PERAN DIFERENSIASI KULINER DAN PEMASARAN DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA YOGYAKARTA

Abstract

Penelitian ini mengenai kasus pengembangan destinasi wisata kuliner di kota Yogyakarta, kabupaten Bantul, dan kabupaten Sleman. Ketiga wilayah dipilih dengan pertimbangan pemilihan adalah bahwa daerah itu memberi perhatian pada pengembangan usaha kuliner sebagai salah satu produk wisata yang direncanakan menjadi destinasi wisata kuliner di DIY. Ketiga wilayah itu kaya akan sumber daya dan warisan budaya dan ini adalah daya tarik utama daerah ini. Namun sampai sekarang makanan belum ditekankan secara kuat dalam pengembangan pariwisata oleh para pemangku kepentingan makanan / pariwisata di Yogyakarta sehingga kontribusinya dapat dikatakan minimal. Studi ini berasumsi bahwa pemanfaatan makanan lokal secara lebih besar di kawasan pariwisata, terutama di ketiga wilayah Yogyakarta tersebut akan menawarkan cara yang berpotensi memperkuat pembangunan dan diferensiasi pariwisata daerah. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan metode survei terhadap wisatawan yang berunjung di ketiga daerah itu, juga wawancara dengan para pakar dan pelaku industri pariwisata dan makanan untuk memberikan wawasan tentang isu-isu yang terkait dengan upaya untuk meningkatkan peran makanan di bidang pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat yang disenangi wisatawan adalah rumah makan / warung makan. Makanan yang disenangi wisatawan adalah: gudeg, ayam goreng, bebek goreng, ikan goreng. Mengenai harga, wisatawan banyak yang menyatakan tidak mahal, bahkan cenderung murah. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai perkembangan destinasi wisata kuliner di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam pengembangan destinasi wisata kuliner di Yogyakarta khususnya dan secara umum di Indonesia dan dapat berfungsi sebagai pendukung pengembangan ilmu / teori pariwisata, khususnya tentang konsep destinasi wisata kuliner

    Similar works