369 research outputs found

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II / MAGANG III DI SLB AUTIS CITRA MULIA MANDIRI

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus tahun 2015 yang berlokasi di SLB Autis Citra Mulia Mandiri telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 10 agustus – 12 September 2015. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di sekolah, sebagai bekal untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang profesional yang memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi penyusunan RPP, praktek mengajar, pembuatan soal evaluasi, serta kegiatan lainnya yang diselenggarakan di sekolah. Praktek mengajar dimulai dari tanggal 31 Agustus sampai dengan 10 September 2015, dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan yaitu dengan satu subjek yang bernama Bagas Ridho Pambudi yang duduk dikelas VII SMPLB dan 19 kali pendampingan mengajar. Program kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat adanya bimbingan dan arahan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing selama praktek mengajar serta peran aktif peserta didik selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu terlaksananya program PPL ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari pihak sekolah yang telah memberikan keluasan kesempatan kepada para mahasiswa PPL untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Namun terdapat hambatan yang ditemui praktikan dalam melaksanakan PPL yakni praktikan masih kurang dalam penguasaan kelas, selama pembelajaran berlangsung seringkali praktikan mengalami kesulitan dalam mengontrol siswa terutama saat penguasaan kelas. Ketika diberi umpan balik, untuk menanyakan kejelasan dan ketidakjelasan siswa terhadap materi, Praktikan menyadari bahwa munculnya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan PPL adalah hal yang wajar. Karena hal ini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi praktikan selama mengajar

    RADIOLOGICAL HAZARDS ESTIMATION BY NATURAL RADIOACTIVITY IN WATER SAMPLES ALONG BATANG HARI RIVER, JAMBI

    Get PDF
    Illegal mining activity is still operated along the watershed of Batang Hari, which could potentially be contaminated by natural radionuclides, which are Uranium-238 (238U), Thorium-232 (232Th), Radium-226 (226Ra), Polonium-210 (210Po), Kalium (40K), and Lead-210 (210Pb). This study aimed to measure activity concentrations of 238U, 232Th, and 40K in river water, groundwater, and drinking water samples along Batang Hari River, then calculate radiological hazard parameters in the sample. The sample collects from 3 different locations from 3 sample types Muaro Jambi District, Jambi City, District Batanghari, Tebo District, and Bungo District. The samples were measured using gamma spectrometry High Purity Germanium (HPGe) for 17 hours. The results showed that the average value of the radiology hazard parameters sample consists of Raeq 0,307653, AEDE that is 1,771 x10-6, and each external and internal hazard index are 0,00083 and 0,00155, respectively. The radiological hazard parameters in water samples along Batang Hari River, Jambi, are below the limit recommended that Raeq is 370 Bq.L-1, AEDE is 1 mSv.y-1, and hazard index Hex and Hin are 1. This study showed that the water is safe and fulfills the radiological aspect of water quality requirements

    RADIOAKTIVITAS ALAM PADA SAMPEL AIR SUNGAI, AIR SUMUR DAN AIR MINUM DI SEPANJANG SUNGAI BATANG HARI, JAMBI

    Get PDF
    Sungai Batang Hari merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera yang mengalir melewati Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi. Sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Hari masih ditemukan lokasi aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang beroperasi. Sumber air yang berasal dari sungai maupun bawah tanah di daerah penambangan emas dapat terkontaminasi radionuklida alam seperti Uranium-238 (238U), Torium-232 (232Th), Radium-226 (226Ra), Polonium-210 (210Po), Kalium (40K), dan Timbel-210 (210Pb). Pentingnya untuk menilai kualitas air yang dikonsumsi dari aspek radioaktif, maka perlu dilakukan penelitian pengukuran radionuklida 238U, 232Th, dan 40K pada air sungai, air sumur (bawah tanah), dan air minum dari daerah sampel yang dialiri oleh sungai Batang Hari yaitu Kota Jambi, Kab. Muaro Jambi, Kab. Tebo, Kab. Batanghar, dan  Kab. Bungo. Sampel diukur menggunakan spektrometer gamma detektor High Purity Germanium (HPGe). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi aktivitas tertinggi 238U, 232Th, dan 40K  masing- masing yaitu 0,1916± 0,05 Bq.L-1; 0,04±0,03 Bq.L-1; dan 0,68±0,04 Bq.L-1. Konsentrasi aktivitas pada sampel air berada di bawah batas ambang yang direkomendasikan oleh PERKA BAPETEN No. 9 Tahun 2009, WHO Guidelines for Water Quality 2011, dan UNSCEAR Report 2000 sehingga aman dan memenuhi syarat standar kualitas radioaktif air

    Penentuan Laju Dosis Efektif Gas Radon (222Rn) dan Gas Thoron (220Rn) Menggunakan CR-39 di Nagari Solok Bio-Bio, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat

    Get PDF
    Telah dilakukan pengukuran laju dosis efektif dari gas radon (222Rn) dan gas thoron (220Rn) menggunakan CR-39 di Nagari Solok Bio-Bio, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui laju dosis efektif yang diterima oleh masyarakat di Nagari tersebut. CR-39 dipasang sebanyak 30 buah selama 4 bulan di langit-langit rumah masyarakat di lokasi tersebut. Hasil pengukuran nilai laju dosis efektif dari gas radon berada pada rentang (0,18 - 4,01) mSv/tahun dan nilai laju dosis efektif dari gas thoron ialah (0,07-0,74) mSv/tahun. Hasil pengukuran laju dosis berada di bawah nilai ambang batas yang direkomendasikan pada PERKA BAPETEN NO.16 Tahun 2013, kecuali nilai laju dosis efektif gas radon yang terdapat pada rumah No.4 dengan nilai 4,01 mSv/tahun

    Penentuan Konsentrasi Radionuklida (226Ra, 210Pb, 210Po dan 40K) pada Tembakau Rokok yang Beredar di Kota Padang Menggunakan Spektrometer Gamma dan RAD7

    Get PDF
    Telah dilakukan pengukuran konsentrasi radionuklida (226Ra, 210Pb, 210Po dan 40K) pada tembakau rokok di Kota Padang menggunakan spektrometer gamma dan RAD7.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi radionuklida pada tembakau rokok dan mengestimasi dosis efektif tahunan yang diterima perokok.  Pengukuran konsentrasi radionuklida dilakukan pada 3 merek tembakau rokok, diawali dengan preparasi sampel, kalibrasi spektrometer gamma dan RAD7, serta pengukuran konsentrasi radionuklida.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 226Ra terukur pada semua sampel dengan nilai tertinggi ialah (2,29 ± 0,56) Bq/kg.  Konsentrasi 210Po terukur pada semua sampel dengan nilai tertinggi yaitu 1,61 Bq/kg.  Konsentrasi 40K terukur di semua sampel tembakau rokok dengan nilai tertinggi ialah (1.069,05 ± 101,97) Bq/kg. Konsentrasi radionuklida 210Pb tidak terukur pada semua sampel.  Estimasi dosis efektif tahunan yang diterima perokok paling tinggi berasal dari radionuklida 226Ra yaitu 36,1 μSv/tahun, estimasi dosis efektif tahunan total ialah 88,5 μSv/tahun.  Nilai konsentrasi radionuklida yang terukur melebihi batas konsentrasi radionuklida oleh IAEA TE 1788, sedangkan nilai estimasi dosis efektif tahunan yang didapatkan tidak melebihi batas dosis yang ditetapkan UNSCEAR 2010

    Penentuan Konsentrasi Radionuklida 137Cs dalam Susu Sapi di Nagari Sungai Kamuyang Sumatera Barat

    Get PDF
    Telah dilakukan penentuan konsentrasi radionuklida 137Cs pada susu sapi di Nagari Sungai Kamuyang, Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi radionuklida buatan 137Cs pada susu sapi yang ditinjau berdasarkan PERMENKES RI No. 1031 tahun 2011, serta menentukan  konsentrasi radionuklida buatan 137Cs pada rumput dan tanah yang ditinjau berdasarkan PERKA BAPETEN No. 16 tahun 2012. Sampel yang diukur terdiri dari sampel susu sapi sebanyak 3 liter, rumput sebanyak 2 kg, dan tanah pada kedalaman 0-15 cm sebanyak 2 kg. Penelitian diawali dengan preparasi sampel, kemudian diukur selama 17 jam menggunakan spektrometer gamma yang sudah dikalibrasi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa radionuklida 137Cs hanya terdeteksi pada sampel tanah dengan konsentrasi 0,42 ± 0,19 Bq/kg. Konsentrasi radionuklida 137Cs pada sampel tanah dan rumput berada di bawah batas maksimum yang ditetapkan PERKA BAPETEN No. 16 tahun 2012 sedangkan jika ditinjau berdasarkan PERMENKES RI No. 1031 tahun 2011 maka hasil pengukuran konsentrasi radionuklida 137Cs dalam susu sapi di Nagari Sungai Kamuyang berada di bawah batas maksimum konsentrasi 137Cs

    Perkiraan Dosis Radiasi Yang Diterima Publik Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    Full text link
    Bangka and Belitung Islands is known to have the geological potential of mineral resources, especially tin along with its accessory minerals which are distributed in almost all land and sea regions. Besides tin, tin mining activities in Bangka Belitung produces a by-product containing radioactive substances which have a risk as one of factor that can affect on the health of publics members. A major contribution of the radiation dose to the publics health comes from natural radionuclides of 226Ra, 232Th and 40K in accessory minerals of tin core. The aim of this study was to estimate the total annual radiation dose received by the cmembers of the public in Bangka-Belitung through external and internal exposure. Estimation of external dose was based on the concentration of 226Ra, 232Th and 40K in the soil and gamma exposure rate direct measurement in public houses. While the internal dose was estimated based on intake of 226Ra, 232Th and 40K by ingestion of foodstuffs that were consummed by public of Bangka - Belitung (vegetables, seeds, tubers, fruits, fishes and drinking water). Internal dose also estimated from the inhalation of radon (222Rn) and thoron (220Rn) inside the house. The annual effective external doses of outdoor and indoor ranged between 0,05 to 11,55 mSv (mean=1,17 mSv) and 0,15 to 2,10 mSv (mean=0,69 mSv) per year respectively. The annual effective internal doses by ingestion of foodstuffs and drinking water and inhalation of radon and thoron gases were 0.20 mSv, 0,76 mSv and 2,32 respectively. So that the total annual effective doses received by the member of the public in Bangka-Belitung through external and internal exposure was 5.14 mSv. In conclusion, the members of the public in Bangka – Belitung islands received higher dose of radiation than the worldwide average value for normal areas

    Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Menggunakan Metode Penugasan di Sekolah Dasar

    Full text link
    The purpose of this research is to increase the activity of students in the Social Sciences using the assignment method. The method used in this research is descriptive method. Form of research using classroom action research. These results indicate that the ability of researchers make lesson plans using the Social Sciences assignment method in class IV in the research cycle 1 percentage 58.33% was obtained later in the cycle 2 increased by 91.67%. The ability of researchers to implement the Social Sciences learning using assignments in class IV in the research cycle 1 percentage 56.25% was obtained later in the cycle 2 increased by 85.42%. Increased activity of students in the Social Sciences by using the assignment in class IV in cycle 1 to 66.67%, then the second cycle increased to 97.33%. With the assignment method shows the learning activities in the fourth grade students of State Elementary School 14 Manis Mata more interesting, inspire creativity, fun and meaningful for students

    The Ductch Colonial Policies on Religion and Education in the Dutch Indies (1889-1942)

    Get PDF
    This study aims to examine the inlandsch polietiek (indigenous politics) implemented by the Dutch Colonial Government during the colonial period in the Dutch East Indies in the 19th century. This study focuses on analyzing the religious and educational practices conducted by the Dutch Colonial Government throughout its rule. Utilizing historical research methods, this study found that the Colonial-Dutch Government adopted a fluctuating political strategy between neutrality and security to maintain its power. In the religious context, the Colonial Government tended to support Islam in its pure religious aspect, yet strived to prevent Islamic intervention in state administration affairs. Islamic education was compelled to follow an independent path, free from political influences. This conclusion is supported by the Besluit dated March 5, 1860, No. 10 f issued by the Dutch Colonial Government, and an analysis of Aqib Suminto's book, "Islamic Politics in the Dutch East Indies," which illustrates efforts to diminish the influence of Islam. Consequently, Islamic education received less attention and was forced to conform to the educational framework established by the Colonial Government

    Pesantren Persatuan Islam dan Kontribusinya bagi Perkembangan Pemikiran di Indonesia

    Get PDF
    This article aims to find out about the existence of the Islamic Association Islamic Boarding School (Persis) and its contribution to the development of thought in Indonesia. From the research results, it can be revealed that the existence of the Islamic Unity Islamic Boarding School which is widely spread in various regions in Indonesia cannot be separated from the establishment of the Pajagalan Islamic Unity Islamic Boarding School as the first Islamic Unity Islamic Boarding School which was founded in 1936. To date, the Islamic Unity Islamic Boarding School has made many contributions in encouraging the Islamic renewal movement, instilling a sense of nationality, supporting the founding of the Republic of Indonesia, participating in defending the independence of the Republic of Indonesia and rejecting communist ideology, as well as maintaining unity and revitalizing the dynamics of religious life
    • …
    corecore