98 research outputs found
RESTITUSI BAGI ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah permohonan restitusi diajukan oleh pihak yang mewakili anak korban tindak pidana dan bagaimanakah tata cara pemberian restitusi bagi anak yang menjadi korban tindak pidana yang mana dengabn metode penelitian hukum normatif disimpulkan: 1. Permohonan restitusi diajukan oleh pihak yang mewakili anak korban tindak pidana  terdiri atas: Orang Tua atau Wali Anak yang menjadi korban tindak pidana;ahli waris Anak yang menjadi korban tindak pidana; dan orang yang diberi kuasa oleh Orang Tua, Wali, atau ahli waris Anak yang menjadi korban tindak pidana dengan surat kuasa khusus. 2. Tata cara pemberian restitusi bagi anak yang menjadi korban tindak pidana dilaksanakan melalui panitera pengadilan mengirimkan salinan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, yang memuat pemberian Restitusi kepada jaksa. Jaksa melaksanakan putusan dengan membuat berita acara pelaksanaan putusan pengadilan kepada pelaku untuk melaksanakan pemberian Restitusi. Jaksa menyampaikan salinan putusan pengadilan yang memuat pemberian Restitusi kepada pelaku dan pihak korban dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak salinan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap diterima. Pelaku setelah menerima salinan putusan pengadilan dan berita acara pelaksanaan putusan pengadilan wajib melaksanakan putusan pengadilan dengan memberikan Restitusi kepada pihak korban paling  lama 30 (tiga puluh) hari sejak menerima salinan putusan pengadilan dan berita acara pelaksanaan putusan pengadilan.Kata kunci: restitusi; anak
PENYELESAIAN SENGKETA PALESTINA DAN ISRAEL MENURUT HUKUM INTERNASIONAL (STUDY KASUS PERAMPASAN WILAYAH PALESTINA DI ISRAEL)
Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana penyelesaian sengketa kasus Palestina dan Israel menurut hukum Internasional dan bagaimana peran PBB terhadap penyelesaian kasus Palestina dan Israel, di mana dengan metode penelitia hukum normatif disimpulkan: 1. Sengketa antara Palestina dengan Israel yang berlangsung bahwa dikeluarkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB 181 untuk pemisahan Palestina dari Negara Yahudi dan Negara Arab dan Palestina mengacu pada Resolusi Dewan Keamanan 181 dikeluarkan oleh PBB di akhir 1947. Untuk memecah Tanah Palestina bagi Bangsa Yahudi dan Arab. dalam pembagian wilayah itu lebih banyak untuk bangsa Yahudi sekitar 55 persen. Sedangkan sisanya hak bangsa Arab. 2. Peran PBB sebagai penjaga keamanan dan perdamaian dunia telah mengupayahkan mediasi kepada Israel dan Palestina sebagai hubungan diplomatik, selain itu PBB mencoba menawarkan pilihan terbaik dalan upaya perdamaian konflik Israel dan Palestina agar tidak berlarut-larut. PBB menawarkan tempat serta sarana mediasi bagi konflik ini, keanggotaan negara – negara liga Arab dan Israel di PBB merupakan senjata terbesar bagi PBB untuk membawa upaya perdamaian konflik ini menjadi masalah Internasional yang diperhatikan oleh Dunia Internasional.Kata kunci: palestina; Israel; wilayah
TINDAK PIDANA DI DALAM PESAWAT UDARA SELAMA PENERBANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah bentuk-bentuk perbuatan yang dapat diketegorikan sebagai tindak pidana di dalam pesawat udara selama penerbangan dan bagaimanakah sanksi pidana bagi pelaku tindak pidana di dalam pesawat udara selama penerbangan, di mana dengan metode penelitian hukum normatif disimpulkan bahwa: 1. Bentuk-bentuk perbuatan yang dapat diketegorikan sebagai tindak pidana di dalam pesawat udara selama penerbangan yakni melakukan perbuatan asusila, melanggar ketertiban dan ketentraman dalam penerbangan, mengambil atau merusak peralatan pesawat udara dan mengoperasikan peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, Perbuatan-perbuatan tersebut dapat dikenakan sanksi pidana.Ă‚Â 2. Sanksi pidana bagi pelaku tindak pidana di dalam pesawat udara selama penerbangan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan dipidana dengan pidana penjara atau pidana denda sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan. Sanksi pidana penjara yang diberlakukan mulai dari paling singkat 1 tahun dan paling lama 15 tahun penjara dan Pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).Kata kunci: pesawat udara; penerbangan
MOTIVASI KHALAYAK UNTUK MENONTON PROGRAM ACARA PAS MANTAB Studi Deskriptif Kualitatif Motivasi Warga Jogoyudan Terhadap Program Acara Televisi “Pas Mantab” di Trans7
Media massa saat ini tidak hanya sekedar sebagai tempat untuk mencari informasi
bagi masyarakat, tetapi media massa juga menawarkan berbagai macam acara yang dapat
dijadikan sebagai hiburan bagi khalayak banyak. Hal ini yang menyebabkan manusia tidak
bisa lepas dari media massa. Oleh karena itu stasiun stasiun televisi saling berlomba membuat
program acara yang dapat menarik pemirsa, sehingga persaingan antar media pun tak dapat
dihindari.
Peneliti ingin membahas tentang motivasi yang mendorong warga Jogoyudan untuk
menonton program acara ”Pas Mantab” di Trans 7.
Program acara Pas mantab dikemas dalam bentuk talk show komedi dan tayang
perdana pada hari Sabtu, 6 Maret 2009 pukul 22.00 WIB. Pas Mantab sendiri merupakan
kepanjangan dari Parto Andre Sule Mantab. Selama 60 menit, Parto, Andre, dan Sule akan
mengundang para bintang tamu dari kalangan artis maupun public figure untuk berbagi cerita
menarik dalam pengalaman hidupnya. Keunikan dari program ini adalah para bintang tamu
akan diajak bermain peran dalam sketsa komedi. Namun di sela-sela sketsa, Andre akan
menyelipkan beberapa pertanyaan mengenai kehidupan dan kesibukan para bintang tamu saat
ini. Tak jarang para bintang tamu ini menjadi target sasaran kejahilan dan keusilan Parto dan
Sule.
Dengan teori uses and gratification maka dapat dilihat motif partisipan dalam
menonton acara Pas Mantab adalah sebagai sarana untuk menghibur, melepas kepenatan dari
rutinitas setelah seharian bekerja atau beraktivitas. Ini juga dapat dikategorikan sebagai
kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan
atau pengaliha
Strategy to Strengthening Forest Farming for Sustainable Mangrove Forest Management in the Coastal Area, Deli Serdang, Indonesia
Mangrove forests can be used directly or indirectly by communities/farmer groups around the coast. However, with the rampant forest destruction that occurs, the community or farmer groups need to be equipped with capacity building about the importance of the mangrove ecosystem and its impact on their livelihood. This study aims to identify the condition of mangrove forests in the research area and determine strategies for institutional development of forest farmer groups in coastal areas at the Production Forest Management Unit. The research method used is a qualitative method with interviews; while the analytical method used is the SWOT analysis. Based on the results of the analysis of the Internal Factor Analysis Summary (IFAS) with a strength factor value of 0.054 and a weakness value of 0.47. From the calculation of the internal environment score (IFAS) value, namely the strength factor minus the weakness factor, the value of x was obtained as the horizontal axis 0.054-0.047 = 0.007. Based on the External Factor Analysis Summary (EFAS) analysis results, the opportunity factor had a value of 0.054 with threats having a value of 0.047. The results showed that the external calculation score (EFAS), namely the opportunity factor (opportunities) reduced by the threat factor, obtained the Y value as the vertical. The identification of internal (IFAS) and external (EFAS) factors indicated that the position of institutional development of forest farmer groups in coastal areas was in quadrant one (I) or in an aggressive position that supports the SO development strategy (aggressive development strategy
STRATEGI BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DI KOTA MANADO DALAM PENCEGAHAN PEREDARAN NARKOTIKA
Peningkatan pengendalian dan pengawasan merupakan strategi dari Badan Narkotika Nasional Kota Manado sebagai upaya penanggulangan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dimana hal itu sangat di perlukan dikarenakan kejahatan narkotika psikotropika sudah meluas hampir di seluruh wilayah yang ada di Kota Manado, maka dari pihak Badan Narkotika Nasional Kota Manado membentuk tiga bidang yaitu, bidang pencegahan pemberdayaan masyarakat, bidang rehabilitasi, dan bidang pemberantasan. BNN adalah lembaga pemerintahan non-kementerian yang berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden. Peran BNN jika dikaitkan dengan pencegahan tindak pidana narkotika sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional terdapat di dalam Pasal 2 ayat (1) yang salah satu perannya adalah mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Strategi yang dilakukan dari pihak Badan Narkotika Nasional dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba selama ini yaitu dengan melakukan pencegahan primer (Primary Perevention) yang dimana tugas dalam pencegahan primer ini adalah dengan mengadakan penyuluhan/sosialisasi bahaya narkoba, penerangan melalui berbagai media dan pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya. Kemudian strategi pencegahan sekunder (Secondary Prevention) yaitu dengan mendeteksi dini anak yang penyalahgunaan narkoba, konseling, dan bimbingan sosial. Selama ini Badan Narkotika Nasional Kota Manado dalam menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran terlarang narkotika tidaklah lepas dari upaya nonpenal dan upaya penal, upaya nonpenal (Pencegahan) yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Kota Manado selama ini adalah dengan melakukan Program Pencegahan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).Kata Kunci: Strategi, Badan Narkotika Nasional, Pencegahan Peredaran Narkotika
Ability of Community Policing (Polmas) in its Contribution to Resolve Conflicts between Communities in the Perspective of Interactive Governance
Landis and Albert [1](2012) noted that there has been a significant increase of various conflicts in this globe, one of which was conflict between communities. This happened in Alor regency, East Nusa Tenggara, Indonesia. Regarding this conflict, POLRI issued Grand Strategi Polri. To understand the implementation of this policy, a prespective of interactive governance was used, developed by Kooiman et al [2], by encountering it to a conflict phenomenon occuring in Alor. The research result proposes a prosition which is: “Polmas (Community Policing) contribution in resolving conflict between communities in the perspective of interactive governance will be succesful if intensifying services, communication to public and performing protection to the concerned parties”. This research also proposes a model, which is: Model of Community Policing (Polmas) ability to contribute to resolve conflict between communities in the perspective of interactive governance. Keywords: Conflict, Governance, Mode
PENGARUH REKAYASA PENGAIRAN TERHADAP PRODUKTIVITAS BUDIDAYA PADI (ORYZA SATIVA) SAWAH
Rice farming always experiences water shortages in dry season which result in low productivity. In order to overcome this problem, efforts are needed in the form of irrigation technology (intermittent and water-saturated condition). The aims of this study is to determine the effect of intermittent irrigation and water-saturated condition irrigation on the production of rice plants. This study used a randomized block design (RCBD) as an environmental design with a split plot design. This study was conducted by making a plot of 4 x 6 meters, totaling to 24 plots. Between every two plots, there is a waterway 50 centimeters wide. Each plot has a waterway for water intake and discharge. Intermittent irrigation treatment was conducted by flooding the plots by water as high as 5 centimeters 3 times at 0–9 HST, 15–29 HST, 35–70 HST, and water drying was also carried out three times at 9–15 HST, 29–35 HST, and 70–80 HST. Water-saturated condition irrigation treatment was conducted by leaving the plots in a state of water saturation without any stagnant water from 0 HST until the production phase. During the treatment of intermittent and water-saturated condition irrigation, fertilizer had been given at a dose of 600 kg/ha, 800 kg/ha, 1.000 kg/ha and 1.200 kg/ha. The parameters observed in this study were the number of active tillers, the number of ears per panicle, the weight of a thousand grains, and the weight of the saplings. The results showed that intermittent and water-saturated condition irrigation did not have a significantly different effect on each parameter of rice production. The highest dry weight production both in intermittent and water-saturated condition irrigation was found in the plot with 1.200 kg/ha fertilizer and the lowest dry weight production was from the plot with 600 kg/ha fertilizer.
Kegiatan pertanian padi sawah selalu mengalami kendala kekurangan air di musim kemarau yang berdampak pada produktivitas yang rendah. Guna mengatasi masalah ini maka diperlukan upaya berupa rekayasa pengairan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rekayasa pengairan berselang dan macak-macak terhadap hasil produksi padi sawah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sebagai rancangan lingkungan dengan rancangan perlakuan petak terbagi (split splot). Penelitian dilakukan dengan membuat petakan sebesar 4 x 6 m berjumlah 24 petak. Di antara petakan terdapat saluran air dengan lebar 50 cm. Setiap petak dibuat pintu untuk pemasukan dan pengeluaran air. Perlakuan pengairan berselang dilakukan dengan cara petak digenangi air setinggi 5 cm yang dilakukan sebanyak 3 kali pada 0–9HST, 15–29 HST, 35–70 HST, dan pengeringan air yang juga dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada 9–15 HST, 29–35 HST, dan 70–80 HST. Perlakuan pengairan macak-macak dilakukan dengan membuat petak percobaan selalu dalam keadaan jenuh air tanpa ada air yang tergenang mulai dari 0 HST hingga fase produksi. Pada perlakuan pengairan berselang dan macak-macak, juga diberi pupuk dengan dosis 600 kg/ha, 800 kg/ha, 1.000 kg/ha dan 1.200 kg/ha. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah jumlah anakan aktif, jumlah bulir per malai, berat seribu butir, dan berat ubinan.Hasil penelitian menunjukan rekayasa pengairan berselang dan macak-macak tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada setiap parameter produksi padi. Produksi berat kering panen tertinggi baik pada pengairan berselang maupun macak-macak terdapat pada petak yang diberi pupuk 1.200 kg/ha dan produksi berat kering terendah terdapat pada petak yang diberi pupuk 600 kg/ha
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI DESA MANEMBO KECAMATAN PASSI TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
This study aims to analyze the income of leek farming in Manembo Village, Passi Timur Sub-district, Bolaang Mongondow Regency. This research lasted for 2 months, from November to December 2019. Sampling in this study was carried out by simple random sampling method with a number of respondents were 25 leek farmers. Primary data were collected through direct interviews using a list of questions (questionnaires) that have been prepared. Secondary data were obtained from the literature related to this research and related institutions. Data analysis used in this research is to use quantitative descriptive analysis and expenditure (production costs) to analyze the income of leek farming. The results showed that the income of onion farming in Manembo Village, East Passi District, Bolaang Mongondow District per farmer on average was IDR. 2,688,800.- *eprm
- …