37 research outputs found

    PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SD NEGERI 5 TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

    Get PDF
    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang agar selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat agar hidup sehat dan meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang optimal. SD Negeri 5 Teluk Pandan merupakan sekolah dasar yang berada di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Setelah dilakukan observasi awal melalui wawancara, diketahui bahwa pengetahuan tentang PHBS di lingkungan sekolah tersebut masih kurang, sehingga dilakukan penyuluhan edukasi tentang PHBS. Kegiatan ini berjalan lancar dan siswa di SD tersebut menjadi tahu tentang pentingnya pola PHBS

    Pengaruh Ekstrak Daun Duku (Lansium domesticum Corr. Serr.) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti (Diptera: Culicidae)

    Get PDF
    Aedes aegypti merupakan vektor dari penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sampai saat ini obat maupun vaksinnya belum ada. Satu-satunya cara pemberantasan transmisi dari penyakit DBD adalah dengan pegendalian vektor, namun pengendalian vektor yang saat ini sering dilakukan adalah dengan insektisida kimia yang notabenenya dapat mengakibatkan resistensi dan pencemaran lingkungan jika digunakan secara terus-menerus. Karena itu pengendalian dengan menggunakan insektisida alami yang berasal dari ekstrak tanaman merupakan salah satu solusi yang sampai saat ini kiat dikembangkan oleh para peneliti. Tanaman yang berpotensi sebagai insektisida alami salah satunya adalah duku (Lansium domesticum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dari ekstrak daun duku dalam menimbulkan kematian larva Aedes aegypti. Penelitian ini menggunakan ekstrak daun duku dengan 5 konsentrasi yaitu 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, 1,0% dan 0% sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 24 jam pemaparan ekstrak didapatkan nilai LC50 dan LC90 adalah 0,2% dan 0,3%, dan selama 48 jam pemaparan didapatkan nilai LC50 dan LC90 sebesar 0,07% dan 0,12%. Perubahan morfologi pada larva Ae. aegypti yang terjadi adalah rusaknya papil anal dan menghitamnya sifon. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun duku berpengaruh terhadap mortalitas larva Ae. aegypti dengan konsentrasi efektif yaitu 0,2%

    AKTIVITAS ANTIMALARIA TANAMAN TALI KUNING (Anamirta cocculus) TERHADAP Plasmodium sp.

    Get PDF
    Penyakit malaria merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak dan dewasa khususnya ibu hamil di daerah tropis. Meningkatnya resistensi parasit terhadap obat malaria yang ada merupakan salah satu penyebab tingginya angka morbiditas dan mortalitas. Karena itulah pengembangan obat malaria yang berasal dari tanaman saat ini gencar, salah satunya dengan pemanfaatan tanaman tali kuning (Anamirta cocculus). Mekanisme antimalaria senyawa berberine pada tanaman tali kuning yaitu dengan menghambat aktivitas telomerase Plasmodium sp pada siklus perkembangan plasmodium intraeritrositik terutama pada tahap tropozoid dan skizon. Senyawa dalam bentuk ammonium kuarterner telah diketahui dapat menghambat pertumbuhan Plasmodium dengan cara memblok transport intraseluler kolin. Senyawa kolin diperlukan untuk biosintesis phospholipid dalam pembentukan membran parasit untuk menutup parasitophorous vacuole, sitosol dan berbagai subseluler kompartemen. Pengeblokan transport kolin ini telah digunakan sebagai salah satu strategi pengobatan malaria

    POTENSI EKSTRAK RUMPUT LAUT HIJAU (Bryopsis pennata) SEBAGAI LARVASIDA DALAM MENEKAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

    Get PDF
    Nyamuk merupakan salah satu vektor yang dapat menularkan berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada umumnya penatalaksanaan pasien DBD di rumah sakit bersifat suportif dan simptomatis, karena itu pengendalian biologi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menurunkan angka penyebaran kasus DBD, salah satunya dengan pemanfaatan ekstrak rumput laut hijau (Bryopsis pennata). Ekstrak rumput laut hijau dapat digunakan untuk membunuh larva Aedes aegypti melalui perusakan morfologi, perubahan histologi di bagian midgut larva, dan mengganggu kerja organ larva karena memiliki senyawa kimia seperti alkaloid, saponin, dan steroid yang merupakan racun pernapasan dan racun perut terhadap larva Aedes aegypti. Sehingga B. pennata dapat dikembangkan sebagai larvasida untuk mematikan larva Aedes aegypti dan penyakit DBD dapat diberantas

    UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN DUKU (Lansium domesticum) TERHADAP KEMATIAN LARVA INSTAR III Aedes aegypti

    Get PDF
    Pendahuluan:Perlakuan diskriminatif penderita Kusta ditengah-tengah masyarakat memperburuk keadaanpenderita itu sendiri. Penderita Kustaberjuang untuk mencapai kesembuhan dari penyakitnya, disamping itu jugakeinginan untuk terlepas dari isolasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Kusta dan stigmatisasipenderitaKusta Di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015.Metode:Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan metodependekatancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah random sampling dari total 356 Kepala Keluarga (KK) yangada di wilayah Desa Sidodadi Asri dan yang diambil berjumlah 188 Kepala Keluarga.Setelah melengkapi datademografi dilanjutkan dengan mengajuan beberapa pertanyaan dalam penelitian ini meliputi instrument untukmengetahui dimensi pengetahuan masyarakat dengan 15 pertanyaan dan instrument untuk mengetahui dimensistigma pada penderita Kusta dengan 10 pertanyaan. Semua pertanyaan diajukan dalam waktu yang bersamaan.Analysisbivariat dalam penelitian ini menggunakan Uji Chi Square.Hasil: Dalam penelitian diperoleh pengetahuan tentang kusta sebagian besar dalam kategorikurang sebesar54,3 %, dan stigmatisasi masyarakat terhadappenderita kusta dengan sebesar 52,1 %. Hasil Uji Chi squarediperoleh p-value = 0,000 < 0,05Diskusi:disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan stigmatisasi masyarakat terhadap penderita penyakitkusta di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung KabupatenLampung Selatan tahun 2016.Pentingnya perawat yang bekerja di Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan lebih meningkatkanpenyuluhan tentang penyakit Kusta kepada masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan,pengaruh yang membawa perubahan prilaku, dan akhirnya dapat memperlakukan penderita Kusta di daerahtersebut kearah yang lebih baik dan berdampak yang positif untuk kesembuhan penderita Kusta.Kata Kunci: Pengetahuan Kusta, Masyarakat, StigmatisasiPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan termasuk Indonesia. Penyakit DBD ditransmisikan oleh Aedes aegypti sebagai vector. Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dapat dilakukan dengan penggunaan larvasida alami, salah satunya dapat dibuat dari daun duku (Lansium domesticum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun duku dalam membunuh larva instar III Aedes aegypti, mengetahui nilai LC50, dan nilai LC90 dari ekstrak daun duku (Lansium domesticum). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 konsentrasi yaitu 0,10%, 0,15%, 0,20%, 0,25 %, 0,30%, dan 0% sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan hingga jam ke-72. Hasil penelitian menunjukkan adanya efektivitas ekstrak daun duku terhadap kematian larva instar III Aedes aegypti. Nilai LC50 dari penelitian ini adalah 0,6%, sedangkan untuk nilai LC90 adalah 1,3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun duku memiliki efektivitas dalam menimbulkan kematian larva instar III Aedes aegypti, dan konsentrasi ekstrak yang paling efektif yaitu 0,3% selama 48 jam pemaparan

    Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi Hutan (Ocimum sanctum) Terhadap Kematian Larva Instar III Aedes aegypti

    Get PDF
    Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a health problem, especially in countries that have tropical climates, including Indonesia. Eradication for Aedes aegypti as a vector of dengue disease can be did to the larvae by larviciding. One of the larviciding can be made by forest basil (Ocimum sanctum). This study aims to determine the most effective concentration of extract that kills the larvae in the third instar Aedes aegypti, knowing the value of LC50 and LC90, and then knowing the value of LT50 and LT90 of forest basil leaf extract (Ocimum sanctum). Research is using a completely randomized design with factorial, and the first factor is forest basil leaf extract with 5 level concentrations, there are 0,3%, 0,6%, 0,9%, 1,2%, 1,5%, and 0% as control, whereas the second factor is observation period that began after the death of the larvae. Observations were made up to 4320 minutes. The results showed that the influence of forest basil leaf extract against third instar larvae mortality of Aedes aegypti, and the most effective concentration of extract to kill the larvae was 1,5%. LC50 values of this study was 0,97%, and for the LC90 value was 1,42%. Value of LT50 and LT90 of this study is 342,31 and 1021,22 minutes. The conclusion of this study is basil leaf extract forest affect mortality third instar larvae of Aedes aegypti, and the most effective concentration of extract was 1,5%. Keywords: Forest basil (Ocimum sanctum), larvicides, larvae of Aedes aegypt

    Hubungan Jenis Kontainer Dengan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti

    Get PDF
    Background:&nbsp;To control the mosquito who causes DHF is with controlling the environment first. Which is through controlling the larva's habitat in the water containers. The presence of Aides aegypti larvae in the container is affected by some factors, they are the types of containers and the material of the container. Purpose:To know the relation between types of container with Aedes aegypti in Puskesmas of Way Kandis Bandar Lampung. Method:&nbsp;Using an analytic observational design with a cross-sectional approach. Sampling uses a simple random sampling technique. Conducted by interview method using questionnaire and observation sheet at Puskesmas of Way Kandis Bandar Lampung, then analyze using Spearman test and Chi-Square test. Results:&nbsp;Test result using Spearman is p=0,704, it means there is no relation between types of the container with the presence of Aedes aegypti larvae. Test result using Chi-Square is p=0,639 it means there is no relation between the material of the container with the presence of Aedes aegypti larvae. The test result using Chi-Square is p=0,002 it means there is a significant relationship between the container's lid with the presence of Aedes aegypti larvae. The test result using Chi-Square is p=0,430 it means there is no relation between the number of containers with the presence of Aedes aegypti larvae. Conclusion:&nbsp;Final result suggests that there is no relation between types of a container with the presence of Aedes aegypti larvae, there is no relation between the material of the container with the presence of Aedes aegypti larvae, there is a significant relationship between the container's lid with the presence of Aedes aegypti larvae, And there is no relation between the numbers of containers with the presence of Aedes aegypti larvae.Latar Belakang : Mengendalikan nyamuk penyebab DBD ialah dengan mengendalikan lingkungan terlebih dahulu. Yaitu melalui pengendalian habitat larva pada kontainer air. Keberadaan jentik Aedes aegypti dalam kontainer dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis kontainer dan bahan container. Tujuan Penelitian : Mengetahui Hubungan Jenis Kontainer dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Way Kandis Bandar Lampung. Metode Penelitian : Menggunakan rancangan analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner dan lembar observasi di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis Bandar Lampung selanjutnya dianalisis dengan uji spearman dan uji Chi-Square. Hasil Penelitian : Hasil uji Spearman diperoleh p=0,704 yang berarti tidak ada hubungan antara jenis kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Hasil uji Chi-square diperoleh yang berarti ada hubungan antara bahan kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Hasil uji Chi-square diperoleh p=0,002 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara penutup kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Hasil uji Chi-square diperoleh p=0,430 yang berarti tidak ada hubungan antara jumlah kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Kesimpulan : Hasil akhir menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, tidak ada hubungan antara bahan kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, ada hubungan yang signifikan antara penutup kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, dan tidak ada hubungan antara jumlah kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti

    Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Keberadaan Jentik Ae.Aegypti

    Get PDF
    Background: Dengue hemorrhagic fever is a disease caused by serotype 1-4 viruses (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4). The entry of the virus into the human body to cause symptoms has a period of 3-5 days. Goals: Knowing the relationship between home environment conditions and the existence of larva Ae.aegypti at puskesmas of way Kandis Bandar Lampung. Method: This study was conducted using a cross-sectional study design. The samples of this study were 100 samples. The sampling technique in this study is a total sampling. The instrument used was the observation sheet and questionnaire. The analyzed being used was the chi-square test. Result: The result of statistic analysis using Chi-square test suggest that the variables related to the larva Ae. Aegypti is puddle(P-value = 0,039; OR= 2,729). Unrelated variables include the ornamental plants, distances between homes, hanging clothes, wire netting. Conclusion: puddle is the variables in home environment conditions that related to larva Ae.aegypti in Way Kandis region. are the unrelated variable relationship between home environment conditions and the existence of larva ae.aegypti in region Way Kandis.Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus serotipe 1-4 (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4). Masuknya virus ke dalam tubuh manusia sampai menimbulkan gejala memiliki jangka waktu 3-5 hari. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan kondisi lingkungan rumah dengan keberadaan jentik nyamuk Ae. aegypti di wilayah kerja puskesmas Way Kandis Bandar Lampung. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah Total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah chi-square test. Hasil:&nbsp; Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-square menunjukan variabel yang berhubungan dengan keberadaan jentik Ae.aegypti adalah genangan air (P value = 0,039; OR= 2,729). Variabel yang tidak berhubungan antara lain keberadaan tanaman hias, keberadaan jarak antar rumah, kebiasaan menggantung pakaian, keberadaan kawat kasa. Kesimpulan: Genangan air merupakan kondisi lingkungan rumah yang memiliki hubungan dengan keberadaan jentik Ae. aegypti di kelurahan Way Kandis sedangkan keberadaan tanaman hias, keberadaan jarak antar rumah, kebiasaan menggantung pakaian, keberadaan kawat kasa tidak memiliki hubungan dengan keberadaan jentik Ae. aegypti di kelurahan Way Kandis

    Hubungan Stres dengan Motivasi Belajar Mahasiswa disaat Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Introduction; The World Health Organization revealed on January 30, 2020 that the corona virus has become a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Aim; know the relationship between stress and learning motivation. Methodology; quantitative type with analytic design and crosssectional approach. The measurement instrument used was the DASS 42 questionnaire (Depression Anxiety Stress Scales 42), a learning motivation questionnaire. Result; shows that the distribution of the highest stress variable with moderate stress level (43.3%) and the highest learning motivation variable with moderate learning motivation level (48.3%) and for the correlation analysis results on learning motivation. variable with stress obtained P = 0.000 and the results of the correlation coefficient r = -0.511. Conclusion; that there is a relationship between stress and learning motivation.Pendahuluan; Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan pada 30 Januari 2020 bahwa virus corona menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Tujuan; mengetahui hubungan stres dengan motivasi belajar. Metodologi; jenis kuantitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross sectional. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah angket DASS 42 (Depression Anxiety Stress Scales 42), angket motivasi belajar. Hasil; menunjukkan bahwa sebaran variabel stres tertinggi dengan tingkat stres sedang (43,3%) dan variabel motivasi belajar tertinggi dengan tingkat motivasi belajar sedang (48,3%) dan untuk Hasil analisis korelasi terhadap motivasi belajar. variabel dengan stres diperoleh P = 0,000 dan hasil koefisien korelasi r = -0,511. Kesimpulan; bahwa ada hubungan antara stres dengan motivasi belaja

    Knowledge and attitudes towards antibiotic resistance among health profession students in Indonesia

    Get PDF
    Abuse and overuse of antibiotics cause the increasing prevalence of antibiotic resistance. Doctors, nurses, midwives, and pharmacy professionals play an essential role in providing information and education on the use of antibiotics to the public. This study aims to compare and identify the factors that influence the knowledge and attitudes of students’ medicine, midwifery, pharmacy, and nursing toward antimicrobial resistance. An online crosssectional survey involving 530 medical, midwifery, pharmacy, and nursing students who are currently in the clinical or professional study stage. The Mann–Whitney U test and the Kruskal–Wallis test was run to assess differences in the mean scores of knowledges and attitudes. Factors related to knowledge and attitudes regarding antibiotic resistance were analyzed using linear regression. Most (93%) students have a good level of knowledge and have a positive attitude 49.81%, neutral 43.78%, and negative 6.41%. There was a relationship between age (p=0.012), major (p=0.000), source of information (p=0.013), and knowledge and attitudes about antibiotics (p&lt;0.05). We conclude that there are differences in knowledge and attitudes toward antibiotic resistance among clinical-stage students of medicine, midwifery, pharmacy, and nursing. We found that essential knowledge and attitudes should be revised regarding antibiotic resistance
    corecore