60 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PERTIWI LAMGAROT ACEH BESAR
Kata Kunci: Minat Belajar, Hasil Belajar MatematikaMinat belajar adalah suatu keinginan yang bertahan lama dalam pembelajaran tertentu. Minat belajar pada setiap siswa berbeda-beda, sehingga hasil belajar yang diperoleh setiap belajar pun berbeda-beda. Termasuk hasil belajar pelajaran matematika. Penelitian ini mengungkapkan masalah apakah ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa di kelas V SD Negeri Pertiwi Lamgarot Aceh Besar. Tujuan penelitiannya adalah mengetahui hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa di kelas V SD Negeri Pertiwi Lamgarot Aceh Besar. Hipotesis penelitian yakni ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa di kelas V SD Negeri Pertiwi Lamgarot Aceh Besar. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dan jenis penelitiannya asosiatif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pertiwi Lamgarot Aceh Besar dengan sampel sebanyak 35 yang diambil dari kelas VA dan VB.Pengumpulan data minat belajar diperoleh dari angket tertutup dengan menggunakan skala likert, sedangkan hasil belajar diperoleh dengan mengambil nilai Ujian Tengah Semester (UTS) pelajaran matematika siswa. Uji statistik yang digunakan yaitu menggunakan uji korelasi Product Moment dan uji hipotesisnya menggunakan uji t dengan taraf signifikan 0,05 (5%).Berdasarkan hasil analisis data diperoleh gambaran minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa, diperoleh nilai korelasi 0,571 yang termasuk kategori hubungan sedang dengan memberi sumbangan pengaruh minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas V sebesar 32,60% dan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung (3,985) >ttabel (2.042) sehingga H_(a )di terima. Maka disimpullkan bahwa ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Pertiwi Lamgarot Aceh Besar
STUDI LITERATUR KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN DAN BIJI KEMANGI DENGAN METODE DPPH
Latar Belakang : Salah satu tanaman yang memiliki senyawa flavonoid yaitu
daun kemangi (Ocimum basilicum L.) Senyawa flavonoid yang terdapat pada
tanaman memiliki aktivitas antioksidan alami yang dapat menangkap molekul
radikal bebas atau sebagai antioksidan alami. Antioksidan adalah suatu senyawa
atau komponen kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu
menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Tujuan dari
penelitian untuk mengetahui metabolit sekunder apa yang mempengaruhi aktivitas
anti oksidan pada ekstrak daun dan biji kemangi dan untuk mengetahui gambaran
aktivitas anti oksidan pada ekstrak daun dan biji kemangi.
Metode: Desain penelitian ini adalah kajian artikel. Penelitian ini di lakukan
dengan pengambilan kesimpulan dan penggabungan hasil penelitian dari 5 jurnal
yang terindeks tentang Kajian Aktivitas Antioksidan Ektrak Daun Dan Biji
Kemangi (Ocimum Sanctum L ) Dengan Metode Dpph.
Hasil: berdasarkan beberapa review artikel pada penelitian jurnal 1 ekstrak daun
kemangi menghasilkan antioksidan 69,33-89,22 ppm, penelitian jurnal 2 nilai
IC50 dari ekstrak etanol 1,374.00 ± 6.20 µg/ml, fraksi etil asetat 389.00 ± 1.00
µg/ml, kuersetin berbeda 2.10 ± 0.01 µg/ml, penelitian jurnal 3 menghasilkan
antioksidan dengan nilai IC50 80,55 ppm, jurnal 4 menghasilkan antioksidan nilai
IC50 52,68 µg/ml, jurnal 5 menghasilkan antioksidan pada biji kemangi nilai
tertinggi IC50 41,90 ppm.
Simpulan: Bahwa ekstrak daun dan biji kemangi memiliki aktivitas antioksidan
dengan kadar IC50 dari 69,33- 89,22 ppm.
Kata Kunci: Daun Kemangi, Antioksidan, DPP
TEKNIK PERMAINAN VIOLIN PADA KOMPOSISI MUSIK “PARTITA NO. 2 IN D MINOR BAGIAN TIGA (SARABANDE)” KARYA JOHANN SEBASTIAN BACH
Partita No. 2 in D Minor untuk solo violin karya Johann Sebastian Bach ini menjadi salah satu karya penting dalam dunia musik. Komposisi ini memiliki lima bagian, salah satunya adalah Sarabande yang terdapat pada bagian tiga. Penelitian yang berjudul “Teknik Permainan Violin pada Komposisi Musik ‘Partita No. 2 in D Minor Bagian Tiga (Sarabande)’ Karya Johann Sebastian Bach” bertujuan untuk mengetahui teknik permainan violin pada komposisi ini. Penelitian difokuskan pada teknik fingering dan teknik bowing yang terdapat pada komposisi Partita No. 2 in D Minor bagian tiga (Sarabande). Untuk mengungkap hal tersebut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Data-data diperoleh melalui studi literatur berupa partitur, buku dan jurnal terkait, dokumentasi audio-visual, dan hasil wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian menjelaskan mengenai teknik-teknik permainan violin yang digunakan pada komposisi ini, bagaimana suara yang dihasilkan ketika memainkan teknik tersebut, serta kesan yang ingin disampaikan dari komposisi tersebut. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pemain violin dan guru musik.
Kata Kunci : Teknik Violin, Sarabande, Partita No. 2 in D Minor, J.S Bach
Partita No. 2 in D Minor for the violin solo by Johann Sebastian Bach has become one of the most important works in the music world. This composition has five parts, one of which is Sarabande which is contained in part three. The research entitled "Violin Playing Techniques in Musical Composition ‘Partita No. 2 in D Minor Part Three (Sarabande)’ by Johann Sebastian Bach” aims to determine the violin playing technique in this composition. The research focused on fingering and bowing techniques contained in the composition of Partita No. 2 in D Minor part three (Sarabande). To reveal this, the data collection technique was carried out using a qualitative method with an analytical descriptive approach. The data were obtained through literature study in the form of sheet music, related books and journals, audio-visual documentation, and the results of interviews with interviewess. The results of the study explain the violin playing techniques used in this composition, how the sound is produced when playing the technique, and the impression you want to convey from the composition. This research can be a reference for violinists and music teachers.
Keywords: Violin Technique, Sarabande, Partita No. 2 in D Minor, J.S Bac
APLIKASI PENGHITUNG HPP DAN STUDI KELAYAKAN PRODUK UNTUK UMKM BERBASIS DESKTOP
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah suatu metode untuk menentukan harga yang harus dibayarkan oleh pelanggan kepada produsen akibat dari pengeluaran untuk memproduksi satu produk. Selain itu, produsen perlu mengetahui target penjualan yang bertujuan agar produsen tidak mengalami kerugian sampai target penjualan terpenuhi. Produsen perlu mempertimbangkan periode keuntungan kembali dan persentase usaha tersebut berhasil ketika akan melakukan usaha. Namun pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerap kesulitan dalam menentukan harga jual produknya sehingga sering dijumpai perhitungan harga dengan perkiraan atau asumsi. Selain itu, pemilik UMKM tidak menentukan target penjualan agar pendapatan yang diterima sama dengan pengeluaran untuk Investasi. Dalam menentukan bisnisnya, pemilik UMKM tidak mempertimbangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar modal kembali serta berapa persen keuntungan yang akan didapatkan. Semua proses perhitungan tersebut dapat dilakukan manual namun memiliki resiko kesalahan terhadap hasil akhir perhitungan. Oleh sebab itu, Aplikasi Penghitung HPP dan Studi Kelayakan Produk untuk UMKM berbasis Desktop akan membantu pemilik UMKM dalam menentukan HPP, target penjualan, lama modal kembali, dan persentase keuntungan. Adapun metode pengerjaan yang digunakan adalah prototype untuk mengetahui kebutuhan yang sesuai dengan pihak UMKM. Pengujian dilakukan langsung kepada pihak UMKM untuk melakukan perhitungan secara langsung. Pemilik UMKM dapat melakukan perhitungan harga jual, menentukan target penjualan, mengetahui lama modal kembali dan persentase keuntungan dengan menggunakan Aplikasi Penghitung HPP dan Studi Kelayakan Produk untuk UMKM berbasis Desktop supaya terhindar dari kerugian saat menjual produk dan mudah dalam menentukan keputusan untuk melanjutkan produksi atau tidak.
Kata kunci: UMKM, Harga Pokok Penjualan, Target Penjualan, Periode Keuntungan, Persentase Keuntunga
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MERANCANG POSTER DI SANGGAR JANIKA
Pemilihan model pembelajaran yang tepat pada suatu pembelajaran, peran serta keaktifan peserta didik harus selalu diciptakan agar kreativitas muncul. Pada beberapa teori dikatakan bahwa, ada model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kreativitas. Pada materi desain poster, kreativitas dibutuhkan agar dapat menghasilkan karya poster yang lebih kreatif dari pembelajaran konvensional. Penelitian ini berfokus pada proses pembelajaran berbasis masalah dan hasil poster dari pembelajaran dibandingkan dengan model pembelajaran yang sebelumnya pernah dilaksanakan di Taman Bacaan Sanggar JANIKA. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses model pembelajaran berbasis masalah dalam merancang desain poster di Taman Bacaaan Sanggar JANIKA? (2) Bagaimana hasil poster model pembelajaran berbasis masalah di Taman Bacaaan Sanggar JANIKA? Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif melalui pendekatan teknik analisis hasil karya menggunakan model kajian estetik. Landasan penelitian menggunakan teori dan konsep yang berkenaan dengan ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV) meliputi pengertian poster, unsur-unsur seni rupa dan prinsip poster sedangkan pada model pembelajaran meliputi teori langkah-langkah model pembelajaran, bagaimana pelaksanaan model pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran menonjolkan peserta didik agar menemukan masalah dan memecahkannya dalam diskusi kelompok. Sehingga peran peserta didik lebih aktif dari guru, pada karya poster yang dihasilkan lebih kreatif dari model pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sanggar yaitu model ekspositori atau ceramah. Penelitian ini dapat memberikan gambaran terhadap pengaruh treatment dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada suatu pembelajaran baik pembelajaran desain poster maupun pada materi yang lainnya untuk masyarakat khususnya untuk pendidik
Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Desain Poster, Kreativitas.
Selection of the right model of learning in a study, the role and the liveliness of the learners should always be created so that creativity can be arise. On some theories said that problem-based learning model can increase creativity. On poster design creativity is required in order to produce more creative posters besides conventional learning. This research focuses on the process of problem-based learning and learning posters from the results compared to the previous learning model has been implemented in the garden Reading and Art Studio JANIKA. Formulation of the problems in this study are: (1) how the process model-based learning problems in designing poster design in the garden Reading and Art Studio JANIKA? (2) How the results-based learning model poster problems in the garden Reading workshop and Art Studio JANIKA? The research method used descriptive qualitative approach through analysis of aesthetic studies. Cornerstone research using theories and concepts of Visual Communication Design (DKV) includes the sense of the poster, the elements and principles of art posters, learning model includes the theory of the learning model steps, how implementation of the learning model. Based on the results of the research noted that the model of learning accentuate the learners to find the problem and solve it in discussion groups. The role of active learners from teachers more creative, on the work of the poster generated more creative than the usual learning model implemented that is the model expository or lectures. This research can give an idea that influence of the treatment can increase the creativity of learners at learning poster design and another content to the community especially for educators.
Keywords: Model-Based Learning Problems, Poster Design, Creativity
How Risk Attitudes Affect the Implementation of Good Agricultural Practices in Sugarcane Farming
Indonesian Ministry of Agriculture issued Minister of Agriculture Regulations Number 53 in 2015 about Good Agricultural Practices for Sugarcane as an effort to increase production and productivity of sugarcane. The implementation of GAP on various commodities was differ since risk across commodities and risk attitude among farmers are varied. Hence, this study aims to analyze (1) the implementation level of Sugarcane GAP among farmers of the Wonolangan Sugar factory and (2) the influence of risk attitudes toward GAP implementation. The study was conducted on 102 randomly-selected farmers in Lumajang and Probolinggo Regency. The level of GAP implementation is measured by Likert scale with nine indicators of Sugarcane GAP. The level of GAP implementation is categorized into low, medium, and high based on the total score of GAP implementation obtained from each farmer. One-sample t-test is used to test the implementation level of GAP. Risk attitudes are measured with a Likert scale, as refers to Pennings and Garcia method. The influence of risk attitudes towards GAP implementation is analyzed using OLS regression. The result of t-test shows that the level of GAP implementation among sugarcane farmers is medium and high, and most farmers are risk-averse. Of the nine components used as indicators, seed preparation and labor welfare are in the medium category. Based on the OLS regression, risk-taker farmers have a lower GAP implementation than that of risk-averse farmers. Farmers' lack of knowledge about GAP guidelines, can be supported by the presence of socialization activities by sugar factories, extension workers, and related institutions
DESAIN MEJA DAN KURSI WORKSHOP PORTABEL UNTUK KOMUNITAS RAJUT DI SURABAYA (STUDI KASUS : KOMUNITAS RAJUT LE.TRICOTEUR DI SURABAYA)
Workshop komunitas rajut membutuhkan perhatian lebih untuk masalah penataan kebutuhan yang dibutuhkan saat beraktivitas merajut. Peralatan yang sering hilang dan berantakan membuat aktivitas workshop merajut terganggu. Workshop komunitas rajut membutuhkan perhatian lebih untuk masalah penataan kebutuhan yang dibutuhkan saat beraktivitas merajut. Peralatan yang sering hilang dan berantakan membuat aktivitas workshop merajut terganggu. Tujuan serta manfaat penelitian ini adalah mendesain meja dan kursi workshop rajut agar lebih tertata dengan desain yang dapat memenuhi kebutuhan saat beraktivitas merajut dan menjadi sarana komunitas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif yaitu dengan melakukan wawancara, kuisioner dan observasi dengan founder, anggota dan peserta yang berada di lokasi workshop. Melalui analisis aktivitas, analisis kebutuhan alat, analisis kebutuhan ruang, analisis ergonomi dan antropometri, analisis material, analisis penempatan, analisis bentuk, analisis warna dan analisis sistem didapatkan atau dihasilkan sebuah konsep desain modern minimalis dengan konsep ini dapat memberikan manfaat sebagai sarana workshop yang lebih baik. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sintesa desain meja dan kursi portabel untuk workshop rajut yang memudahkan dalam aktivitas merajut
KAJIAN PERBANDINGAN TEPUNG BERAS MERAH (Oryza nivara) DENGAN MOCAF (Modified Cassava Flour) DAN PENAMBAHAN TERIGU (Triticum sp) TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK MIE BASH
The pusposed of research was to know the influenced of the comparation from the used of brown rice flour and mocaf, with addition of wheat flour to the characteristics of wet noodle organoleptic. The experimental block designed with factorial pattern of 5x5 with two factors, and 2 times replicated so that can get 50 units experiment. Experiment variable consist of brown rice flour with mocaf comparation (A), i.e., 10% : 20%, 12,5% : 17,5%, 15% : 15%, 17,5% : 12,5% and 20% : 10%. Addition of wheat flour (B), i.e., 5%, 7,5%, 10%, 12,5% and 15%. Response in this research was organoleptic test to the taste, flavor, and texture. The concentration of brown rice flour: mocaf and wheat flour significantly affected to wet noodle taste, flavor, and texture. The result of organoleptic test showed that panelists accepted the wet noodle taste, flavor, and texture.\
Keyword: Brown rice, mocaf, wheat flour, wet noodl
Evaluasi Model CIPP pada Perkuliahan Daring Fakultas Tarbiyah, Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta Tahun 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran daring pada PTKI saat terjadi wabah dengan menggunakan evaluasi program model CIPP dengan komponen context, input, process, dan produc. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-deskriptif dan menggunakan evaluasi CIPP. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Tarbiyah tahun masuk 2019/2020, adapun sampel diambil 200 orang. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan perkuliahan sistem daring di Fakultas Tarbiyah IIM Surakarta termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat pada: 1) Hasil evaluasi kontek termasuk dalam kategori baik dengan prosentase 40%. Hal ini di dukung dengan jawaban setuju 59,83% pada indikator lingkungan belajar. 2) Hasil evaluasi input program termasuk dalam kategori kurang baik dengan prosentase 48,5%. Meskipun begitu, responden menjawab setuju 58% pada indikator kompetensi dosen dalam penggunaan media dan menjawab setuju 64,10% pada indikator kualitas materi. 3) Hasil evaluasi Proses termasuk dalam kategori baik dengan prosentase 40%. Hal ini didukung dengan jawaban responden pada indikator aktivitas dosen, pemanfaatan sarana serta hambatan dan kendala secara berturut-turut adalah 50.30%, 39,33% dan 44,07%. 4) Hasil evaluasi Produk termasuk dalam kategori baik dengan prosentase 43,5%. Hal ini didukung dengan jawaban setuju 61,4% dengan hasil pembelajaran daring dan 52,4% setuju dengan dampak ilmu yang didapa
TEKNIK PERMAINAN VIOLIN PADA KOMPOSISI MUSIK PARTITA NO. 2 IN D MINOR BAGIAN TIGA (SARABANDE) KARYA JOHANN SEBASTIAN BACH
Partita No. 2 in D Minor untuk solo violin karya Johann Sebastian Bach ini menjadi salah satu karya penting dalam dunia musik. Komposisi ini memiliki lima bagian, salah satunya adalah Sarabande yang terdapat pada bagian tiga. Penelitian yang berjudul “Teknik Permainan Violin Pada Komposisi Musik Partita No. 2 in D Minor Bagian Tiga (Sarabande) Karya Johann Sebastian Bach” bertujuan untuk mengetahui teknik permainan violin pada komposisi ini. Penelitian difokuskan pada teknik fingering dan teknik bowing yang terdapat pada komposisi Partita No. 2 in D Minor bagian tiga (Sarabande). Untuk mengungkap hal tersebut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Data-data diperoleh melalui studi literatur berupa partitur, buku dan jurnal terkait, dokumentasi audio-visual, dan hasil wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian menjelaskan mengenai teknik-teknik permainan violin yang digunakan pada komposisi ini, bagaimana suara yang dihasilkan ketika memainkan teknik tersebut, serta kesan yang ingin disampaikan dari komposisi tersebut. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pemain violin dan guru musik.Kata kunci : Teknik Violin, Sarabande, Partita No. 2 in D Minor, J.S Bac
- …