34 research outputs found

    PENGEMBANGAN SOFTSKILL MAHASISWA CALON GURU MELALUI PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

    Get PDF
    Banyak survey yang telah dilakukan dan mengungkapkan bahwa lulusan universitas yang dibutuhkan di dunia kerja adalah lulusan yang tidak hanya memiliki hardskill namun juga yang memiliki softskill, Sebagai contoh, hampir semua lapangan pekerjaan membutuhkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim. Pada umumnya softskills didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) dan kemampuan dalam mengatur/mengelola dirinya sendiri (intrapersonal skill). Softskill merupakan kompetensi non akademik yang menjadi modal seorang sarjana agar dapat mencapai kesuksesan dalam karier serta lebih berhasil dan berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu cara yang cukup baik untuk mengembangkan softskills mahasiswa adalah melalui perkuliahan dengan segala aktivitasnya. Kata kunci: softskill

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

    Get PDF
    Komitmen nasional tentang perlunya pendidikan karakter, tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Pendidikan Karakter sejatinya sudah lama terkandung secara implisit dalam pendidikan di Indonesia sejak dahulu kala. Seiring dengan perkembangan jaman dan pengaruh arus globalisasi karakter mulia yang ditanamkan melalui pendidikan lambat laun memudar. Untuk itulah diperlukan upaya untuk menanamkan kembali nilai-nilai karakter mulia pada peserta didik. Pembelajaran yang inovatif tentu tidak lepas dari model pembelajaran yang digunakan. Implementasi berbagai model pembelajaran dapat memfasilitasi pembentukan karakter peserta didik. Kata kunci: Karakter, model pembelajaran

    Improving The Mathematic Critical And Creative Thinking Skills In Grade 10th SMA Negeri 1 Kasihan Bantul On Mathematics Learning Through Problem-Based Learning

    Get PDF
    This research aims to describe: (1) implementation of the PBL that improve the mathematic critical and creative thinking skills and (2) improvement the mathematic critical and creative thinking skills of students with PBL. The research is Classroom Action-Research, which is consisted of two cycles. The research was conducted in SMA Negeri 1 Kasihan Bantul in August until December 2010. The subjects were all of the students in class X D which consist of 33 students. The data was obtained from observation sheet, field notes, documentation, interviews, and tests of critical and creative thinking skills in mathematics learning. The data validation has done by triangulation. The results shows that the implementation of the PBL which can improve the students’ mathematics critical and creative thinking skills consist of four steps: (1) engagement, (2) inquiry and investigation, (3) performance, and (4) debriefing. Keyword: critical thinking, creative thinking, problem based learnin

    SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN MATRIKS PEMBOBOT SPASIAL ROOK CONTIGUITY UNTUK PEMODELAN GINI RATIO DI INDONESIA TAHUN 2014

    Get PDF
    Gini Ratio merupakan sebuah ukuran ketidak merataan distribusi pendapatan penduduk pada suatu wilayah tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemodelan Gini Ratio di Indonesia pada tahun 2014 dengan Spatial Autoregressive Model dan matriks pembobot spasial Rook Contiguity. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Gini Ratio (Y), jumlah penduduk (X_1), persentase rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (X_2), persentase penduduk miskin (X_3), persentase penduduk lansia (X_4), pertumbuhan produksi industri mikro (X_5 ) serta indeks pembangunan manusia (X_6). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemodelan Gini Ratio di Indonesia dengan Spatial Autoregressive Model dan matriks pembobot spasial Rook Contiguity yaitu melakukan regresi berganda terlebih dahulu. Apabila pada regresi berganda terdapat autokorelasi spasial, maka langkah selanjutnya yaitu menyusun matriks pembobot spasial dan melakukan regresi spasial. Matriks pembobot yang dipilih adalah Rook Contiguity karena antar provinsi di Indonesia hanya berbatasan sisi. Pada analisis regresi spasial, Pemodelan yang dilakukan adalah Spatial Autoregressive Model karena pada uji Lagrange Multipliermodel tersebut signifikan. Sehingga bermakna bahwa pada pemodelan Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 terdapat pengaruh spasial pada variabel terikat. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu persamaan regresi untuk Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 dengan Spatial Autoregressive model dan matriks pembobot Rook Contiguity. Persamaan tersebut adalah: y Ě‚_i=0.593+0.0936Wy+0.000000121X_2+0.0103X_4-0.0062X_6. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 yaitu rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (X_2), persentase penduduk lansia (X_4 ) serta indeks pembangunan manusia (X_6). Adapun interpretasi pada model di atas adalah apabila faktor lain diangap konstan, jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulan pada provinsi amatan naik sebesar 1 rupiah maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan naik sebesar 0.000000121 satuan. Kemudian apabila persentase penduduk lansia pada provinsi amatan naik sebesar 1 persen maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan naik sebesar 0.0103 satuan. Selanjutnya apabila indeks pembangunan manusia pada provinsi amatan naik sebesar 1 satuan maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan turun sebesar 0.0062 satuan. Kata Kunci: Spatial Autoregressive Model, Matriks Rook Contiguity, Gini Ratio

    ANALISIS REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS

    Get PDF
    Regresi logistik multinomial atau disebut juga model logit politomus adalah model regresi yang digunakan untuk menyelesaikan kasus regresi dengan variabel terikat berbentuk multinomial (lebih dari dua kategori) dengan satu atau lebih variabel bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis regresi logistik multinomial dan mengetahui faktor yang secara signifikan mempengaruhikadar gula darah penderita diabetes mellitus serta mencari model regresi logistik terbaik. Pada regresi logistik multinomial estimasi parameter yang digunakan adalah metode maksimum likelihood (maximum likelihood methods).Transformasi logit dilakukan untuk mendapatmodel regresi logistik multinomial. Uji parameter yang digunakan adalah uji simultan atau secara keseluruhan variabel dan uji parsial atau secara sebagian. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar gula darah adalah usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, tekanan darah dan 5 jenis serum darah yaitu kadar kolesterol, low density lipoprotein(LDL), high density lipoprotein(HDL), thyrocalcitonin hormone(TCH)dan loss trigliserida(LTG). Kadar gula darah dibedakan menjadi kadar gula darah rendah (Y=1), kadar gula darah normal (Y=2), dan kadar gula darah tinggi (Y=3). Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap model adalah usia, indeks massa tubuh, jenis serum LDL dan jenis serum TCH

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran penemuan terbimbing ditinjau dari prestasi belajar dan keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas X MAN Yogyakarta 2. Sampel yang diberikan perlakuan adalah kelas X MIPA 1 yang mendapatkan perlakuan pembelajaran metode penemuan terbimbing dengan pendekatan saintifik sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 2 yang mendapatkan perlakuan pembelajaran metode ekspositori dengan pendekatan saintifik sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur kemampuan prestasi belajar siswa yang terdiri dari soal pretest dan posttest dan instrumen nontes yang berupa lembar observasi untuk mendeskripsikan keaktifan siswa dan mengamati keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan peneliti. Hasil penelitian ditinjau dari prestasi belajar siswa MAN Yogyakarta 2 menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran matematika melalui metode penemuan terbimbing efektif, 2) pembelajaran matematika melalui metode ekspositori efektif, 3) pembelajaran metematika melalui metode penemuan terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran metematika melalui metode ekspositori. Adapun jika ditinjau dari keaktifan siswa MAN Yogyakarta 2 menunjukkan bahwa: 4) pembelajaran matematika melalui metode penemuan terbimbing efektif, 5) pembelajaran matematika melalui metode ekspositori tidak efektif, 6) pembelajaran metematika melalui metode penemuan terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran metematika melalui metode ekspositori. Kata kunci: keaktifan, pembelajaran metode ekspositori, pembelajaran metode penemuan terbimbing, prestasi belaja

    Upaya Peningkatan Prestasi dan Kemandirian Belajar Kalkulus Diferensial dengan Software Mathematica pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNY

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada pembelajaran Kalkulus Diferensial yang disertai praktikum dengan software mathematica, mendeskripsikan tanggapan mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran Kalkulus Diferensial yang disertai praktikum dengan software mathematica, mendeskripsikan aktivitas mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Kalkulus Diferensial yang disertai praktikum dengan software mathematica, dan meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika . peserta mata kuliah Kalkulus Diferensial tahun akademik 2005/2006. Untuk memperoleh data penelitian digunakan 2 perangkat pembelajaran dan 5 instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah rencana perkuliahan dan modul petunjuk praktikum. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan pembelajaran, tugas praktikum, angket kemandirian belajar mahasiswa, angket minat mahasiswa, dan tes hasil belajar Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Pembelajaran Kalkulus Diferensial yang disertai dengan praktikum “mathematica” menghasilkan prestasi yang memuaskan bagi mahasiswa yang ditunjukkan 88 % mahasiswa mendapat nilai minimal B- atau dalam kategori tuntas belajar. 2) mahasiswa memberi respon sangat positif terhadap pembelajaran Kalkulus Diferensial, yang ditunjukkan dengan lebih dari 70% mahasiswa menyatakan pembelajaran KD yang dilengkapi praktikum dengan program Mathematica sangat menyenangkan, praktikum menunjang pemahaman materi, dengan praktikum Kalkulus Diferensial menjadi lebih mudah. 3) Sudah terjadi interaksi yang baik dalam perkuliahan. 4) Keterampilan mahasiswa dalam menggunakan software mathematica dalam kategori memuaskan. 5) Ada peningkatan kemandirian belajar mahasiswa, yang ditunjukkan dengan peningkatan dalam hal: perhatian terhadap strategi belajar, belajar lebih terjadwal, mempelajari terlebih dahulu materi perkuliahan

    STUDI TENTANG STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENYIKAPI PERGESERAN PARADIGMA PENDIDIKAN TEACHER CENTERED KE STUDENT CENTERED

    Get PDF
    Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami pegeseran paradigma dari teaching centered ke student centered learning. Guru sebagai ujung tombak dari suatu proses belajar-mengajar mempunyai peranan yang sangat penting untuk mewujudkan paradigma tersebut. Menyikapi tuntutan tersebut, seorang guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk membawa kelas dalam situasi siswa belajar aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi para guru dalam meningkatkan proses pembelajaran matematika dalam menyikapi paradigma pendidikan yang telah mengalami pergeseran dari teacher centered ke student-centered. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh guru matematika yang mengajar di SMA Negeri di Kotamadya Yogyakarta baik mengajar di IPA maupun di IPS. Di Kotamadya Yogyakarta terdapat 11 SMA Negeri dengan penyebaran 3-6 orang guru matematika di setiap SMA, sehingga diperoleh 56 responden. Untuk mengungkapkan strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh para guru digunakan angket. Dari hasil angket ini akan disimpulkan apakah para guru sudah menggunakan strategi yang sesuai dengan paradigma student-centered ataukah masih menggunakan strategi dengan paradigma lama teacher centered dan diungkapkan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajarannya.Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa secara umum para guru matematika di SMA Negeri di Kotamadya Yogyakarta telah melakukan strategi pembelajaran yang mengarah pada student-centerd. Dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan diantaranya dari sarana prasarana yang belum memadai dan kemampuan sumber daya manusia yang terbatas. Di samping itu waktu yang diperlukan untuk pembelajaran dengan inovasi-inovasi lebih lama, sehinga menimbulkan kekhawatiran para guru tentang tidak tercapainya target materi pelajaran Kata kunci: strategi pembelajaran, student centered FMIPA, 2007 (PEND. MATEMATIKA

    Guru pembelajar modul pelatihan SD kelas awal kelompok kompetensi C

    Get PDF
    Dalam rangka memetakan kompetensi guru, pada tahun 2015 teolah dilaksanakan uji kompetensi guru secara sensus. UKG dilaksanakan bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat untuk memperoleh gambaran objektif sebagai baseline kompetensi guru, baik profesional maupun pedagogik, yang ditindaklanjuti dengan program guru pembelajar. Pengembangan profesionalitas guru melalui program GP merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan problem posing pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk siswa SMP kelas VIII serta mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Kualitas RPP ditinjau dari kevalidan, sedangkan kualitas LKS ditinjau dari kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Model pengembangan yang digunakan dalam megembangkan LKS adalah model ADDIE yang terdiri dari analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket validasi perangkat pembelajaran untuk mengukur kevalidan RPP dan LKS, angket respon siswa dan respon guru untuk mengukur kepraktisan LKS, serta soal tes hasil belajar untuk mengukur keefektifan LKS. Penelitian ini melibatkan beberapa validator, yaitu dua dosen ahli dan satu guru matematika. Hasil penelitian ini berupa perangkat pembelajaran dengan pendekatan problem posing berupa RPP dan LKS pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk siswa kelas VIII. Perangkat pembelajaran ini diujicobakan kepada 32 siswa kelas VIII f SMP N 1 Patimuan selama empat pertemuan dimulai pada tanggal 21 Februari 2015 sampai 4 Maret 2015. Berdasarkan hasil penilaian RPP oleh validator, diperoleh rata – rata skor 3,20 dengan klasifikasi “Baik” sehingga RPP dinyatakan valid karena memenuhi klasifikasi penilaian RPP minimal “Baik”. Berdasarkan hasil penilaian LKS oleh ahli materi diperoleh rata-rata skor 3,09 dengan klasifikasi “Baik”. Sedangkan hasil penilaian oleh ahli media diperoleh rata – rata skor 3,09 dengan klasifikasi “Baik”. Berdasarkan angket respon guru diperoleh skor 3,16 dengan klasifikasi “Baik”. Sedangkan berdasarkan angket respon siswa diperoleh skor 3,32 dengan klasifikasi “Sangat Baik”. Dengan demikian makan LKS dinyatakan valid dan praktis karena memenuhi klasifikasi penilaian LKS minimal “Baik”. Analisis hasil tes belajar menunjukkan persentase ketuntasan belajarsiswa secara klasikal sebesar 75% sehingga LKS dinyatakan efektif karena memenuhi ketentuan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal ≥75%. Kata Kunci :Perangkat Pembelajaran, Pendekatan Problem Posing, Sistem Persamaan Linear Dua Variabe
    corecore