72 research outputs found
RANCANG BANGUN ALAT GERINDA SILINDER LUAR PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL
Tortilla adalah roti pipih tanpa ragi yang terbuat dari jagung giling atau
gandum. Apabila jagung giling yang digunakan, merupakan tortilla ala Amerika
Utara dan banyak dianggap sebagai tortilla yang asli. Faktanya memang tipe tortilla
ini telah ada sebelum kedatangan bangsa Eropa di benua Amerika, dan
mendapatkan nama tortilla dari orang-orang spanyol karena kemiripannya dengan
kue dan telur dadar tradisional spanyol. Berdasarkan ilmu asal kata (etimologis),
kata tortilla berasal dari kata torta yang berarti sebuah kue bundar.
Penelitian yang dilakukan meliputi dua tahap yaitu penelitian pendahuluan
dengan membuat bahan baku yang akan digunakan yaitu masa (adonan kacang
merah rebus) dan tepung kacang merah serta melakukan trial and error yang dapat
djadikan acuan unuk menentukan batas atas dan batas bawah, penelitian utama yang
bertujuan untuk memperoleh formula optimal kulit tortilla kacang merah
menggunakan program design expert 10.0 metode d- optimal.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat kulit tortilla kacang merah
adalah masa (adonan kacang merah rebus), tepung kacang merah dan tepung beras
merah. Dihasilkan 11 formulasi yang ditawarkan yang kemudian didapatkan
prediksi formulasi optimal yaitu masa 49,406%, tepung kacang merah 7,718% dan
tepung beras merah 6,876%. Formulasi tersebut diprediksikan menghasilkan kadar
protein 20,608%, kadar lemak 12,858%, kadar vitamin B1 0,002%, volume
pengembangan 20,149%, tekstur (kemudahan dilipat) 3,613, rasa setelah diolah
4,826, dan kerenyahan 4,840.
Kata kunci: Kacang merah, Kulit Tortilla, Optimasi formulasi, Design exper
KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH KECEPATAN PUTAR NOSEL TERHADAP LAJU KONDENSASI PADA PROSES FLASHING
Salah satu cara yang dilakukan untuk memperoleh air bersih adalah dengan cara
mengubah air laut menjadi air tawar dengan proses flashing. Metode flashing
adalah metode penguapan air secara cepat dalam tabung evaporasi pada tekanan
rendah melalui proses throttling. Proses throttling yaitu mendesak air laut dengan
tekanan dan temperatur tertentu masuk melewati nosel agar terjadi kabut,
kemudian kabut tersebut berada didalam tabung yang bertekanan vakum untuk
dikondensasi sehingga air yang mengandung garam akan terpisah dengan air
tawar. Salah satu cara agar proses flashing memungkinkan untuk terjadinya laju
kondensasi lebih banyak yaitu dengan memanfaatkan nosel berputar agar kabut
yang keluar dari nosel mengisi ruang tabung epavorasi. Adapun tujuan dari
eksperimen ini yaitu mengetahui kecepatan putar nosel yang optimal pada proses
flashing untuk menghasilkan air tawar yang maksimal dengan temperatur air
umpan, tekanan vakum, dan tekanan air umpan tetap tetapi kecepatan putar nosel
yang diubah-ubah. Variabel pengujian kecepatan putar nosel yang dilakukan yaitu
0 rpm, 15 rpm, 20 rpm, 25 rpm, 29 rpm dan 34 rpm. Pada setiap variabel
kecepatan putar nosel diambil sebanyak 5 data dengan melakukan dua kali
pengujian untuk setiap datanya. Pengujian pertama dilakukan 70 menit dan
pengujian kedua dilakukan berdasarkan temperatur kabut dalam tabung pada
pengujian pertama sudah mulai dianggap steady atau tetap. Pengambilan data
dilakukan dengan mikrokontroler arduino uno menggunakan sensor temperatur
LM35, setelah data diperoleh kemudian data diolah menggunakan metode data
statistik dengan tingkat kepercayaan 95%.
Dari eksperimen yang dilakukan, kecepatan putar nosel yang optimal
menghasilkan laju kondensasi terbanyak adalah 15 rpm dengan laju kondensasi
3,66 ml/menit, sedangkan laju kondensasi terendah adalah kecepatan putar nosel 0
rpm atau keadaan nosel diam dengan laju kondensasi 0,85 ml/menit.
Kata kunci : Desalinasi, Flashing, Nosel berputar
STUDI EKSPERIMEN DAN KAJIAN NUMERIK ALIRAN FLUIDA PADA NOSEL DIAMETER 0,3 mm
Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mekanika fluida saat ini berkembang sangat pesat, terbukti dengan semakin banyak alat-alat yang menggunakan prinsip-prinsip mekanika fluida yang beredar dipasaran. Salah satu alat tersebut adalah nosel. Nosel merupakan pipa atau tabung yang memiliki luas penampang bervariasi yang digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan tekanan dari aliran fluida. Untuk mendapatkan hasil tersebut pada nosel dapat menggunakan beberapa metode, salah satu metode tersebut menggunakan metode CFD.
CFD merupakan metode penghitungan dengan sebuah kontrol dimensi, luas dan volume dengan memanfaatkan bantuan komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada tiap-tiap elemen pembaginya. Prinsipnya adalah suatu ruang yang berisi fluida yang akan dilakukan penghitungan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, bagian-bagian yang terbagi tersebut merupakan sebuah kontrol penghitungan yang akan dilakukan oleh aplikasi atau software.
Pada pernyataan tersebut CFD yang dilakukan menggunakan software Ansys workbrench versi 16.0 dengan melakukan eksperimen pada nosel 0.3mm. Eksperimen yang dilakukan menggunakan nosel spray stasioner untuk menghasilkan kabut dengan mevariasikan tekanan 60psi, 70psi, 80psi, 90psi, dan 100psi.
Pada penelitian ini, hasil CFD dibandingkan dengan hasil eksperimen dimana debit air yang di dapat pada eksperimen yaitu tekanan 60psi = 3608,773 mL/jam, 70psi = 3949,468 mL/jam, 80psi = 4169,544 mL/jam, 90psi = 4592,036 mL/jam, 100psi = 4809,380 mL/jam , kemudin dari hasil numerik atau CFD didapatkan debit air yaitu tekanan 60psi = 7537,372 mL/jam , 70psi = 8249,885 mL/jam, 80psi = 8667,214 mL/jam , 90psi = 9071,820 mL/jam , 100psi = 9654,554 mL/jam.
Kata kunci : CFD , tekanan, debit air
KAJI EKSPERIMEN PANAS TERBUANG DARI KONDENSOR SISTEM REFRIGERASI UNTUK PROSES PENGERINGAN
AC jenis kompresi uap merupakan salah satu jenis mesin pendingin yang
membuang panasnya ke lingkungan. Besarnya energi panas yang dibuang ke
lingkungan tersebut berasal dari panas yang diserap didalam ruangan yang
didinginkan ditambah energi panas hasil kerja kompresi dari kompresor mesin
pendingin tersebut. Sebelum panas dibuang ke lingkungan melalui kondensor, udara
panas yang keluar dari kondensor dilewatkan dulu melalui saluran untuk diambipanasnya dan kemudian dialirkan kedalam kabin pengering untuk proses
pengeringan.
Dasar - dasar perhitungan performansi siklus kompresi uap standaberlandaskan pada diagram hubungan temperatur (T) dengan entropi (s) dan tekanan
(P) dengan entalphi (h) untuk siklus kompresi uap standar. Dari data spesifikasi AC
nilai energi berupa panas yang keluar kondensor adalah sebesar 7,03 kW sedangkan
dari hasil pengujian dan hasil pengujian AC 2 PK didapatkan 6,13 kW. Temperatuservis untuk proses pengeringan yang dapat dicapai secara teori adalah 67
C
sedangkan dari hasil pengujian hanya 62,03
o
C. Adanya perbedaan data empiris
dengan data eksperimen tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
kecepatan angin berubah-ubah sewaktu pengukuran berlangsung dan pengukuran
temperatur yang kurang akurat.
PERANCANGAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN PADA EKSPERIMEN FLASHING PURIFICATION
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Ketersediaan
air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air
minum sangatlah sedikit. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya
ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Salah satu cara untuk mendapatkan sumber air yang layak
untuk keperluan hidup sehari–hari adalah dengan mengolah air kotor menjadi air bersih dengan
menggunakan alat flashing purification. Prinsip kerja alat flashing purification adalah dengan
menguapkan air umpan secara cepat dalam tabung flash pada tekanan rendah melalui proses throttling
yang diikuti dengan laju kondensasi.
Pada proses eksperimen flasing purification, proses pengujian membutuhkan sistem
pengukuran. Banyak pengukuran yang harus diukur di dalam proses flashing purification, diantaranya,
adalah tekanan (pressure) air umpan dan kevakuman tabung flash dengan menggunakan pressure
gauge, laju aliran (flow) air umpan dengan menggunakan Water Flow Sensor 3/4" Kuningan,
temperatur air umpan dan temperatur uap dalam tabung flash dengan menggunkan sensor DS18B20,
tegangan motor DC yang berputar yang diakibatkan rotor, dan level ketinggian air dalam tabung flash
menggunakan fuel indicator.
Penempatan sensor-sensor yang digunakan terletak di luar tabung dan di dalam
tabung, dimana sensor laju aliran terletak setelah heater air, pressure gauge air umpan terletak
setelah sensor temperatur air umpan dan pressure gauge kevakuman terletak di bagian atas tabung
flash, sensor temperatur DS18B20 terletak setelah sensor laju aliran dan di dalam tabung, fuel
indicator terletak di bawah selongsong rotor, dan untuk motor DC terletak di bagian bawah rotor.
Untuk data hasil pengukuran sensor temperatur dan laju aliran terbaca langsung di PC dan data
prngukuran selainnya dibaca secara visual
PERANCANGAN SISTEM PERTUKARAN SUMBER LISTRIK DARI SEL SURYA DAN PLN ATAU SEBALIKNYA PADA JAM DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH)
Sumber energi konvensional yaitu bahan bakar fosil seperti bahan bakar minyak bumi akan mengalami penurunan drastis di masa mendatang. Volume cadangan minyak dari hari ke hari semakin berkurang dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini terlihat dari pemakaian kebutuhan bahan bakar minyak yang semakin meningkat tajam pada bidang industri dan transportasi pada akhir-akhir ini. Apa yang terjadi bila persedian cadangan minyak dunia sudah tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan masyarakat? Suatu alternatif lain perlu dicari untuk mendapatkan sumber energi alam pengganti. Sumber energi matahari merupakan salah satu harapan utama sebagai sumber energi alam yang hampir dapat dikatakan tidak akan habis. dan diharapkan dapat mengurangi dampak pemanasan global yang disebabkan oleh gas buang karbon dioksida. Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka melalui penelitian tugas akhir ini akan diupayakan suatu rancang bangun sistem jam digital dengan memanfaatkan tenaga surya. Rancang bangun jam digital tenaga surya ini difokuskan pada modifikasi perancangan sistem pertukaran sumber listrik sel surya dan PLN atau sebaliknya untuk jam digital dengan sistem ATS (Automatic Transfer Switch). ATS itu sendiri yaitu suatu rangkaian listrik yang memiliki fungsi sebagai saklar yang beroperasi otomatis apabila terjadi pemutusan arus listrik terencana atau mendadak, maka secara otomatis ATS akan bekerja sendiri memindahkan pengambilan sumber listrik utama ke sumber listrik pengganti yang pada umumnya menggunakan genset sebagai sumber listrik cadangan. Dari hasil perancangan dapat disimpulkan bawah Sistem ATS sel surya dan PLN ini dirancang untuk penggunaan daya rendah (maksimum 9 W dari jam digital). Lama pemakaian baterai dengan daya 9 W dapat beroperasi selama 48 jam. Dengan 48 jam pemakaian kinerja relay pun yang tidak begitu lama artinya bukan 24 jam bekerja tanpa nonstop, tetapi relay harus beroperasi setelah 48 Jam untuk melakukan switching ke sumber listrik PLN setelah daya baterai yang tersimpan telah mencapai daya minimum sebesar 20 % dari 80 % energi listrik yang tersimpan dalam baterai
ANALISIS PENGARUH LAJU ALIRAN UAP EKSTRAKSI TERHADAP KELUARAN DAYA TURBIN
Feedwater Heater merupakan komponen tambahan pada PLTU yang berfungsi
untuk menaikan temperatur air umpan sebelum masuk boiler. Energi yang
digunakan feedwater heater untuk menaikan temperature air umpan berasal dari
proses ekstraksi uap dengan laju aliran uap dan tekanan tertentu. Penggunaan
feedwater heater ini dapat meningkatkan efisiensi termal, dikarenakan temperatur
air umpan sebelum masuk boiler tinggi dan berpengaruh terhadap menurunya
penggunaan batubara pada boiler.
Proses ekstraksi uap pada PLTU Ombilin Sawalunto Padang terdapat 5 titik
ekstraksi, untuk titik pertama dan titik kedua ekstraksi uap menuju ke 2 HPH
(High Pressure Heater), titik ekstraksi ketiga menuju ke 1 Daearator, dan titik
ekstraksi keempat dan kelima menuju 2 LPH (Low Pressure Heater), total heater
yang ada di PLTU Ombilin berjumah 5 buah. Total jumlah aliran uap ekstraksi
yang keluar dari turbin adalah 103.341 t/h, daya turbin yang dihasilkan akibat
proses ektraksi uap adalah 101.7605926 MW.
Proses ekstraksi uap ini mengurangi daya turbin, karena sebagian uap di turbin
diambil/ di-ekstraksi untuk digunakan feedwater heater. Semakin besar jumlah
laju aliran uap ektraksi maka daya turbin dan effisiensi termal semakin menurun
dan semakin kecil jumlah aliran uap di-ekstraksi maka daya turbin dan effisiensi
termal semakin mengingkat.
Kata kunci: Tekanan ekstraksi uap, laju aliran uap ektraksi
EKSPERIMEN FLASHING PURIFICATION
Air merupakan sumber daya alam yang ketersediaannya di dunia ini begitu melimpah ruah,
namun kecenderungan yang terjadi sekarang adalah berkurangnya ketersediaan air bersih dari
hari ke hari. Diperlukan suatu teknologi pengolahan air yang dapat mengolah sumber air,
salah satunya menggunakan alat flashing purification. Prinsip kerja alat flashing purification
adalah dengan menguapkan air umpan secara cepat dalam tabung flash pada tekanan rendah
melalui proses throttling yang diikuti dengan laju kondensasi.
Untuk dapat mengetahui kemampuan dari alat tersebut, perlu dilakukan suatu pengujian untuk
mendapatkan data mengenai laju produksi air bersih dan karakteristik alat flashing
purification. Pengujian dilakukan dengan cara mengkombinasikan beberapa faktor, seperti
temperatur air umpan dengan besaran 60°C dan 70°C, tekanan air umpan 1,5 bar-g dan 2 barg,
serta tekanan tabung flash 0,3 bar-a dan 0,4 bar-a. Setiap kombinasi dilakukan pengujian
sebanyak lima kali dan dihasilkan faktor yang paling signifikan memengaruhi laju produksi
air bersih adalah tekanan tabung flash. Laju produksi air bersih tertinggi adalah 269,10 ml/h
pada temperatur air umpan 60°C, tekanan air umpan 2 bar-g, dan tekanan tabung flash 0,3
bar-a. Laju produksi air bersih terendah adalah 103,50 ml/h pada temperatur air umpan 70°C,
tekanan air umpan 2 bar-g, dan tekanan tabung flash 0,4 bar-a.
Alat flashing purification juga menghasilkan tegangan listrik hasil putaran rotor. Faktor yang
paling signifikan memengaruhi tegangan listrik adalah tekanan air umpan dengan tegangan
listrik yang dihasilkan terbesar adalah 2,50 volt pada temperatur air umpan 70°C, tekanan air
umpan 2 bar-g, dan tekanan tabung flash 0,3 bar-a, sedangkan tegangan listrik terkecil adalah
1,87 volt pada temperatur air umpan 60°C, tekanan air umpan 1,5 bar-g, dan tekanan tabung
flash 0,3 bar-a
APLIKASI THERMO-ELECTRIC GENERATOR PADA SISTEM PEMANEN PANAS BUANG PADA KOMPOR GAS SATU TUNGKU
Pada saat memasak tidak semua panas diserap oleh panci atau pun masakan, tetapi ada panas yang terbuang di sekitar panci. Panas yang terbuang itulah yang akan dipergunakan sebagai energi alternatif. Alat yang mampu mengubah energi panas menjadi energi listrik adalah Thermo-Electric Generator (TEG). TEG adalah alat yang menggunakan prinsip kerja dari efek Seebeck.
Tujuan dari penelitian ini adalah memanen panas buang dari gas buang samping panci yang sedang digunakan untuk memasak menjadi energi listrik serta membuat desain selimut TEG yang fleksibel, dalam artian mampu digunakan untuk dimensi kompor apapun dalam rumah tangga. Listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk proses kebutuhan listrik rumah tangga lainnya.
Setelah dilakukannya pengujian diketahui bahwa terdapat beda temperatur (ΔT) yang dihasilkan sehingga terdapat arus dan tegangan yang cukup dan bisa disambungkan dengan voltage regulator usb agar dapat digunakan untuk mengisi daya handphone dan semacamnya. Dapat disimpulkan panci yang berdiameter 140 mm dengan tinggi 110 mm memiliki ΔT yang konstan pada saat Api Kecil baris Bawah yaitu sisi Kiri = 8,7 °C; sisi tengah = 10,23 °C; dan sisi Kanan = 12,37 °C. Beda temperatur dengan hasil lebih baik dihasilkan pada saat nyala Api Keccil apabila dibandingkan saat nyala Api Besar
“Rancang Bangun Rangka Kendaraan Urban Conceptuntuk Kompetisi Shell Eco Marathon.”
Shell Eco Marathon adalah ajang tahunan yang menantang siswa SMA dan Mahasiswa
dari seluruh dunia untuk mendesain, membuat dan menguji kendaraan yang memiliki
efisiensi tinggi. Pada kompetisi tahun 2012 Event Shell Eco Marathon dilaksanakan di Eropa
(Rotterdam, Belanda), Amerika (Discovery Green Track, Houstan, Texas), dan Asia (Sepang
International Circuit, Malaysia). Konsep Rangka kendaraan yang akan dikompetisikan pada
Shell Eco Marathon Asia pada kelas Urban Concept harus mengikuti aturan yang telah
dikeluarkan oleh panitia penyelenggara Shell Eco Marathon Asia. Maka aturan pada kelas
Urban Concept meliputi; desain kendaraan, dimensi Kendaraan, Body kendaraan, dan
Rangka / Body on frame. material yang akan digunakan pada pembuatan rangka kendaraan
ini menggunakan ASTM A36, kelebihan dari ASTM A36 yaitu memiliki Weldability yang baik
dan kuat
- …