5 research outputs found

    PELATIHAN PENGEMBANGAN SOAL HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL) SEBAGAI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstrak: Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menuntut agar dalam pelaksanaan pembelajaran siswa diberi kebebasan berpikir memahami masalah, membangun strategi penyelesaian masalah, mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka. Guru merupakan faktor yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran, karena guru yang merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian dalam proses pembelajaran tersebut. Kegiatan guru dalam pembelajaran adalah melatih dan membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ciri-ciri dan cara pembuatan soal HOTS, serta memberikan pengalaman langsung dalam mengubah soal biasa menjadi soal HOTS. Kegiatan ini melibatkan 50 guru Sekolah Dasar Gugus Pangeran Antasari Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, penugasan, dan pelatihan pembuatan soal HOTS. Dari kegiatan yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kegiatan berdampak positif bagi guru. 2) Guru lebih mengetahui bagaimana ciri soal HOTS yang baik. 3) Guru juga mengetahui cara mengembangkan soal HOTS. Para peserta berharap adanya kegiatan sejenis dengan materi lanjutan.Abstrack: Learning in the 2013 curriculum demands that in the implementation of learning students  are given the freedom to think, understand problems, develop problem-solving strategies, propose ideas freely and openly. The teacher is a factor that plays an important role in determining the success of the learning process, because it is the teacher  who plans, implements, and conducts assessments in the learning process. The teacher's activities in learning are to train and guide students to think critically and creatively in solving problems . This community service activity aims to provide an understanding of the characteristics and methods of making HOTS questions, as well as providing direct experience in converting ordinary questions into HOTS questions. This activity involved 50 teachers from the Prince Antasari Cluster Elementary School,  Banjarbaru City, South Kalimantan. The methods used are lectures, discussions, assignments, and training on making HOTS questions. From the activities carried out, it can be concluded that: 1) Activities have a positive impact on teachers. 2) Teachers know more about the characteristics of good HOTS questions. 3) The teacher also knows how to develop HOTS questions. The participants hoped that there would be similar activities with advanced material

    Motivasi dan Kinerja Guru Sekolah Dasar Desa Terpencil di Kabupaten Banjar

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui motivasi para guru SD wilayah terpencil dalam bekerja di wilayah kerjanya yang terpencil, dan (2) mengetahui kinerja para guru desa terpencil dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Penelitian menggunakan metode kualitatif yang berorientasi pada studi naturalistik-fenomenologis. Metode ini digunakan untuk meneliti kondisi/objek secara alamiah (natural setting). Penelitian dilakukan sejak bulan Maret hingga Mei 2012, Subjeknya adalah guru SD yang mengabdi di wilayah terpencil Kabupaten Banjar dengan menentukan informan kunci (key person) yang dipilih secara purposive dan dilakukan snow ball untuk melacak akurasi informasi data yang terkumpul. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan panduan observasi, panduan wawancara dan panduan dokumentasi sebagai instrument pengumpulan data. Keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, triangulasi, dan member checks. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan para guru di wilayah terpencil Kabupaten Banjar sebagian besar karena penempatan pemerintah pada saat menjadi CPNS. Beberapa adalah putra daerah yang mengawali karirnya sebagai guru honor/bantu/bakti dan penempatan pemerintah pusat pada saat adanya program transmigrasi. 1. Ada beberapa hal yang memotivasi mereka untuk bekerja di wilayah terpencil : (1) sebagai bentuk pengabdian dan tanggung jawab sebagai seorang guru, (2) kesadaran akan minimnya tenaga pengajar, (3) keinginan untuk memajukan wilayah, dan (4) peluang untuk menambah penghasilan dengan memanfaatkan potensi wilayah. Namun jarak tempuh yang jauh, tingginya biaya transportasi, serta kondisi cuaca membuat motivasi mereka dalam bekerja menjadi menurun dan rendah. 2. Kinerja para guru yang bekerja di wilayah terpencil Kabupaten Banjar kurang maksimal karena dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya (1) tingginya tingkat kesulitan dari kondisi geografis wilayah (2) minimnya akses transportasi dan komunikasi, dan (3) kurangnya sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran

    Hubungan Status Gizi dan Status Hidrasi dengan Fungsi Memori Jangka Pendek Anak Usia Sekolah

    Full text link
    ENGLISHShort-term memory in school-age children is significant in the learning process and academic ability improvement. Adequate intake of nutrients and body fluids are needed to accelerate brain performance so that children have optimum memory function. A preliminary study on short term memory of students in SD N Gembong 2, Pati Regency showed that some students experienced a decrease in short-term memory. The objective of this study was to analyze the correlation between nutritional status and nutritional status with children's short-term memory. This study used a correlational design and involved 52 students from 4th - 6th grade in elementary school. The measurement of hydration status used urine specific gravity, while short-term memory was measured using a digit span test. Then, the Chi-Square test was applied to analyze the data. This study result showed that more than half of children had normal nutritional status, good hydration status and normal short-term memory. Furthermore, nutritional status and hydration status were associated with children's short-term memory. Parents should provide more attention to their children's nutritional and fluid needs, by 1) the children are getting used to taking breakfast before going to school and 2) parents provide meals and drinks from home for their children. INDONESIAMemori jangka pendek pada anak usia sekolah sangat berpengaruh terhadap proses belajar dan upaya peningkatan kemampuan akademik. Asupan nutrisi dan cairan tubuh yang cukup dibutuhkan untuk meningkatkan kerja otak sehingga fungsi memori anak lebih optimal. Data awal penelitian terkait memori jangka pendek anak di SD N Gembong 2 Pati menunjukkan sebagian anak mengalami penurunan memori jangka pendek. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status gizi dan status nutrisi dengan memori jangka pendek anak. Metode penelitian korelasional dengan jumlah sampel 52 responden anak kelas 4-6 SD. Pengumpulan data status gizi melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan. Pengukuran status hidrasi menggunakan pemeriksaan berat jenis urine dan memori jangka pendek menggunakan test digit span. Analisa menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak mempunyai status gizi normal, status hidrasi baik dan memori jangka pendek yang normal. Terdapat hubungan antara status gizi dan status hidrasi dengan memori jangka pendek anak. Orang tua sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan nutrisi dan cairan anak dengan cara: 1) membiasakan sarapan sebelum berangkat sekolah; dan 2) pada saat anak ke sekolah lebih baik dibawakan bekal makanan dan minuman

    Pelatihan Pengembangan Soal Hots (Higher Order Thinking Skill) sebagai Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar

    Full text link
    Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menuntut agar dalam pelaksanaan pembelajaran siswa diberi kebebasan berpikir memahami masalah, membangun strategi penyelesaian masalah, mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka. Guru merupakan faktor yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran, karena guru yang merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian dalam proses pembelajaran tersebut. Kegiatan guru dalam pembelajaran adalah melatih dan membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ciri-ciri dan cara pembuatan soal HOTS, serta memberikan pengalaman langsung dalam mengubah soal biasa menjadi soal HOTS. Kegiatan ini melibatkan 50 guru Sekolah Dasar Gugus Pangeran Antasari Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, penugasan, dan pelatihan pembuatan soal HOTS. Dari kegiatan yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kegiatan berdampak positif bagi guru. 2) Guru lebih mengetahui bagaimana ciri soal HOTS yang baik. 3) Guru juga mengetahui cara mengembangkan soal HOTS. Para peserta berharap adanya kegiatan sejenis dengan materi lanjutan.Abstrack: Learning in the 2013 curriculum demands that in the implementation of learning students are given the freedom to think, understand problems, develop problem-solving strategies, propose ideas freely and openly. The teacher is a factor that plays an important role in determining the success of the learning process, because it is the teacher who plans, implements, and conducts assessments in the learning process. The teacher's activities in learning are to train and guide students to think critically and creatively in solving problems . This community service activity aims to provide an understanding of the characteristics and methods of making HOTS questions, as well as providing direct experience in converting ordinary questions into HOTS questions. This activity involved 50 teachers from the Prince Antasari Cluster Elementary School, Banjarbaru City, South Kalimantan. The methods used are lectures, discussions, assignments, and training on making HOTS questions. From the activities carried out, it can be concluded that: 1) Activities have a positive impact on teachers. 2) Teachers know more about the characteristics of good HOTS questions. 3) The teacher also knows how to develop HOTS questions. The participants hoped that there would be similar activities with advanced material
    corecore