202 research outputs found

    ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOLOGI PADA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ATLAS PROJECTS (Studi Kasus di PT. Indonesia Power UBP Semarang)

    Get PDF
    Abstraksi UBP Semarang adalah salah satu unit bisnis pembangkitan PT. Indonesia Power (PT. IP). PT. IP merupakan perusahaan pembangkit energi listrik yang membutuhkan kontribusi teknologi cukup intensif. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya dalam upaya mengimbangi pertumbuhan pasar ketenagalistrikan di Indonesia yang selalu mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Dengan demikian, keterlibatan dan kontribusi teknologi harus diperhitungkan secara spesifik pada penilaian kinerja aktivitas pembangkitan yang dilakukan perusahaan. Di sisi lain, penilaian kinerja yang selama ini dilakukan perusahaan hanya melalui pendekatan analisis finansial, yang tidak dapat menunjukkan secara eksplisit kontribusi teknologi dalam perusahaan. Dengan menggunakan model Teknometrik dari metode Technology Atlas Project dapat dilakukan pengukuran kontribusi tiap komponen teknologi yang berguna sebagai komplemen untuk mengatasi kelemahan penilaian kinerja menggunakan ukuran finansial. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai Technology Contribution Coefficient (TCC) PT. IP UBP Semarang adalah 0.66. Nilai ini, masuk dalam skala antara sedang hingga baik. Kemudian, dari tingkat intensitas kontribusi teknologi, komponen yang memiliki intensitas kontribusi tertinggi adalah technoware dengan nilai 0.50, kemudian disusul orgaware dengan nilai 0.25, humanware dengan nilai 0.17, dan infoware dengan nilai 0.08. Diagram T-H-I-O menunjukkan bahwa keempat komponen teknologi pada PT. IP UBP Semarang memberikan kontribusi yang seimbang karena gap (selisih) antar kontribusi komponennya tidak terlalu jauh. Untuk meningkatkan nilai TCC, upaya perbaikan dimulai dari komponen dengan intensitas tertinggi, sehingga komponen technoware perlu mendapat prioritas untuk segera ditingkatkan karena dengan nilai beta paling tinggi akan memberikan kontribusi terhadap nilai TCC yang tinggi. Abstract UBP Semarang is one of the evocation business unit of PT. Indonesia Power (PT. IP). PT. IP is the power producer’s company, which requiring intensive technological contribution enough. This is needed to improve its productivity in the effort to making balance of electrics’s market growth in Indonesia which always growth per annum. Thereby, technological contribution and involvement have to be calculated specificly at the performance assessment of evocation activity which conducted by company. On the other side, performance assessment during the time was done by company only passing approach analyse financial, that cannot show the technological contribution in company. By using Teknometrik model from Technology Atlas Project method, contribution of every technological component can be conducted, which good as complement to overcome weakness of performance assessment using the finance size measure. Pursuant to result of research, the Technology Contribution Coefficient value (TCC) of PT. IP UBP Semarang is 0.66. This value is between among till goodness’s scale. Then, from technological contribution intensity level, component with the highest contribution intensity is technoware with value 0.50, and then caught up by orgaware with value 0.25, humanware with value 0.17, and infoware with value 0.08. T-H-I-O’s diagrams indicate that fourthly of technological component at PT. IP UBP Semarang give well-balanced contribution because the value’s gap between its component contribution is not too far. To increase assess TCC, the repair effort started from the component with highest intensity, so that technoware’s component require to get priority to immediately improved because with highest beta’s value will give high contribution to TCC’s value

    PEMOGOKAN BURUH (PT. CATUR PUTRA SURYA PORONG-SIDOARJO TAHUN 1993)

    Get PDF
    Peristiwa pemogokan buruh yang terjadi di PT. CPS (Catur Putra Surya) Porong -Sidoarjo,  merupakan  pabrik Industrial perakitan  jam  merek  terkenal  yang  sebagian  besar  perkerjanya  merupakan  wanita  (perempuan).  Peristiwa  bermula dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 tahun 1992, yang dimana  mengharuskan para pengusaha untuk menaikan upah  buruh sebesar 20% dari upah sebelumnya. Penelitian  ini  mencari  jawaban atas rumusan  masalah  yang diantaraya: Menjelaskan alasan dan penyebab buruh PT. CPS Sidoarjo melakukan aksi pemogokan pada tahun 1993 dan mendeskripsikan proses terjadinya aksi pemogokan.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode  penelitian  sejarah  mulai  heuristik,  kritik,  interpretasi  dan  historiografi.  Sumber  penulisan  antara  lain  berupa koran dan  majalah tahun 1993 terbitan Surya dan Jawa Pos bulan Maret  -  Mei dan  majalah Tempo tahun 1993  bulan Oktober  dan  Desember.  Hasil  penelitian  peristiwa  pemogokan  buruh  ini  disebabkan  meninggalnya  salah  satu  buruh wanita pabrik perakit jam PT. Catur Putra Surya (PT. CPS) yang terjadi di Porong-Sidoarjo. Adanya indikasi peranan militer  dalam  peristiwa  ini  oleh  Kodim  Sidoarjo  dengan  memanggil  13  orang  buruh  yang  telah  dianggap  sebagai provokator,  serta  memaksa  ke  13  orang  buruh  tersebut  untuk  menandatangani  surat  pengunduran  diri  atau  PHK. Kesimpulannya adanya Surat Edaran (SE) Gubernur KDH TK I Jawa Timur yang berisi himbauan untuk para pengusaha menaikan  upah  buruh  sebesar  20%  dari  upah  sebelumnya.  Pengusaha  tidak  mentaati  surat  edaran  Gubernur  tersebut, dengan  tidak  menaikkan  gaji  para  buruh.  Hal  ini  menjadi  penyebab  pemogokan  buruh  PT  CPS.  Pemogokan  terjadi tanggal 3 dan 4  Mei 1993 dengan 12 tuntutan. Buruh  yang  mogok  adalah  mereka  yang  berkerja pada shift II dan III, sebagian  besar  merupakan  wanita  termasuk  Marsinah.  Pemilik  perusahaan  mengajak  perwakilan  para  buruh  untuk berunding  tetapi  gagal.  Pada  demo  yang  ke  2  (4  Mei  1993)  aparat  militer  Kodim  Sidoarjo  mengamankan   tempat demonstrasi  dan  berhasil  menangkap  13  orang  buruh  yang  dicurigai  sebagai  provokator  pemogokan.  Marsinah mendatangi Kodim Sidoarjo untuk membebaskan 13 orang temannya dan melaporkan tindakan aparat kodim. Peranan militer  saat  itu  lebih  kuat  dari  pada  Kepolisian  yang  semestinya  menangani  dan  menuntaskan  aksi  demostrasi  buruh. Tanggal 5 Mei 1993 pukul 22.00, Marsinah lenyap setelah mengantarkan surat ke Suwono (Satpam) untuk disampaikan kepada direktur pabrik, Suprapto juga menerima surat dari Marsinah dan ditemukan 4 hari tidak bernyawa lagi di  sebuah gubuk yang terletak di dusun Jegong-Wilangan-Kab.Nganjuk.Kata Kunci : Pemogokan, Buru

    Efektivitas Penyidikan Tindak Pidana Penambangan Emas tanpa Izin di Kabupaten Solok Selatan (Studi pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Barat)

    Get PDF
    Indonesia is the rich country of mine, such as gold, silver, petroleum, mine, etc. Management of mine should be done by government or private. Every mining company obligated to get license as regulated in the Regulation Number 4 Year 2009 about Mineral Mining Juncto the Government Regulation Number 23 Year 2010 about the Implementation of Mineral Mining. In fact, not all companies have license. There are so many companies operate illegal. One of them is gold mining without license (PETI). The specification of the research is descriptive analytic. The methods used are normative as primary approach and juridical empiric method as secondary approach. The sources of data are secondary and primary. The techniques of collecting data uses field study by interviewing for the primary data and library study for the secondary data. Then, the data analyzed qualitatively in descriptive qualitative form. From the research results obtained several conclusions: First, the effective of investigation gold mining without license by Directory of Reserve Special Criminal of West Sumatera Police based on the data got can be seen clearly effective because from 3 (three) cases all has been investigation and submitted to Court. Second, the obstacles faced by Directory of Reserve Special Criminal of West Sumatera Police in executing of gold mining without license (PETI) in South Solok Regency consist of: (a) no synergy in supporting the law enforcement together between instances and other because the agents of gold mining without license (PETI) are backed up by law enforcer, government until traditional viewers; and (b) limited tool such as no double garden cars or boat to reach field and no communication satellite which can be operated in the unreached location by phone signal

    ISO 9126 untuk Pengujian Kualitas Aplikasi Perpustakaan Senayan Library Management System (SLiMS)

    Full text link
    The rapid development of information systems has made changes almost in all areas of human activity, including the management of college libraries. The presence of reliable software (application) library Senayan Library Management System (SLiMS), it is very helpful to the person in charge of college library in managing the library, e.g: inputing the data, searching, borrowing and returning the library collection. The large number of USAge of SLiMS application is expected not only because of its Open Source Software or free USAge and license but also because of its good application quality. Using the Functionality, Reliability, Usability, Efficiency, Maintainability and Portability aspects of ISO 9126 standards, it is possible to test the quality of SLiMS application. The data collection method used is Google Forms in creating and distributing questionnaire and interview to some of the person in charge of college library. The result of data collection is processed to obtain information that SLiMS application classified as VERY GOOD category. It means that SLiMS application which has been used by some of the person in charge of college library, obviously it has excellent quality and very helpful in the management of college libraries

    Kerajinan Topeng Singobarong Sarju Desa Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo

    Get PDF
     Topeng masih menjadi bagian tradisi atau ekpresi estetik masyarakat. Kabupaten Ponorogo terkenal dengan budaya daerah yaitu kesenian reyog. Salah satunya karya seni rupa adalah topeng Singobarong yang dibuat oleh Sarju yang berada di Desa Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Bentuk dari topeng Singobarong berupa kepala harimau dan dihiasi dengan bulu merak yang sangat lebar. Dalam pembuatannya, perlu bahan yang berkualitas dan teknik pengerjaan memiliki nilai estetik tinggi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui perjalanan hidup Sarju terkait dengan kerajinan topeng Singobarong dan nilai estetik yang terdapat pada kerajinan topeng Singobarong Sarju. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif. Menggunakan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Validasi atau keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan informan review. Hasil dari penelitian ini ialah cerita perjalanan Sarju dalam mengembangkan USAha kerajinan topeng Singobarong. Hubungan antara Barongan dan Dhadhak Merak menunjukkan keselarasan dan kecocokan karena keduanya sama-sama memiliki ciri khas bulu dan rambut yang tebal. Kesatuan, kerumitan, dan kesungguhan Barongan dapat dilihat dari setiap bagiannya sehingga menimbulkan produk yang sempurna dan tanpa cacat. Dhadhak Merak yang setiap bagiannya telah menggambarkan keserasian antar bagian sehingga menghasilkan bentuk yang rapi terutama pada susunan bulu-bulu merak.  topeng Singobarong, Sarju, Estetik

    Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Menggunakan Think Pair Share dengan Pendekatan Saintifik pada Matematika

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pembelajaran kooperatif think pair share (TPS) dengan pendekatan saintifik ditinjau dari peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Desain penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan pretest-postest non equivalent group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Toroh. Dari populasi itu diambil secara acak dua kelas, kelas VIIIA dan VIIID. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif TPS dengan pendektan saintifik dan pembelajaran konvensional, data dianalisis menggunakan one sample t-test. Selanjutnya untuk membandingkan keefektifan kedua model, data dianalisis multivariat dengan statistik uji T2 Hotelling dan dianalisis lanjut dengan uji independent sample t-test dengan kriteria Bonferoni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis; 2) pembelajaran konvesional tidak efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis; dan 3) pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik lebih efektif daripada pembelajaran konvesional dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa

    Pengaruh Kompetensi Pustakawan Terhadap Prestasi Kerja (Studi Pada Perpustakaan Universitas Brawijaya)

    Full text link
    : The Influences of Librarian's Competence to Job Performance (Studies in the University Of Brawijaya's Library). Librarian's competence can be seen from his or her knowledge, interpersonal skill, and professional attitude. Librarian's competence is one of factors that support the achieving good job performance. However, an adequate number of librarians does not match the importance of librarian's competence. This study is using explanatory research by using 18 librarian as its sample and population. Data received by distributing questioners, which then analyzed with SPSS 21. Result of the research is that knowledge, interpersonal skill, and professional attitude jointly influence job performance. Knowledge and professional attitude partially influence job performance, whilst interpersonal skill partially not influences librarian's job performance in University of Brawijaya

    Pengaruh Lama dan Waktu Peneduhan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau Varietas Camar

    Get PDF
    A study on the effect of length time shading (approx 70 % of sun rise intensity) to the growth and yield of Camar mung bean variety was conducted in Nogotirto, Gamping, Yogyakarta. The experiment was arranged in a Randomized Complete Block Design with 3 replications. The treatment were 6 levels of length and time of shading of Camar mung bean variety, i.e.: shading at the whole life cycles (A), the first half life cycles (B), the second half life cycles (C), the first quarter life cycles (D), the second quarter life cycles (E) and no shading at the whole life cycles or control (F).The result showed that the length and time of shading affected the growth and yield of Camar mung bean variety significantly except for the number of root - pimples, the number of effective root - pimples and weight of 100 grain per plant parameters. In accordance with the control, the shading at the first quarter and second quarter or at last life cycles gave no significant different in the growth and yield. The yield of that treatments ware 1.77, 1.72 and 1.82 tons seed per hectare. While in accordance with the control, the shading at the first half, the second half and at the whole life cycles gave the lower growth and yields. The decreasing at the yields were 28.95, 32.96 and 42.36 %

    Analisis Cara Kerja Sistem Infeksi Virus Komputer

    Full text link
    Virus komputer disebut sebagai virus karena mempunyai kemiripan dengan perilaku virus yangsesungguhnya di jagad biologi, terutama cara penyebarannya dari satu komputer ke komputer lain. Viruskomputer, harus menumpang pada sebuah program atau dokumen supaya dapat tereksekusi. Jika program ataudokumen ini dijalankan, maka virus sudah “dibukakan jalan” untuk mengeinfeksi program atau dokumen lain. Halini serupa dengan virus dalam jagad biologi yang harus menumpang pada sel makhluk hidup lain gunakelangsungan hidupnya. Dan dalam aksi menumpangnya ini, virus sekaligus juga membuat induk semangnyamenjadi sakit.Setiap virus komputer mempunyai beberapa rutin tertentu untuk menjamin kelangsungan hidupnya.Secara umum, ada tiga rutin yang menjadi komponen dasar pembentuk virus, yaitu rutin pencari, pengganda dananti deteksi. Setiap rutin tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang saling mendukung satudengan lainnya.Sebuah virus komputer memerlukan daftar nama-nama file yang ada dalam suatu direktori untukmengenali file yang menjadi targetnya.Kemudian dengan kemampuan replikasi (menggandakan diri), baikdengan menimpa di atasnya (overwrite) atau menambahkan (appending) kode programnya ke program induk(host) akan ikut tereksekusi bersamaan dengan eksekusi program induknya. User biasanya tidak menyadariadanya aktivitas virus saat virus menggandakan diri dan hanya menyadari saat virus melakukan aksinya
    • …
    corecore