4 research outputs found
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Studi Empiris Pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN”Veteran” Jatim)
Seiring dengan perkembangan dalam berbagai bidang, khususnya bidang
pendidikan, bangsa Indonesia diharapkan dapat menciptakan dan mengembangkan
sumber daya manusia yang berkualitas, maka yang harus dilakukan oleh bangsa
Indonesia adalah membekali sumber daya manusia tersebut melalui pendidikan tinggi
sesuai profesinya. Dalam rangka mendukung perkembangan dan penyerapan materi
akuntansi oleh para mahasiswa di butuhkan pendidikan yang baik. Profesi akuntansi di
hasilkan melalui pendidikan S1. Pada jenjang pendidikan ini mahasiswa di tuntut untuk
menguasai Pemeriksaan Akuntansi II yang lebih dikenal Auditing sebagai salah satu
matakuliah pokok. Namun kenyataannya yang terjadi, prestasi belajar yang di capai oleh
mahasiswa kurang optimal. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang
mengambil ujian perbaikan matakuliah pemeriksaan akuntansi II sejumlah 30 mahasiswa.
Oleh karena itu diharapkan dengan tujuan untuk mengubah prestasi belajar X1- X4
terhadap Y
Sample yang diambil adalah progdi akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” jawa timur Surabaya dengan teknik pengambilan sample random sampling,
yang digunakan sejumlah 60 orang mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah
pemeriksaan akuntansi II dan mendapatkan nilai C> . Variable penelitian yang digunakan
adalah prestasi belajar sebagai motivasi, Ability And Effort, metode pengajaran, dan
Intelectual Skill sebagai variable bebas serta variable terikat.
Berdasarkan hasil linier berganda menyebutkan bahwa motivasi, Ability And Effort
dan metode pengajaran tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar sedangkan Intelectual
Skill berpengaruh terhadap prestasi belajar
Keyword : motivasi, Ability And Effort, metode pengajaran, Intelectual Skill dan
Prestasi Belaja
Perbandingan Metode Ekstraksi DNA Collocalia fuciphaga Secara Manual dan Kit dari Berbagai Sumber Material Genetik
AbstractThe aim of this research was to compare DNA extraction protocols of PCE and extraction kit using different genetic material sources of blood and feathers. Three different extraction buffers of PCE method were used. This study suggested that PCE method was more efficient than the extraction kit method. Meanwhile, extraction buffer of Bello was more efficient for extracting DNA from feather, while extraction buffer of Khosravinia was more efficient for extracting DNA from blood. Wing feather was a suitable sample as genetic source for DNA extraction.Keywords: DNA extraction, phenol-chloroform, Collocalia fuciphagaAbstrakPenelitian ini bertujuan membandingkan metode PCE dengan kit ekstraksi dalam mengekstrak DNA berbagai material sumber genetik, yaitu darah dan bulu Collocalia fuciphaga. Ekstraksi metode PCE menggunakan tiga jenis buffer yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi DNA menggunakan metode PCE lebih efisien dibandingkan kit ekstraksi. Buffer ekstraksi Bello lebih efisien untuk ekstraksi DNA sampel bulu, sedangkan buffer ekstraksi Khosravinia lebih efisien untuk ekstraksi DNA sampel darah. Penelitian ini juga menunjukkan bulu sayap merupakan sumber genetik yang paling baik untuk ekstraksi DNA.Ă‚Â Ă‚Â Kata kunci: ekstraksi DNA, phenol-chloroform, Collocalia fuciphag
Perbandingan Metode Ekstraksi DNA Collocalia fuciphaga Secara Manual dan Kit dari Berbagai Sumber Material Genetik
Penelitian ini bertujuan membandingkan metode PCE dengan kit ekstraksi dalam mengekstrak DNA berbagai material sumber genetik, yaitu darah dan bulu Collocalia fuciphaga. Ekstraksi metode PCE menggunakan tiga jenis buffer yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi DNA menggunakan metode PCE lebih efisien dibandingkan kit ekstraksi. Buffer ekstraksi Bello lebih efisien untuk ekstraksi DNA sampel bulu, sedangkan buffer ekstraksi Khosravinia lebih efisien untuk ekstraksi DNA sampel darah. Penelitian ini juga menunjukkan bulu sayap merupakan sumber genetik yang paling baik untuk ekstraksi DNA