11 research outputs found

    Perubahan Karakteristik Fisikokimia Tepung Onggok Selama Proses Fermentasi Semi Padat Menggunakan Saccharomyces cerevisiae

    Get PDF
    Cassava bagasse is a by-product of tapioca industry whose use as food is relatively limited.The improvement of the cassava bagasse flour characteristics as a food ingredient can bedone through a semi-solid fermentation process. The aim of this study was to examine thechanges in physicochemical characteristics of cassava bagasse flour during the semi-solidfermentation process using Saccharomyces cerevisiae. The semi-solid fermentation processwas carried out for 0 days (control), 1 day, 2 days, 3 days, 4 days, and 5 days. Observationsof physicochemical characteristics include pasting characteristics, microstructure, waterabsorption index, and water solubility index. The results showed that the fermentationprocess had no effect on the gelatinization temperature but affected the viscosity of thecassava bagasse flour; during fermentation, liberation and erosion of the starch granule willbe more intense occur, as well as an increase in water absorption index and water solubilityindex

    PEMANFAATAN POTENSI ALAM DAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PARIWISATA KREATIF SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini mengenai perkembangan pariwisata kreatif Sleman di daerah sekitar Gunung Merapi. Pengambilan data, selain menggunakan metode observasi, juga metode dokumentasi wawancara dengan para pakar dan pelaku industri jasa pariwisata dan jasa makanan. Analisis data menggunakan metode analisis konten. Hasil menunjukkan banyak kegiatan pariwisata kreatif telah berkembang di Sleman, misalnya berkembangnya, home stay, wisata kuliner dan berbagai kegiatan pariwisata yang melibatkan budaya setempat. Keberhasilan dan keberlanjutan menggunakan kearifan lokal untuk mempromosikan pariwisata Sleman melalui proses pariwisata kreatif tergantung pada faktor-berikut: basis komunitas yang kuat, sumber daya alam yang subur, pengelola yang dapat menciptakan kepercayaan, basis budaya yang kuat, partisipasi dari masyarakat lokal, operasi yang berkelanjutan dan inovasi dalam pengembangan pariwisata kreatif

    PERAN DIFERENSIASI KULINER DAN PEMASARAN DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini mengenai kasus pengembangan destinasi wisata kuliner di kota Yogyakarta, kabupaten Bantul, dan kabupaten Sleman. Ketiga wilayah dipilih dengan pertimbangan pemilihan adalah bahwa daerah itu memberi perhatian pada pengembangan usaha kuliner sebagai salah satu produk wisata yang direncanakan menjadi destinasi wisata kuliner di DIY. Ketiga wilayah itu kaya akan sumber daya dan warisan budaya dan ini adalah daya tarik utama daerah ini. Namun sampai sekarang makanan belum ditekankan secara kuat dalam pengembangan pariwisata oleh para pemangku kepentingan makanan / pariwisata di Yogyakarta sehingga kontribusinya dapat dikatakan minimal. Studi ini berasumsi bahwa pemanfaatan makanan lokal secara lebih besar di kawasan pariwisata, terutama di ketiga wilayah Yogyakarta tersebut akan menawarkan cara yang berpotensi memperkuat pembangunan dan diferensiasi pariwisata daerah. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan metode survei terhadap wisatawan yang berunjung di ketiga daerah itu, juga wawancara dengan para pakar dan pelaku industri pariwisata dan makanan untuk memberikan wawasan tentang isu-isu yang terkait dengan upaya untuk meningkatkan peran makanan di bidang pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat yang disenangi wisatawan adalah rumah makan / warung makan. Makanan yang disenangi wisatawan adalah: gudeg, ayam goreng, bebek goreng, ikan goreng. Mengenai harga, wisatawan banyak yang menyatakan tidak mahal, bahkan cenderung murah. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai perkembangan destinasi wisata kuliner di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam pengembangan destinasi wisata kuliner di Yogyakarta khususnya dan secara umum di Indonesia dan dapat berfungsi sebagai pendukung pengembangan ilmu / teori pariwisata, khususnya tentang konsep destinasi wisata kuliner

    Assessment of Corn-Based Rice Analogues Made from Modified Corn Flour and Cassava Starch Which Processed by Granulation Method as Functional Food

    Get PDF
    Compared to extrusion method, granulation method will produce rice analogues more characterised as a functional food.  Corn-based rice analogues granulation method (CRAGM) made from modified corn flour and cassava starch have a good cooking quality and have a potency to be developed as a functional food. The objective of this research was to assess the potential of CRAGM made from modified corn flour (MCF) and cassava starch (CS) as a functional food.  CRAGM made from MCF and CS (with formulation of CS as 20%, 30%, dan 40%) have characteristics as functional food reflected from the lower of glycemic index value (34.79 to 40.77), the higher content of dietary fiber (14.53% to 15.48%), the higher content of resistant starch (6.17% to 10.44%), and the lower content of digestible starch (57.64% to 62.71%). Keywords: rice analogues, granulation method, functional foo

    Sosialisasi rintisan pengembangan desa wisata kebugaran kelurahan Canden kabupaten Bantul D.I Yogyakarta

    Get PDF
    Canden, a village in the Bantul Regency, is one of the tourism settlements with the potential to develop. The village of Canden comprises 15 hamlets, one of which is Kiringan, recognized as a hub for conventional herbal medicine. This hamlet is home to at least 110 herbal medicine vendors. This community service project aimed to make it easier for the town of Canden to thrive as a tourism destination, starting with the potential of herbal medicine as the foundation of wellness travel. This community service approach was participatory rural appraissal using  focus group discussion with community, tourism management, head of the tourism office, public health center,  university, and so on.  This community service was carried out smoothly and the results were obtained in the form of community mapping and identification of needs in the development of fitness tourism villages

    Modernisasi Pengolahan Eyek-Eyek (Cassava Cracker) untuk Meningkatkan Produktivitas Usaha Pengolahan Beras Siger (Tiwul Modifikasi)

    Get PDF
    Cassava cracker (eyek-eyek) is a traditional snack made from cassava which can be developed as an effort to diversify products from the Siger Rice (modified tiwul) business because of the similarity of raw materials and equipment. The study aims to modernize the processing of the cassava cracker (eyek-eyek) and examine the increase in the productivity of the siger rice business by the modernization of the cassava cracker (eyek-eyek) processing. The study was carried out in three stages, namely 1) modernization of cassava cracker (eyek-eyek) processing using mechanical/semi-mechanical equipment in the form of grated machines, press equipment, and forming equipment, 2) productivity improvement analysis of cassava cracker (eyek-eyek) 3) analysis of business productivity improvement of siger rice. The analysis results showed that modernization of the cassava cracker (eyek-eyek) processing would increase production capacity (100 kg to 200 kg), decrease production time (8 hours to 4 hours), increase product uniformity (80% to 100%) and increase the income of a group of women farmers per month (IDR 1,500,000 to IDR 3,000,000), and increase business profits per month (IDR 800,000 to IDR 1,600,000). The analysis results also show that modernization of the processing of eyek-eyek (cassava cracker) has increased the productivity of siger rice business as reflected in the increase in business income per month (IDR 4,000,000 to IDR 7,000,000), business profits per month (IDR 1,400,000 to IDR 3,000,000), and the number of workers involved (2 to 3 person). Keywords: cassava cracker, cassava, siger rice, modified tiwu

    Study of adolescent health behavior towards non-communicable disease risk factors in Special Region of Yogyakarta

    Get PDF
    Backgrounds: Non-Communicable Diseases (NCDs) are still one of the causes of high incidence and death rates in people of various age groups, especially adolescents with poor lifestyles and health behaviors due to a lack of awareness to prevent NCDs from an early age. This study aimed to analyze adolescents health behavior of adolescents aged 15-24 years toward risk factors for non-communicable diseases based on the RISKESDAS results of the Special Region of Yogyakarta. Methods: This research is a quantitative descriptive study using secondary data to analyze the health behavior of adolescents aged 15-24 towards risk factors for non-communicable disease behavior based on data collected from RISKESDAS data for the Special Region of Yogyakarta in 2007, 2013, and 2018. Data analysis was carried out descriptively for each risk factor and presented as a percentage chart. Results: The research shows that the risk factors for smoking every day and occasionally have decreased from 2007 to 2018. There has been an increase in the awareness of consuming fruits and vegetables. Meanwhile, there was an increase in alcohol consumption in 2018 and a decrease in doing sufficient physical activity for one week in adolescents aged 15-24 years in the Special Region of Yogyakarta. Conclusion: It can be concluded that risk factors for health behavior related to non-communicable diseases in adolescents are still caused by a lack of physical activity and the large number of adolescents who consume alcohol

    Rancang Bangun Robot Humanoid Sistem Informasi Kampus Pada Stmik Handayani

    No full text
    Tujuan dalam laporan penelitian ini membahas secara rinci tentang proses perancangan dan pembuatan robot humanoid promosi kampus pada STMIK Handayani. Adapun tujuan pembuatan dari robot humanoid ini adalah untuk memudahkan pekerjaan dalam mempromosikan STMIK Handayani beserta prodi-prodi yang terdapat didalamnya dan juga untuk membuat promosi menjadi lebih efisien dan menarik maka kami menggunakan robotik sebagai media promosinya.Sebelum dilakukan perancangan dan pembuatan pada robot humanoid promosi kampus pada STMIK Handayani ini, terlebih dahulu dilakukan observasi dan pengumpulan data kepada beberapa mahasiswa (i) kampus STMIK Handayani tentang tanggapan mereka mengenai promosi kampus yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya oleh kampus STMIK Handayani dan membandingkannya dengan robot humanoid yang akan dibuat. Hasil dari robot humanoid ini adalah respon suara yang dikeluarkan oleh output berupa informasi kampus dan juga informasi jurusan-jurusan yang terdapat di kampus STMIK Handayani. Robot akan merespon suara sesuai dengan apa yang kita tanyakan pada input nantinya. Penelitian ini adalah rancang bangun robot promosi kampus pada Stmik Handayani, Perancangan ini menggunakan modul smartphone sebagai inputannya dan menggunakan mikrokontroller arduino uno sebagai pengendali perangkat yang digunakan. Penambahan speaker sebagai alat output dalam robot promosi kampus pada Stmik Handayani yang dirancang. Penelitian ini dilaksanakan di BTP Jalan kerukunan Timur 16 No 287 yang dikerjakan dari bulan Juli 2019 hingga Agustus 2019.xiii, 54 hlm.; 29 cm
    corecore