66 research outputs found

    Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain Dengan Benda-benda Di Sekitar

    Full text link
    Penelitian ini mendeskripsikan perancangan media pembelajaran berbasis masalah sebagai media pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan mengatasi masalah bagi siswa kelas V. Media pembelajaran berbasis masalah ini diperuntukkan pada pembelajaran tematik Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar. Menurut Piaget, kemampuan berpikir siswa Sekolah Dasar berada pada tingkat operasional konkret. Siswa belum mampu memahami simbol dengan mudah. Menurut Edgar Dale dalam Kerucut Pengalamannya menjelaskan bahwa manusia memperoleh pengetahuannya berawal dari pengalaman langsung, mengamati dunia di sekitarnya, belajar melalui benda tiruan dan sampailah pada kemampuan tertingginya memahami simbol. Hal ini berarti bahwa pembelajaran konvensional yang selama ini banyak diterapkan di Sekolah Dasar kurang tepat bagi siswa.Untuk menerjemahkan simbol-simbol dalam pembelajaran, guru perlu bantuan media pembelajaran sebagai saluran atau bentuk yang menjadi perantara antara sumber pesan ke penerima pesan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di tiga Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, penggunaan media pembelajaran masih jarang dilakukan. Penggunaannya pun masih sebatas pada penerjemah simbol. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk merancang media pembelajaran berbasis masalah yang membantu proses penyelidikan siswa guna mencari jawaban dari setiap masalah yang diajukan guru. Hasil penyelidikan inilah yang digunakan siswa untuk merekonstruksi pengetahuannya.Dalam membuat media pembelajaran berbasis masalah ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian Design-Based Research (DBR). Praktikan dan siswa kelas V SD dilibatkan sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan kuesioner. Dari hasil uji coba, disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis masalah cocok menjadi wadah penyelidikan bagi pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Kehadiran guru sebagai tutor dalam PBM hendaknya mengetahui potensi media yang digunakan dan memahami benar materi ajar yang harus dipahami siswa sehingga guru dapat mengoptimalkan peran media dalam pembelajaran

    Perangkat Pembelajaran Virtual Field Trip Berbasis Education For Sustainable Development Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan Virtual Field Trip berbasis Education for Sustainable Development (ESD) dalam bentuk aplikasi sebagai perangkat pembelajaran peserta didik. Pengembangan VFT menggunakan jenis penelitian yaitu penelitian dan pengembangan melalui tahapan (1) pengumpulan data, (2) desain produk, (3) validasi produk, (4) uji coba terbatas secara internal, (5) uji coba terbatas kepada peserta didik, (6) teknik analisis data. Teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) serta penilaian dari para ahli. Teknik analisis data diantaranya, reduksi, penyajian data dan kesimpulan. Hasil validasi produk oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa aplikasi masih memerlukan perbaikan berupa pengurangan atau penambahan fitur. Maka, peneliti akan melakukan perbaikan pada produk sesuai saran dari para ahli, untuk menghasilkan produk yang layak digunakan. Pengembangan produk VFT sebagai sarana belajar mandiri peserta didik kapan saja dan dimana saja, tanpa batas ruang dan waktu.Abstract: The purpose of this research is to develop a Virtual Field Trip based on Education for Sustainable Development (ESD) in the form of applications as a learning device for learners. VFT development uses the type of research and development through stages (1) data collection, (2) product design, (3) product validation, (4) internally limited trials, (5) limited trials to learners, (6) data analysis techniques. Data collection techniques include observation, interview and Focus Group Discussion (FGD) and assessments from experts. Data analysis techniques include, reduction, presentation of data and conclusions. Product validation results by some experts show that the application still needs improvements in the form of reductions or additions to features. So, researchers will make improvements to the product according to the advice of experts, to produce a product that is worth using. VFT product development as a means of self-learning learners anytime and anywhere, without the limits of space and time

    IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU BERBASIS ESD: CONNECT, COLLABORATE, AND ENGAGE DI SD

    Get PDF
    Education for Sustainable Development (ESD) is one of the efforts to achieve sustainability goals regarding the quality of education. Of course, the teacher is the main agent in the success of this ESD. Therefore, the Asia Pacific ESD teacher competencies were formed called Connect, Collaborate, and Engage competencies, where teachers in schools, teachers in the community, and teachers as individuals are able to become teachers who have a leadership spirit. This study aims to provide information on the extent to which these competencies are implemented. The research method used is a combination research method. Data collection techniques by providing questionnaires and interviews conducted on elementary school teachers in Peunduey Village, Garut Regency. The questionnaires data was analyzed using the Winstep application with the Rasch model, for interview data it was analyzed using qualitative data analysis techniques according to Miles & Huberman. The results showed that the teacher with the highest ability was obtained by the 0LDTE teacher.  For the teacher with the lowest ability obtained by the 4PDRE teacher. The most difficult statement to implement is the L4 statement about finding the main stakeholders, meaning that teachers have not been able to relate and find the main stakeholders in education. The easiest statement to implement is the N4 statement about building trust and maintaining relationships, reciprocal care, and negotiating in conflict situations, which means the teacher always consults, maintains relationships, and solves problems in conflict situations. Overall competency implementation is 73%,

    Kompetensi Guru: Pelaksanaan Pembelajaran Berkelanjutan Dan Kreativitas Berbasis Esd Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat implementasi kompetensi guru berbasis Education for Sustainable Development.  Penelitian ini dilakukan mengggunakan pendekatan kombinasi, sehingga proses pegumpulan data dilakukan mengunakan instrument berupa angket dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru di SDN 1 Jayaraga, Garut, Jawa Barat.  Data angket yang diperoleh dianalis menggunakan winstep dengan pemodelan rasch, sedangkan data hasil wawancara dilakukan dengan mengorganisasikan temuan kemudian melakukan interpretasi dan memaknai data.  Teknik analisis kombinasi dilakukan dengan cara perbandingan berdampingan, artinya data angket diperkuat dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,tingkat pelaksanaan pembelajaran berbasis Education for Sustainable Development menunjukan angka yang baik yaitu 88.8%. Temuan baru dalam penelitian ini adalah sebenarnya guru telah melaksanakannya, akan tetapi guru tidak menyadari bahwa pembelajaran tersebut adalah pembelajaran berbasis Education for Sustainable Developmen

    Pengembangan Aplikasi Mobile Learning untuk Perangkat Pembelajaran Berbasis Education for Sustainable Development

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi mobile learning perangkat pembelajaran berbasis Education for Sustainable Development (ESD). Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan dengan teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Data hasil observasi dan wawancara menjadi bahan studi pendahuluan untuk mengetahui ketersediaan perangkat pembelajaran di sekolah dasar. Proses FGD dilaksanakan oleh tim pengembang yang terdiri dari 7 orang dan 1 orang tim ahli. Melalui proses FGD dihasilkan kesepakatan tim untuk mengembangkan aplikasi mobile learning perangkat pembelajaran berbasis ESD yang mencakup konsep ESD, dokumen perangkat pembelajaran serta video penggunaan perangkat pembelajaran berbasis ESD. Produk aplikasi mobile learning perangkat pembelajaran berbasis ESD masih pada tahap versi alpha (V.0.01.1). Sebab, hasil validasi produk oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa aplikasi masih memerlukan perbaikan berupa pengurangan atau penembahan fitur.Abstract: This research aims to develop a mobile learning application based on Education for Sustainable Development (ESD). This type of research is research and development with data collection techniques including observation, interview, and Focus Group Discussion (FGD). Observation and interview data become preliminary study materials to determine the availability of learning tools in elementary schools. The FGD process is carried out by a development team of 7 people and 1 expert team. Through the FGD process, a team agreement was produced to develop an ESD-based learning device mobile learning application that includes the concept of ESD, learning device documents, and video usage of ESD-based learning tools. ESD-based learning device mobile learning application product is still at alpha version stage (V.0.01.1). Because, the results of product validation by some experts show that the application still needs improvement in the form of reduction or deed of features

    ANALISIS KETERSEDIAAN DAN GAMBARAN MEDIA PEMBELAJARAN ISU PERUBAHAN IKLIM BERBASIS ESD DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan/Education for Sustainable Development (ESD) telah tertuang pada Kurikulum 2013. Artinya Kurikulum 2013 termasuk ke dalam pembelajaran berbasis ESD. Dalam menciptakan pembelajaran ESD harus dikaitkan dengan isu ESD. Isu perubahan iklim merupakan bagian penting dari isu ESD. Tidak hanya dikaitkan dengan Isu ESD, pembelajaran berbasis ESD harus mengaitkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang untuk mencerminkan keberlanjutan. Agar dapat menyampaikan pembelajaran berbasis ESD maka dibutuhkan media pembelajaran. Khususnya penelitian ini membahas media pembelajaran bertemakan perubahan iklim mencakup materi tentang terjadinya perubahan iklim serta pengaruhnya pada ekosistem sebagai aspek lingkungan, tindakan adaptasi dan mitigasi pada perubahan iklim sebagai aspek sosial, dan dampak perubahan iklim pada ekonomi. Setelah dilakukan penelitian secara kualitatif maka hanya 1 dari 7 sekolah dasar yang memiliki media perubahan iklim secara khusus. 6 sekolah dasar lainnya meskipun tidak memiliki media khusus terkait perubahan iklim, namun beberapa guru memiliki inisiatif untuk menentukan sendiri media terkait topik tersebut

    Analisis Kebutuhan Pengembangan Elektronik Modul Berbasis Education For Sustainable Development Untuk Siswa di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Salah satu cara untuk meningkatkan pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam dunia pendidikan yaitu dengan melakukan perbaikan dan pengembangan proses maupun perangkat pembelajaran utamanya pada jenjang Sekolah Dasar seperti modul pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan elektronik modul berbasis Education for Sustanable Development di kelas V sekolah dasar. Penelitian merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode Deskriptif. Subjek penelitian adalah  6 orang guru kelas V dan 7 Orang Siswa kelas V dari empat sekolah yang berada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik dari Miles-Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Analisis ini meliputi analisis kurikulum, analisis bahan ajar dan analisis siswa. Penelitian ini menunjukan bahwa bahan ajar yang diguankan saat ini masih belum memenuhi kebutuhan dari peserta didik terlebuh saat ini pembelajaran dilaksanakan secara online sehingga peserta didik dan guru membutuhkan bahan ajar tambahan yang mampu menbantu peserta didik untuk belajar mandiri di ruma

    PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBEKALAN ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKS BAGI MAHASISWA CALON GURU SD

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program pembekalan asesmen autentik pada pembelajaran IPA berbasis konteks bagi mahasiswa calon guru sekolah dasar. Program pembekalan tersebut dikembangkan melalui metode penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengumpulan informasi awal dilakukan untuk memperoleh bentuk awal program pembekalan. Pengujian terbatas dilakukan dengan melibatkan mahasiswa semester 7 tahun ajaran 2015/2016 dan sejumlah alumni. Program pembekalan diimplementasikan kepada 82 mahasiswa PGSD semester 7 tahun ajaran 2016/2017 di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat yang mengikuti mata kuliah pengembangan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Tahapan pembekalan dibagi menjadi 4 bagian. Bagian 1 dan 2 dilakukan secara tatap muka. Bagian 1 berkaitan dengan pengembangan pembelajaran IPA berbasis konteks dan bagian 2 berkaitan dengan pengembangan asesmen autentik pada pembelajaran IPA berbasis konteks. Setiap pertemuan tatap muka dilakukan dengan tahapan: penugasan awal, pemahaman, perancangan dan workshop, review/refleksi hasil rancangan, dan perbaikan. Bagian 3 dilakukan melalui penerapan produk mahasiswa di sekolah. Bagian 4 dilakukan dalam bentuk refleksi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pembekalan dan hasil implementasi produk. Hasil menunjukkan bahwa program pembekalan dapat meningkatkan pemahaman untuk seluruh aspek dalam mengembangkan pembelajaran IPA berbasis konteks. N-gain tertinggi (0,77) dengan kategori tinggi pada aspek memberikan penjelasan pembelajaran IPA dengan melibatkan konteks dan hubungannya dengan asesmen autentik, dan N-gain terendah (0,59) dengan kategori sedang pada aspek pengembangan pembelajaran IPA berbasis konteks dengan strategi REACT. Begitu pula Pemahaman terhadap pengembangan asesmen autentik pada pembelajaran IPA berbasis konteks mengalami peningkatan untuk seluruh aspek. N-gain tertinggi (0,81) dengan kategori sangat tinggi pada aspek pengembangan asesmen pada pembelajaran IPA berbasis konteks, dan N-gain terendah (0,59) dengan kategori sedang pada aspek pengembangan soal tes tertulis berbasis HOTS. Hasil produk mahasiswa mengalami peningkatan skoring, dengan skor 3 untuk rentang skor 1-3 dan skor 4 untuk rentang skor 1-4. Hasil tersebut selanjutnya diuji secara statistik, dan hasilnya menunjukkan adanya perbedaan kemampuan memahami dan hasil produk mahasiswa secara signifikan antara sebelum dan sesudah pembekalan dilakukan. Keunggulan dari program ini adalah melatih kemampuan mahasiswa calon guru yang profesional dalam mengembangkan asesmen autentik pada pembelajaran IPA berbasis konteks. Sedangkan keterbatasannya, peserta pembekalan lebih diutamakan mahasiswa tingkat akhir dan penggunaan waktu pembekalan yang cukup lama. ..... This study aims at developing authentic assessment debriefing programs for context-based science learning for students of prospective primary school teacher (hereinafter abbreviated PGSD). The debriefing program was developed through research and development method. Furthermore, initial research and information collection were conducted to create the initial form of the program. Limited testing was conducted by involving 7th semester students of the 2015/2016 Academic Year and a number of alumni. The debriefing program was implemented to 82 PGSD students in Tasikmalaya City, West Java who attended the science learning development for Elementary Schools course. Moreover, the debriefing stage was divided into 4 parts, part 1 and 2 were conducted face-to-face. Part 1 dealt with the development of context-based science learning and part 2 dealt with the development of authentic assessments in context-based science learning. Each face-to-face meeting was held in stages; initial assignment, comprehension, design and workshop, review/reflection on the results of the design, and improvement. Later on, part 3 was conducted by implementing students’ products in schools. Lastly, part 4 was conducted in the form of reflection and evaluation of the debriefing program and the product implementation. The results showed that the debriefing program could improve the comprehension for all aspects in developing context-based science learning. The highest N-gain (0.77), with a high category was in the aspect of providing explanation of science learning by involving the context and its relation to authentic assessment. Meanwhile, the lowest N-gain (0.59), with the medium category was in the aspect of developing context-based science learning with REACT strategies. Therefore, the comprehension of the development of authentic assessments on context-based science learning had increased for all aspects. The highest N-gain (0.81), with a very high category was in the aspect of assessment development in context-based science learning, while the lowest N-gain (0.59) was in the medium category in the aspect of developing HOTS-based written test questions. The results of students’ products implementation improved scoring, with a score of 3 for a score range of 1-3 and 4 for a range of 1-4. The results were then tested statistically, and they showed a significant difference in the ability to understand and produce students’ products before and after debriefing. This program is beneficial in training the professional skill of prospective primary teacher in developing authentic assessments in context-based science learning. In term of the limitations, the program participants were preferably final semester students and provided with a longer debriefing period

    PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DASAR BEKERJA ILMIAH SISWA KELAS XI

    Get PDF
    Tesis berjudul * Pembelajaran Hidrolisis Garam dengan Model Inkuiri untuk Mengembangkan Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah Siswa Kelas XI, bertujuan memperoleh gambaran hasil penerapan model pembelajaran tersebut dalam hal pemahaman konsep, kemampuan dasar bekerja ilmiah dan sikap ilmiah siswa. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan eksperimen one group pre tes - pos tes. Subyek penelitian terdiri dari 37 orang siswa kelas XI di salah satu SMA di Kota Bandung. Instrumen yang digunakan antara lain: model pembelajaran, tes, LKS, angket, pedoman observasi dan wawancara. Hasil pre tes dan pos tes diolah dengan perhitungan persentase dan nilai N-gain. Data kerja ilmiah, observasi sikap ilmiah, keterampilan laboratorium dan angket diolah dengan perhitungan persentase terhadap nilai ideal, sedangkan hasil wawancara diolah berdasarkan tanggapan dari siswa dan guru terhadap model pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa secara umum serta mengembangkan kemampuan dasar bekerja ilmiah dan sikap ilimiah siswa. Pemahaman konsep tertinggi diperoleh pada konsep membedakan tipe dari larutan dan kerja ilmiah tertinggi diperoleh pada indikator observasi. Perolehan sikap ilmiah tertinggi pada indikator bekerja sama. Sedangkan hasil keterampilan laboratorium tertinggi pada indikator menghomogenkan larutan. Pengujian secara statistik menunjukkan peningkatan pemahaman konsep dan kerja ilmiah antara kelompok sedang dan rendah tidak berbeda secara signifikan, sikap ilmiah dari ketiga kelompok tidak berbeda secara signifikan, dan keterampilan laboratorium siswa rendah mendapatkan nilai tertinggi. Secara umum siswa dan guru memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran dengan model inkuiri

    Analisis Rubrik Penilaian Berbasis Education for Sustainable Development dan Konteks Berpikir Sistem di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan asesmen kinerja menggunakan rubrik penilaian dengan mengaitkan konteks ESD dan berpikir sistem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu guru kelas 5 Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya berjumlah 6 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara dan studi dokumentasi untuk mengetahui pelaksanaan asesmen kinerja serta identifikasi rubrik yang digunakan oleh guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Semua guru kesulitan dalam menggunakan asesmen kinerja dan instrumen penilaiannya yaitu rubrik. (2) Guru mengalami kesulitan dalam menentukan petunjuk kerja atau deskripsi pada rubrik ditunjukkan dengan hasil analisis dokumen sebesar 37.5%. (3) Beberapa guru sudah mengetahui mengenai pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan atau education for sustainable development (ESD) dimana pembelajarannya lebih terintegrasi seperti dengan lingkungan, sosial, dan ekonomi. (4) Berdasarkan hasil analisis dokumen rubrik terdapat kaitan dengan materi ESD ditunjukan dengan kemunculan konteks lingkungan, sosial, dan ekonomi yaitu sebesar 87,5%. (5) Kaitan kriteria dengan kemampuan berpikir sistem atau holistik pada rubrik penilaian yang dianalisis sudah terlihat pada tugas dan sesuai tujuan pembelajaran yaitu sebesar 75%
    • …
    corecore