7 research outputs found

    KONSUMSI DAN KOEFISIEN CERNA SERAT KASAR DOMBA LOKAL SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN WARU

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk menemukan dosis optimum pemberian tepung daun waru (TDW) pada pakan domba lokal dengan jerami padi amoniasi yang diberi tambahan probiotik terhadap  konsumsi dan kecernaan serat  kasar. Penelitian ini menggunakan 12 ekor domba lokal jantan berumur sekitar 2 tahun. Penelitian menggunakan metode eksperimental dirancang sesuai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Suplementasi TDW pada konsentrat adalah 0%, 0,24 dan 0,48% berdasarkan bahan kering konsentrat pada masing-masing perlakuan W0, W1 dan W2. Peubah yang diukur adalah konsumsi dan koefisien cerna serat kasar menggunakan metode koleksi total. Analisis variansi menunjukan bahwa peningkatan dosis TDW berpengaruh nyata (P<0,5) secara kuadrater terhadap konsumsi dan koefisien cerna serat kasar. Konsumsi dan koefisien cerna serat kasar paling rendah dicapai pada dosis TDW masing-masing adalah 0,22% dan 0,19%. Berdasarkan hasil penelitian dosis TDW yang direkomendasikan untuk meningkatkan konsumsi dan koefisien cerna serat kasar adalah 0,48

    Metabolisme Energi dan Performans Beberapa Bangsa Sapi Lokal yang diberi Pakan Jerami Padi dan Konsentrat

    Get PDF
    Penelitian berjudul “Metabolisme Energi dan Performans Beberapa Bangsa Sapi Lokal yang diberi Pakan Jerami Padi dan Konsentrat” dilakukan dengan tujuan mengkaji pengaruh bangsa sapi lokal terhadap metabolisme energi dan performans pada kondisi lingkungan dan pakan yang sama. Penelitian menggunakan 40 ekor sapi lokal jantan (2.5 tahun) yang terdiri dari sapi Madura (M), sapi Sumba Ongole (SO), sapi Bali (B) dan sapi Bali Timor (BT) masing-masing 10 ekor dan keempat jenis bangsa sapi tersebut sebagai sebagai perlakuan. Penelitian menggunakan metode eksperimental dirancang menggunaan rancangan acak kelompok (RAK) dengan bobot badan awal ternak sebagai kelompok. Jerami padi diberikan secara adlibitum dan pemberian konsentrat 2 kali sehari (2.5 % dari BB; BK 86.53%). Peubah yang diukur yaitu konsumsi energi (KE), energi tercerna (ET), energi termetabolis (ME), retensi energi (ER), efisiensi RE terhadap KE, efisiensi RE terhadap ET, rasio C2/C3, efisiensi konversi heksosa menjadi VFA (EKH) dan rataan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan bangsa sapi lokal berpengaruh nyata (P0.05). KE, ET, ME, dan RE tertinggi pada M masing-masing 33.33 Mcal/hari, 23.81 Mcal/hari, 15.73 Mcal/hari, dan 23.51 Mcal/hari, efisiensi RE terhadap KE tertinggi pada B yaitu 73.29%, sedangkan untuk efisiensi RE terhadap ET, rasio C2/C3, EKH dan PBBH terbaik pada SO yaitu masing-masing 99.24%, 28.85, 74.97%, dan 1.24 kg/h. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa SO memiliki kemampuan terbaik dalam memanfaatkan energi paka

    Konsumsi Dan Koefisien Cerna Serat Kasar Domba Lokal Yang Diberi Pakan Jerami Padi Amoniasi Dan Konsentrat Disuplementasi Tepung Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus)

    Get PDF
    efrilia tri wahyu utami. “konsumsi dan koefisien cerna serat kasar domba lokal yang diberi pakan jerami padi amoniasi dan konsentrat disuplementasi tepung daun waru (hibiscus tiliaceus)”. penelitian bertujuan menemukan dosis optimum pemberian tepung daun waru (hibiscus tiliaceus) pada pakan domba lokal dengan jerami padi amoniasi yang diberi tambahan probiotik terhadap konsumsi dan kecernaan serat kasar. penelitian ini menggunakan 12 ekor domba lokal jantan berumur sekitar 2 tahun dengan rataan bobot badan 28,26±3,5 kg. pemberian pakan dilakukan dua kali pada pukul 07.00 dan 15.00. konsentrat yang diberikan 4% dari bobot badan dan jerami padi amoniasi diberikan secara ad libitum. jerami padi diamoniasi menggunakan 16% air, 5% urea, dan 2,5% onggok dengan penambahan probiotik pada jerami padi amoniasi sebesar 0,5%. penelitian menggunakan metode eksperimental dirancang sesuai rancangan acak lengkap (ral) dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. suplementasi tepung daun waru pada konsentrat adalah 0%, 0,24 dan 0,48% berdasarkan bahan kering konsentrat pada masing-masing perlakuan w0, w1 dan w2. peubah yang diukur adalah konsumsi dan koefisien cerna serat kasar menggunakan metode koleksi total. analisis variansi menunjukan bahwa penambahan tepung daun waru berpengaruh nyata (p<0,5) terhadap konsumsi dan koefisien cerna serat kasar. peningkatan dosis tepung daun waru menyebabkan respon kuadrater baik konsumsi maupun kecernaan serat kasar dengan persamaan masing-masing adalah y=238,0576-486,792 x + 1121,088 x =86,4%) dan y= 0,601059-0,24089 x + 0,61879 x 2 2 (r 2 2 = 58,12%). konsumsi dan kecernaan serat kasar paling rendah dicapai pada dosis tepung daun waru masing-masing adalah 0,22% dan 0,19%. berdasarkan hasil penelitian dosis tepung daun waru yang direkomendasikan untuk meningkatkan konsumsi dan koefisien cerna serat kasar adalah 0,48%

    PELATIHAN FITUR TRACK CHANGES PADA MICROSOFT WORD UNTUK MAHASISWA JURUSAN PETERNAKAN DI POLBANGTAN YOGYAKARTA-MAGELANG

    Get PDF
    Microsoft word is a word processing software in document creation that is the mainstay of Microsoft. In this software there is a track changes feature which functions to track changes made by the reviewer in carrying out the review work. The purpose of the training is to train students in using the track changes feature in Microsoft Word. The training conducted at the Polbangtan Yogyakarta-Magelang hall is a form of community service, especially students. The stages of service are 1. socialization of the track changes feature in Microsoft word; 2. carry out training on these features by students; 3. evaluation of training programs. The result of community service is that post-training Polbangtan livestock department students are able to apply the track changes feature in Microsoft word software

    PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN TERFERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK DI DESA TERSIDILOR KECAMATAN PITURUH, PURWOREJO

    Get PDF
    ABSTRAKDesa Tersidilor Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo merupakan daerah dataran yang rendah dengan potensi limbah pertanian yang melimpah seperti jerami padi, kedelai dan kacang hijau. tetapi , belum dimanfaatkan secara optimal.  Mayoritas peternak memberikan limbah pertanian yang belum diolah sehingga kebutuhan nutrisi ternak belum tercukupi.  Berdasarkan permasalahan tersebut kegiatan pengabdian ini bertujuan agar masyarakat di Desa Tersidilor dapat memanfaatkan limbah pertanian melalui penerapan teknologi fermentasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Metode yang dilakukan yaitu survei lapangan, penyuluhan, pelatihan pembuatan pakan dari limbah pertanian, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan penyuluhan dan pelatihan telah terlaksana dengan baik. Peserta pelatihan menyadari pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak dan antusias dalam mengikuti kegiatan. Terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan pembuatan pakan ternak dari fermentasi limbah pertanian.  Secara umum limbah pertanian yang difermentasi menunjukan hasil yang baik dan uji palatabilatas pada ternak menunjukan pakan fermentasi disukai ternak. Alternatif penggunaan bahan dari limbah-limbah pertanian yang lain perlu dilakukan untuk mengatasi ketersedian pakan.          Kata kunci: pakan; jerami; dedak; fermentasi. ABSTRACTTersidilor Village, Pituruh District, Purworejo Regency is a lowland area with abundant potential for agricultural waste, but it has not been utilized optimally. The majority of farmers provide agricultural waste that has not been processed so the nutritional needs of livestock have not been fulfilled. Based on these problems, this community service activity aims to enable the people in Tersidilor Village to utilize agricultural waste through the application of fermentation technology so that they can meet the nutritional needs of livestock. The methods used are field surveys, counseling, training in making feed from agricultural waste, evaluation, and monitoring. The results of counseling and training activities have been carried out well. The training participants realized the importance of meeting the nutritional needs of livestock and were enthusiastic about participating in the activity. There is an increase in understanding and skills in making animal feed from fermented agricultural waste. In general, fermented agricultural waste showed good results and palatability tests on livestock showed that fermented feed was favored by livestock. Alternative use of materials from other agricultural wastes needs to be done to overcome the availability of feed. Keywords: feed; rice straw; rice bran; ferentation

    PENGARUH PENAMBAHAN REMPAH BERBEDA TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK NUGET AYAM

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap sifat organoleptik  nuget yang diberi tambahan rempah-rempah berbeda. Materi yang digunakan adalah  nuget ayam yang telah diberi tambahan rempah-rempah berbeda.  Penelitian dirancang berdasarkan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu N0 (kontrol); N1 ( nuget ayam + jahe), N2 ( nuget ayam + kayu manis), N3 ( nuget ayam + pala) yang diulang sebanyak 5 kali melibatkan 30 panelis tidak terlatih. Parameter yang diuji sifat organoleptik  nuget yaitu warna, aroma, rasa dan tekstur menggunakan uji hedonik. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan rempah tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap tingkat kesukaan panelis pada warna, aroma, rasa dan tekstur. Uji hedonik menunjukan bahwa tingkat kesukaan tertinggi terhadap warna yaitu pada kontrol sebesar 87.80%, sedangkan terhadap aroma, rasa dan tekturlebih tinggi pada perlakuan penambahan pala masing masing sebesar 85.20%, 89.20%, dan 90.60%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan pala pada  nuget ayam lebih disukai panelis
    corecore