Subsequently, a stereotactic biopsy was taken and histopathology was reported as demyelination. Retrospective history revealed similar episodes with full recovery in between episodes.</p> <p>The third case was a 28-year-old Malay man who presented with acute bilateral visual loss and confusion. Magnetic resonance imaging of his brain showed a large mass lesion in the right temporoparietal region. Biopsy was consistent with demyelinating disease. Reexamination of the patient revealed bilateral papillitis and not papilledema. Visual evoked potential was prolonged bilaterally. In all three cases, lumbar puncture for cerebrospinal fluid study was not carried out due to lack of patient consent.</p> <p>Conclusions</p> <p>These cases illustrate the importance of considering a demyelinating disease in the differential diagnosis of a mass lesion. Critical analyses of clinical presentations coupled with good physical examination are vital in assisting clinicians to reach the correct diagnosis.</p
    corecore